Anda di halaman 1dari 8

PROSEDUR SURVEY AREAL DAN SURVEY

TOPOGRAPHY

Page 1 of 8
Ver. : 0 PBS-OPT-002

PT. PURAKA BANGUN SELARAS

PROSEDUR SURVEY AREAL DAN SURVEY TOPOGRAPHY

ISSUE DATE: 11.12.2020

Departement: Operation Document No: PBS-OPT-002


Disiapkan Disetujui

M. Heryansyah Hariyanto
Operation Department Direktur

Tanggal: Tanggal:
PROSEDUR SURVEY AREAL DAN SURVEY
TOPOGRAPHY

Page 2 of 8
Ver. : 0 PBS-OPT-002

DOCUMENT REVISION RECORD

REV. DATE SECTION DESCRIPTION PAGE


NO. NO.
0 11.12.18 ALL INITIAL ISSUE ALL
PROSEDUR SURVEY AREAL DAN SURVEY
TOPOGRAPHY

Page 3 of 8
Ver. : 0 PBS-OPT-002

1. Tujuan

Pekerjaan Persiapan sangat penting dan menentukan keberhasilan pelaksanaan

pekerjaan berawal dari tahapan ini. Adanya keterlambatan pada tahap Pekerjaan Persiapan

maka akan mempengaruhi urutan kegiatan berikutnya, sesuai dengan urutan kegiatan pada

Critical Path Method (CPM). Metoda Critical Path Method (CPM) atau dikenal juga dengan

istilah Critical Path Analysis (CPA) merupakan urutan langkah-langkah logis untuk

penyelesaian masalah yang disusun secara sistematis dan logis kegiatan-kegiatan pada

sebuah proyek / pekerjaan. Cara penggunaan CPM dengan membuat model pekerjaan

termasuk hal-hal seperti :

Daftar semua pekerjaan yang belum selesai (kelompokkan pekerjaan dengan membuat

detail sub pekerjaan) Waktu / jadwal setiap jenis pekerjaan, Hubungan antara kegiatan /

pekerjaan End point (titik akhir) seperti milestones

Berikut ini adalah pekerjaan yang perlu dilakukan sebagai kegiatan persiapan

diantaranya adalah :

1. Mobilisasi

Kegiatan ini bertujuan untuk menyiapkan sumber daya yang akan digunakan di

lapangan dalam mendukung kelancaran pekerjaan proyek. Sumber daya ini meliputi alat,

bahan/material dan tenaga kerja.

- Mobilisasi Alat

Mobilisasi alat berat untuk ditempatkan ke lokasi proyek sesuai kebutuhan pekerjaan

dan penjadwalan alat berat. Mobilisasi alat berat.

- Mobilisasi Material

Mobilisasi bahan/material dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan jadwal pengadaan

bahan. Kegiatan ini berlangsung selama pekerjaan proyek. Pendatangan material


PROSEDUR SURVEY AREAL DAN SURVEY
TOPOGRAPHY

Page 4 of 8
Ver. : 0 PBS-OPT-002

dilakukan minimal 1 hari sebelum material digunakan agar dapat melakukan

pengecekan mutu dan kualitas material tersebut.

- Mobilisasi Tenaga Kerja

Tenaga Kerja meliputi tenaga kerja ahli dan pekerja (tukang). Mobilisasi tenaga kerja

dilakukan sesuai dengan jadwal proyek dan terkait dengan jumlah dan kompetensi.

- Peralatan dan perlengkapan kesehatan dan keselamatan kerja.

Selain mobilisasi peralatan untuk pekerjaan utama, juga akan dilakukan mobilisasi

peralatan pendukung lainnya, baik alat berat maupun alat bantu yang sesuai dengan

lampiran yang ada didalam penawaran ini. Bahan mentah (raw material).

2. Demobilisasi

Demobilisasi dilakukan saat proyek selesai dilaksanakan. Demobilisasi inimencakup

pengembalian alat-alat berat, peralatan, dan tenaga kerja.

3. Pembersihan lapangan

Lahan yang akan dibangun dibersihkan dari sampah, kotoran dan sebagainya yang

akan mengganggu jalannya pekerjaan

4. Pekerjaan pengukuran

Setelah kegiatan pembersihan, selanjutnya dilakukan pengukuran lahan yang akan

dibangun.Perlu diingat bahwa tanah tidak selamanya datar, oleh karena itu maka perlu cara

tersendiri dalam pengukuran bila ingin mendapatkan luasan yang diinginkan, karena

bangunan yang akan dibuat pasti direncanakan datar dengan ukuran tertentu.

Agar mendapatkan hasil pengukuran lahan yang sebanding dengan bidang lahan maka

dapat digunakan alat bantu ukur seperti waterpass atau pesawat theodolit untuk bangunan

yang lebih besar dan luas. Sementara untuk luas bangunan yang kecil seperti rumah tinggal

cukup menggunakan selang plastik yang diisi dengan air. Selang plastik yang berisi air ini
PROSEDUR SURVEY AREAL DAN SURVEY
TOPOGRAPHY

Page 5 of 8
Ver. : 0 PBS-OPT-002

juga dapat difungsikan sebagai waterpass. Pengisian air di dalam waterpass tidak perlu

diisi penuh, namun perlu diperhatikan di dalam selang plastik tidak terdapat gelembung

udara.

Untuk cara pengukuran dengan waterpass sederhana tersebut cukup dengan membuat

hingga permukaan air kepada kedua ujung selang menjadi diam. Dimana pada posisi diam

itulah dianggap kedua titik pada batas permukaan air di masing-masing unjung selang

memiliki ketinggian yang sama atau akan membentuk bidang datar, kemudian berilah tanda

pada masing-masing titik untuk bidang datar tersebut.

5. Pekerjaan Bowplank

Pekerjaan ini merupakan pekerjaan pemasangan papan pada lokasi as atau sumbu

atau center line dari struktur bangunan. Pekerjaan bowplank dilakukan setelah pekerjaan

pengukuran tanah dan titik-titik batas selesai dilakukan. Bowplank di pasang pada patok-

patok kayu membentuk bidang datar (Waterpass). Titik-titik pada bowplank diberi tanda

dengan paku yang cukup kuat dan tidak mudah lepas, karena paku akan digunakan untuk

menarik benang. Agar kedudukan paku mudah dikontrol, dibagian dalam paku untk menarik

tarikan benang diberi tanda dengan cat meni. Papan-papan bowplank ke arah panjang dan

ke arah lebar harus bertemu saling tegak lurus, ini harus diperhatikan karena dinding

tembok nantinya harus membentuk sudut siku.

6. Direksi Keet & Gudang Perlengkapan uk. 6 x 4 m & Pembuatan Papan Nama Proyek

Dalam pekerjaan pelaksanaan pekerjaan ini kami akan melakukan pengadaan direksi keet

dan gudang kerja dengan cara melakukan pembuatan dengan mengacu kepada beberapa

point Pemilihan lokasi direksi keet yang tidak terlalu jauh dari lokasi pelaksanaan pekerjaan

Melakukan sosialisasi dengan lingkungan sekitar kaitan penggunaan bangunan sebagai

tempat kegiatan direksi pekerjaan. Kelengkapan sarana penunjang direksi keet dengan

menyediakan fasilitas kantor seperti : meja, kursi, papan tulis, listrik, air, computer, printer
PROSEDUR SURVEY AREAL DAN SURVEY
TOPOGRAPHY

Page 6 of 8
Ver. : 0 PBS-OPT-002

dan lain-lain. Pembuatan Papan Nama Proyek Dalam pekerjaan pelaksanaan pekerjaan ini

kami akan memasang 1 (satu) buah papan nama proyek dari bahan triplek ukuran 4 ft X 8

ft X 9 mm, dengan tiang dari kayu kaso ukuran 4 X 6 cm. Papan nama proyek ditempatkan

di lokasi yang muda dilihat sesuai dengan persetujuan direksi/pengawas lapangan.

Prosedur ini bertujuan untuk menjelaskan tata cara pekerjaan persipan secara

benar untuk menghindari terjadinya kesalahan pada saat pekerjaan dilakukan. Prosedur ini

harus dipahami oleh semua personel atau pekerja yang terlibat agar pekerjaan dapat

dilakukan dengan efektif dan selamat.

2. Ruang Lingkup

Seluruh karyawan PT. Puraka Bangun Selaras.

3. Referensi

3.1. ISO 9001:2015, Quality Management System

3.2. ISO 14001:2015, Environmental Management System

3.3. ISO 45001:2018, Occupational Health and Safety Management System

3.4. PP 50 Tahun 2012, Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)

4. Standar Keselamatan

1. Patuhi semua system keselamatan kerja yang sudah diterapkan.

2. Pastikan P3K dan keperluan K3 lainnya tersedia di lokasi dan dalam kondisi baik.

3. Pastikan metode kerja yang amandan dipatuhi oleh pekerja dengan memberikan

pengarahan mengenai standar keselamatan kerja.

4. Lakukan pembersihan lahan jika sudah selesai bekerja.


PROSEDUR SURVEY AREAL DAN SURVEY
TOPOGRAPHY

Page 7 of 8
Ver. : 0 PBS-OPT-002

5. Alat Pelindung Diri

1. Helm Keselamatan

2. Kacamata Keselamatan

3. Sepatu Keselamatan / Safety Boots

4. Seragam Kerja

5. Sarung Tangan

6. Masker

6. Peralatan Kerja

1. Hand Tools: (Palu, palu, tang, dll)

2. Meteran

3. Waterpass

4. Sipatan

5. Lot

6. Bak Ukur

7. Auto level

8. Theodolite

9. Gergaji

10. Palu

11. Sendok Semen

12. Pacul

13. Ember

14. Dll
PROSEDUR SURVEY AREAL DAN SURVEY
TOPOGRAPHY

Page 8 of 8
Ver. : 0 PBS-OPT-002

7. Material

1. Kayu Papan, Balok Kelas IV Ukuran 2/25 , 5/10 , 5/7 SNI

• Standar SNI

• Tegangan lentur mutlak 500 – 300 (kg/cm3)

• Tegangan tekanan mutlak 300 – 215 (kg/cm3)

• Berat jenis 0,40 – 0,30

• Kayu kering udara dengan kadar udara 15% – 30%;

• Besar mata kayu tidak melebihi 1/4 lebar muka kayu, atau tidak boleh lebih besar dari

5 cm;

• Kayu tidak boleh mengandung kayu gubal (wanvlak) yang lebih besar dari 1/10 lebar

muka kayu;

• Miring arah serat tangen maksimum 1/7;

• Retak arah radial tidak boleh lebih besar dari 1/3 tebal kayu dan retak arah lingkaran

tumbuh tidak boleh lebih besar dari 1/4 tebal kayu.

2. Seng BJLS

• Sesuai SNI

• Seng gelombang berukuran 0.2 mm x 80 cm x 180 cm

3. Semen

• Untuk pekerjaan konstruksi beton bertulang harus memakai semen sesuai standart

SNI.

• Dalam pelaksanaan pekerjaan diharuskan memakai semen satu produk/merk.

• Semen yang didatangkan harus baik dan baru serta di dalam kantong-kantong semen

yang masih utuh.

• Untuk penyimpanan diletakkan min. 20 cm diatas tanah.

• Semen yang mulai mengeras harus segera dikeluarkan dari lokasi kerja.

4. Dan bahan material pendukung lainnya yang sesuai dengan standar nasional indonesia.

Anda mungkin juga menyukai