Anda di halaman 1dari 3

PROSES PENEMUAN DAN SEJARAH PEMBUATAN CANDI GEDONGSONGO

A. Proses Penemuan Candi GedongSongo

Komplek Candi Gedongsongo pertama kali ditemukan oleh Loten pada tahun 1740 M.
Kemudian tahun 1840 dilaporkan kepada Th. Stamford Raffles sebagai Candi Banyukuning.
Namun demikian di dalam bukunya yang berjudul The History of Java (1817), Raffles mencatat
kompleks tersebut dengan nama "Gedong Pitoe" karena hanya ditemukan tujuh kelompok
bangunan. Van Braam membuat publikasi pada tahun 1825 M melalui karya lukisannya yang
saat ini disimpan di Museum Leiden. Friederich dan Hoopermans membuat tulisan tentang
Gedongsongo pada 1865 M. Penelitian terhadap candi ini kemudian banyak dilakukan oleh
arkeolog-arkeolog Belanda, antara lain Van Stein Callenfels (1908 M) dan Knebel (1911 M).
Dalam penelitian tersebut ditemukan dua kelompok candi lain, sehingga namanya diubah
menjadi Gedongsongo (dalam bahasa Jawa berarti sembilan bangunan).

Kompleks Percandian Gedongsongo


Sumber: http://databudaya.net/

Pada tahun 1928 - 1929 M, kantor Dinas Purbakala pada zaman pemerintahan Belanda
melakukan pemugaran terhadap Candi Gedong I. Kemudian pada tahun 1939-1931 dilakukan
pemugaran lanjutan terhadap Candi Gedong II.
Pada tahun 1977-1978 Candi Gedong II, Candi Gedong IV, dan Candi Gedong V dipugar
oleh Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala Jawa Tengah. Pemugaran candi dan penataan
lingkungan juga dilakukan oleh pemerintah Indonesia selama hampir 10 tahun dari tahun 1972
hingga 1982 M. Tahun 1997 dilakukan penataan dan pengembangan Kompleks Percandian
Gedongsongo oleh Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala Jawa Tengah. Kompleks
Percandian Gedongsongo ini ditetapkan sebagai Kawasan Cagar Budaya Peringkat Nasional oleh
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan melalui SK Nomor 195/M/2015 pada 26 Oktober 2015.

B. Sejarah Pembuatan Candi Gedongsong

Candi Gedongsongo dibangun di bawah kekuasaan Kerajaan Mataram Kuno pada masa
pemerintahan Raja Putera Sanjaya. Terbukti dengan bentuk dan relief dari candi ini bahwa
dibangun pada masa Sanjaya, dari bentuk candi Gedongsongo ini diketahui bahwa Candi
Gedongsongo bercorak agama Hindu. Diperkuat dengan banyaknya arca Dewa-dewa Hindu
seperti arca Syiwa Mahaguru, Syiwa Mahakala, Syiwa Mahadewa, Maharsi Agastya, dan
Ganesha Durgamahesasuramardhani.

Kawasan Cagar Budaya Gedongsongo diperkirakan oleh para ahli sejarah dibuat semasa
dengan Candi Dieng yang dibuat pada kurun waktu sekitar abad ke 7 sampai 9 Masehi pada
masa Dinasti Sanjaya dari Kerajaan Mataram Kuno.
Dinasi Sanjaya Abad 7-9 Masehi
Sumber: https://fadliyanur.wordpress.com/

Dinasti Sanjaya adalah dinasti yang berkuasa di Kerajaan Medang periode Jawa Tengah
(atau lazim disebut Kerajaan Mataram Kuno). Wangsa ini, bersama-sama dengan Wangsa
Sailendra memerintah Kerajaan Medang.

Anda mungkin juga menyukai