Peraturan Perundangan
Peraturan Perundangan
[K3] MIGAS
Sertfikasi Dari Kemenaker & BNSP Sertifikasi Internal PJK3
1. Ahli K3 Umum 1. ISO 1400:2015
PERATURAN
PERUNDANGAN
3
1.1
PERATURAN
PERUNDANGAN K3 MIGAS
4
Peraturan Perundangan K3 Migas
Undang-Undang
4
Peraturan Pemerintah K3 Migas
5
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
K3 LINGKUNGAN
6
1.2
7
UU No 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja
Simbol Keselamatan Kerja
Jumlah gigi roda 11 buah =
XI Bab, 18 pasal Jumlah bab
10
Syarat-syarat Keselamatan Kerja
a. mencegah dan mengurangi kecelakaan;
b. mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran;
c. mencegah dan mengurangi bahaya peledakan;
d. memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu
kebakaran atau kejadian-kejadian lain yang berbahaya;
e. memberi pertolongan pada kecelakaan;
f. memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja;
g. mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar luasnya
suhu, kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan
angin, cuaca, sinar radiasi, suara dan getaran;
h. mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik
fisik maupun psikis, peracunan, infeksi dan penularan.
11
Syarat-syarat Keselamatan Kerja
i. memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai;
j. menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik;
k.menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup;
l. memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban;
m. memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan,
cara dan proses kerjanya;
n. mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang, binatang,
tanaman atau barang;
o. mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan;
p. mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat,
perlakuan dan penyimpanan barang;
q. mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya;
r. menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan
yang bahaya kecelakaannya menjadi bertambah tinggi
12
Pengawasan
13
Pembinaan Tenaga Kerja Baru
14
Pembinaan Semua Tenaga Kerja
15
Panitia Pembina K3 (P2K3)
16
Kecelakaan
17
Kewajiban dan Hak Tenaga Kerja [pasal 12]
a) Memakai alat perlindungan diri yang diwajibkan;
b) Memenuhi dan mentaati semua syarat-syarat keselamatan
dan kesehatan kerja yang diwajibkan;
c) Meminta pada Pengurus agar dilaksanakan semua syarat
keselamatan dan kesehatan kerja yang diwajibkan;
d) Memberikan keterangan yang benar bila diminta oleh
pegawai pengawas dan atau keselamatan kerja;
e) Menyatakan keberatan kerja pada pekerjaan dimana syarat
kesehatan dan keselamatan kerja serta alat-alat
perlindungan diri yang diwajibkan diragukan olehnya kecuali
dalam hal-hal khusus ditentukan lain oleh pegawai
pengawas dalam batas-batas yang masih dapat
dipertanggung jawabkan
18
Kewajiban Bila Memasuki Tempat Kerja
19
Kewajiban Pengurus
1. secara tertulis menempatkan semua syarat
keselamatan kerja yang diwajibkan dalam tempat
kerja
2. memasang semua gambar keselamatan kerja pada
tempat-tempat yang mudah dilihat dan terbaca
menurut petunjuk pegawai pengawas atau ahli
keselamatan kerja.
3. menyediakan secara cuma-cuma semua alat
perlindungan diri yang diwajibkan pada tenaga kerja
dan bagi setiap orang lain yang memasuki tempat
kerja
20
2.3
PP No 19 Tahun 1973
Pengaturan Dan Pengawasan
Keselamatan Kerja di Bidang
Pertambangan
21
PP No 19 Tahun 1973
• Menimbang :
• Departemen Pertambangan telah mempunyai personil dan
peralatan yang khusus untuk menyelenggarakan pengawasan
keselamatan kerja dibidang pertambangan;
• Pasal 2 :
• Menteri Pertambangan melakukan pengawasan atas keselamatan
kerja dalam bidang Pertambangan dengan berpedoman kepada
Undang-undang Nomor 1 Tahun 1970 serta peraturan-peraturan
pelaksanaannya.
• Pasal 5
• Peraturan Pemerintah ini tidak berlaku bagi pengaturan dan
pengawasan terhadap Ketel Uap sebagaimana termaksud dalam
Stoom Ordonnantie 1930 (Stbl. 1930 Nomor 225).
22
2.4
PP No 17 Tahun 1974
Pengawasan Pelaksanaan Eksplorasi dan
Eksploitasi Minyak dan Gas Bumi di Daerah
Lepas Pantai
23
PP No 17 Tahun 1974
Pasal 2
(1) Tata usaha dan pengawasan atas pekerjaan-pekerjaan dan
pelaksanaan usaha pertambangan minyak dan gas bumi dipusatkan
pada Menteri.
(2)Menteri melimpahkan wewenangnya untuk mengawasi pelaksanaan
ketentuan-ketentuan dalam Peraturan Pemerintah ini kepada Direktur
Jendral dan Direktur Jendral menunjuk Direktur sebagai
pelaksananya.
(3) Pelaksanaan tugas dan pekerjaan Direktur sebagaimana dimaksudkan
pada ayat (2) pasal ini dilakukan oleh pejabat-pejabat Direktorat minyak
dan gas bumi, yang ditunjuk oleh Direktur Jendral atas usul Direktur,
sebagai inspektur tambang minyak dan gas bumi, yang selanjutnya
dalam Peraturan Pemerintah ini disebut Inspektur.
(4) Inspektur bertanggung-jawab atas tugas dan pekerjaannya kepada
Direktur.
24
2.5
PP No 11 Tahun 1979
Keselamatan Kerja Pada Pemurnian
dan Pengolahan Migas
25
PP No 11 Tahun 1979
Pasal 1:
Pemurnian dan Pengolahan adalah usaha memproses
minyak dan gas bumi di daratan atau di daerah lepas
pantai dengan cara mempergunakan proses fisika dan
kimia guna memperoleh dan mempertinggi mutu hasil-
hasil minyak dan gas bumi yang dapat digunakan;
26
PP No 11 Tahun 1979
Pasal 1:
27
PP No 11 Tahun 1979
(1) Tatausaha dan pengawasan keselamatan kerja atas pekerjaan-
pekerjaan serta pelaksanaan pemurnian dan pengolahan minyak dan
gas bumi berada dalam wewenang dan tanggungjawab Menteri.
(2) Menteri melimpahkan wewenangnya untuk mengawasi
pelaksanaan ketentuan-ketentuan dalam Peraturan Pemerintah ini
kepada Direktur Jenderal dengan hak substitusi.
(3) Pelaksanaan tugas dan pekerjaan sebagaimana dimaksudkan pada
ayat (2) dilakukan oleh Kepala Inspeksi dibantu oleh Pelaksana
Inspeksi Tambang.
(4) Kepala Inspeksi memimpin dan bertanggungjawab mengenai
pengawasan ditaatinya ketentuan-ketentuan dalam Peraturan
Pemerintah ini dan mempunyai wewenang sebagai Pelaksana
Inspeksi Tambang.
(5) Pelaksana Inspeksi Tambang melaksanakan pengawasan ditaatinya
ketentuan-ketentuan Peraturan Pemerintah ini.
28
2.6
29
Pembentukan P2K3
30
2.1
31
MIJN POLITIE REGLEMENT
PASAL 4
32
PENGAWASAN
PENGAWASAN UMUM
• UU NO.1-1970 : DIREKTUR
• PP NO.19-1973 : MENTERI PERTAMBANGAN /
MENTERI ESDM
• PP NO.17-1974 : DIR-JEN,
direktur mengusulkan pelaksana tugas
• PP NO.11-1979 : DIR-JEN, pelaksan tugas
adalah kepala inspeksi tambang