Anda di halaman 1dari 34

KESELAMATAN KESEHATAN KERJA

[K3] MIGAS
Sertfikasi Dari Kemenaker & BNSP Sertifikasi Internal PJK3
1. Ahli K3 Umum 1. ISO 1400:2015

2. Auditor SMK3 2. ISO 45001:2018 ( SMK3 )

3. Pengawas K3 MIGAS 1. JSA, CSMS, BBS ( Behavior Based Safety )

4. Supervisor K3 Perancah 2. Traning The Supervision Development Off Accopation


Safety &
5. Teknisi K3 Perancah) Health Norms. ( AhliK3Umum )

6. Ahli Muda K3 Ruang Terbatas 5. Safety Passport & OHSAS 1800:2007

7. POP ( Pengawas Operasional Pertama )

8. Motodologi Instruktur level 3 & 4 TOT

9. TKPK 1 Tenaga Kerja Pada Ketinggian

10. Ahli muda K3 Konstruksi

11. Asesor LSP Katiga Pass


New Company Nama : Heri Rahman
Alamat : Tajung Jabung Barat - Jambi
PT. Mitra Dinamis Yang Utama
No Kontrak : 0821-4018-2406 & 081274964485
Work Experience Email : herirahmansafety@gmail.com
: Heri_Rahman@app.co.id
1. PT. NPE ( Nusareka Prima Engginering )
Tahun 2014 – 2015 Posisi Safety Men
HSE Specialist K3 & Praktisi K3 Scaffolding , TKBT
2. PT. TJE ( Truba Jaya Engginering )
Tahun 2015 – 2017 Posisi Leader Safety

3. PT. TJC ( Truba Jaga Cita )


Tahun 2017 – 2019 Posisi ChargerSPV Safety

4. PT. LPPPI Tahun 2019 - 2022

By : Heri Rahman @rama_Rahman 2022


1

PERATURAN
PERUNDANGAN

3
1.1

PERATURAN
PERUNDANGAN K3 MIGAS

4
Peraturan Perundangan K3 Migas
Undang-Undang

• Undang Undang No. 1 Thn 1970 tentang Keselamatan Kerja


• Undang-undang No. 13 Thn 2003 tentang Ketenagakerjaan

- Undang Undang No. 44 Prp. Thn 1960 tentang Pertambangan


dan Gas Bumi jo. UU No. 8 Thn 1971 tentang Perusahaan
Pertambangan dan Minyak Gas Bumi Negara
- Undang Undang No. 22 Thn 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi

Peraturan Keselamatan Tambang


Mijn Politie Reglement No. 341 Thn 1930

4
Peraturan Pemerintah K3 Migas

1. Peraturan Pemerintah No. 19 Thn 1973 tentang :


Pengaturan Dan Pengawasan Keselamatan Kerja
di Bidang Pertambangan
2. Peraturan Pemerintah No. 17 Thn 1974 tentang :
Pengawasan Pelaksanaan Eksplorasi Dan
Eksploitasi Migas di Daerah Lepas Pantai
3. Peraturan Pemerintah No. 11 Thn 1979 Tentang :
Keselamatan Kerja Pada Pemurnian dan
Pengolahan Migas

5
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
K3 LINGKUNGAN

UU NO. 1/1970 UU NO.


UU NO.22/2001 UU NO. 44 Prp.
THN 1960 JO. UU UU NO. 13/2003 32/2009
PASAL 40 AYAT (2),
NO. 8 THN 1971 PPLH
(3), DAN (6)
MPR NO. 341
TAHUN 1930

PP No. 35/2004 PP NO. 19/1973 PP No. 27/1999

PP No. 36/2004 PP NO. 17/1974 PP No. 85/1999


PP NO. 11/1979 PP No. 82/2001
RPP K3PL
PP No. 41/1999, Dll.

KEPMEN ESDM dan


TERKAIT

6
1.2

UU No 1 Tahun 1970 XI Bab


KESELAMATAN KERJA 18 Pasal

Peraturan Keselamatan Kerja


Veiligheids Reglement (VR) Stbl 1910 No 406

7
UU No 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja
Simbol Keselamatan Kerja
Jumlah gigi roda 11 buah =
XI Bab, 18 pasal Jumlah bab

Bab VII : Kecelakaan


Bab I : Tentang Istilah-istilah
Bab VIII : Kewajiban dan Hak
Bab II : Ruang Lingkup
Bab III : Syarat-syarat
Tenaga Kerja

Keselamatan Kerja Bab IX : Kewajiban Bila

Bab IV : Pengawasan Memasuki Tempat Kerja


Bab V : Pembinaan Bab X : Kewajiban Pengurus
Bab VI : Panitia Pembina K3 Bab XI : Ketentuan-ketentuan
Penutup
8
Istilah-istilah
Tempat kerja ruangan/lapangan, tertutup/terbuka,
diam/bergerak, tenaga kerja bekerja
ruangan/lapangan/halaman/sekelilingnya
Pengurus Manajemen : Orang yang bertugas langsung
Pengusaha Orang, Badan Hukum yang menjalankan usaha
Direktur pejabat ditunjuk Menaker untuk melaksanakan UU
Pegawai pengawas pegawai teknis berkeahlian
khusus dari Depnaker yang ditunjuk
oleh Menaker untuk melaksanakan UU
Ahli Keselamatan Kerja tenaga teknis berkeahlian khusus
dari luar Depnaker yang ditunjuk oleh
Menaker untuk melaksanakan UU
9
Ruang Lingkup Keselamatan Kerja

• Keselamatan kerja dalam segala tempat kerja,


baik di darat, di dalam tanah, di permukaan air, di
dalam air maupun di udara, yang berada di dalam
wilayah kekuasaan hukum Republik Indonesia

• Rincian aktivitas dan tempat pada ayat 2 dan 3

10
Syarat-syarat Keselamatan Kerja
a. mencegah dan mengurangi kecelakaan;
b. mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran;
c. mencegah dan mengurangi bahaya peledakan;
d. memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu
kebakaran atau kejadian-kejadian lain yang berbahaya;
e. memberi pertolongan pada kecelakaan;
f. memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja;
g. mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar luasnya
suhu, kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan
angin, cuaca, sinar radiasi, suara dan getaran;
h. mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik
fisik maupun psikis, peracunan, infeksi dan penularan.
11
Syarat-syarat Keselamatan Kerja
i. memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai;
j. menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik;
k.menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup;
l. memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban;
m. memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan,
cara dan proses kerjanya;
n. mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang, binatang,
tanaman atau barang;
o. mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan;
p. mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat,
perlakuan dan penyimpanan barang;
q. mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya;
r. menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan
yang bahaya kecelakaannya menjadi bertambah tinggi
12
Pengawasan

Direktur : pengawasan umum pelaksanaan UU


Pegawai Pengawas dan Ahli Keselamatan Kerja :
pengawasan langsung pelaksanaan

Pengurus di wajibkan memeriksakan kesehatan badan, kondisi


mental dan kemampuan fisik dari tenaga kerja yang akan diterimanya
maupun akan dipindahkan sesuai dengan sifat-sifat pekerjaan yang
diberikan padanya
Pengurus diwajibkan memeriksakan semua tenaga kerja yang berada
di bawah pimpinannya, secara berkala pada Dokter yang ditunjuk oleh
Pengusaha dan dibenarkan oleh Direktur

13
Pembinaan Tenaga Kerja Baru

Pengurus diwajibkan menunjukkan dan


menjelaskan pada tiap tenaga kerja baru tentang :
Kondisi-kondisi dan bahaya-bahaya serta yang
dapat timbul dalam tempat kerja;
Semua pengamanan dan alat-alat perlindungan
yang diharuskan dalam tempat kerja;
Alat-alat perlindungan diri bagi tenaga kerja yang
bersangkutan;
Cara-cara dan sikap yang aman dalam
melaksanakan pekerjaannya

14
Pembinaan Semua Tenaga Kerja

• Pengurus diwajibkan menyelenggarakan


pembinaan bagi semua tenaga kerja yang
berada di bawah pimpinannya, dalam
§ pencegahan kecelakaan, dan
§ pemberantasan kebakaran, serta
§ peningkatan keselamatan dan kesehatan kerja,
pula dalam pemberian pertolongan pertama pada
kecelakaan

15
Panitia Pembina K3 (P2K3)

Menteri Tenaga Kerja berwenang Membentuk


P2K3
Pengusaha/Pengurus dan tenaga kerja
melaksanakan tugas dan kewajiban bersama
di bidang keselamatan dan kesehatan kerja,
dalam rangka melancarkan usaha berproduksi

16
Kecelakaan

Pelaporan kecelakaan yang terjadi di tempat


kerja
Pengurus diwajibkan melaporkan tiap kecelakaan
yang terjadi dalam tempat kerja yang dipimpinnya,
pada pejabat yang ditunjuk oleh Menteri Tenaga
Kerja.

17
Kewajiban dan Hak Tenaga Kerja [pasal 12]
a) Memakai alat perlindungan diri yang diwajibkan;
b) Memenuhi dan mentaati semua syarat-syarat keselamatan
dan kesehatan kerja yang diwajibkan;
c) Meminta pada Pengurus agar dilaksanakan semua syarat
keselamatan dan kesehatan kerja yang diwajibkan;
d) Memberikan keterangan yang benar bila diminta oleh
pegawai pengawas dan atau keselamatan kerja;
e) Menyatakan keberatan kerja pada pekerjaan dimana syarat
kesehatan dan keselamatan kerja serta alat-alat
perlindungan diri yang diwajibkan diragukan olehnya kecuali
dalam hal-hal khusus ditentukan lain oleh pegawai
pengawas dalam batas-batas yang masih dapat
dipertanggung jawabkan

18
Kewajiban Bila Memasuki Tempat Kerja

• mentaati semua petunjuk keselamatan kerja


• memakai alat-alat perlindungan diri yang
diwajibkan

19
Kewajiban Pengurus
1. secara tertulis menempatkan semua syarat
keselamatan kerja yang diwajibkan dalam tempat
kerja
2. memasang semua gambar keselamatan kerja pada
tempat-tempat yang mudah dilihat dan terbaca
menurut petunjuk pegawai pengawas atau ahli
keselamatan kerja.
3. menyediakan secara cuma-cuma semua alat
perlindungan diri yang diwajibkan pada tenaga kerja
dan bagi setiap orang lain yang memasuki tempat
kerja
20
2.3

PP No 19 Tahun 1973
Pengaturan Dan Pengawasan
Keselamatan Kerja di Bidang
Pertambangan

21
PP No 19 Tahun 1973
• Menimbang :
• Departemen Pertambangan telah mempunyai personil dan
peralatan yang khusus untuk menyelenggarakan pengawasan
keselamatan kerja dibidang pertambangan;

• Pasal 2 :
• Menteri Pertambangan melakukan pengawasan atas keselamatan
kerja dalam bidang Pertambangan dengan berpedoman kepada
Undang-undang Nomor 1 Tahun 1970 serta peraturan-peraturan
pelaksanaannya.

• Pasal 5
• Peraturan Pemerintah ini tidak berlaku bagi pengaturan dan
pengawasan terhadap Ketel Uap sebagaimana termaksud dalam
Stoom Ordonnantie 1930 (Stbl. 1930 Nomor 225).
22
2.4

PP No 17 Tahun 1974
Pengawasan Pelaksanaan Eksplorasi dan
Eksploitasi Minyak dan Gas Bumi di Daerah
Lepas Pantai

23
PP No 17 Tahun 1974
Pasal 2
(1) Tata usaha dan pengawasan atas pekerjaan-pekerjaan dan
pelaksanaan usaha pertambangan minyak dan gas bumi dipusatkan
pada Menteri.
(2)Menteri melimpahkan wewenangnya untuk mengawasi pelaksanaan
ketentuan-ketentuan dalam Peraturan Pemerintah ini kepada Direktur
Jendral dan Direktur Jendral menunjuk Direktur sebagai
pelaksananya.
(3) Pelaksanaan tugas dan pekerjaan Direktur sebagaimana dimaksudkan
pada ayat (2) pasal ini dilakukan oleh pejabat-pejabat Direktorat minyak
dan gas bumi, yang ditunjuk oleh Direktur Jendral atas usul Direktur,
sebagai inspektur tambang minyak dan gas bumi, yang selanjutnya
dalam Peraturan Pemerintah ini disebut Inspektur.
(4) Inspektur bertanggung-jawab atas tugas dan pekerjaannya kepada
Direktur.
24
2.5

PP No 11 Tahun 1979
Keselamatan Kerja Pada Pemurnian
dan Pengolahan Migas

25
PP No 11 Tahun 1979
Pasal 1:
Pemurnian dan Pengolahan adalah usaha memproses
minyak dan gas bumi di daratan atau di daerah lepas
pantai dengan cara mempergunakan proses fisika dan
kimia guna memperoleh dan mempertinggi mutu hasil-
hasil minyak dan gas bumi yang dapat digunakan;

26
PP No 11 Tahun 1979
Pasal 1:

Tempat pemurnian dan pengolahan adalah tempat


penyelenggaraan pemurnian dan pengolahan minyak
dan gas bumi, termasuk di dalamnya peralatan,
bangunan dan instalasi yang secara langsung dan tidak
langsung(penunjang) berhubungan dengan proses
pemurnian dan pengolahan;

27
PP No 11 Tahun 1979
(1) Tatausaha dan pengawasan keselamatan kerja atas pekerjaan-
pekerjaan serta pelaksanaan pemurnian dan pengolahan minyak dan
gas bumi berada dalam wewenang dan tanggungjawab Menteri.
(2) Menteri melimpahkan wewenangnya untuk mengawasi
pelaksanaan ketentuan-ketentuan dalam Peraturan Pemerintah ini
kepada Direktur Jenderal dengan hak substitusi.
(3) Pelaksanaan tugas dan pekerjaan sebagaimana dimaksudkan pada
ayat (2) dilakukan oleh Kepala Inspeksi dibantu oleh Pelaksana
Inspeksi Tambang.
(4) Kepala Inspeksi memimpin dan bertanggungjawab mengenai
pengawasan ditaatinya ketentuan-ketentuan dalam Peraturan
Pemerintah ini dan mempunyai wewenang sebagai Pelaksana
Inspeksi Tambang.
(5) Pelaksana Inspeksi Tambang melaksanakan pengawasan ditaatinya
ketentuan-ketentuan Peraturan Pemerintah ini.
28
2.6

Permen No 4 Tahun 1987


Panitia Pembina K3 serta Tata Cara
Pembentukan Ahli Keselamatan Kerja

29
Pembentukan P2K3

• Pengusaha / pengurus wajib membentuk P2K3


• Ahli K3 sebagai Sekretaris
• Perusahaan dengan 100 tenaga kerja / lebih
• Perusahaan dengan tenaga kerja < 100 orang,
tempat kerja mempunyai risiko yang besar akan
terjadinya peledakan, kebakaran, keracunan,
penyinaran radioaktif

30
2.1

MPR No 341 Tahun 1930


MIJN POLITE REGLEMENT

31
MIJN POLITIE REGLEMENT

PASAL 4

1.Pelaksanaan tugas-tugas atau pekerjaan-pekerjaan di


suatu pekerjaan tambang atau suatu pekerjaan
eksplorasi, di mana keselamatan atau kesehatan dari
orang-orang yang dipekerjakan pada perusahaan itu
tergantung pada kesempurnaan perlakuan pekerjaan,
maka hanya dapat ditugaskan kepada karyawan-
karyawan yang memiliki kecakapan dan kejujuran
yang dibutuhkan baik jasmani maupun rohani.

32
PENGAWASAN
PENGAWASAN UMUM
• UU NO.1-1970 : DIREKTUR
• PP NO.19-1973 : MENTERI PERTAMBANGAN /
MENTERI ESDM
• PP NO.17-1974 : DIR-JEN,
direktur mengusulkan pelaksana tugas
• PP NO.11-1979 : DIR-JEN, pelaksan tugas
adalah kepala inspeksi tambang

PENGAWASAN LANGSUNG DILAKUKAN OLEH


• UU NO.1-1970 : PEGAWAI PENGAWAS /
AHLI KESELAMATAN KERJA
• PP NO.19-1973 : PEGAWAI PENGAWAS
• PP NO.17-1974 : INSPEKTUR
• PP NO.11-1979 : PELAKSANA INSPEKSI TAMBANG 33

Anda mungkin juga menyukai