Izin Kerja
Pengertian dan Tujuan Izin Kerja
Work permit/ Izin Kerja adalah dokumen izin kerja yang mengacu pada
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) untuk
memastikan bahwa pekerjaan dilakukan dengan aman dan efisien
setiap aktivitas atau pekerjaan yang bersifat sementara atau permanen yang melibatkan api terbuka (open-flame) atau
menghasilkan permukaan panas dan/atau menghasilkan bunga api yang mempunyai energi cukup untuk mampu menyulut atau
memulai kebakaran atau ledakan
Co : Pengelasan, Heat Gun,
Surat izin kerja dingin diperlukan untuk pekerjaan yang berhubungan dengan pekerjaan konstruksi, perawatan, perbaikan yang
sifatnya tidak rutin dengan ketentuan bahwa dalam pekerjaan tersebut. dan tidak menggunakan peralatan yang dapat menimbulkan
api terbuka atau sumber nyala.
Co : pengecatan, pekerjaan bangunan, dan pekerjaan sipil.
Diperlukan apabila pekerja, baik seluruh atau sebagian tubuhnya harus memasuki dan melakukan pekerjaan di ruang terbatas atau
ruang tertutup, seperti bejana (vessel), silo, tangki, bak (pit), lubang galian dengan kedalaman lebih dari 1,3 meter, atau saluran
tertutup lain yang terdapat gas, debu, uap, atau fume yang berbahaya.
Izin kerja ini hanya mencakup izin untuk melakukan pekerjaan di ruang terbatas saja, bila di dalam ruang terbatas pekerja akan
melakukan pekerjaan panas atau dingin, maka harus dilengkapi juga izin kerja yang sesuai.
Jenis-Jenis Izin Kerja
4. Electrical Work Permit
Diperlukan apabila akan melakukan perbaikan, pemeliharaan, atau pemeriksaan yang berhubungan dengan kelistrikan atau
instrumen yang berpotensi memiliki risiko bahaya sengatan listrik. Contohnya perbaikan/pemasangan kontaktor, relay panel, power
supply, peralatan kontrol, dll.
5. Special Permit
Diperlukan apabila akan melaksanakan pekerjaan melibatkan kondisi berbahaya, seperti bekerja dengan paparan bahan radioaktif,
bekerja di ketinggian, penggalian, lockout dan tagout, atau melaksanakan pekerjaan dengan tingkat potensi bahaya tinggi lainnya.
Siapa yang berwenang mengeluarkan izin kerja?
Izin kerja dikeluarkan oleh pengawas/ supervisor/ pelaksana kepada subkontraktor/ mandor atau pekerja
yang akan memasuki area berbahaya atau melaksanakan pekerjaan yang dianggap berbahaya. Sebelum
memberikan izin kerja, pengawas/ supervisor/ pelaksana biasanya akan melakukan pemeriksaan terhadap
hal-hal berikut ini:
•Kesehatan pekerja
•Kelengkapan sarana dan prasarana kerja (termasuk APD yang berhubungan dengan pekerjaan yang hendak
dilakukan)
•Kondisi terbaru di lokasi pekerjaan, apakah terdapat hal-hal yang membahayakan atau tidak
•Hal-hal yang berhubungan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di lokasi kerja tersebut.
Bila hasil pemeriksaan menunjukkan tidak ada hal-hal yang dapat membahayakan pekerja dan lokasi kerja
dinyatakan aman, maka izin kerja harus di tanda tangani oleh orang yang berwenang (authority person) dan
pekerja yang terlibat di lapangan.
Kapan izin kerja diperlukan?