Anda di halaman 1dari 78

PERMIT TO

WORK
Doni Haidar Nur, ST, MT
Manajemen Risiko
• Banyak Yang Melihat Belum tentu
memperhatikan

5
Manajemen Risiko
Banyak yang
mendengar Namun
belum tentu
mendengarkan

6
A Day in the Life
of a Safety Professional 3

Laporan P2K3
Inspeksi APAR
Permit to Work Input Data SIMPEL

Drill Tahunan @tambang.update Induksi K3LL

Laporan Kecelakaan Review HIRADC


Ukur Bising Rekap Manhour

Review Stock APD Manifest LB3


Update Ijin Peralatan Review Dok. PQ Contractor

Tool Box Meeting Rapat P2K3


SAFETY CASE 28

• Internal
Wahadi_jogja
BEKERJA DIKETINGGIAN
Permenaker 9/2016 Ttg Keselamatan Dan Kesehatan
Kerja Dalam Pekerjaan Pada Ketinggian
OHSA Standart :
Pekerja : pekerjaan atau kegiatan yang lokasinya
UU No. 13/2003 Ketenagakerjaan Bab V, Pelatihan Kerja setinggi 6 feet ( 1,8 meter ) atau lebih
Sertifikasi Teknisi K3 bekerja di Ketinggian Tk 1

Undang-undang Nomor I Tahun 1970


Pasal 2 Ayat (2) Huruf i
Dilakukan pekerjaan dalam ketinggian di atas
permukaan tanah atau perairan

Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI. Nomor PER-


03/MEN/1982 tentang Pelayanan Kesehatan Kerja

Permenakertrans No. PER.08/MEN/VII/2010 tentang


Alat Pelindung Diri.
TUJUAN MODUL

Memahami Tujuan Memahami Prosedur


Sistem Ijin Kerja 01 pelaksanaan sistim 03
ijin Kerja Aman
Aman

Memahami Jenis-jenis
Pekerjaan yang
02 membutuhkan Sistem
Ijin Kerja Aman
WORK PERMIT / PERMIT TO WORK
Adalah sebuah dokumen/izin tertulis yang digunakan untuk mengontrol
jenis pekerjaan tertentu yang berpotensi membahayakan pekerja.

KENAPA PERLU ?
Untuk mengidentifikasi pekerjaan yang akan dilakukan, potensi bahaya
yang berhubungan dengan pekerjaan & tindakan
pencegahan/pengendaliannya
TUJUAN WP
1. Mengidentifikasi siapa yang terlibat dalam pelaksanaan pekerjaan
2. Mengidentifikasi bahaya dan resiko yang terkait dengan pelaksanaan
pekerjaan
3. Memastikan bahwa pekerjaan telah benar-benar aman untuk
dilakukan
4. Ijin Kerja Aman ini dilengkapi dengan “checklist” kondisi-kondisi yang
harus dipenuhi sebelum memulai pekerjaan.
5. Registrasi Work permit yang telah disetujui
6. Ijin kerja ini dapat membantu mencegah terjadinya kecelakaan apabila
ditangani oleh karyawan yang berkompetensi (memiliki pengetahuan,
terlatih dan berpengalaman).
RUANG LINGKUP
• Berlaku bagi semua pegawai Internal/
kontraktor yang melakukan pekerjaan
berbahaya meliputi : panas, bekerja
pada ruangan terbatas, dan yang
memerlukan ijin kerja umum/listrik
yang beresiko tinggi
• Diperlukan khusus untuk pekerjaan
non-rutin yang mengandung
bahaya/resiko tinggi.
DOKUMEN KERJA K3

WORK PERMIT

JSA/SOP

P5M/TOOLBOX
CHECK LIST
JENIS-JENIS IJIN KERJA
1. IJIN KERJA PANAS/HOT WORK PERMIT (pengelasan, pengeboran logam, cutting,
sandblasting)

2. IJIN KERJA DINGIN/COLD WORK PERMIT (painting, bangunan,sipil)

3. IJIN KERJA MEMASUKI RUANG TERBATAS (silo, tanki)

4. IJIN KERJA PEKERJAAN LISTRIK (perbaikan, pemeliharaan, pemeriksaan)

5. IJIN KERJA KHUSUS (WAH, Digging (pennggalian), Lifting, Bahan Radioaktif )


21

• Jenis-Jenis Ijin Kerja Aman:

• Pekerjaan Umum atau Listrik (General or Electrical


Work)
• Pekerjaan Panas (Hot Work)
• Masuk Bejana atau Pekerjaan di Ruang Tertutup
(Vessel Entry/Confined Space Work)
22

Jenis Sistem Ijin Kerja

KERJA MEMASUKI
RUANGAN
KERJA PANAS TERBATAS
KERJA
UMUM / LISTIK
23

• IJIN KERJA UMUM atau LISTRIK (General or Electrical Work)


• Jenis-jenis pekerjaan umum atau listrik yang memerlukan ijin kerja
1. Pekerja pada ketinggian lebih dari 6 feet
2. Pekerjaan pemeliharaan pada peralatan yang sedang beroperasi.
3. Mendirikan atau menurunkan perancah/scaffolding
4. Bekerja dengan zat-zat kimia yang berbahaya, bahan-bahan racun yang
mudah terbakar (B3)
5. Bekerja diatas air atau diatas permukaan jaring laba-laba (spider deck)
6. Pemindahan ”grating” atau ”handrail”
7. Penggunaan personal basket
8. Pengangkatan yang kritikal dengan menggunakan alat angkat.
9. Bekerja dengan sumber radio aktif
10. Pekerjaan listrik yang dilakukan dalam keadaan “power off”.
24

Contoh2 Pekerjaan yang tidak memerlukan Ijin Kerja Aman

Pembacaan pengukuran proses operasi oleh operator

Inspeksi Visual rutin

Pekerjaan yang dilakukan di bengkel maintenance space yang khusus dirancang


untuk pekerjaan panas, misalnya bengkel bubut, bengkel pengelasan dan tempat
mengetes peralatan
Pekerjaan-pekerjaan administrasi di Kantor
B3

Listrik Alat Berat

KAPAN IJIN
Penggalian KERJA Bekerja di
ketinggian

DIPERLUKAN

Bahan Memasuki
Radioaktif Ruang terbatas

Suhu
ekstrem/tekanan
tinggi
Hot Work Permit
Diklasifikasikan sebagai jenis pekerjaan apa pun yang melibatkan
sumber penyalaan aktual (langsung), Open Flame atau ada potensial
api yang dapat terjadi dan yang dilakukan di daerah di mana mungkin
ada risiko kebakaran atau ledakan, atau yang melibatkan emisi asap
beracun dari penerapan panas.
Bekerja dengan bahan peledak
Bekerja dengan alat-alat las
Bekerja dengan mesin gerinda
Bekerja dengan alat-alat listrik dalam keadaan “ON”
Bekerja dengan alat-alat listrik yang non-intrinsically safe
Bekerja dengan alat “solder”
Melakukan pekerjaan sand blasting dan chipping
Bekerja dengan mesin “grass cutting”
Bekerja dengan semua “sparking equipment and tool” yang dioperasikan di hazardous area (misalnya
portable generator, wireline engine, steel hammer wrench, impact wrench, etc.
Confined Space Entry Permit
Biasanya digunakan untuk menentukan tindakan pencegahan yang
harus diambil untuk menghilangkan bahaya asap berbahaya, cairan,
gas, atau padatan, kekurangan oksigen, radiasi residu berbahaya atau
mesin bergerak dari ruang terbatas atau dari sumber lain sebelum
seseorang diizinkan memasuki ruang terbatas.

Ruang terbatas adalah suatu ruang yang :


• Cukup luas dan memiliki bentuk sedemikian rupa sehingga personil dapat
masuk dan melakukan pekerjaan di dalamnya
• Mempunyai akses keluar masuk yang terbatas. Seperti pada tangki, vessel,
pipa, terowongan, gorong-gorong atau lubang dengan kedalaman minimal
1,5m atau ruang lain yang mempunyai akses terbatas
• Tidak dirancang sebagai tempat kerja terus menerus didalamnya
Ruang Terbatas
Macam – Macam Ruang
Terbatas
Yang termasuk ruang
terbatas adalah:
1. Tangki
2. Manhole
3. Ketel pemanas (boiler)
4. Saluran air kotor bawah tanah (sewer)
5. Jaringan pipa
6. Terowongan bawah tanah
7. Saluran udara
8. Galian yang dalamnya lebih dari 1,5
meter
CONFINED SPACE
Electrical Permit
(Including Energizing
and De-energizing)
Biasanya digunakan untuk menutupi
setiap pekerjaan pada peralatan listrik
dan tindakan pencegahan yang harus
diambil untuk menghilangkan risiko
sengatan listrik / kesetrum kepada
orang yang melakukan pekerjaan atau
rusak pada properti
Excavation Permit

suatu pekerjaan yang meliputi semua pekerjaan


penggalian di daerah yang memerlukan
pemeriksaan dan persetujuan dari berbagai
departemen terkait seperti, produksi, electric,
communication, pipelinae maintenance.

setiap pekerjaan penggalian, pembuatan


saluran atau pekerjaan pekerjaan penggalian
yang membahayakan pipa bawah tanah, kabel
listrik, kabel telepon dan lain sebagainya.
contoh perbaikan atau pemasangan pipa,
perbaikan kabel listrik/telepon, jaringan fiber
optic, pemancangan.
Radiography Permit
Surat izin pekerjaan radiografi
diperlukan untuk melakukan pekerjaan
yang berhubungan dengan penggunaan
peralatan x-ray atau sumber zat radio
aktif seperti pada pekerjaan non
destructive testing.
Crane Critical Lifts
Permit
• Load is 40 Tones and above
• Crane lifts is performed in “High
Risk Environment”
• Muat terlalu besar/lebar untuk
diangkat
• Mengangkat menggunakan 2
Crane/derek atau lebih
ALUR UMUM PTW
4. Prosedur - Administrasi

JENIS PEKERJAAN CERTIFIKASI


LOKASI & PERALATAN YANG HARUS DISETUJUI
DIKERJAKAN
DITERIMA
RINCIAN PEKERJAAN
IJIN DIKELUARKAN
ALAT BANTU YANG DIPAKAI
DIMINTA OLEH
VALIDASI ULANG
KEAMANAN
IDENTIFIKASI BAHAYA
IJIN DITUNDA
LANGKAH PENCEGAHAN
PERLINDUNGAN PERSONEL IJIN LENGKAP

CERTIFIKASI ISOLASI
PERMIT TO WORK FLOWCHART
GAS TESTING
YANG BERWENANG MENGELUARKAN IJIN

SUPERVISOR/PENGAWAS
39 Tanggung Jawab Pemberi Izin

• Pemberi Izin harus, jika memperhatikan adanya potensi bahaya lainnya,


risiko yang dapat membahayakan keselamatan pekerja, alat atau
peralatan saran Pengawas penanggulangan yang tepat untuk diambil.
• Pemberi Izin harus memastikan bahwa semua pengukuran pemantauan
keselamatan yang diperlukan dilakukan dengan benar dan dinyatakan
dalam izin.
• Pemberi Izin harus memastikan semua personil yang terlibat dalam
pekerjaan sepenuhnya menyadari prosedur Darurat.
• Setelah diberitahu bahwa pekerjaan selesai, Pemberi Izin harus
mengunjungi situs bersama-sama dengan Pengawas untuk
memastikan bahwa pekerjaan dihentikan dan situs tetap bersih dan
rapi tanpa ada yang membara.
40 Tanggung Jawab Pengawas
❑ Pengawas tugas yang bertanggung jawab langsung atas pekerjaan yang tercantum dalam izin.
❑ Dia akan dengan jelas menentukan pekerjaan yang harus dilakukan, lokasi dan sifat pekerjaan
yang tepat.
❑ Juga untuk memastikan bahwa kondisi pada izin terpenuhi secara penuh

• Pengawas harus sepenuhnya menyadari semua persyaratan yang dinyatakan dalam izin dan
mematuhinya setiap saat.
• Pengawas harus sepenuhnya memberi pengarahan kepada kru kerja untuk memastikan bahwa
persyaratan dipahami dengan jelas oleh kru di bawah pengawasannya.
• Pengawas harus memastikan pekerjaan dilakukan sesuai dengan kondisi yang ditentukan dalam
izin. Dia akan tetap berada di lokasi kerja untuk mengawasi pekerjaan.
• Pengawas harus memastikan bahwa dalam keadaan apa pun tidak akan dengan
kebijaksanaannya sendiri atau krunya mengubah ruang lingkup asli pekerjaan, yang dijelaskan
dalam izin.
41 Tanggung Jawab Pengawas Izin
• Pengawas harus meminta izin baru jika terjadi perubahan dalam lingkup pekerjaan
menjadi perlu.
• Setiap kali kondisi situs berubah secara drastis, Pengawas harus segera menghentikan
pekerjaan dan memberi tahu Penerbit perubahan untuk instruksi lebih lanjut darinya.
• Setelah terjadinya keadaan darurat Pengawas harus segera menghentikan pekerjaan dan
mematikan semua peralatan.
• Pengawas harus melaporkan penyelesaian pekerjaan atau berakhirnya validitas izin
kepada Penerbit dan memastikan bahwa situs tetap bersih dan rapi tanpa sumber yang
membara / pengapian.
• Jika pekerjaan yang sedang berlangsung memerlukan perpanjangan validitas yang
tercantum dalam izin, Pengawas harus menangguhkan pekerjaan dan meminta
penerbitan izin baru.
42 Tanggung Jawab Koordinator Izin
HSE
• Koordinator Izin HSE yang ditunjuk oleh Manajer Konstruksi Area
bertanggung jawab atas koordinasi harian izin kerja.
• Dia bertanggung jawab atas kontrol klerikal penuh (agar
pekerjaan lancar) terhadap sistem termasuk retensi Izin Kerja
(izin yg ditahan) yang ditutup untuk jangka waktu satu bulan.
• Memiliki gambaran lengkap tentang izin kerja yang direncanakan,
bersifat terbuka dan izin yang ditangguhkan
43
Revalidation of the Permit
• Ketika pekerjaan menyerukan perpanjangan izin, Pengawas harus
menangguhkan pekerjaan dan meminta perpanjangan validitas kepada
Superintendent/K3
• K3 bertanggung jawab untuk memastikan bahwa semua tindakan
pencegahan dan persyaratan masih berlaku dan kondisi di lokasi kerja dijaga
aman untuk personel dan peralatan.
• Jika K3 setuju untuk memperpanjang izin, ia akan menentukan waktu
kadaluwarsa dan menandatangani izin untuk mengotorisasi perpanjangan.
• Pengawas mengembalikan izin yang diperpanjang ke lokasi kerja dan
melanjutkan pekerjaan.
Ketentuan umum Ijin Kerja Aman

Semua Ijin Kerja Aman harus disetujui oleh Superintendent/Supervisor

Pekerjaan dibatasi oleh bidang kerja dan waktu kerja yang tercantum pada
izin kerja. Izin kerja berlaku sampai pekerjaan selesai, tetapi tidak
boleh melampaui waktu pergantian regu kerja (Shift – 8/12 jam).

Izin Kerja harus diperbaharui oleh petugas pemberi izin bila terjadi
perubahan-perubahan pada kondisi kerja, cakupan kerja, atau waktu
pelaksanaan kerja.

Jika kondisi kerja berubah dan / atau ada pertimbangan safety lain dari
Karyawan yang terlibat, hentikan pekerjaan dan tinjau kembali Izin
Kerjanya untuk perbaikan

Saat Kondisi Darurat, semua ijin kerja di batalkan

Pengeluaran ijin Kerja harus di sertai dengan JSA


INFORMASI DALAM
WP

Nama pekerja (> 1) Tindakan pencegahan

Detail lokasi pekerjaan APD

Pekerjaan yang akan dilakukan Emergency tools

Waktu pekerjaan Emergency number/scenario

Daftar potensi bahaya Authority Signed

Daftar Persiapan (peralatan, pengujian Worker Signed


atmosphere, isolasi energi dll)

Urutan prosedur kerja Date of Expired


BERAPA LAMA IJIN KERJA BERLAKU

1. 8 jam ( 1 shift kerja)


2. 07.00 s/d 17.00
3.Tidak lebih dari satu hari
47

Ketentuan2 umum Ijin Kerja Aman

Jika kondisi kerja berubah dan / atau ada pertimbangan safety


lain dari Karyawan yang terlibat, hentikan pekerjaan dan tinjau
kembali Izan Kerjanya untuk perbaikan

Saat Kondisi Darurat, semua ijin kerja di batalkan

Pengeluaran ijin Kerja harus di sertai dengan JSA


PROSEDUR PEMBUATAN WP

Rangkap 2-
Dibuat
3
sebelum
(dokumen
kerja
& field)

WP
dikeluarkan Seluruh
oleh pihak pekerja Monitoring
kompeten
paham

Identifikasi
semua Penangana
bahaya/resiko n keadaan
& potensi darurat
kecelakaan
Warna lembaran dan jumlah lembaran Izin
49

Kerja adalah
Biru untuk Izin Kerja Aman untuk Pekerjaan Umum atau Listrik, sebanyak
3 lembar, dan perincian:

•Lembar Original untuk pelaksana kerja dan dipampangkan di lokasi kerja.


•Lembar Copy-1 untuk Control Room Utama.
•Lembar Copy-2 untuk Control Room Remote.

Merah untuk Izin Kerja Panas sebanyak 4 lembar, dengan perincian:

•Lembar Original untuk pelaksana kerja dan dipampangkan di lokasi kerja.


•Lembar Copy-1 untuk Control Room Utama.
•Lembar Copy-2 untuk Fireman / Firewatch.
•Lembar Copy-3 untuk Control Room Remote.

Kuning untuk Izin Kerja Masuk Ruang Terbatas sebanyak 4 lembar, dengan
perincian:

•Lembar Original untuk pelaksana kerja dan dipampangkan di lokasi kerja.


•Lembar Copy-1 untuk Control Room.
•Lembar Copy-2 untuk Fireman.
•Lembar Copy-3 untuk Control Room Remote.
PROSEDUR PEMBERIAN WP OLEH
PENGAWAS

Kesehatan kondisi pekerja

Kelengkapan Sarpras + APD

Kondisi berbahaya telah dikontrol

Hasil pemeriksaan dilapangan


FORM WORK PERMIT
DIGGING PERMIT
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

A. Bagian Operasi (Operator/Supervisor/HOP)


▪ Memastikan bahwa ijin kerja yang baru tidak akan mempengaruhi keamanan pekerjaan lain yang sedang berlangsung.
▪ Dilarang mengeluarkan Ijin Kerja Panas (hot work) apabila ada kegiatan lain yang berpotensi melepaskan hidrokarbon di
daerah tersebut.
▪ Harus memeriksa area kerja dan mengisi “checklist” yang ada pada lembar Ijin Kerja Aman.
▪ Untuk pekerjaan panas dan pekerjaan ruang terbatas, pemeriksaan area kerja dilakukan bersama-sama Safety Inspektor.
▪ Bersama-sama dengan penanggungjawab pekerjaan akan menjelaskan bahaya –bahaya yang dapat timbul pada pelaksanaan
pekerjaan dan juga tindakan - tindakan pencegahannya.
▪ Memastikan bahwa peralatan dan area kerja telah dipersiapkan dengan benar agar pekerjaan dapat dilakukan dengan aman.
▪ Memeriksa dan memastikan penempatan dan kondisi peralatan kerja, alat keamanan kerja, alat pemadam api, barikade, dll.
▪ Menunjukkan cara menggunakan alat komunikasi, serta peralatan keamanan kerja yang ada kepada para pelaksana kerja di
lokasi kerja.
▪ Menandatangani Ijin Kerja Aman setelah semua persyaratan pada Ijin Kerja Aman telah dipenuhi.
▪ Memberitahu pelaksana kerja bila terjadi perubahan kondisi yang mungkin dapat menimbulkan suatu bahaya dan
menghentikan pekerjaan tersebut. 55

▪ Pekerjaan tidak akan dimulai kembali sebelum kondisi dinyatakan aman dan Ijin Kerja Aman harus disetujui oleh
Superintendent.
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

B. Pelaksana Kerja/ Penanggungjawab pekerjaan


▪Mengisi bagian umum pada lembar Ijin Kerja Aman
▪Melapor ke Control Room atau tempat lain yang telah ditentukan sebelum pelaksanaan
pekerjaan.
▪Bersama-sama dengan HOP atau Operator yang ditunjuk, melakukan pemeriksaan area
kerja dan mengisi “checklist” yang ada pada lembar Ijin Kerja Aman
▪Membaca, mengerti dan mengikuti semua petunjuk yang tertera dalam Ijin Kerja Aman
serta tindakan pencegahan bahaya.
▪Memberitahu pekerja yang lain tentang kondisi-kondisi bahaya dan cara-cara
pencegahannya yang berhubungan dengan pekerjaan.
▪Meneliti area kerja selama pekerjaan berlangsung untuk memastikan bahwa kondisi kerja
tetap aman.
▪Mengetahui lokasi-lokasi handset, tombol tanda bahaya, sistim komunikasi darurat, alat
pemadam api, pancuran air pembilas mata, P3K, jalur menyelamatan diri, dan cara
penggunaannya sebelum memulai pekerjaan. 56
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
B. Pelaksana Kerja/ Penanggungjawab pekerjaan lanjutan….

▪ Memastikan selalu adanya dukungan Fire-watch disetiap pekerjaan panas.


▪ Segera menghentikan pekerjaan bila kondisi tidak aman. Dilarang
melanjutkan pekerjaan tanpa ijin Superintendent.
▪ Apabila terjadi keadaan darurat/”emergency” (kebakaran, polusi, gas bocor
dll.) segera minta bantuan ERT (Emergency Response Team) setempat.
▪ Membersihkan dan mengamankan area kerja setelah pekerjaan berakhir.
▪ Memberitahu HOP/ Operator di control room tentang status pekerjaan dan
mengembalikan Ijin Kerja Aman setelah pekerjaan selesai

57
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

C. Pengawas Api (Fire Watch)


▪ Mengerti dan mengikuti semua petunjuk yang tertera pada Ijin Kerja Panas.
▪ Mengamati daerah sekeliling tempat kerja panas, serta menjaga agar area kerja bebas
dari bahan yang mudah terbakar dan bahaya-bahaya lainnya. Bila diperlukan pengawas
api dapat ditambah jumlahnya lebih dari satu sesuai dengan keperluan.
▪ Tidak diberi tugas lain selain bertugas mengawasi api.
▪ Terlatih dalam cara penggunaan alat pemadam api yang tersedia.
▪ Memahami semua tanda bahaya (warning sign) dan letaknya
▪ Memberitahu Pelaksana Kerja bila ada percikan api yang jatuh menyebar di luar area
kerja dan melakukan pencegahan agar supaya percikan api dapat dikontrol.
▪ Memadamkan api apabila terjadi kebakaran.
▪ Pastikan keadaan aman sebelum meninggalkan tempat kerja.
58
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

D. Safety Officer (ESO)


▪ Melakukan evaluasi khususnya terhadap Ijin Kerja Aman untuk pekerjaan yang beresiko
tinggi.
▪ Memberikan rekomendasi terhadap tindakan pencegahan yang diperlukan agar pekerjaan
aman
E. Safety Inspektor
▪ Mengkalibrasi alat ukur “gas tester” untuk memastikan alat tersebut bekerja dengan benar
▪ Terlatih dalam cara penggunaan alat “gas tester”
▪ Mengukur kandungan udara dan gas dilokasi kerja dengan alat ukur yang telah dikalibrasi.
▪ Mengisi hasil pengukuran pada ijin kerja aman.
▪ Memberikan ijin bahwa suatu pekerjaan bisa dilaksanakan atas dasar hasil pengukuran.
▪ Menghentikan pekerjaan apabila kondisi tidak aman.
59
PELAKSANAAN IJIN KERJA UMUM

Mengisi Bagian (1) Umum


Penanggungjawab
Pekerjaan

Melakukan (2)
HOP /Operator dan
Inspeksi & Proteksi
Penanggungjawab
Pekerjaan

Penanggungjawab TIDAK
Pekerjaan, HOP, Disetujui (3)?
Production
Superintendent YA

HOP Pengukuran Gas


dilakukan?
TIDAK
YA

Melakukan Pengukuran Gas


Safety Inspector (4)

Penanggung Jawab Mulai Bekerja


Pekerjaan dan crew

Penanggungjawab Melakukan
Pemeriksaan Ulang
Pekerjaan, HOP, (5)
Production
Superintendent 60

Penanggungjawab
Penyelesaian (6)
Pekerjaan, HOP
Pengisian Formulir - Ijin Kerja Umum atau Listrik:
• Bagian (1) Umum
1. Penanggungjawab pekerjaan atau orang yang diberi wewenang oleh penanggungjawab pekerjaan akan mengisi Bagian
(1) Umum.
2. Pilih dan uraikan:
▪ Wilayah kerja (Pasir Ridge, Santan, Attaka / NIB, Lawe-Lawe, Sepinggan / Yakin / Mahoni, West
Seno, PSB, Rig atau Lainnya).
▪ Nomor Ijin Kerja (A/B—C—D)
• A = Lokasi spesifik / remote
• B = Nomor Ijin Kerja (dimintakan ke Control Room)
• C = Bulan
• D = Tahun
▪ Jenis Ijin Kerja (Umum atau Listrik).
▪ Masa Berlakunya Ijin Kerja 1-shift. Harus ada Ijin Kerja Baru untuk shift berikutnya.
▪ Penanggung Jawab, Deskripsi dan Jenis Pekerjaan (Maintenance / RIK, Change / Modification,
New Project, etc.)
▪ Lokasi dan Bekerja pada Unit / Peralatan tertentu.
61
• Bagian (2) Inspeksi & Proteksi – Semua Item Harus Diparaf oleh Orang yang Berwenang.

• HOP atau Operator yang diberi wewenang oleh HOP bersama-sama dengan penanggungjawab pekerjaan akan
mengisi dan menandatangani Bagian (2)
• Bagian ini merupakan ”checklist” untuk meminimalkan resiko dan bahaya yang mungkin timbul dari pekerjaan
tersebut. Oleh karena itu, bagian ini menjadi sangat penting sekali.

• Bagian (3) Tanda Tangan Persetujuan


• Penanggungjawab pekerjaan (Project Leader, HOM, E&C Supervisor, etc.), Facility Supervisor (HOP), dan
Production Superintendent akan menandatangani Bagian (3) setelah membaca, mengerti dan memastikan
kepatuhan terhadap semua ketentuan dan persyaratan dalam ijin kerja ini.
• Penanggung jawab pekerjaan dari kontraktor bisa menandatangani kolom persetujuan apabila telah
mendapat Unocal OMS safety training dan telah diberi wewenang oleh Departemen yang memberi kerja
kontraktor tersebut.

62
• Bagian (4) Pengukuran Gas
• Jika diperlukan, maka pengukuran gas dan pengisian bagian ini akan dilakukan oleh Safety Inspector.
• Harap diuraikan:
▪ Alat Pengukuran Gas yang digunakan (Nama, Model, Tanggal Kalibrasi Terakhir).
▪ Frekuensi Pengukuran.
▪ Jenis Gas (Hidrokarbon, H2S, CO, CO2, lainnya).
▪ Waktu, Hasil Pengukuran (% atau ppm) dan paraf Safety Inspector.
• Catatan:
▪ Pastikan bahwa % LEL = 0, jika lebih besar dari 0 maka pekerjaan harus segera
dihentikan.
▪ Hasil dari pengujian ini akan dicatat dan diulang setiap waktu tertentu.
▪ Pastikan peralatan penguji sudah terkalibrasi sebelum pekerjaan berlangsung.
▪ Safety Inspector yang melakukan pengujian harus terlatih dan berpengalaman. 63
Bagian (5) Pemeriksaan Selama Berlangsung
Pemeriksaan ulang akan dilakukan oleh Penanggungjawab Pekerjaan,
HOP, HOM, E&C Supv. secara berkala.

Bagian (6) Penyelesaian


Ijin Kerja Aman yang asli harus dikembalikan oleh Pelaksana Pekerjaan
untuk ditandatangani oleh Facility Supervisor (HOP) dan melaporkan
status dari pekerjaan tersebut.
64
PELAKSANAAN IJIN KERJA PANAS

Penanggungjawab
Pekerjaan Mengisi Bagian (1) Umum

HOP / Operator, Melakukan


Penenggungjawab Inspeksi & Proteksi (2)
Pekerjaan, dan Safety
Inspector

Safety Inspector Melakukan TIDAK


Pengukuran Gas
0% LEL? (3)

YA

Penenggungjawab TIDAK
Pekerjaan, HOP, Disetujui? (4)
Production Supt.

YA

Penenggungjawab
Mulai Bekerja
Pekerjaan dan crew

Penanggungjawab Melakukan Pemeriksaan Ulang


Pekerjaan, HOP, (5)
Production Supt.

65
Penanggungjawab
Pekerjaan, HOP Penyelesaian (6)
PELAKSANAAN IJIN KERJA PANAS

• Persyaratan Minimum – Ijin Kerja Panas (Hot Work Permit)

• Tempat bekerja setiap saat harus bebas dari gas, cairan atau benda padat
yang mudah terbakar. Kandungan hidrokarbon di udara harus 0% LEL.
• Pastikan bahwa sumber hidrokarbon sudah diisolasi sesuai prosedur.

• Facility Supervisor harus memeriksa area dan peralatan untuk menentukan


apakah keadaan aman untuk melakukan pekerjaan.

• Pastikan bahwa ada orang yang memonitor dan mengontrol percikan api
agar supaya tak menyebar (Fire Watch). Fire watch dapat lebih dari satu
orang sesuai dengan kebutuhan
66
PELAKSANAAN IJIN KERJA PANAS

• Bagian (1) Umum


• Penanggungjawab pekerjaan atau orang yang diberi wewenang oleh penanggungjawab
pekerjaan akan mengisi Bagian (1) Umum.

• Pilih dan uraikan:


▪ Wilayah kerja (Pasir Ridge, Santan, Attaka / NIB, Lawe-Lawe, Sepinggan / Yakin /
Mahoni, West Seno, PSB, Rig atau Lainnya).
▪ Nomor Ijin Kerja (A/B—C—D)
• A = Lokasi spesifik / remote
• B = Nomor Ijin Kerja (dimintakan ke Control Room)
• C = Bulan
• D = Tahun
▪ Masa Berlakunya Ijin Kerja 1-shift. Harus ada Ijin Kerja Baru untuk shift berikutnya.
▪ Penanggung Jawab, Deskripsi dan Jenis Pekerjaan (Maintenance / RIK, Change /
Modification, New Project, etc.)
▪ Lokasi dan Bekerja pada Unit / Peralatan tertentu.
67
PELAKSANAAN IJIN KERJA PANAS

• Bagian (2) Inspeksi & Proteksi – Semua Item Harus Diparaf oleh Orang yang Berwenang

• HOP/ Operator akan menghubungi Fire & Safety department atau Safety Inspektor
tentang adanya Pekerjaan Panas (Hot Work).

• HOP atau Operator yang diberi wewenang oleh HOP bersama-sama dengan
penanggungjawab pekerjaan dan Safety Inspector akan mengisi dan menandatangani
Bagian (2). Bagian ini merupakan ”checklist” untuk meminimasi resiko dan bahaya yang
mungkin timbul dari pekerjaan tersebut. Oleh karena itu, bagian ini menjadi sangat
penting sekali.

68
PELAKSANAAN IJIN KERJA PANAS

• Bagian (3) Pengukuran Gas


• Pengukuran gas hidrokarbon dan gas lainnya. Pengisian bagian ini akan dilakukan oleh Safety
Inspector.
• Harap diuraikan:
▪ Alat Pengukuran Gas yang digunakan (Nama, Model, Tanggal Kalibrasi Terakhir).
▪ Frekuensi Pengukuran.
▪ Jenis Gas (Hidrokarbon, H2S, CO, CO2, lainnya).
▪ Waktu, Hasil Pengukuran (% atau ppm) dan paraf Safety Inspector.

• Catatan:
▪ Pastikan bahwa % LEL = 0, jika lebih besar dari 0 maka pekerjaan harus segera
dihentikan.
▪ Hasil dari pengujian ini akan dicatat dan diulang setiap waktu tertentu.
▪ Pastikan peralatan penguji sudah terkalibrasi sebelum pekerjaan berlangsung.
▪ Safety Inspector yang melakukan pengujian harus terlatih dan berpengalaman. 69
PELAKSANAAN IJIN KERJA PANAS

• Bagian (4) Tanda Tangan Persetujuan


• Penanggungjawab pekerjaan (Project Leader, HOM, E&C Supervisor, etc.),
Facility Supervisor (HOP), dan Production Superintendent akan
menandatangani Bagian (4) setelah membaca, mengerti dan memastikan
kepatuhan terhadap semua ketentuan dan persyaratan dalam ijin kerja ini.
• Penanggung jawab pekerjaan dari kontraktor bisa menandatangani kolom
persetujuan apabila telah mendapat Unocal OMS safety training dan telah
diberi wewenang oleh Departemen yang memberi kerja kontraktor
tersebut. 70
PELAKSANAAN IJIN KERJA PANAS

• Bagian (5) Pemeriksaan Selama Berlangsung

Pemeriksaan ulang secara berkala akan dilakukan oleh


penanggungjawab pekerjaan, HOP/Facility Supervisor dan
ESO.

• Bagian (6) Penyelesaian

Ijin kerja yang asli harus dikembalikan oleh Pelaksana pekerjaan untuk
ditandatangani oleh Facility Supervisor (HOP) dan melaporkan status
71

dari pekerjaan tersebut.


PELAKSANAAN IJIN KERJA RUANG TERBATAS

Penanggungjawab Mengisi Bagian (1) Umum


Pekerjaan

HOP / Operator,
Penanggungjawab Melakukan
Pekerjaan, dan Inspeksi & Proteksi (2)
Safety Inspector

Melakukan Pengukuran Gas YA


Safety Inspector O2 < 19.5 %?
HC LEL > 0 %?
H2S > 10 ppm?
(3)

TIDAK

Penanggungjawab TIDAK
Pekerjaan, HOP, Production Disetujui?
Supt. (4)
YA

Penanggungjawab Pekerjaan Mulai Bekerja


YES
dan crew

Penanggungjawab Melakukan Pemeriksaan Ulang


Pekerjaan, HOP, Production (5)
Supt.
72

Penanggungjawab Penyelesaian (6)


Pekerjaan, HOP
PELAKSANAAN IJIN KERJA RUANG TERBATAS

• Ketentuan bekerja diruang terbatas:

• Sebelum mengijinkan pekerja masuk ruang terbatas, ruangan tersebut harus dimonitor dengan
menggunakan peralatan yang mampu mendeteksi gas dan cairan yang ada didalamnya.

Gas Hidrokarbon:
• Jika kandungan hidrokarbon antara 0% LEL dan 1% LEL dan tidak ada
kontaminan lain, maka ”air purifying respirator” yang dilengkapi ”Catridges
Organic Vapor” bisa digunakan.
• Jika kandungan hidrokarbon antara 1%LEL dan 9%LEL, SABA (Supplied Air
Breathing Apparatus) harus digunakan.
• Jika eksplosimeter menunjukkan 10% LEL atau lebih, maka tidak boleh
seorangpun berada didalam ruang terbatas.

73
PELAKSANAAN IJIN KERJA RUANG TERBATAS

Gas H2S:
• Jika kandungan gas H2S lebih kecil dari 10 ppm dan tidak ada kontaminan yang
lain dan kandungan oksigen cukup, maka tidak diperlukan proteksi khusus.
• Jika kandungan gas H2S antara 10 ppm dan 100ppm, maka SABA harus
digunakan.
• Jika eksplosimeter menunjukkan kandungan gas H2S diatas 100 ppm, maka tidak
boleh seorangpun berada didalam ruang terbatas.

Oksigen:
• Jika kandungan OKSIGEN antara 19.5% dan 23.5% dan tidak ada kontaminan lain,
maka tidak diperlukan alat proteksi khusus.
• Jika Oksigen antara 16% dan 19.5%, maka SABA harus digunakan.
• JIKA Jika eksplosimeter menunjukkan kandungan Oksigen lebih kecil dari 16%,
maka tidak boleh seorangpun berada didalam ruang terbatas
74
PELAKSANAAN IJIN KERJA RUANG TERBATAS

• PENGECEKAN /MONITORING KEADAAN UDARA/ATMOSPHERE/GAS HARUS DILAKUKAN SECARA


TERUS MENERUS SAAT PEKERJA/“ENTRANTS” BERADA DIDALAM CONFINED SPACE

• Pastikan LOTO dijalankan sesuai peraturan yang berlaku.


• Jika memasuki ruangan yang vertikal “full body harness”, “Lifeline” dan “Retrieval winch” harus
dipakai.
• Jika memasuki ruangan yang horizontal “full body harness”, “Lifeline” harus dipakai.
• Jika penerangan alami dalam ruang terbatas tidak cukup, maka penerangan dengan “Low Voltage
MSHA approved battery” atau yang dilengkapi dengan GFCI (Ground Fault Circuit Interupter) atau
maksimum 48 Volt DC harus digunakan.
• Pekerja /“Entrant” harus mengerti penuh atas bahaya ruang terbatas yang dia masuki.
• Safety Inspektor harus secara terus menerus memonitor kondisi ruang terbatas tersebut dengan
peralatan monitoring kondisi udara dengan pembacaan langsung yang sudah terkalibrasi.
• Pekerja yang sedang bekerja didalam ruang terbatas harus segera meninggalkan ruangan tersebut
apabila:
Kondisi udara diruangan melebihi ketentuan diatas 75

Ditemukan kondisi bahaya yang baru didalam ruangan tersebut


Ada tanda tarikan tali dari “attendant” (penunggu dibagian luar) untuk evakuasi.
PELAKSANAAN IJIN KERJA RUANG TERBATAS

• Pekerja dan penunggu harus mengerti dan memahami prosedur evakuasi


• Pekerja dan penunggu harus benar-benar sudah mendapatkan pelatihan dan pemahaman tentang
keterbatasan penggunaan PPE.
• Penunggu harus selalu berada didepan pintu masuk ruang terbatas dan tidak boleh melakukan
pekerjaan lain selain mengawasi pekerja yang sedang bekerja didalam ruangan tersebut.
• Jika penunggu pertama harus meninggalkan lokasi, maka harus ada penggantinya yang memiliki
kualifikasi yang sama dan melakukan alih tugas sesuai prosedur.
• Safety Inspektor harus meyakinkan bahwa kondisi diruangan terbatas dalam keadaan aman. Apabila
kondisi berubah menjadi tidak aman maka dia harus memerintahkan penunggu untuk memberi tanda
evakuasi kepada pekerja secepatnya.
• Apabila terjadi perubahan kondisi dan pekerjaan dihentikan, maka Facility Supervisor dibantu oleh
Safety Inspektor harus memeriksa area dan peralatan untuk menentukan apakah keadaan aman untuk
melanjutkan pekerjaan

76
PELAKSANAAN IJIN KERJA RUANG TERBATAS

• Bagian (1) Umum


• Penanggungjawab pekerjaan atau orang yang diberi wewenang oleh penanggungjawab pekerjaan akan
mengisi Bagian (1) Umum.
• Pilih dan uraikan:
▪ Wilayah kerja (Pasir Ridge, Santan, Attaka / NIB, Lawe-Lawe, Sepinggan / Yakin /
Mahoni, West Seno, PSB, Rig atau Lainnya).
▪ Nomor Ijin Kerja (A/B—C—D)
• A = Lokasi spesifik / remote
• B = Nomor Ijin Kerja (dimintakan ke Control Room)
• C = Bulan
• D = Tahun
▪ Jenis Ijin Kerja (Masuk Bejana / Vessel Entry atau Ruang Tertutup / Confined Space).
▪ Masa Berlakunya Ijin Kerja 1-shift. Harus ada Ijin Kerja Baru untuk shift berikutnya.
▪ Penanggung Jawab, Deskripsi dan Jenis Pekerjaan (Maintenance / RIK, Change /
Modification, New Project, etc.)
▪ Lokasi dan Bekerja pada Unit / Peralatan tertentu. 77
PELAKSANAAN IJIN KERJA RUANG TERBATAS

• Bagian (2) Inspeksi & Daftar Periksa – Semua Item Harus Diparaf oleh Orang yang Berwenang

• HOP/ Operator akan menghubungi Fire & Safety department atau Safety Inspektor tentang
adanya pekerjaan masuk bejana atau ruang terbatas.

• HOP atau Operator yang diberi wewenang oleh HOP bersama-sama dengan penanggungjawab
pekerjaan dan Safety Inspector akan mengisi dan menandatangani Bagian (2). Bagian ini
merupakan ”checklist” untuk meminimasi resiko dan bahaya yang mungkin timbul dari pekerjaan
tersebut. Oleh karena itu, bagian ini menjadi sangat penting sekali untuk pekerjaan Masuk Bejana
/ Vessel Entry atau Ruang Terbatas / Confined Space).

78
PELAKSANAAN IJIN KERJA RUANG TERBATAS

• Bagian (3) Pengukuran udara dan gas

• Pengukuran gas hidrokarbon dan gas lainnya. Pengisian bagian ini akan dilakukan oleh Safety Inspector.
• Harap diuraikan:
▪ Alat Pengukuran Gas yang digunakan (Nama, Model, Tanggal Kalibrasi Terakhir).
▪ Frekuensi Pengukuran.
▪ Jenis Gas (O2, Hidrokarbon, H2S, CO, CO2, lainnya).
▪ Waktu, Hasil Pengukuran (% atau ppm) dan paraf Safety Inspector.

• Catatan:
▪ Pastikan bahwa jumlah kandungan gas yang diijinkan sesuai dengan dengan
”Ketentuan bekerja diruang terbatas” tersebut diatas.
▪ Hasil dari pengujian ini akan dicatat dan diulang setiap waktu tertentu.
▪ Pastikan peralatan penguji sudah terkalibrasi sebelum pekerjaan berlangsung. 79

▪ Safety Inspector yang melakukan pengujian harus terlatih dan berpengalaman.


PELAKSANAAN IJIN KERJA RUANG TERBATAS

• Bagian (4) Tanda Tangan Persetujuan

• Penanggungjawab pekerjaan (Project Leader, HOM, E&C Supervisor, etc.), Facility Supervisor (HOP),
dan Production Superintendent akan menandatangani Bagian (4) setelah membaca, mengerti dan
memastikan kepatuhan terhadap semua ketentuan dan persyaratan dalam ijin kerja ini.


• Penanggung jawab pekerjaan dari kontraktor bisa menandatangani kolom persetujuan apabila telah
mendapat Unocal OMS safety training dan telah diberi wewenang oleh Departemen yang memberi kerja
kontraktor tersebut.

80
PELAKSANAAN IJIN KERJA RUANG TERBATAS

• Bagian (5) Pemeriksaan Selama Berlangsung

Pemeriksaan ulang secara berkala akan dilakukan oleh


penanggungjawab pekerjaan, HOP/Facility Supervisor dan ESO.

• Bagian (6) Penyelesaian

• Ijin kerja yang asli harus dikembalikan oleh Pelaksana pekerjaan untuk ditandatangani oleh Facility
Supervisor (HOP) dan melaporkan status dari pekerjaan tersebut.

81
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai