Anda di halaman 1dari 7

TUGAS TUTORIAL 2

Mata Kuliah : Pend.Bahasa Indonesia di SD


Pokjar : SMP 1 Demak
Nama Tutor : Drs. Habsoro Dewanggono, M.Pd.
Hari, Tanggal : Ahad, 13 November 2022
Nama : Novia Puspitasari, S.Pd
NIM : 857730589
Kelas : 3B

SOAL DAN JAWABAN !

1. Jelaskan pengertian dan pandangan baru tentang kurikulum!


Jawab :
Secara pandangan baru yang dikemukakan oleh Romine (1954), yang memiliki
implikasi sebagai berikut:
1. Tafsiran tentang kurikulum bersifat luas, karena kurikulum bukan hanya terdiri dari
mata pelajaran tetepi meliputi semua kegiatan dan pengalam yang menjadi tanggung
jawab sekolah.
2. Sesuai dengan pandangan ini, berbagai kegiatan diluar kelas sudah tercakup dalam
pengertian kurikulum.
3. Pelaksanan kurikulum tidak hanya dibatasi pada keempat dinding kelas, melainkan
dilaksanaakan baik di dalam maupun di luar kelas, sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai.
4. Sistem penyampaian yang dipergunakan oleh guru disesuiakan dengan kegiatan atau
pengalaman yang akan di sampaikan. Oleh karena itu guru harus melakukan
berbagai kegiatan belajar-mengajar yang bervariasi sesuai dengan kondisi siswa.
5. Tujuan pendidikan bukanlah untuk menyampaikan mata pelajaran (courses)atau
bidang pengetahuan yang tersusun (subject)melainkan pembentukan pribadi anak
dan belajar cara hidup di dalam masyarakat.
Pandangan baru tentang kurikulum berpandangan bahwa kurikulum adalah
program pendidikan yang disediakan oleh sekolah untuk siswa. Melalui program yang
direncanakan siswa melakukan berbagai kegiatan belajar sehingga mendorong
perkembangan dan pertumbuhannya sesuai dengan pendidikan yang telah ditentukan.
Melalui program kurikuler, sekolah menyediakan lingkungn bagi siswa untuk
berkembang.
Wiryokusumo mengungkapkan bahwa kurikulum disusun sedemikian rupa agar
memungkinkan siswa melakukan berbagai ragam kegiatan. Kurikulum tidak terbatas
hanya pada mata pelajaran mata pelajaran saja, tetapi meliputi segala sesuatu yang dapat
mempengaruhi perkembangan siswa, seperti bangunan sekolah, alat pelajaran,
perlengkapan, perpustakaan, karyawan tata usaha, halaman sekolah dan lain lain.
2. Jelaskan fungsi utama bahasa dan fungsi utama sastra!
Jawab :
Fungsi bahasa yang utama dan pertama yaitu fungsi komunikasi. Fungsi ini dalam
bahasa berlaku bagi semua bahasa apapun dan di mana pun. Dalam berbagai literatur
bahasa, ahli bahasa (linguis) bersepakat dengan fungsi-fungsi bahasa berikut:

1. Fungsi ekspresi
Fungsi pertama ini, pernyataan ekspresi diri, menyatakan
sesuatu yang  akan  disampaikan  oleh  penulis  atau  pembicara  sebagai eksistensi di
ri dengan maksud:
a.        Menarik perhatian orang lain (persuasif dan provokatif),
b.       Membebaskan diri dari semua tekanan dalam diri seperti emosi,
c.        Melatih diri untuk menyampaikan suatu ide dengan baik,
d.       Menunjukkan keberanian (convidence) penyampaikan ide.
Fungsi  ekspresi  diri  itu  saling  terkait  dalam  aktivitas  dan  interaktif
keseharian individu, prosesnya  berkembang  dari  masa  anak-anak, remaja,
mahasiswa, dan dewasa.
2.     Fungsi Komunikasi
Fungsi komunikasi merupakan fungsi bahasa yang kedua setelah fungsi
ekspresi diri. Maksudnya, komunikasi tidak akan terwujud tanpa dimulai dengan
ekspresi diri. Komunikasi merupakan akibat yang lebih jauh dari ekspresi, yaitu
komunikasi tidak akan sempurna jika ekspresi diri tidak diterima oleh orang lain.
Oleh karena itu,komunikasi tercapai dengan baik bila ekspresi berterima. Dengan
kata lain, komunikasi berprasyarat pada ekspresi diri.
3.     Fungsi integrasi dan adaptasi sosial
Fungsi peningkatan (integrasi) dan penyesuaian (adaptasi) diri dalam suatu
lingkungan merupakan kekhususan dalam bersosialisasi baik dalam lingkungan
sendiri maupun dalam lingkungan baru. Hal  itu menunjukkan bahwa bahasa yang
digunakan sebagai sarana mampu menyatakan hidup bersama dalam suatu ikatan
(masyarakat). Dengan demikian, bahasa itu merupakan suatu kekuatan yang
berkorelasi dengan kekuatan orang lain dalam integritas sosial. Korelasi melalui
bahasa itu memanfaatkan aturan-aturan bahasa yang  disepakati sehingga manusia
berhasil membaurkan diri dan menyesuaikan diri sebagai anggota suatu masyarakat.
4.     Fungsi kontrol sosial
Kontrol sosial sebagai fungsi bahasa bermaksud memengaruhi perilaku dan
tindakan orang dalam masyarakat, sehingga seseorang itu terlibat dalam komunikasi
dan dapat saling memahami. Perilaku dan tindakan itu berkembang ke arah positif
dalam masyarakat. Hal positif itu terlihat melalui  kontribusi  dan masukan yang
positif. Bahkan, kritikan yang tajam dapat berterima dengan hati yang lapang jika
kata-kata dan sikap baik memberikan kesan yang tulus tanpa prasangka. Dengan
kontrol sosial, bahasa mempunyai relasi dengan  proses sosial suatu masyarakat
seperti keahlian bicara, penerus tradisi tau kebudayaan, pengindentifikasi diri, dan
penanam rasa keterlibatan (sense of belonging) pada masyarakat bahasanya.

Fungsi Utama Sastra

Secara umum, sastra mempunyai dua fungsi utama sebagaimana dikemukakan


oleh Horatius, yaitu dulce et utile (dalam bahasa Latin, sweet and useful). Dulce (sweet)
berarti sangat menyenangkan atau kenikmatan, sedangkan utile (useful) berarti isinya
bersifat mendidik (mikics, 2007:95). Bressler (1999:12) menyebut dua fungsi tersebut
dengan istilah to teach ‘mengajar’ dan to entertain ‘menghibur’. Fungsi menghibur
(dulce)artinya sastra memberikan kesenangan tersendiri dalam diri pembaca sehingga
pembaca merasa tertarik membaca sastra. Fungsi mengajar (utile) artinya sastra
memberikan nasihat dan penanaman etika sehingga pembaca dapat meneladani hal-hal
positif dalam karya sastra. Dalam hal ini, sastra memampukan manusia menjadi lebih
manusia: mengenal diri, sesama, lingkungan, dan berbagai permasalahan kehidupan
(Sarumpaet, 2010:1).

Sebuah karya sastra yang baik minimalnya mampu menghadirkan dua fungsi
utama tadi. Artinya, sebuah karya sastra dapat dikatakan bernilai sastra tinggi jika karya
itu mampu memberikan hiburan kepada pembaca, serta mampu memberikan pengajaran
positif bagi pembacanya. Karya sastra yang hanya mampu memberikan hiburan tanpa ada
manfaat akan terasa gersang. Demikian pula karya sastra yang hanya mampu memberikan
manfaat dan tidak mampu memberikan hiburan bagi pembaca akan terasa hambar. Oleh
sebab itu, sastra dapat dikatakan sebagai media hiburan yang mengajar, dan media
pengajaran yang menghibur.

Dari dua fungsi utama sastra seperti disebutkan di atas, dapat diturunkan beberapa fungsi
sastra sebagai berikut.

1) Fungsi estetis

Fungsi estetis adalah fungsi keindahan dari dalam karya sastra yang ditampilkan melalui
penggunaan bahasa-bahasa yang indah dan memikat.

2) Fungsi etis

Fungsi etis adalah fungsi etika atau moral yang diberikan sastra melalui nasihat atau
amanat yang terkandung di dalamnya.

3) Fungsi didaktis

Fungsi didaktis adalah fungsi pendidikan atau pengajaran dalam karya sastra yang dapat
diperoleh pembaca setelah membaca karya sastra.

4) Fungsi reflektif

Fungsi reflektif adalah fungsi gambaran kehidupan dalam karya sastra yang selalu
mencerminkan realitas sosial-budaya kapan dan di mana sastra itu diciptakan. Dengan
membaca karya sastra, pembaca dapat mengetahui tradisi, kebiasaan, gambaran alam,
situasi, sejarah, dan bahkan pola pikir masyarakat di dalam sebuah karya sastra.

5) Fungsi rekreatif

Fungsi rekreatif adalah fungsi hiburan yang diberikan oleh sastra melalui cerita, puisi,
maupun dialog drama. Banyak pembaca yang merasa senang membaca sastra karena
terhibur dengan dunia baru yang dibangun oleh sastrawan dalam karyanya. Dalam hal ini,
sastra banyak dijadikan sebagai bacaan pengisi waktu, media luapan perasaan, serta
wahana hiburan refleksi diri.

3. Jelaskan fungsi kurikulum bagi sekolah, pendidik, dan masyarakat!


Jawab :
1) Fungsi Kurikulum Bagi Sekolah
Kurikulum memiliki beberapa fungsi dalam kaitannya dengan dunia pendidikan.
Di antaranya adalah fungsi penyesuaian, integrasi, diferensiasi, persiapan, pemilihan,
serta diagnostik.
Untuk fungsi penyesuaian, artinya kurikulum dapat menyesuaikan (beradaptasi)
dengan perubahan zaman. Fungsi integrasi maknanya ia dapat menjadi media
pembentuk pribadi yang berintegritas.
Sementara itu, fungsi diferensiasi mengacu pada kegunaan kurikulum untuk dapat
memberikan reward kepada masing-masing individu meskipun mereka berbeda-beda.
Untuk fungsi persiapan, penyusunan kurikulum sekolah berguna untuk menyiapkan
para siswa supaya dapat melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
Fungsi pemilihan memungkinkan peserta didik dapat menyesuaikan minat mereka
dalam memilih program pendidikan. Terakhir, fungsi diagnostik dapat mendorong para
pelajar untuk terus menggali potensi diri yang dimiliki.
Guna mewujudkan semua fungsi tersebut, sekolah atau lembaga pendidikan
membutuhkan sarana dan prasarana yang memadai. Untuk memenuhinya, sekolah bisa
mengajukan pinjaman modal kerja dari Pintek dengan bunga yang flat. Tentunya ini
pilihan yang tepat untuk memajukan kegiatan belajar di masa sulit.

2) Fungsi Kurikulum Bagi Pendidik

Sedangkan bagi pendidik ataupun guru, fungsi kurikulum akan sangat berguna
dalam penerapan cara mengajar nantinya. Pendidik atau guru akan merasa sangat
terbantu dengan adanya kurikulum, karena mereka dapat mengajar dengan mengikut
struktur yang telah dibuat dalam penyampaian materi maupun evaluasi yang akan
dilakukan terhadap peserta didik nantinya. Fungsi kurikulum disini juga bisa disebut
sebagai pedoman kerja bagi pihak pendidik atau guru.
Dengan adanya kurikulum, pendidik atau guru dapat mengadakan evaluasi
terhadap perkembangan peserta didik dalam menyerap ilum dan pengalaman yang telah
diberikan.

3) Fungsi kurikulum bagi masyarakat,

Fungsi kurikulum bagi masyarakat adalah sebagai upaya mendorong sekolah agar
menghasilkan berbagai tenaga yang diperlukan masyarakat. Kurikulum yang baik
adalah yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Ini artinya, sekolah disebut berhasil dalam proses pendidikan jika mampu melahirkan
output atau alumni yang dibutuhkan oleh masyarakat.

Orang tua murid dan pemakai lulusan, orang tua akan mengetahui program
program apa saja yang akan dilaksanakan oleh sekolah sehingga bisa membantu
sekolah dalam pengadaan sarana dan prasarana demi keberhasilan proses belajar
anaknya. Sedangkan bagi pemakai lulusan, dengan memahami kurikulum, diharapkan
bisa membantu memperlancar pelaksanaan program sekolah dan memberikan
saran/kritik untuk menyempurnakan program sekolah.

4. Sebutkan empat aspek keterampilan berbahasa dan berilah contoh masih-masing


kompetensi dasarnya (KD)!
Jawab :
1) Mendengarkan, seperti mendengarkan berita, petunjuk, pengumuman, perintah,
bunyi atau suara, bunyi bahasa, lagu, kaset, pesan, penjelasan, laporan, ceramah,
kotbah, pidato, pembicaraan narasumber, dialog atau percakapan, serta perintah
yang didengar dengan memberikan respon secara tepat mengapresiasi dan
berekspresi sastra melalui kegiatan mendengarkan hasil sastra berupa dongeng,
cerita anak-anak, cerita rakyat, cerita binatang, puisi anak, syair, lagu, pantun, dan
menonton drama anak.
Contoh KD :
 Mendengarkan dan membedakan berbagai bunyi/ suara serta bunyi bahasa
 Mendengarkan dan melakukan sesuatu
 Mendengarkan deskripsi tentang benda-benda di sekitar

2) Berbicara, seperti mengungkapkan gagasan dan perasaan, menyampaikan


sambutan, dialog, pesan, pengalaman, suatu proses, menceritakan diri sendiri,
teman, keluarga, masyarakat, benda, tanaman, kegiatan sehari-hari, peristiwa, serta
mengapresiasi dan berekpresi sastra melalui kegiatan melisankan hasil sastra
berupa dongeng, cerita anak-anak, cerita rakyat, cerita binatang, puisi anak, dll.
Contoh KD :
 Mengenal nama-nama warna, nama dan fungsi anggota tubuh, dan benda-
benda disekitar.
 Menceritakan pengalaman mendeskripsikan benda-bend disekitar
 Melakukan percakapan sederhana
3) Membaca, seperti membaca huruf, suku kata, kata, kalimat, paragraf, berbagai teks
bacaan, denah, petunjuk, tata tertib, pengumuman, kamus, ensiklopedia, serta
mengapresiasi dan berekpresi sastra melalui kegiatan membaca hasil sastra berupa
dongeng, cerita anak-anak, erita rakyat, cerita binatang, puisi anak, dll. Kompetensi
membaca juga diarahkan menumbuhkan budaya membaca.
Contoh KD :
 Membiasakan sikap membaca yang benar
 Membaca nyaring
 Membacakan penggalan cerita
4) Menulis , menulis karangan naratif dan normatif dengan tulisan rapi dan jelas
dengan memperhatikan tujuan dan ragam pembaca, pemakaian ejaan dan tanda
baca serta kosa kata yang tepat dengan menggunakan kalimat tunggal dan kalimat
majemukseta mengapresiasi dan berekspresi melalui kegiatan menulis hasil sastra
berupa cerita dan puisi.
Contoh KD :
 Menulis pengalaman sendiri
 Menulis karangan pendek
 Menuls cerita sederhana tentang kesukaan / ketidaksukaan

5. Buatlah skenaria pembelajaran dengan memadukan dua kompetensi di Sekolah


Dasar!
Jawab :
Misalnya : Perpaduan antara kompetensi dasar berbicara dan kompetensi dasar menulis.
Kompetensi dasar dalam berbicara “ Memperkenalkan diri” dan kompetensi dasar menulis
“ Menulis beberapa kalimat “ .

Skenario Pembelajaran Terpadu


Guru : “Selamat pagi anak-anak”.
Seluruh siswa : “Selamat pagi Bu Guru”.
Guru : “ Anak-anak, seperti kalian ketahui kelas kita dari kemarin
kedatangan murid baru”.
Salah seorang siswa : “Iya Bu, Tapi saya belum tahu namanya”.
Guru : “Baik anak-anak, sekarang dengarkan teman barumu akan
memperkenalkan diri”.

Guru menyuruh siswa baru untuk memperkenalkan diri dengan menyebutkan namanya,
alamatnya, nama orang tuanya didepan kelas. Dan menyuruh siswa yang lainnya unruk
mendengarkan.

Siswa Baru : “ Nama saya Naibla”.


“Saya berasal dari Bandung”.
“Nama ayah saya Susanto”.
“Nama ibu saya Susanti”.
Guru : “ Baik, mbak Nabila silahkan duduk kembali “.
“ Anak-anak siapa yang akan mencoba menulis kalimat Nabila tadi
di papan tulis, yaitu “Nama saya Nabila”.

Salah seorang siswa : “Saya Bu”.


Guru : “Baik Denii, coba kamu tulis di papan tulis “ Nama saya Nabila”.
Sedangkan yang lainyya coba tulislah kalimat “ Nama saya Nabila”
di bukumu masing-masing”.

Ketika siswa menulis guru sambil bekeliling memperhatikan siswa-siswanya menulis,


apabila ada yang salah guru membenarkannya dan membimbing siswa agar menulis
dengan baik dan benar.

Anda mungkin juga menyukai