Anda di halaman 1dari 5

Tugas Tutorial ke-1

Mata Kuliah : PDGK 4204/Pendidikan Bahasa Indonesia di SD


Program : S1 PGSD
Pokjar : SMP 1 Demak
Nama Tutor : Drs. Habsoro Dewanggono, M.Pd.
Hari, Tanggal : Ahad, 30 Oktober 2022

Nama : Zenni Puspitasari


NIM : 857730231
Semester : 3B

Kerjakan soal-soal berikut!


1. Sebut dan jelaskan faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar bahasa!
Jawab :
Faktor yang mempengaruhi keberhasilan Bahasa ada 2 yaitu :
A. Faktor eksternal
Faktor eksternal adalah kondisi yang terjadi diluar diri manusia. Kondisi ini seperti
lingkungan sekolah, guru, teman sekolah, keluarga, orang tua dan masyarakat. Ada
tiga prinsip belajar yang harus diperhatikan agar tercapai keberhasilan belajar.
Pertama; memberikan situasi atau materi yang sesuai dengan respons yang
diharapkan, kedua; dilakukan pengulangan agar belajar lebih sempurna dan lebih
lama diingat, dan yang ketiga; harus ada penguatan respons yang tepat untuk
mempertahankan dan bahkan meningkatkan kekuatan respons itu.
B. Faktor internal
Faktor ini merupakan faktor yang terjadi dari dalam diri manusia. Beberapa hal yang
bisa dilakukan antara lain motivasi positif dan percaya diri dalam belajar,
menyediakan materi yang memadai untuk memancing aktivitas yang positif dan
merencanakan strategi yang akan dilaksanakan agar dapat merangsang kejiwaan dan
keinginan untuk belajar.
2. Jelaskan hakikat bahasa sebagai sistem lambang yang bermakna, arbiter, konvensional,
dan produktif serta berilah contohnya!
Jawab :
A. Bahasa sebagai Sistem
System berarti susunan teratur berpola yang membentuk suatu keseluruhan yang
bermakna atau berfungsi. Begitu pula dengan bahasa, yang memiliki sistem tertentu
di dalamnya. Komponen-komponen yang terdapat di dalam suatu sistem bahasa
harus tersusun secara teratur supaya dapat dimengerti oleh penutur dan lawan
penuturnya. Dalam Bahasa Indonesia, komponen-komponen tersebut berupa Subjek
(S), Predikat (P), Objek (O), dan Keterangan (K). Untuk mempelajari mengenai
komponen-komponen yang mengatur suatu bahasa dapat ditemukan dalam disiplin
ilmu morfologi.
Contohnya : Bibi mem… dua buah …. merupakan contoh kalimat yang tidak dapat
diisi oleh sembarang kata.
B. Bahasa sebagai lambing
Bahasa sebagai lambang artinya, lambang-lambang tersebut berwujud bunyi yang
biasanya disebut sebagai bunyi bahasa. Setiap lambang dari bahasa dapat
melambangkan sesuatu yang nantinya disebut dengan makna atau konsep.
Contoh : membaca sebuah kata [kambing], pasti membayangkan sebuah makna atau
konsep mengenai ‘sejenis binatang berkaki empat yang memiliki suara mengembik
dan sering dijadikan sebagai makanan sate’
C. Bahasa sebagai arbiter
Bahasa bersifat arbitrer artinya ‘mana suka’, sehingga dapat disimpulkan bahwa
hubungan antara lambang bunyi dengan yang dilambangkan itu tidak wajib, bisa
berubah sewaktu-waktu, dan tidak dapat dijelaskan mengapa lambang bunyi tersebut
dapat “mengonsepi” makna tertentu.
Contohnya, lambang bunyi [kerbau] biasanya digunakan untuk konsep atau makna
‘sejenis binatang berkaki empat yang memiliki tanduk dan biasa digunakan untuk
membajak sawah], ternyata tidak dapat dijelaskan secara konkrit. Andaikata, kamu
hendak menyebutnya sebagai [kebo], [buffalo], atau [banteng] itu sah-sah saja. Hal
tersebut dapat dilihat pada banyaknya lambang bunyi yang memiliki padanan kata
untuk suatu makna atau konsep yang sama.
D. Bahasa sebagai Konvensional
Setiap penutur suatu bahasa (manusia) harus mematuhi adanya hubungan antara
lambang dengan konsep yang dilambangkannya. Apabila sang penutur suatu bahasa
tidak memahami hubungan tersebut, maka besar kemungkinan komunikasi yang
tengah dijalinnya akan terhambat.
Contohnya, untuk menyebut ‘kaca bening yang menampilkan bayangan’ kamu dapat
menggunakan lambang bunyi [cermin]. Apabila terdapat seseorang yang seenaknya
mengganti lambang bunyi menjadi [mincer], [nimrec], atau [recnim], tentu saja akan
menghambat komunikasi dengan individu lain.
E. Bahasa sebagai Produktif
Bahasa itu sangat produktif yang dapat berkembang dalam jumlah yang tidak
terbatas. Sejalan dengan sifat bahasa yang dinamis, satuan-satuan ujaran bahasa itu
memiliki jumlah yang hampir tidak terbatas.
Contohnya, dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia saja ternyata memuat kurang
lebih sekitar 23.000 buah kata, yang mana kata-kata tersebut dapat pula dibuat
menjadi banyak kalimat yang tidak terbatas jumlahnya.
3. Tuliskan pengertian ragam lisan dan ragam tulis!
➢ Ragam lisan adalah ragam bahasa yang diungkapkan melalui media lisan, terkait
oleh ruang dan waktu sehingga situasi pengungkapan dapat membantu pemahaman.

➢ Ragam tulis adalah ragam bahasa yang digunakan melalui media tulis, tidak terkait
ruang dan waktu sehingga diperlukan kelengkapan struktur sampai pada sasaran
secara visual atau bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan
huruf sebagai unsur dasarnya.

4. Buatlah contoh ragam ilmiah! Dengan tema “Melalui tutor sebaya prestasi siswa
meningkat”
Melalui tutor sebaya prestasi siswa meningkat, dalam kegiatan pembelajaran
siswa bukan dijadikan sebagai objek pembelajaran tetapi menjadi subjek
pembelajaran, yaitu siswa diajak untuk menjadi tutor atau sumber belajar dan tempat
bertanya bagi temannya. Dengan cara demikian, siswa yang menjadi tutor dapat
mengulang dan menjelaskan kembali materi sehingga menjadi lebih memahaminya
dan siswa lain yang bukan tutor juga akan lebih memahami materi karena tidak ada
rasa malu atau takut dalam diri siswa untuk bertanya kepada tutor yang tidak lain
adalah teman sebayanya.
Dengan menggunakan metode tutor sebaya adalah dapat meminimalisir
kesenjangan yang terjadi antara siswa yang hasil belajarnya rendah dengan siswa
yang hasil belajarnya lebih tinggi dalam suatu kelas. Selain itu kelebihan metode
tutor sebaya yaitu dalam penerapannya, siswa diajarkan untuk mandiri, dewasa dan
punya rasa setia kawan yang tinggi. Artinya, siswa yang dianggap pandai bisa
mengajari atau menjadi tutor bagi temannya yang kurang pandai atau ketinggalan
materi pelajaran. Membantu beberapa siswa yang enggan atau malu untuk bertanya
langsung kepada guru. Bagi tutor sendiri, kesempatan itu merupakan kesempatan
untuk pengayaan dalam belajar dan juga dapat menambah motivasi belajar.

Metode tutor sebaya adalah adalah cara yang digunakan oleh guru untuk
mencapai tujuan pembelajaran dimana sumber belajar dalam metode ini ialah teman
sebaya yang lebih pandai, yang pemanfaatannya diharapkan dapat memberikan
bantuan belajar kepada teman-temannya yang mengalami kesulitan dalam belajar
sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.

5. Jelaskan perbedaan pendekatan, metode dan Teknik dalam pembelajaran Bahasa


Indonesia serta berikan contoh!
Jawab :
• Pendekatan pembelajaran yaitu suatu rangkaian tindakan pembelajaran yang
dilandasi oleh prinsip dasar tertentu (filosofis, psikologis, didaktis dan ekologis)
yang mewadahi, menginspirasi, menguatkan dan melatari metode pembelajaran
tertentu.
Contohnya : Kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan komunikatif
Menemukan/mencari pasangan yang cocok Guru memberikan gambar kepada
sekelompok siswa yang masingmasing mendapat sebuah gambar yang berbeda.
Seorang siswa yang lain (di luar kelompok) diberi duplikat salah satu gambar yang
telah dibagikan. Siswa ini harus mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada
temantemannya yang membawa gambar, dengan tujuan untuk mengetahui
identifikasi atau ciri-ciri gambar yang mereka bawa. Dari hasil tanya jawab itu siswa
(pembawa duplikat) tersebut harus dapat menemukan siapa di antara teman-
temannya itu yang membawa gambar yang cocok dengan duplikat yang dibawanya.
• Metode pembelajaran yaitu sebuah cara yang dipergunakan dalam
pengimplementasian rencana yang telah disusun dalam suatu kegiatan nyata untuk
mencapai tujuan pembelajaran.
Contoh : penggunaan metode ceramah di sebuah kelas dengan jumlah siswa yang
terbatas tentunya secara teknis harus berbeda dengan penggunaan metode ceramah
di kelas dengan jumlah siswa yang banyak.
• Teknik pembelajaran adalah cara yang dilakukan guru dalam mengimplementasikan
suatu metode secara spesifik, misalnya penggunaan metode diskusi, perlu digunakan
teknik yang berbeda pada kelas yang siswanya tergolong aktif dengan kelas yang
siswanya tergolong pasif
Contoh : Pembelajaran dengan menggunakan teknik wawancara dapat diterapkan
dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Belajar bahasa Indonesia melibatkan
berbagai jenis keterampilan. Salah satunya berbicara. Teknik wawancara sangat
cocok untuk memperlancar keterampilan tersebut. Cara menerapkan teknik ini
sangat mudah. Siswa diminta berpasangan. Satu sebagai penanya dan lainnya
penjawab. Kemudian, bergantian. Dengan teknik ini, siswa memahami teori
wawancara dengan langsung mempraktikkannya. Lebih jauh lagi, siswa dapat
mencoba praktik mewawancarai narasumber di luar sekolah. Bahkan, tokoh-tokoh
penting di masyarakat. Hal tersebut bergantung jenjang pendidikan siswa.

Jadi perbedaan dari perbedaan pendekatan, metode dan Teknik dalam pembelajaran
Bahasa Indonesia yaitu Pendekatan lebih menekankan pada strategi dalam perencanaan,
sedangkan metode lebih menekankan pada teknik pelaksanaannya. satu pendekatan yang
direncanakan untuk satu pembelajaran mungkin dalam pelaksanaan proses tersebut di
gunakan beberapa metode.

Anda mungkin juga menyukai