Anda di halaman 1dari 23

PEDOMAN

PELAKSANAAN
REKLAMASI

Tiyas Nurcahyani
Banjarmasin, 30 Januari 2019
OUTLINE

1. Dasar Hukum
2. Pokok-pokok Perubahan Pengaturan
3. Penyusunan Rencana Reklamasi
4. Pelaksanaan Reklamasi
5. Pelaporan Reklamasi dan Pencairan Jaminan Reklamasi

Taman Tebing Breksi Prambanan (bekas tambang batubreksi)


sumber:
https://www.hobiwisata.com/2018/02/lokasi-dan-harga-tiket-masuk-wisata.html
2
1. DASAR HUKUM
 UU No 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan
Mineral dan Batubara
 UU No 32 Th 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup
 UU No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah
Daerah
 PP No 78 Tahun 2010 tentang Reklamasi dan
Pascatambang
 PP 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan
 Permen ESDM No 26 Tahun 2018 tentang
Pelaksanaan Kaidah Pertambangan yang Baik dan
Pengawasan Pertambangan Mineral dan Batubara
 Kepmen ESDM No 1827 ,K/30/MEM/2018
tentang Pedoman Pelaksanaan Kaidah Teknik
Pertambngan yang Baik
2. POKOK POKOK PERUBAHAN PENGATURAN

PERBANDINGAN KERANGKA
PERMEN ESDM NO 7 TAHUN 2014 DAN
KEPMEN ESDM NO 1827 Tahun 2018 LAMPIRAN VI

PERMEN ESDM NO 7 TAHUN 2014 KEPMEN ESDM NO 1827/2018

1. PENYUSUNAN RENCANA REKLAMASI


1. PENYUSUNAN RENCANA
2. PENYUSUNAN RENCANA PASCATAMBANG
REKLAMASI
3. PENYUSUNAN RENCANA PASCAOPERASI
2. PENYUSUNAN RENCANA
4. PENILAIAN DAN PERSETUJUAN
PASCATAMBANG
5. PELAKSANAAN DAN PELAPORAN
3. PENILAIAN DAN PERSETUJUAN
6. JAMINAN REKLAMASI
4. PELAKSANAAN DAN PELAPORAN
7. JAMINAN PASCATAMBANG
5. JAMINAN REKLAMASI
8. PENYERAHAN LAHAN REKLAMASI
6. JAMINAN PASCATAMBANG
9. PENYERAHAN LAHAN PASCATAMBANG
7. PENYERAHAN LAHAN REKLAMASI
10.PENYERAHAN LAHAN PASCAOPERASI
8. PENYERAHAN LAHAN
PASCATAMBANG

Taman Tebing Breksi Prambanan (bekas tambang batubreksi)


sumber:
https://www.hobiwisata.com/2018/02/lokasi-dan-harga-tiket-masuk-wisata.html 4
POKOK-POKOK PERUBAHAN PENGATURAN
Reklamasi, Pascatambang, dan Pascaoperasi (1)

Perubahan pengaturan:
1. Penyederhanaan;
2. Pengaturan baru; dan
3. Penjelasan/perincian.

Tebing Koja Tangerang (bekas tambang pasir)


sumber:
https://medium.com/pergi-com/tebing-koja-destinasi-murah-meriah-nan-instagramable-di-tangerang-8516f36b29a4 5
POKOK-POKOK PERUBAHAN PENGATURAN
Reklamasi, Pascatambang, dan Pascaoperasi (2)

KETERANGAN PERMEN 7 TAHUN 2014 KEPMEN 1827 TAHUN 2018


PENYEDERHANAAN
Rencana Reklamasi Tahap OP seluruh komoditas menyusun mineral bukan logam dan batuan ≤5
tahun: dimasukkan/digabungkan ke dalam
rencana Pascatambang termasuk Jaminan
Reklamasi

Laporan Pelaksanaan Reklamasi  permohonan pencairan Jaminan  tidak perlu ada permohonan
Tahap Eksplorasi dan OP Reklamasi tersendiri pencairan
 penyampaian laporan pelaksanaan tidak  paling lambat 31 Januari tahun
diatur berjalan

Konsultasi Pemangku harus berkonsultasi dengan pemangku Dapat berkonsultasi dengan pemangku
Kepentingan kepentingan kepentingan untuk yang tidak wajib
AMDAL pada saat peningkatan OP-nya

6
POKOK-POKOK PERUBAHAN PENGATURAN
Reklamasi, Pascatambang, dan Pascaoperasi (3)

KETERANGAN PERMEN 7 TAHUN 2014 KEPMEN 1827 TAHUN 2018


PENGATURAN BARU
Rencana Pascaoperasi -  IUP OPK Pengolahan dan Pemurnian
menyusun rencana Pascaoperasi
 disampaikan paling lambat 1 tahun
setelah mendapatkan IUP OPK
Pengolahan dan Pemurnian
Reklamasi di Sungai - pengelolaan kualitas air, pencegahan dan
penanggulangan erosi dan pendangkalan
sungai, serta kestabilan sempadan sungai
Sistem data dan informasi menyampaikan data spasial
dalam bentuk shape file (.shp)

Biaya Reklamasi Tahap - Rencana biaya memperhitungkan nilai


Eksplorasi dan OP uang masa depan pada saat
pelaksanaan
Fasilitas Pembibitan - IUP OP wajib AMDAL perlu membangun

Penebaran Tanah Zona - Penebaran tanah zona pengakaran


Pengakaran dilakukan setelah ada hasil analisis kualitas
tanah
POKOK-POKOK PERUBAHAN PENGATURAN
Reklamasi, Pascatambang, dan Pascaoperasi (4)

KETERANGAN PERMEN 7 TAHUN 2014 KEPMEN 1827 TAHUN 2018

Penjelasan/Perincian
Perubahan Rencana Pascatambang jika terjadi perubahan rencana  jika ada perubahan atas tata
Reklamasi guna lahan, dokumen studi
kelayakan, dan/atau dokumen
Lingkungan Hidup
 Jika mengajukan
perpanjangan IUP/K
Pencairan Jaminan Reklamasi Tahap OP persetujuan pencairan paling lambat persetujuan pencairan setelah
30 hari setelah diterimanya laporan dilakukan penilaian pencairan

Penetapan Pihak Ketiga  jika 2 tahun berturut-turut  jika 2 tahun berturut-turut


pelaksanaan ≤60% pelaksanaan ≤60% atau
 diusulkan IUP/K, dievaluasi oleh dinyatakan lalai
Menteri/gubernur  jika tidak diusulkan IUP/K,
ditetapkan oleh
Menteri/gubernur
POKOK-POKOK PERUBAHAN PENGATURAN
Reklamasi, Pascatambang, dan Pascaoperasi (5)

Keterangan Permen 7 Tahun 2014 Kepmen 1827 Tahun 2018


Kompetensi tenaga belum dijelaskan perencanaan dan
pelaksanaan Reklamasi dan
Pascatambang dilakukan oleh tenaga
teknis pertambangan yang
berkompeten
Pembukaan kembali area menyampaikan rencana kegiatan menyampaikan rencana kegiatan
reklamasi Penambangan dengan pertimbangan nilai Penambangan dengan pertimbangan
keekonomian reklamasi nilai keekonomian reklamasi,
perencanaan dan pelaksanaan
reklamasi kembali, penjaminan
reklamasi kembali
Kriteria keberhasilan belum dijelaskan diajukan IUP/K berdasarkan kajian
Reklamasi selain revegetasi
tahap OP
Keanekaragaman hayati belum ditegaskan reklamasi revegetasi ditujukan untuk
perlindungan keanekaragaman hayati
Rencana Reklamasi 5 tahun belum ditegaskan luasan reklamasi sesuai ketersediaan
pertama lahan, biaya reklamasi sesuai bukaan
lahan
3. PENYUSUNAN RENCANA REKLAMASI
PENYUSUNAN RENCANA REKLAMASI TAHAP EKSPLORASI

IUP/IUPK EKSPLORASI
(TETAP) KEPMEN1827/2018

Penyelidik 45 hari
Eksplorasi
an Umum FS 1. Rencana biaya
Reklamasi
sebelum melakukan kegiatan Rencana biaya memperhitungkan
Rencana Reklamasi eksplorasi. reklamasi tahap nilai uang masa
Tahap Eksplorasi eksplorasi dihitung depan pada saat
Rencana reklamasi tahap pelaksanaan
berdasarkan biaya:
sesuai dengan jangka waktu eksplorasi Eksplorasi.
a.biaya langsung,
kegiatan eksplorasi dengan meliputi:
rincian tahunan. antara lain:
a. tata guna lahan 2. Nilai uang masa
1. penatagunaan
sebelum dan sesudah depan mengacu pada
Disusun berdasarkan lahan; dan
kegiatan Eksplorasi; suku bunga obligasi
dokumen lingkungan hidup 2. revegetasi;
b. rencana pembukaan
yang telah disetujui b.biaya tidak langsung,
lahan kegiatan 1. Penentuan biaya
antara lain:
Eksplorasi yang Reklamasi tahap
Penyusunan Rencana 1. mobilisasi dan
menyebabkan lahan Eksplorasi dihitung
Reklamasi mengacu pada demobilisasi;
Pedoman Penyusunan terganggu; berdasarkan rencana
2. perencanaan
Rencana Reklamasi Tahap c. program Reklamasi Reklamasi tahap
kegiatan;
Eksplorasi (Matrik 1) tahap Eksplorasi; Eksplorasi seluas
3. administrasi dan
keuntungan pihak lahan yang dibuka
ketiga sebagai untuk kegiatan
kontraktor Eksplorasi.
pelaksana
reklamasi; dan
4. supervisi.
PENYUSUNAN RENCANA REKLAMASI TAHAP OPERASI PRODUKSI

IUP/IUPK OPERASI PRODUKSI (TETAP) KEPMEN1827/2018

IUP/IUPK OPERASI
FS PRODUKSI
1. Rencana biaya Reklamasi memperhitungkan
nilai uang masa depan pada saat
bersamaan dengan pengajuan
pelaksanaan Operasi Produksi.
Rencana Reklamasi Tahap Pengajuan permohonan IUP Operasi Produksi atau 2. Nilai uang masa depan mengacu pada suku
OP IUPK Operasi Produksi kepada Menteri
bunga obligasi
melalui Direktur Jenderal, gubernur, atau
bupati/walikota sesuai dengan 3. Penentuan rencana luasan Reklamasi tahap
sesuai dengan jangka waktu 5 tahun kewenangannya.
dengan rincian tahunan. Operasi Produksi pada periode 5 (lima)
tahun pertama disesuaikan dengan
Rencana reklamasi tahap operasi ketersediaan lahan reklamasi, sedangkan
Disusun berdasarkan Studi produksii meliputi:
kelayakan dan (Matrik 2)
biaya Reklamasinya dihitung seluas lahan
dokumen lingkungan hidup YANG a. tata guna lahan sebelum dan yang dibuka pada periode 5 (lima) tahun
TELAH DISETUJUI sesudah kegiatan; pertama.
b. rencana pembukaan lahan untuk
kegiatan tahap Operasi Produksi;
4. Pemegang IUP Operasi Produksi dan IUPK
c. program Reklamasi tahap Operasi Operasi Produksi wajib menyampaikan
Produksi; rencana Reklamasi tahap Operasi Produksi
d. kriteria keberhasilan Reklamasi
tahap Operasi Produksi dalam
periode 5 (lima) tahun berikutnya dalam
bentuk revegetasi jangka waktu paling lambat 45 (empat
e. kriteria keberhasilan Reklamasi puluh lima) hari kalender sebelum
tahap Operasi Produksi dalam
bentuk selain revegetasi (reklamasi
berakhirnya periode Reklamasi tahap
bentuk lain); dan Operasi Produksi periode 5 (lima) tahun
f. rencana biaya Reklamasi tahap sebelumnya. 2
Operasi Produksi
5. Dalam hal sisa umur tambang periode
berikutnya kurang dari 5 (lima) tahun,
rencana Reklamasinya disusun sesuai
dengan sisa umur tambang.
KETENTUAN UMUM

1) Pemegang IUP Eksplorasi, IUP Operasi


4. PELAKSANAAN REKLAMASI Produksi, IUPK Eksplorasi, dan IUPK
Operasi Produksi wajib melaksanakan
Reklamasi sesuai dengan rencana
Reklamasi yang telah disetujui.
2) Pemegang IUP Operasi Produksi dan
IUPK Operasi Produksi wajib
melaksanakan Pascatambang sesuai
dengan rencana Pascatambang yang
telah disetujui.
3) Pelaksanaan Reklamasi dan
Pascatambang dipimpin oleh Kepala
Teknik Tambang yang dibantu oleh
tenaga teknis pertambangan yang
berkompeten dalam perencanaan
dan pelaksanaan Reklamasi dan
Pascatambang.
PELAKSANAAN REKLAMASI EKSPLORASI

a) Pemegang IUP Eksplorasi dan IUPK


Eksplorasi wajib melaksanakan Reklamasi
tahap Eksplorasi yang telah disetujui pada Pelaksanaan Reklamasi tahap Eksplorasi
lahan terganggu akibat kegiatan dilakukan dalam jangka waktu paling
Eksplorasi. lambat 30 (tiga puluh) hari kalender
b) Lahan terganggu meliputi lahan bekas setelah tidak ada kegiatan Eksplorasi
kegiatan Eksplorasi yang tidak digunakan pada lahan terganggu.
lagi
c) Lahan bekas kegiatan Eksplorasi terdiri
atas:
(1) lahan bekas Eksplorasi; dan
(2) lahan bekas fasilitas penunjang
Eksplorasi.
PELAKSANAAN REKLAMASI OPERASI
PRODUKSI

 Pelaksanaan Reklamasi tahap Operasi


a) Pemegang IUP Operasi Produksi dan IUPK Produksi dilakukan paling lambat 30 (tiga
Operasi Produksi wajib melaksanakan puluh) hari kalender setelah tidak ada
Reklamasi tahap Operasi Produksi pada kegiatan pada lahan terganggu.
lahan terganggu akibat kegiatan Operasi
Produksi.  Dalam hal tidak ada kegiatan pada lahan
terganggu dan pada wilayah tersebut
direncanakan untuk dilanjutkan kegiatan
a) Lahan terganggu meliputi lahan bekas Penambangan kembali, pemegang IUP
tambang dan lahan di luar bekas tambang Operasi Produksi dan IUPK Operasi
yang tidak digunakan lagi. Produksi wajib melakukan kegiatan
Reklamasi tahap Operasi Produksi dalam
a) Lahan bekas tambang dengan sistem rangka pengendalian kualitas air
tambang bawah tanah antara lain shaft, permukaan, erosi, dan sedimentasi.
raise, stope, adit, decline, pit, tunnel,
dan/atau final void.
5. PELAPORAN DAN PENCAIRAN JAMINAN REKLAMASI

PELAPORAN DAN PENCAIRAN JAMINAN REKLAMASI TAHAP EKSPLORASI


a) Pemegang IUP Eksplorasi dan IUPK Eksplorasi
wajib menyampaikan laporan pelaksanaan e) Pencairan Jaminan Reklamasi tahap
Reklamasi tahap Eksplorasi setiap 1 (satu) tahun Eksplorasi hanya dapat dilakukan setelah
kepada Menteri melalui Direktur Jenderal atau hasil penilaian mencapai nilai 100 %
gubernur sesuai dengan kewenangannya paling (seratus persen) sesuai dengan Matrik 12.
lambat tanggal 31 Januari pada tahun berjalan. f) Direktur Jenderal atas nama Menteri atau
b) Format penyusunan laporan Pelaksanaan gubernur sesuai dengan kewenangannya
Reklamasi Tahap Eksplorasi tercantum dalam dalam melakukan penilaian pencairan
Matrik 8. Jaminan Reklamasi tahap Eksplorasi dapat
c) Direktur Jenderal atas nama Menteri atau melakukan peninjauan lapangan setelah
gubernur dengan kewenangannya sebelum dokumen Studi Kelayakan disetujui.
memberikan persetujuan pencairan Jaminan g) Hasil evaluasi dan penilaian terhadap
Reklamasi tahap Eksplorasi wajib melakukan laporan pelaksanaan Reklamasi tahap
evaluasi terhadap laporan pelaksanaan Eksplorasi dibuat dalam Berita Acara yang
Reklamasi tahap Eksplorasi setelah dokumen memuat Penilaian Keberhasilan
Studi Kelayakan disetujui. Reklamasi Tahap Eksplorasi sesuai Format
d) Evaluasi terhadap laporan pelaksanaan 1. Berita Acara Penilaian Keberhasilan
Reklamasi tahap Eksplorasi dilaksanakan Reklamasi Tahap Eksplorasi.
dengan berpedoman pada Kriteria Keberhasilan
Reklamasi Tahap Eksplorasi tercantum dalam
Matrik 11.
PELAPORAN DAN PENCAIRAN JAMINAN REKLAMASI OPERASI PRODUKSI

a) Pemegang IUP Operasi Produksi dan IUPK Operasi


Produksi wajib menyampaikan laporan pelaksanaan e) Evaluasi terhadap laporan pelaksanaan Reklamasi
kegiatan Reklamasi tahap Operasi Produksi setiap 1 tahap Operasi Produksi dalam bentuk revegetasi
(satu) tahun kepada Menteri melalui Direktur Jenderal dilaksanakan dengan berpedoman pada Kriteria
atau gubernur sesuai dengan kewenangannya paling Keberhasilan Reklamasi Tahap Operasi Produksi
lambat tanggal 31 Januari pada tahun berjalan. tercantum dalam Matrik 16.
b) Format penyusunan laporan Pelaksanaan Reklamasi f) Evaluasi terhadap laporan pelaksanaan Reklamasi
Tahap Operasi Produksi tercantum dalam Matrik 13. tahap Operasi Produksi selain revegetasi
c) Direktur Jenderal atas nama Menteri atau gubernur (reklamasi bentuk lain) dilaksanakan dengan
sesuai dengan kewenangannya memberikan berpedoman pada Kriteria Keberhasilan
persetujuan pencairan atau pelepasan Jaminan Reklamasi Tahap Operasi Produksi, yang
Reklamasi tahap Operasi Produksi setelah dilakukan disampaikan oleh pemegang IUP Operasi Produksi
penilaian pencairan. atau IUPK Operasi Produksi berdasarkan kajian.
d) Direktur Jenderal atas nama Menteri atau gubernur g) Hasil peninjauan lapangan harus dibuat dalam
sesuai dengan kewenangannya dalam melakukan berita acara yang memuat penilaian keberhasilan
penilaian pencairan atau pelepasan Jaminan Reklamasi Reklamasi tahap Operasi Produksi sesuai Format
tahap Operasi Produksi wajib melakukan evaluasi 2. Berita Acara Penilaian Keberhasilan Reklamasi
terhadap laporan pelaksanaan Reklamasi tahap Tahap Operasi Produksi.
Operasi Produksi dan peninjauan lapangan.
REKLAMASI
Tahapan kegiatan Reklamasi dalam bentuk
revegetasi meliputi kegiatan penatagunaan
lahan, revegetasi, dan pemeliharaan.

Land cultivation Water treatment

Planting
Mulc 5 t/ha
Revegetasi Hutan Lahan Bekas Tambang
REKLAMASI BENTUK LAIN

Program Reklamasi tahap Operasi Produksi


dapat dilaksanakan dalam bentuk revegetasi
dan/atau peruntukan lainnya yang terdiri atas:
a) area permukiman;
b) pariwisata;
c) sumber air; atau d) area pembudidayaan.

19
PENGELOLAAN LUBANG BEKAS TAMBANG
DASAR HUKUM
KEPMEN ESDM 1827/ K/MEM/30/2018 LAMPIRAN VI : PEDOMAN PELAKSANAAN
REKLAMASI DAN PASCATAMBANG SERTA PASCAOPERASI PADA KEGIATAN
USAHA PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA
PENGELOLAAN LUBANG BEKAS TAMBANG
• Luasan/jumlah void mengacu pada dokumen Lingkungan Hidup
1 dan dokumen Rencana Pascatambang

• Pemanfaatan void harus sesuai kesepakatan para pemangku


kepentingan (stakeholder) yang dituangkan dalam surat
2 permintaan dari masyarakat/ warga atau Berita Acara Konsultasi
Rencana Pascatambang

• Perusahaan pertambangan wajib berupaya melakukan


3 pengamanan terhadap void yang ditinggalkan

• Penyerahan lahan bekas tambang baik berupa area revegetasi/


lubang tambang/ bentuk lainnya harus melalui mekanisme
4 pelaksanaan pascatambang yang disetujui oleh pemberi izin.
Membuat tanda peringatan yang tidak mudah
dirusak
www.minerba.esdm.go.id

Brown Canyon Semarang (Bekas tambang bahan galian C)


sumber:
https://id.pinterest.com/pin/714172453380403049/
23

Anda mungkin juga menyukai