Anda di halaman 1dari 14

Bimtek Lingkungan Hidup - Bidang P2KL - DLH BANJAR 2018

STRATEGI PEMBANGUNAN RENDAH


EMISI (SPRE)
SEBAGAI ANTISIPASI
KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP
DI KABUPATEN BANJAR

Lyta Permatasari - 08/10/2018


Apakah SPRE?

Strategi pembangunan rendah emisi


(Low Emission Development Strategies)
= Strategi Pembangunan Rendah Emisi;
= Low Carbon Development Strategies (LCDS)
= Low Emission Climate-Resilient
Development Strategies (LECRDS)

SPRE adalah suatu strategi jangka panjang


yang melaksanakan pembangunan ekonomi
berdasarkan kegiatan rendah emisi dan
berkontribusi langsung maupun tidak langsung
untuk beradaptasi terhadap dampak perubahan
iklim.
SDGs (Sustainable Development Goals)
SPRE/LEDS: Satu dari Lima Pilar untuk
mencapai Pertumbuhan Hijau
1. Kualitas pertumbuhan yang
5. Rumusan dan
lebih baik dan maksimal.
implementasi
2. Perbedaan yang kecil antara
kepentingan ekonomi dan strategi
ekologi; pembangunan
3. Perencanakan dan rendah emisi (low-
perancangan infrastruktur carbon
yang eco-efficient; development
4. Penerapan prinsip “hijau” strategies)
dalam setiap peluang usaha;

Komponen kunci dari “green growth”


SPRE adalah “Smart Development”
• SPRE merupakan inisiatif nasional, tidak atas desakan negara
tertentu, dan direncanakan secara spesifik untuk setiap negara
untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mengurangi
emisi GRK (Gas Rumah Kaca) dalam jangka panjang.
• Proses perencanaan SPRE:

 Terintegrasi dengan rencana pembangunan nasional dan daerah, RAN dan


RAD GRK, dan rencana pembiayaan dan anggarannya;( Perpres 71/2011
(Inventarisasi GRK)
 Menghasilkan Rencana Aksi dan Program yang spesifik,
rekomendasi, dan implementasi serta rencana pembiayaannya.
 Dimonitor dampaknya;
 Dikaji ulang bila diperlukan (dengan data dan prioritas baru)
Manfaat SPRE
• Jangka panjang dan menyangkut seluruh kegiatan
ekonomi/pembangunan;
• Transparan dan melibatkan peran serta semua pihak;
• Mendukung tujuan pembangunan nasional dan daerah
untuk keberlanjutannya;
• Mendukung komitmen global dalam menurunkan emisi
GRK dengan aksi-aksi mitigasi dan adaptasi;
• Meningkatkan akses pendanaan yang berasal dari dana
publik dan swasta.
Tujuan akhir SPRE
Meningkatkan pertumbuhan ekonomi/pembangunan …. dan
pada saat yang sama mengurangi atau memperlambat emisi
Gas Rumah Kaca.
ijau
anH
buh .
m
r tu .
Pe in ess as
r ah Bu s
AU)
Pertumbuhan

A u al (B
Us

P
GD
Arah .
E mi
si R .
i G RK end
ah k (current emissions
is arbo level)
Em n

(saat ini )
Waktu
MENGAPA KEHUTANAN?

• Indonesia adalah
peng-emisi terbesar
ketiga di dunia

• 80% emisi dari


hutan/penggunaan
lahan/perubahan
guna lahan
• 40% GRK dari lahan
gambut
Pembangunan tanpa SPRE

Siapa yang akan menanggung


beban kerusakan lingkungan
ini?
Pembangunan dengan SPRE

Semua akan
menikmatinya
Pembangunan tanpa &
dengan SPRE
TutupanTutupan
lahan la
2033
2033

Tutupan lahan
2034 (35%)

Tutupan lahan
2014 (40%)
Pilihan kita?
Tutupan lahan
2024 (35%)
Tutupan lahan
2034 (30%)
Prinsip Pembangunan Berkelanjutan
Setidaknya meliputi prinsip:
Keterkaitan (Interdependency)
saling ketergantungan/keterkaitan antar wilayah,
sektor, tingkat pemerintahan, pemangku
kepentingan
Keseimbangan (Equilibrium)
Keseimbangan antara kepentingan ekonomi,
sosial budaya, lingkungan

Keadilan (Justice)
Keadilan, antar kelompok masyarakat dan
generasi
Dirangkum dari berbagai
sumber
Integrasi KLHS dimensi
SPRE dalam RTRW

Keterlibatan
Masyarakat/
SPRE
Kebijakan
Stakeholder

KLHS
Re
Rencana
i
las

gu

Program
las
gu

RTRW
Re

Konsep Regulasi Data/


Analisis
Pembangunan

RTRW sebagai titik masuk


(PP 15/2010)
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai