Pertambangan (Part 3)
1.
Prospeksi
Eksplorasi
Adalah pekerjaan selanjutnya setelah ditemukannya endapan mineral berhaga yang antara lain
meliputi pekerjaan-pekerjaan untuk mengetahui dan mendapatkan ukuran, bentuk, posisi, kadar
rata-rata dan cadangan dari endapan tersebut.
3.
Development
Pekerjaan persiapan untuk penambangan dan pengangkutan yang antara lain; pembuatan lobanglobang bukaan ke arah dan dalam endapan bijih yang sudah pasti ada.
4.
Eksploitasi
Adalah kegiatan penambangannya sendiri yaitu mengambil dan membawah kepermukaan bumi,
kadang-kadang sampai pada pemasarannya.
5.
Round
Adalah suatu pola lobang bor yang meliputi lokasi dan arah jumlah bor yang digunakan untuk
memperoleh bukaan pada suatu batuan/ore.
6.
Country rock
Gangue mineral
Adalah mineral-mineral pengganggu yang tidak berguna yang terdapat bersama-sama mineral
berharga/bagian dari endapan bijih.
8.
Batuan yang tidak mengandung mineral berhaga bagian lain dari endapan bijih yang kadarnya
sangat rendah.
9.
Vein
Adalah suatu daerah mineralisasi yang memiliki bentuk dan menyerupai urat/pipa, umumya miring,
agak tajam terhadap bidang datar. (>450).
10.
Overburder
Adalah semua material /batuan yang menutupi bagian atas dari suatu endapan.
11.
Hanging wall
Lapisan batuan yang terletak dibagian atas vein disebut roof atau batubara.
12.
Foot wall
Adalah lapisan batuan yang terletak dibagian bawah vein disebut floor untuk endapan batubara.
13.
Dip (kemiringan)
Sudut terbesar yang dibentuk oleh suatu endapan bijih/lapisan batuan dengan bidang datar.
14.
Strike (jurus)
Arah mendatar dari suatu endapan/batuan yang tegak lurus terhadap kemiringan.
15.
Shaft (sumuran)
Adalah suatu lubang bukaan yang menghubungkan tambang bawah tanah dengan permukaan
berfungsi sebagai jalan pengangkutan karyawan, alat-alat kebutuhan tambang, ventilasi dan
penirisan.
16.
Tunnel (terowongan)
Adit
Adalah suatu lubang bukaan mendatar/hampir mendatar yang menghubungkan tambang bawah
tanah dengan permukaan bumi dan hanya menembus sebelah bukit saja.
18.
Drift
Adalah suatu lubang bukaan mendatar yang dibuat dekat endapan bijih dan arah sejajar dengan
jurus/dimensi terpanjang dari endapan bijihnya.
19.
Cross cut
suatu lubang bukaan mendatar yang menyilang atau memotong jurus endapan bijih,
suatu lubang bukaan yang menghubungkan shaft dengan endapan bijih
suatu lubang bukaan mendatar yang menyilang/memotong jalan pengangkutan utama.
20.
RaiSe
Suatu lubang bukaan vertikal /agak miring yang dibuat dari level bawah kelevel atas.
21.
Winze
Suatu lubang bukaan vertikal /agak miring yang dibuat dari level atas ke level bawahnya.
22.
Blind shaft
Adalah raize/winze yang berfungsi sebagai shaft, tetapi tidak menembus sampai kepermukaan
bumi.
23.
Stope
Adalah suatu tempat atau ruangan dimana endapan bijih sedang ditambang tetapi bukan tempat
penggalian yang dilakuakan selama devolopment.
24.
Sump
Adalah sumuran dangkal untuk menampung air untuk kemudian dipompa kepermukaan bumi,
biasanya dibuat ditempat terendah dari shaft dekat shaft/level.
25.
Shaft collar
Adalah bagian paling atas suatu shaft yang diperkuat dengan beton, kayu/babu/timber.
26.
Slope stability
Adalah usaha yang dilakukan sehingga kemiringan dari suatu lereng akan tetap stabil dan tidak
terjadi longsor.
27.
Creep
Adalah peristiwa dimana apabila lapisan di bawah lunak dan pillar mendapatkan tekanan yang kuat
dari atas maka lantai pada kiri-kanan akan naik.
28.
Thrust
Adalah batubara/pillar yang kurang kuat tekanan dari atas yang besar dan lantai kuat, akibat pillar
akan pecah.
29.
Geologi
Ilmu pengetahuan yang menyelidiki lapisan batuan yang ada dalam kerak bumi/lapisan batuan
pembentuk kulit bumi, tetang adanya suatu endapan, patahan, lipatan dan/dapat juga dikatakan ilmu
pengetahuan yang mempelajari tetang zat pembentuk kulit bumi.
30.
Topografi merupakan detail dari geografi itu sendiri, jadi topografi merupakan pekerjaan lanjutan dari
penyelidikan geografi dan geologi.
31.
Faktor permukaan :
Topografi : apakah perlu alar kerta api, lori, truck dan belt conveyor.
Hydrologi
Pengeringan shaft, usahanya yaitu dengan pembuatan shaft collar (shaft dipermukaan) yang
Rectanguler (
Rounded
) dan
Lebih kuat terhadap lateral pressure (tekanan horizontal) dibandingan dengan rectangular.
untuk batubara.
Kalau dibutuhkan pipa-pipa untuk ventilasi kabel-kabel maka hal tersebut akan lebih mudah
Bilah shaft bulat diperkuat dengan semen maka shaft tersebut bersifat kedap air (dapat menahan
air tanah).
Bisa dengan muda dibagi atas beberapa bagian/compartement, sesuai dengan kebutuhan, untuk
vertikal shaft.
Inciland shaft umumnya dipakai rectangular.
33.
34.
Skip
Suatu alat trasportasi yang digunakan pada tambang bawah tanah yang menghubungkan dari level
bawah ke level atas dengan mempunyai kemiringan 90o
35.
Cage
Suatu alat trasportasi yang digunakan pada tambang bawah tanah untuk mengangkat material dan
pekerja, yang dipakai pada vertikal shaft (90o).
36.
drift dan cross cut kurang dari pada tunnel (dalam hal ukuran)
tunnel lebih besar dari pada drift dan cross cut karena juga untuk ventilasi.
tunnel keluar dipermukaan bumi, sedangkan drift dan cross cut tidak.
37.
Breast
Istilah lain dari pada front (fases) bagian dari pada stope yang digali kearah horizontal.
38.
Floor
Rib
Yaitu lubang bukaan yang dipakai untuk melewatkan bijih dari bagian atas ke bawah, ore pass
dilengkapi dengan chute gate.
41.
Underhand stoping
Overhand stoping
Rill stoping
Cara penambangan yang merupakan variasi overhand stoping dimana bentuk atapnya tidak rata tapi
bertangga-tangga, bila rata disebut; Falt Back Stoping.
44.
Dilution
Yaitu dinding dari pada stope yang pecah/runtuh akibatnya runtuhan ini bercampur dengan ore
sehingga kadar ore akan turun.
45.
Spalling
Yaitu retakan-retakan kecil pada dinding stope, biasanya karena getaran-getaran peledakan.
46.
Penambangan untuk endapan bijih yang kuat, pada tambang bawah tanah, dimana dalam
penambangannya tidak diperlukaan penyanggaan.
Underground glory hole : suatu sistem penambangan yang merupakan kombinasi antara open pit
dengan underground.
Gophering : cara penambangan untuk endapan bijih yang kecil yaitu lebih dari 3 meter,
bentuknya tidak teratur dan terpisah-pisah tapi batuannya keras dan bijihnya memiliki nilai tinggi.
Shringkage stoping : bagian dari open stope methode penambanganya dilakukan selapis demi
superted methode :
Cut end fill stoping : cara penambangan dengan mengambil/menggali bagian demi bagian, diamana
setiap kali bagian digali itu dikeluarkan, material pengisi dimasukkan sebelum penggalian berikutnya.
Stull stoping : cara penambangan dimana dinding tempat penggalian (stopes) disangga dengan
penyangga kayu dari foot wall langsung ke hanging wall. Penyangga tersebut disebut : stull.
Square set stoping : cara penambangan dengan menyangga secara sistematism, setiap bagian yang
telah ditambang dengan timber yang berbentuk kubus atau empat persegi panjang.
Caving method :
cara penambangan untuk endapan bijih dimana penambangan dilakuakn pertama-tama dengan
melakuakan penggalian bagian bawah (under cutting) yang Kemudian menyebabkan runtuhnya
batuan dibagian atas akibat berat batuan itu senndiri/tekanan dari samping/ gabungan dari
keduanya.
Top slicing : penambangan untuk endapan bijih dan country rock terutama apabila overburdennya
lemah, dimana penambangan dilakuakan selapis demi selapis dari atas ke bawah pada stope yang
disangga.
Sub level caving : penambangan dari puncak ore body menuju ke bawah seperti pada top slicing,
biasanya untuk batuan yang keras.
Blok caving : penambangan diamana batuan dibagi dalam blok-blok besar yang kemudian
dikeluarkan melalui drow point yang letaknya pada dasar blok.
o
b.
Maintenance = pemilihan vertikal shaft lebih sedikit dari pada inclined shaft dimana perlu diadakan
Batuan amorf
Proses deffrensiasi
Proses pemisahan antara batuan beku (asam) sebelah atas, dan batuan beku (basa) di bawah.
Pemisahan ini berdasarkan kristalisasi dan grafitasi.
49.
Proses asimilasi
Batuan-batuan yang terdiri dari bagian fragment batuan tanah liat, konglomerat, bereksi dan lainlain.
51.
Batuan yang langsung mengendap dari larutan-larutan yang mengandung berbagai unsur kimia,
misalnya ; garam dapur, gamping dan gypsum.
52.
Pelapukan mekanik
Suatu pelapukan batuan yang disebabkan oleh pengerjaan-pengerjaan mekanik yang mengkibatkan
pecehnya batuan yang dinamakan desentegrasi.
53.
Pelapukan kimia
Yaitu perhitungan waktu geologi dengan membandingkan usia lapisan yang satu dengan yang lain.
55.
Waktu absolut
Daur geologi
Lava
Magma yang sampai pada permukaan bumi masih didalam keadaan cair.
58.
Daur batuan
Cyclus dari kejadian-kejadian yang tidak berakhir, pertama -tama menbentuk batuan beku
(pendinginan magma), kemudian mengalami proses pelapukan fisika dan kimia terbentuklah
sedimen klastik, dan dengan pertolongan jasad-jasad terbentuklah sedimen organik sedangkan
laruatan lain karena penguapan dan proses kimia terbentuk sedimen kimia. Kemudian dari batuan
beku/sedimen dengan adanya tekanan dan temperatur yang tinggi, maka dapat dapat berubah
menjadi batuan metamorf, dari batuan metamorf kemudian akan terbentuk magma kembali.
59.
Yaitu bijih yang mempunyai kadar diatas kadar menurut kontrak penjualan.
60.
Yaitu bijih yang mempuyai kadar terletak antara kadar penjualan menurut kontrak dari kadar
rejektion point (penolakan).
61.
Metalic mineral
Yaitu mineral yang mempunyai spesifik gravity yang tinggi serta mempunyai kilap logam.
62.
Non metalic
Mineral industri
Mineral yang tanpa mengalami banyak pengolahan dan langsung dapat dipergunakan, contoh :
batukapur, granit, tanah liat, pasir.
64.
Mineral yang sangat kuat bertahan terhadap oksidasi contohnya; emas, perak, platina.
65.
Tracing float
Yaitu kegiatan untuk mencari sumber mineral dengan mengikuti potongan dengan endapan bijih.
Syaratnya; keras, density tinggi, tidak larut dalam asam/basa lemah. Biasa usaha ini dimulai dari
sungai dan alat yang dipakai adalah pen/dulang.
66.
Mineral yang terkandung dalam batuan haruslah mudah lapuk. Artinya tidak stabil pada kondisi yang
dapat kena udara/atmosfer.
67.
Sampling
Pengambilan suatu bagian yang terkecil dari suatu subjek yang besar dimana bagian yang terkecil
itu dapat mewakili keseluruhan.
Sampling itu tidak representative dalam hal :
68.
Dilution
Penambangan tonase sehingga menyebabkan penambahan keuntungan tonage, tetapi jumlah metal
berharga tidak sebanding dengan tonage ditambahkan tersebut.
Penyebab dilution
Pengotor pada bijih sehingga kadarnya akan turun, hal ini disebabkan terambilnya overburden dan
bed rock oleh alat gali/muat (power shovel/front shovel).
Faktor-faktor yang mempengaruhi kadar bijih : inpuritis dan dilution
69.
Macam-macam sampling :
dump sampling : pengambilan sample dalam /pada tempat penimbunan (stock pile)
core sampling : pengambilan sample berdasarkan alat bor. Alat bor yang digunakan adalah :
Ore yang mengandung logam yang tidak menguntungkan dan belum menguntungkan pada saat
ditinjau dari segi teknis dan ekonomis.
71.
Pemelajaran terhadap penyebaran kadar dari suatu endapan secara horizontal dan secara vertikal.
72.
Cara penambangan
Keadaan penambangan
73.
1.
penyelidikan umum
2.
eksplorasi
3.
eksploitasi
4.
penambangan
5.
6.
penjualan
a.
i.
Penyelidikan prospek
ii.
iii.
1.
Penyelidikan prospek :
a.
Penyelidikan geologi
b.
c.
d.
e.
74.
Fixed carbon
75.
Mineral-mineral yang terkandung dalam batuan haruslah mudah lapuk. Artinya tidak stabil pada
kondisi yang dapat kena udara antmosfir.
76.
Alluvial deposite
77.
Alluvial deposite
78.
79.
Blasting agent
Apabilah berdiri sendiri tidak merupakan bahan peledak, tapi setelah dicampur dengan unsur bahan
peledak yang lain baru merupakan bahan peledak.
1.
a.
b.
i.
1.
2.
3.
Burden (B)
4.
Spasing (E)
5.
Rock faktor ( c )
6.
Weight strength ( s )
7.
Degree of packing (P )
80.
Dorongan yang dibutuhkan untuk suatu reaksi peledakan yang dapat mengakibatkan bahan peledak
itu meledak.
Strength
Stability
Suatu senyawa bahan peledak yang tidak mudah berdecomposisi terhadap pengaruh luar. Misanyal;
dingin, makin stabil bahan peledak makin mudah penyimpananya/handling dan aman.
Hydroskopicity
Sifat bahan peledak yang mudah bereaksi/berpengaruh terhadap lingkungan luar khususnya
terhadap kelembaban udara (air).
Valatility
Sifat bahan peledak yang mengeluarkan zat-zat padat setelah peledakan (jarang terjadi).
Reaktivity
Detonation velocity
Water resistance
Ketahanan / kemampuan suatu bahan peledak untuk rembesan air dari luar.
Fume
Gas-gas hasil peledakan dan ini dalam berupa fume dan amoks, gas-gas beracun yang dihasilakan ;
CO, NO, NO2
Packaging
Pembungkus bahan peledak dan ini sudah dianggap bagian dari bahan peledak didalam campuran
bahan peledak itu sendiri.
81.
Dasar dari core barrel type adalah penggunaan tabung ganda dan dirancang agar tabung bagian
dalam dapat diangkut kepermuakaan sesudah melepas rodnya. Proses ini dilakuakan oleh kawat
baja dan kerak yang bergerak bebes. Pada tangkai rod, tabung bagian luar dan bir tunggal di dasar
sumur.
Keuntungan :
Cara pengeluaran tabung bagian dalam yang berisi core lebih sederhana
Menyebabkan bertambahnya umur coring bit, karena mengurangi diamond yang lepas.
Rod terletak lebih lama didalam lubang yang akan mengurangi kerusakan
Pengetesan permeability
Macam-macam crade/kadar :
Computeted grade
Effektife grade
Run of minegrade
Mill grade
Cut of grade.
82.
Menentukan lokasihnya
Pembersihan tempat
Pengeboran
83.
Tujuan pemboran
Ventilasi
Pengeringan
Pembuatan shaft
Sand filling
84.
Cara pemboran
Mechine driver (dengan mesin) : percusife (menumbuk), rotary (putar), dan gabungan percusife
dan ritary.
85.
Macam-macam drill
Manual :
Auger drill
Machine :
1.
87.
88.