Anda di halaman 1dari 15

MATERI KULIAH PTP (PENGANTAR TEHNIK PERTAMBANGAN)

MENGETAHUI ISTILAH ISTILAH PERTAMBANGAN


- Satuan.
- Medan Kerja.
- Perencanaan.
- Operasional.

MENGETAHUI SISTEM PENAMBANGAN


- Tambang Terbuka (Surface Mining)
- Tambang Bawah Tanah (Underground Mining)
- Tambang Bawah Air (Under Water Mining).

MENGETAHUI TAHAPAN & AKTIFITAS PENAMBANGAN


(Dari Prospeksi S/D Marketing)

MENGETAHUI PERALATAN PENAMBANGAN


- Alat Bongkar
- Alat Muat, Gali
- Alat Angkut.
- Alat Pemerataan
- Alat Perawatan Jalan.
- Alat- Alat Penunjang.
ISTILAH ISTILAH UMUM DLM TAMBANG BATUBARA (KONTRAKTOR)

Istilah satuan :
BCM : Satuan Volume M3 material dalam keadaan asli di alam/insitu (Bank Cubic Meter)
LCM : Satuan M3 material dalam keadaan telah di bongkar/loose (Loose Cubic Meter)
MT : Satuan berat (ton) setelah ditimbang biasanya untuk Batubara.
Jam, menit, detik : Satuan Waktu
BCM/jam : Satuan produksi Alat tiap 1 (satu) jam(Produktivity)
M3/Jam : Satuan yang sering digunakan untuk menghitung kapasitas/kemampuan pompa
(lt/detik , 1 lt = 1 dm3, 1m3 = 1000 dm3)
Mm : Satuan yang sering digunakan untuk mengukur curah hujan(Rain Fall) (Mm/Jam/M2)

ISTILAH DI DEPT. PRODUKSI

LAND CLEARING : - Kegiatan pembersihan (penebasan) lahan dari pepohonan dan semak
LOOSENING : - Kegiatan pembongkaran/penggemburan material
LOADING : - Kegiatan pemuatan material ke alat (equipment) angkut
HAULING : - Kegiatan pengangkutan material
ROAD MAINTANANCE : - Kegiatan perawatan jalan
SPREADING : - Kegiatan pemerataan material (mendorong dan meratakan)
LOADING POINT : - Tempat dimana kegiatan pemuatan berlangsung
FRONT : - Tempat dimana alat (Equipment) melakukan kegiatan
GRADE : - Kemiringan (tanjakan & turunan) jalan (satuannya %)
DISPOSAL : - Tempat penimbunan, pembuangan Overburden
OVER BURDEN : - Lapisan batuan yang menutupi bahan galian (batu bara)
INTER BURDEN : - Lapisan Batuan yang berada diantara 2 lapisan batubara
STRIPING RATIO : - Perbandingan antara OB dengan Batu bara yang “terangkut”
PRODUCTIVITY : - Produksi yang dihasil kan alat (Equipment) dalam 1 jam (Bcm/jam)
UTILITY (UTILISASI) : - Jam Operasi Unit (WH Unit) (satuan Jam dan %), Jam terpakai
ISTILAH DI DEPT E &C

ORIGINAL SURVEY : - Kegiatan pengukuran yang dilakukan pada lokasi yang masih asli (blm digali)
JOINT SURVEY : - Kegiatan pengukuran yang dilakukan bersama-sama antara kontractor dg Pemberi kerja
JOINT SURV PROGRESS : - Kegiatan pengukuran yang dilakukan bersama untuk mengukur hasil kerja (memindahkan
OB “Removal OB”) biasanya selama sebulan.
BASE LINE : - Garis garis yang dibuat biasanya tegak lurus Strike untuk dijadikan dasar pengukuran progres
OUT CROP : - Bahan galian (batubara) yang tersingkap di permukaan (tertutup OB yang relatif tipis)
OUT CROP LINE : - Garis “lintasan” out crop
DIP : - kemiringan bahan galian (batu bara)
STRIKE : - Jurus atau arah penyebaran bahan galian (batubara) yagn tegak lurus dengan DIP
ELEVASI : - Ketinggian suatu tempat terhadap permukaan air laut.
CONTOUR : - Garis- garis yang menghubungkan tempat dengan ketinggian yang sama.
BOUNDRY : - Batas area yagn akan di tambang
BENCH : - Jenjang yang dibuat sebagai batas penggalian dengan ukuran lebar, tinggi dan kemiringan
- sesuai dengan safety.
CREST : - Tepi luar dari sebuah bench/lebar bench
TOE : - Titik pertemuan antara kaki bench dengan lebar bench
SLOPE : - Kemiringan Bench
MINE OUT : - Lokasi dimana bahan galian (Batubara telah) di tambang (diambil)
PERIMETER DITCH : - Paritan yang dibuat di luar Pit untuk mengalirkan air hujan agar tidak masuk ke pit
MAIN SUMP : - Tempat penampungan utama air hujan dan air tanah yang masuk ke dlm pit
INTERMIDED SUMP : - Tempat penampungan sementara air hujan dan air tanah di dlm pit (dipompa ke MS)
CHANEL : - Kanal /Saluran air

TRUCK COUNT : - Perhitungan produksi berdasarkan ritasi Dump Truck


PETA TOPOGRAFI : - Peta yang menggambarkan rona permukaan suatu daerah
PETA SITUASI : - Peta yang menggambarkan keadaan tambang pada saat itu
MINE DESIGN : - Gambar (Peta) rencana bentuk tambang
MINE SQUENCE : - Tahapan penambangan dan biasanya dapat digambarkan dengan Peta.
ISTILAH-ISTILAH UMUM PERTAMBANGAN

1. Mining adalah istilah umum untuk suatu kegiatan pengambilan endapan-endapan


berharga dari dalam kulit bumi baik dengan penggalian pada ( di daerah)
permukaan tanah maupun di bawah tanah.
2. “Prospecting” adalah kegiatan penyelidikan, pencarian dan atau penemuan-
endapan-endapan mineral berharga.
3. “Exploration” adalah kegiatan selanjutnya setelah ditemukannya endapan mineral
berharga yang antara lain meliputi pekerjaan-pekerjaan untuk menge-
tahui dan mendapatkan ukuran, bentuk, posisi, kadar rata-rata dan
cadangan dari endapan tersebut.
4. “Development” adalah pekerjaan-pekerjaan untuk penembangan dan pengangku-
tan yang antara lain meliputi pembuatan lubang-lubang bukaan kearah
endpan bijih yang sudah pasti ada.
5. “Explotation” adalah kegiatan penambangannya sendiri yaitu mengambil dan
membawa kepermukaan bumi, kadang-kadang sampai ke pemasarannya.
6. “Mineral” adalah suatu istilah umum untuk semua benda padatan anorganik yang
terbentuk di alam, mempunyai komposisi kimia tertentu dan sifat-sifat
phisik yang tetap.
7. Rock (batuan) adalah kumpulan mineral yang terdiri dari zat-zat organik yang mem
bentuk kulit bumi.
8. Ore (endpan bijih) adalah endpan dari kumpulan mineral yang dari padanya dapat
diambil satu atau lebih logamnya dengan menguntungkan berdasarkan
keadaan teknologi dan ekonomi pada saat ini.
Lanjutan.
9. “Country Rock” adalah semua lapisan batuan yang mengelilingi suatu endpan bijih.
10. “Gangue Mineral” adalah mineral2 pengganggu yang tidak berguna yang terdapat
bersama-sama mineral berharga atau bagian dari endapan bijih.
11. Waste (barren rock) adalah batuan yang tidak mengandung mineral berharga atau
bagian dari endapan bijih yang kadarnya sangat rendah.
12. Vein (urat bijih) adalah suatu daerah mineralisasi yang memiliki bentuk menyerupai
pipa atau urat dan umumnya miring agak tajam terhadap bidang datar
(lebih besar 45 derajad)
13. “Shoot”(ore shoot, Chimney) adalah bagian dari vein dimana kadar mineral berhar-
ganya lebih tinggi dari sekelilingnya, mempunyai sifat2 khas antara lain :
- Salah satu deminsinya lebih besar dari dua dimensi lainnya.
- kemiringnya searah dengan kemiringan “Vein”.
14. “Pay strak” sama dengan “shoot” hanya untuk endapan alluvial.
15. Bedded deposit” adalah endapan bijih sedimenter yang letaknya horisotal atau
sedikit miring, dan terletak sejajar dengan stratifikasi batuan sekelilingnya
misalnya : endapan batubara, endapan garam.
16. Dissiminated deposit (endapan terpencar) adalah endapan bijih yang tidak teratur
bentuk dan penyebaran kadarnya, letaknya terpisah-pisah dan biasanya
terdapat pada suatu daerah yang luas.
17. “Masses” adalah endapan bijih yang luas dan bentuknya tidak teratur, pada umum-
endapan sekunder.
18. “Out Crop” (singkapan) adalah bagian dari endapan bijih yang tersingkap di permu
kaan bumi, seringkali bagian itu tertutup oleh tanah atau tumbuh-tumbuhan
yang tipis sehingga sukar dilihat.
BAB III

SISTIM-SISTIM PENAMBANGAN

Ciri2 Utama Yang dimiliki oleh Industri Pertambangan adalah :

1. Endapan bijih tiu bersifat “wasting Assets” atau “non renewable resources”
artinya sekali endapan bijih tersebut diambil pada suatu tempat, maka tidak
ada gantinya lagi pada tempat itu.

2. Endapan Di permukaan bumi itu tersebar secara tidak merata.

FAKTOR2 YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN SISTEM PENAMBANGAN

- Sifat-sifat karakteristik dari endapan seperti : ukuran, bentuk, letaknya dan ke


dalamannya.
- Sifat-sifat phisik dari endapan dan batuan sekelilingnya, air bawah tanah dan
kondisi hidroulisnya, faktor lingkungan dan faktor ekonomisnya.

Sistim Penambangan Pada Umumnya adalah :


1. Tambang terbuka (Surface Mining)
2. Tambang bawah tanah (Under Ground Mining)
3. Tambang bawah air (Underwater mining)
1. Tambang Terbuka

Suatu sistim penambangan dimana seluruh aktifitas kerjanya berhubungan langsung


Dengan atmosfir/udara luar.

Berdasarkan material yang ditambang , tambang terbuka dapat dibagi menjadi :

a. Open pit/open cut/open cast/open mine


b. “Quarry”
c. “Strip Mine”
d. “Alluvial Mine”

a. Open pit/open cut/open cast/open mine


Suatu sistim penambangan yang diterapkan untuk endapan bijih yang mengandung
logam. Contoh : Tambang nikel mineralnya : Garnierite (di Sulawesi Tenggara)
Tambang emas dan tembaga di Papua.

b. “Quarry”
Suatu sistim penambangan yang diterapkan untuk endapan mineral industri (industri
al minerals) Contoh : Tambang Batu Gamping, Batu pualam, tambang Aspal, Tam-
bang Kaolin dll.

c. Strip mine
Sistim penambangan yang diterapkan untuk endapan/bijih yang letaknya horisontal
c. Alluvial Mining
Sistim penambangan yang diterapkan untuk endapan Alluvial.
Contoh : Tambang bijih timah, tambang bijih besi

2. Tambang Bawah Tanah (Underground Mining)


Suatu sistim penambangan dimana seluruh aktifitas kerjanya tidak berhubungan
dengan udara luar/atmosfir.

Berdasarkan penyanggaanya maka tambang bawah tanah dapat dibagi menjadi

a. Untuk Batubara

(i) Long Wall Method


(ii) Room and Pillar Method

b. Untuk Endapan Bijih


(i) Open Stope method : Underground glory hole, Gophering, Shrinkage Stoping
(ii) Supporting method : Cut and Fill, Stull Stoping, Square setting, Shrink and Fill
(iii)Caving Method : Top Slicing, Sub level Caving, Block Caving.
Tahapan 2 dan Aktifitas Penambangan.

1. Pembongkaran (Loosening)
2. Pemuatan (Loading)
3. Pengangkutan (Hauling)
4. Perawatan jalan (Road Maintenance)
5. Pemerataan (Spreading)

1. Pembongkaran (loosening)
Serangkaian pekerjaan yang dilakukan untuk membebaskan batuan atau
endapan bijih dari batuan induknya yang massive.

Faktor 2 yang mempengaruhi pemilihan alat.

- Teknis misalnya : lokasi dan kekerasan batuan, jenis


- Ekonomi misalnya : harga alat persatuan volume, biaya pemeliharan (perawatan)

1a. Alat yang dipergunakan untuk pembongkaran batuan yang relatif lunak
- Power Shovel, Back Hoe, Wheel Loader, Bulldozer, Bucket Wheel Excavator dll
- Monitor dan Pompa
- Kapal Keruk (Dredge) (Suction dredge, Multi Bucket dredge)
1b. Pembongkaran batuan atau endapan bijih yang keras

Alat 2 yang dipergunakan

A. Kabel Pemotong

Dipergunakan untuk batuan yang keras dan hasil bongkarannya diharapkan


mempunyai ukuran atau dimensi yang teratur, misalnya batu-batu hias (marmer,
granit, labrodorit, dll). Cara pembongkarannya digergaji dengan memakai
“helicoidal cable” dan dibantu oleh bahan abrasi (pasir kwarsa)

B. Alat-alat Bor (Drilling) dan Bahan Peledak (Blasting)

Pemongkaran dapat dilakukan dengan membuat lubang Bor, yang kemudian


sesudah diisi bahan peledak, disusul dengan proses peledakan (Blasting)

Ada 2 Cara Pemboran dan Peledakan yang dapat dilakukan yaitu :

a. Jika menginginkan hasil peledakannya memiliki dimensi yang teratur, maka perlu
dilakukan “pre split blasting” atau “smmoth blasting”
b. Bila hasil peledakannya tidak perlu mempunyai dimensi yang teratur, maka pem
boran dan peledakannya dapat tanpa cara-cara khusus.
B1. Alat-alat Bor

Pada umumnya alat-alat bor dibagi dua golongan besar, yaitu :

I. Manually Driven : Auger drill, Empire Drill, Churn Drill, Bor Mesin Semprot.
II. Machine (power) driven :
i. Percussive drill : - Churn drill, Hammer drill.
ii. Rotary drill : - Hydroulic drill, Diamond Drill, Chilled drill, Turbo drill
dan Jet pierce dril

iii. Rotary percussive drill : jack hammer.

Macam-macam mata bor (bit) sebagai berikut :

1. Hydroulic rotary drill adalah tricone (roller) bit


2. Diamond rotary drill adalah diamond bit
3. Hilled shot Drill adalah Shot bit.
B2. BAHAN PELEDAK

Penemu dari “gun powder” sampai sekarang tidak diketahui, bahkan kemungkinan
Tidak akan pernah diketahui. Bahan peledak pertama kali dipergunakan oleh orang
Orang Arab, Cina, dan India.
Pada abad ke 13 telah diketahui ada tulisan dari roger balcon yang berisi instrulsi-
Instruksi untuk menyediakan “black powder”. Pada abad ke 16 “black powder” sudah
Digunakan untuk macam-macam pekerjaan. Tahun 1613 Martin Weigel atau weigold
Mengusulkan (lanjutan foto copy…)

BAB IV

PEMUATAN

Setelah pekerjaan pembongkaran (loosening) dilakukan, maka pekerjaan selanjutnya


Adalah pemuatan yang juga merupakan salah satu dari kegiatan dasar penambangan.

Pemuatan (loading) adlah serangkaian pekerjaan yang dilakukan untuk mengambil dan
Memuat material ke dalam alat angkut, kedalam suatu tempat penampungan material
/batuan (Stock Pile0 ataupun ke dalam suatu alat pengatur aliran material/batuan
(Hopper, Bin) dsb.
Beberapa dari alat muat itu adalah : Power shovel, Dragline, Back Hoe, Clam Shell,
Bucket Wheel Excavator, Wheel Loader.
A. PEMANFAATAN ALAT MUAT (LOADING UNIT)

A1. Back Hoe. (Excavator pada Umumnya).

a. Untuk penggalian di lereng bukit dan stripping pada Umumnya.


b. Untuk penggalian keabawah membuat parit (trench), selokan-selokan (Canal)
c. Untuk penggalian secara mendatar “Grading” atau memotong lapisan yang
tipis mendatar.
d. Untuk memuat material kesebuah alat angkut yang terletak baik pada tinggi
yang sama maupun ketempat yang lebih tinggi
e. Mengangkat dan melepaskan material keatas “belt conveyor” , “Hopper,
“Grizzly” dan “bin” dll.
f. Membuang tanah penutup secara “back Filling”

A2. Dragline.
Alat ini dipakai untuk batuan yang relatif lunak dan sudah lepas, tidak untuk
Batuan yang keras dan kompak.

A3. Wheel Loader


Alat muat ini menggunakan roda karet dan untuk memuat metrial yang rela
tif lunak dan sudah lepas (batuan keras tetapi sudah lepas).
BAB V
PENGANGKUTAN

Pengangkutan (hauling) adalah serangkaian pekerjaan yang dilakukan


Untuk mengangkut batuan, endapan bijih, “waste”, “timber” dan karyawan serta
Keperluan sehari-hari dari suatu operasi penambangan,
Pengangkutan sangat memperngaruhi operasi penambangan dan untung
Rugi suatu perusahaan pertambangan terletak juga pada lancar tidaknya pengang
Kutan.

A. Alat Angkut untuk Tambang terbuka dan Tambang bawah tanah


: “Truck”/”Dump Truck”, “Conveyor”, Lori dan Lokomotif, “Cable Way Transpor
tation”. Skip, Cage, Pipa dan Pompa, Tongkang dan Kapal Tunda dan Kapal
bijih (ore Ship).

A1. Ada tiga macam cara pengosongan muatan (dumping) untuk Truck.

a. End Dump : Mengosongkan muatan kebelakang


b. Side Dump : Mengosongkan muatan kesamping
c. Bottom Dump : Mengosongkan muatan kebawah.

A2. Ada lima macam cara pengosongan muatan (dumping) untuk lori.
A2. Ada lima macam cara pengosongan muatan (dumping) untuk lori.

a. Rear Dump, misalnya “Hinged Body Mine Car”


b. Side Dump, misalnya “V Body”, “Grandby type”
c. Bottom Dump.
d. Over Turn, misalnya “Box Type Mine Car”
e. Revolving, “Scoop Mine Car”

A3 “Conveyor”

Ada 3 macam Conveyor:

a. Belt Conveyor
b. Chain Conveyor
c. Chaking Conveyor

Anda mungkin juga menyukai