Pengampuan Dan Keadaan Tak Hadir
Pengampuan Dan Keadaan Tak Hadir
Pengampuan
Keadaan Tak Hadir (Afwezeigheid) diatur dalam BAB ke-18 KUHPdt (Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata). Dari Pasal 463 BW kita dapat mengetahui
bahwa keadaan tidak hadir terdiri dari beberapa unsur, yaitu:
1
R. Soetojo Prawirohamidjojo dan Marthalena Pohan, Hukum Orang Dan Keluarga, Surabaya:
Aairlangga University Press, 1991, hlm. 242.
3. Tidak menunjuk atau memberikan kepada orang lain untuk mengurus
kepentingannya
4. Kuasa yang pernah diberikan telah gugur
5. Jika timbul keadaan yang memaksa untuk menanggulangi pengurusan
harta bendanya secara keseluruhan atau sebagian
6. Untuk mengangkat seorang wakil, harus diadakan tindakan-tindakan
hukum untuk mengisi kekosongan sebagai akibat ketidakhadiran tersebut.
7. Mewakili dan mengurus kepentingan orang yang tidak hadir, tidak hanya
meliputi kepentingan harta kekayaan saja, melainkan juga untuk
kepentingan-kepentingan pribadinya.
Menurut Tan Thong Kie, keadaan tidak hadir dapat dibagi ke dalam 3 masa,
yaitu: masa pengambilan tindakan sementara, masa ada dugaan hukum mungkin
telah meninggal dan masa pewarisan definitif.2
a. Masa pengambilan tindakan sementara
Masa yang pertama terjadi apabila seseorang meninggalkan tempat
tinggalnya tanpa mewakilkan kepentingannya kepada seseorang. Pada
keadaan ini tindakan sementara hanya diambil jika ada alasan yang
mendesak untuk mengurus seluruh atau sebagian harta kekayaannya.
Tindakan sementara tersebut dimintakan kepada pengadilan negeri oleh
orang yang mempunyai kepentingan harta kekayaan atau jaksa.
Selanjutnya hakim kan memerintahkan kepada Balai Harta Peninggalan
untuk mengurus seluruh atau sebagian harta serta kepentingan orang
yang tidak hadir.
b. Masa ada dugaan hukum mungkin telah meninggal
Masa kedua, terjadi jika:
Ia tidak hadir selama 5 tahun tanpa meninggalkan surat kuasa
Ia tidak hadir selama 10 tahun; surat kuasa ada, tetapi masa
berlakunya sudah habis
Ia tidak hadir selama 1 tahun, apabila orangnya termasuk awak
atau penumpang kapal laut atau pesawat udara
Ia tidak hadir selama 1 tahun, apabila orangnya hilang pada suatu
peristiwa fatal yang menimpa sebuah kapal laut atau pesawat
udara.
3
Ibid. hlm.44-45
4
Ibid, hlm. 46.
Setelah izin kawin diberikan, tetapi perkawinan belum dilangsungkan
dan orang yang tidak hadir tersebut kembali atau ada orang yang membawa
berita bahwa orang tersebut masih hidup, maka izin yang telah diberikan oleh
pengadilan menjadi gugur karena hukum. Namun apabila perkawinan telah
dilangsungkan, maka perkawinan tersebut tetap sah dan suami atau istri yang
kembali tersebut berhak untuk kawin dengan orang lain.5
5
R. Soetojo Prawirohamidjojo, Op.Cit., hlm. 245.