ANALISISIMPLEMENTASIMANAJEMENMUTUDANDAMPAKNYAPADAKUALITASPRODUKPTMAYORAINDAHTBK
ANALISISIMPLEMENTASIMANAJEMENMUTUDANDAMPAKNYAPADAKUALITASPRODUKPTMAYORAINDAHTBK
Dosen Pengampu:
Yananto Mihadi Putra, S.E., M.Si
Disusun Oleh:
Langen Anggiyanti (43219010015)
Dinda Safira (43219010126)
Tiara Herawati Putri (43219010144)
Putri Nadia Stepani (43219010155)
Milawati (43219010167)
Era globalisasi membuat perubahan besar pada pasar industri, baik industri jasa
maupun industri manufaktur sehingga menuntut banyak perusahaan/instansi agar lebih maju
dan berkembang dengan menggunakan teknologi secara maksimal serta mendorong
perusahaan untuk meningkatkan kualitas.
Kualitas atau mutu dipandang sebagai suatu derajat atau taraf pengukuran yang
biasanya digunakan untuk menyatakan baik atau buruknya suatu produk atau jasa. Istilah ini
sering digunakan dalam dunia sehari-hari, contohnya dalam bisnis, keuangan, dan banyak hal
lainnya. Manajemen mutu adalah kegiatan merencanakan, mengendalikan dan mengawasi
semua aktivitas dan kerja yang harus diselesaikan untuk mempertahankan mutu yang
diinginkan. Sistem manajemen kualitas ini memiliki standar yang berbeda-beda di setiap
perusahaan. Sistem ini memiliki banyak kendala dalam pelaksanaannya, seperti kurangnya
tenaga kerja, hilangnya data saat pengecekan kualitas, atau bahkan bahan baku yang
kualitasnya kurang baik.
Beberapa hal tersebut memberikan dampak yang cukup fatal dalam kegiatan produksi.
PT. Mayora Indah, Tbk. adalah salah satu perusahaan yang memperhatikan kualitas dari
produk-produk yang diproduksinya setiap hari. PT. Mayora Indah, Tbk. sudah menganut
sistem manajemen kualitas ini sejak awal, dan semua kegiatan manajemen dilakukan dengan
cara konvensional. Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana
pengaruh manajemen mutu pada kualitas produk yang dimiliki oleh PT. Mayora Indah Tbk.
Adapun dampak dari manajemen mutu pada kualitas produk PT. Mayora Indah Tbk, yaitu
mengurangi masalah dengan produk atau pelayanan, meningkatkan kepedulian terhadap
pelanggan, memberi jaminan kepuasan bagi pelanggan, adanya perubahan kualitas produk
dan pelayanan menjadi lebih baik, karyawan menjadi lebih termotivasi, produktifitas
meningkat, menurunkan biaya, mengurangi produk cacat, dan sebagainya.
Kata Kunci : Manajemen Mutu dan Dampaknya pada Kualitas Produk, TQM
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kualitas atau mutu dipandang sebagai suatu derajat atau taraf pengukuran yang
biasanya digunakan untuk menyatakan baik atau buruknya suatu produk atau jasa. Istilah
ini sering digunakan dalam dunia sehari-hari, contohnya dalam bisnis, keuangan, dan
banyak hal lainnya. Kualitas ini sendiri tidak dapat dipisahkan dari produk-produk yang
dihasilkan oleh manusia. Kualitas yang baik adalah batasan yang diinginkan oleh banyak
orang.
Dalam dunia bisnis, suatu produk yang memiliki kualitas baik akan memiliki nilai jual
yang baik juga. Oleh karena itu, proses produksi biasanya dilengkapi dengan suatu sistem
yang disebut dengan sistem manajemen kualitas atau Quality Management System.
Sistem ini merupakan salah satu sistem yang paling banyak dianut oleh perusahaan-
perusahaan besar, khususnya produsen, agar produk yang dihasilkannya dapat memiliki
nilai jual yang baik. Sistem manajemen kualitas ini memiliki standar yang berbeda-beda
di setiap perusahaan. Sistem ini memiliki banyak kendala dalam pelaksanaannya, seperti
kurangnya tenaga kerja, hilangnya data saat pengecekan kualitas, atau bahkan bahan baku
yang kualitasnya kurang baik.
Beberapa hal di atas akan memberikan dampak yang cukup fatal dalam kegiatan
produksi. PT. Mayora Indah, Tbk. adalah salah satu perusahaan yang memperhatikan
kualitas dari produk-produk yang diproduksinya setiap hari. Perusahaan ini memiliki
standar kualitas sendiri, mulai dari bahan baku, proses produksi, dan hasil akhir dari
produk tersebut. PT. Mayora Indah, Tbk. sudah menganut sistem manajemen kualitas ini
sejak awal, dan semua kegiatan manajemen dilakukan dengan cara konvensional. Oleh
karena beberapa hal diatas, maka perlu adanya pembahasan mengenai manajemen mutu
pada PT Mayora Indah Tbk.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan manajemen mutu?
2. Apa saja manfaat manajemen mutu?
3. Apa yang dimaksud dengan sistem manajemen mutu?
4. Apa prinsip manajemen mutu?
5. Bagaimana pendekatan proses manajemen mutu?
6. Bagaimana proses-proses manajemen mutu proyek?
7. Bagaimana implementasi manajemen mutu pada kualitas produk PT. Mayora
Indah Tbk?
8. Bagaimana dampaknya pada kualitas produk PT. Mayora Indah Tbk?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui definisi dari manajemen mutu, isu & perubahan pada
manajemen proyek.
2. Untuk mengetahui manfaat manajemen mutu.
3. Untuk mengetahui sistem manajemen mutu.
4. Untuk mengetahui prinsip manajemen mutu.
5. Untuk mengetahui pendekatan proses manajemen mutu.
6. Untuk mengetahui proses-proses manajemen mutu proyek.
7. Untuk mengetahui implementasi manajemen mutu dan pada kualitas produk PT.
Mayora Indah Tbk.
8. Untuk mengetahui dampaknya pada kualitas produk PT. Mayora Indah Tbk.
LITERATUR TEORI
Era globalisasi membuat perubahan besar pada pasar industri, baik industri jasa
maupun industri manufaktur sehingga menuntut banyak perusahaan/instansi agar lebih maju
dan berkembang dengan menggunakan teknologi secara maksimal serta mendorong
perusahaan untuk meningkatkan kualitas. Kualitas dapat diartikan sebagai keseluruhan fitur
serta karakter dari sebuah produk ataupun jasa untuk bisa memenuhi kebutuhan baik yang
terlihat maupun tersamar. Perbedaan penilaian konsumen akan kualitas dan implementasi
standar mutu yang berbeda disetiap negara bisa menjadi hambatan terhadap perdagangan.
Salah satu hambatannya yaitu dapat berupa penolakan produk yang diakibatkan tidak
sesuainya standar yang diatur negara eksportir dan importir. Salah satu upaya perusahaan
agar meningkatnya kualitas dan penjamin kualitas adalah dengan melakukan penerapan
standar mutu internasional. ISO mengeluarkan standar yang bertaraf internasional agar dapat
dipakai oleh semua pihak di seluruh dunia.
ISO 9001 yaitu standar bersifat internasional dimana memuat peraturan sistem
manajemen mutu. Dalam penerapan ISO 9001 dapat berupa prosedur standar opersional,
Work Instruction (instruksi kerja), Quality Objective (tujuan dan sasaran mutu) dan Quality
Program (program mutu). ISO 9001 adalah sistem manajemen mutu hasil perbaikan tahun
2008 yang menentukan persyaratan dan masukan untuk rancangan dan evaluasi dari satu
sistem manajemen kualitas yang dimaksudkan untuk menjamin bahwa perusahaan akan
memberikan produk (barang atau jasa) yang sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan
(Gaspersz, 2002).
ISO 9001:2008 merupakan suatu standar penjamin mutu yang menentukan aturan dan
saran untuk rancangan dan pembandingan dari sistem manajemen mutu, yang
dimaksudkan untuk menjamin bahwa instansi akan mengeluarkan prroduk
(barang/jasa) yang memenuhi kriteria sesuai dengan ketentuan. Persyaratan-persyaratan
yang ditetapkan dapat berupa kebutuhan tertentu dari konsumen, dimana organisasi
tersebut bertanggungjawab menjamin mutu dari produk.
Pada sistem manajemen mutu terdapat 8 klausul yang menjadi acuan pada sebuah
perusahaan, yaitu:
(1) Ruang Lingkup;
(2) Referensi Standar;
(3) Istilah dan definisi;
(4) Sistem Manajemen Mutu;
(5) Tanggung Jawab Manajemen;
(6) Pengelolaan Sumber Daya;
(7) Realisasi Produk;
(8) Pengukuran, Analisis & Perbaikan.
Manajemen mutu yang dikenal total management quality atau TQM dapat diartikan
sebagai sebuah sistem yang membantu sebuah organisasi, perusahaan, atau badan usaha
untuk mengawasi setiap kegiatan serta tugas dan tanggung jawab yang diperlukan dalam
mempertahankan kualitas atau mutu dari perusahaan tersebut.
Total management quality sendiri merupakan sebuah sistem yang menentukan
kebijakan, merencanakan, mengontrol, dan mengembangkan kualitas mutu yang diberikan
perusahaan. Sistem ini juga dikenal sebagai sebuah filosofi dasar yang menyatakan bahwa
kepuasan pelanggan akan menentukan keberhasilan jangka panjang dari sebuah badan usaha.
Di dalamnya, semua stakeholders atau pemangku kepentingan bekerjasama dalam
peningkatan kualitas produk dan layanan serta budaya kerja di lingkungan perusahaan.
Selain itu, ada definisi lain yang menjelaskan bahwa sistem manajemen dalam menjaga
mutu adalah sebuah sistem manajemen yang lebih mengedepankan kualitas sebagai strategi
bisnis yang berorientasi pada kepuasan pelanggan yang melibatkan seluruh SDM di
perusahaan.
5. Improvement (Improvisasi)
Organisasi harus meningkatkan kualitas internal dan eksternal ke arah yang lebih
baik secara terus menerus untuk meningkatkan kinerja dan lebih unggul dalam
persaingan dengan kompetitor.
6. Menentukan Stakeholders
Organisasi harus menentukan siapa saja pelanggan internal dan eksternal, suppliers
dan stakeholders yang terlibat dalam proses.
7. Sumber Daya
Berbagai elemen perlu dipertimbangkan dengan saat mengembangkan proses untuk
mencapai manajemen mutu dengan berbagai langkah, tugas, kontrol, alat,
pelatihan, data, persediaan dan sumber daya lain yang memungkinkan proses
berjalan efektif.
6. Proses-Proses Manajemen Mutu Proyek
2. Penjamin Kualitas
Jaminan Kualitas merupakan semua kegiatan yang terencana dan sistematis
diterapkan dalam sistem mutu untuk menyediakan keyakinan bahwa proyek itu
akan memenuhi standar mutu yang relevan. Hal ini harus dilakukan di seluruh
proyek. Sebelum pembangunan Seri ISO 9000, kegiatan yang diuraikan di bawah
kualitas perencanaan secara luas sebagai bagian dari jaminan kualitas.
Jaminan Kualitas sering disediakan oleh Departemen Jaminan Kualitas atau
suatu unit organisasi, tetapi tidak harus. Jaminan dapat diberikan kepada tim
manajemen proyek dan pengelolaan organisasi bermasalah (jaminan mutu
internal), atau mungkin diberikan kepada pelanggan dan orang lain tidak secara
aktif terlibat dalam pekerjaan proyek (jaminan mutu eksternal).
7. Implementasi Manajemen Mutu pada Kualitas Produk PT. Mayora Indah Tbk
Total Quality Management adalah sebuah manajemen kualitas yang lebih
berfokus pada pelanggan dengan cara melibatkan seluruh level tingkatan karyawan
dalam mengerjakan peningkatan ataupun perbaikan secara berkelanjutan.
Dalam Total Quality Management, seluruh karyawan perusahaan atau anggota
organisasi harus turut serta aktif dalam melakukan peningkatan proses, produk, layanan
serta budaya pada tempat mereka berkerja, sehingga nantinya akan melahirkan kualitas
terbaik dalam layanan atau produk demi mencapai kepuasan para pelanggannya.
Terdapat lima pilar Total Quality Management, yaitu produk, proses, organisasi,
pemimpin, dan komitmen. Adapula elemen pokok Total Quality Management adalah
sebagai berikut:
1) Fokus pada pelanggan
2) Keterlibatan karyawan secara penuh
3) Pemusatan pada proses
4) Sistem terintegrasi
5) Pendekatan strategi dan sistematik
6) Peningkatan secara continue
7) Keputusan berdasarkan fakta
8) Komunikasi
Langkah-langkah Operasional Perusahaan adalah sebagai berikut:
1. Penerimaan Order (Marketing)
Marketing melakukan pemasaran sesuai dengan strategi pemasaran. Pada saat
konsumen tertarik dan terlibat akan melakukan transaksi, perusahaan melakukan
penawaran dengan mengajukan produk apa yang diinginkan, setelah harga dan
barang sesuai barulah diproses selanjutnya.
2. Proses Produksi
Bagian produksi melakukan kroscek apakah produk yang dipesan sebelumnya
masih tersedia di gudang atau tidak. Jika masih ada maka produk tidak di produksi
kembali, namun jika produk tidak mencukupi maka akan diproduksi kembali.
3. Proses Gudang Baku atau Jadi
Gudang baku berfungsi sebagai tempat penyimpanan bahan baku. Gudang jadi juga
berfungsi sebagai tempat penyimpanan bahan jadi yang diperoleh dari hasil barang
produksi.
4. Proses Pengiriman
Produk yang telah siap untuk dipasarkan dimasukkan kedalam armada pengangkut
dan dipasarkan sesuai dengan tujuan pemasaran yang telah ditentukan sebelumnya.