Vertebrata Hama
Vertebrata Hama
NPM : 22507
KELAS : SKPS C
VERTEBRATA HAMA
A. PENDAHULUAN
Hama adalah organisme yang dianggap merugikan dan tak diinginkan dalam
kegiatan sehari-hari manusia. Walaupun dapat digunakan untuk semua organisme,
dalam praktik istilah ini paling sering dipakai hanya kepada hewan.
Salah satu anggota hama penting sebagai hama tumbuhan, adalah tupai. Tupai
ialah sejenis rodensia dari keluarga Sciuridae yang kecil hingga sederhana saiznya. Di
kawasan-kawasan yang bertuturan bahasa Inggris, tupai biasanya merujuk kepada
spesies-spesies Sciurus dan Tamiasciurus, yaitu tupai-tupai pokok yang berbulu lebat
ekornya dan yang berasal dari Asia, benua Amerika dan Eropah, kecuali Ireland.
Tupai adalalah mamalia yang bersosial bermasyarakat di mana tupai jantan dan betina
yang tinggal dalam sarang bersama dan kemudian melahirkan anak. Sarang tupai
terdiri daripada ranting-ranting dan daun-daun kayu yang dibuat dikawasan agak
tinggi dan selamat dari ancaman musuh seperti ular dan burung pemangsa. Tupai
biasanya mengeluarkan bunyi yang nyaring utuk berkomunikasi dengan kumpulan
atau ahli keluarganya apabila mereka mencari makanan atau diganggu musuh.
Tupai adalah segolongan mamalia kecil yang mirip bajing. Secara ilmiah,
tupai tidak sama dan jauh kekerabatannya dengan keluarga bajing. Perbedaannya
dengan bajing yaitu, tupai tidak mempunyai kumis yang panjang. Moncongnya pun
lebih panjang dan meruncing serta tidak mempunyai sepasang gigi seri yang besar
berbentuk pahat. Seperti bangsa bajing, bangsa tupai umumnya aktif mencari makan
pada siang hari. Makanannya terdiri dari serangga dan buah- buahan, namun kadang
kala juga memakan bagian tumbuhan dan binatang lain.
B. PEMBAHASAN
1. Klasifikasi
Ordo : Scabdantia
Familia : Tupaiidae
Genus : Tupaia
2. Morfologi
Tupai adalah segolongan mamalia kecil yang mirip bajing. Secara ilmiah,
tupai tidak sama dan jauh kekerabatannya dengan keluarga bajing. Perbedaannya
dengan bajing yaitu, tupai tidak mempunyai kumis yang panjang. Moncongnya
pun lebih panjang dan meruncing serta tidak mempunyai sepasang gigi seri yang
besar berbentuk pahat. Seperti bangsa bajing, bangsa tupai umumnya aktif
mencari makan pada siang hari (Hariyanti, 2012).
3. Bioekologi
Tupai hidup di hampir semua habitat dari tropis hutan hujan ke semi kering
padang pasir, dan hanya menghindari daerah kutub tinggi dan gurun terkering.
Tupai kebanyakan hidup di hutan-hutan Eropa dan Amerika Utara dan ada juga di
Pulau Kalimantan (Borneo) yang kemungkinan merupakan pusat keragaman jenis-
jenis tupai, mengingat sebelas (12 jika Palawan dimasukkan) dari 20 spesies tupai
di dunia. Dari segi lokasi para tupai ini memilih bersarang di tempat/pohon yang
memang lebat yang fungsinya untuk melindungi diri dari hujan dan keselamatan
dari bahaya (Marsha,2016).
Tupai selalu aktif di siang hari, terutama di waktu pagi. Perilakunya serupa
dan sukar dibedakan dari bajing kelapa. Apalagi kedua jenis hewan ini memiliki
ukuran tubuh yang hampir sama dan relung ekologis yang bertumpang tindih.
Akan tetapi tupai selalu mencari makanan di alam liar yang berupa buah-buahan
dan kacang-kacangan. Sering pula mengunjungi pohon-pohon yang mati untuk
mencari serangga dibalik kulit kayunya yang mengering (Nur, 2015).
4. Pengendalian
Ada beberapa cara yang dapat kita lakukan dalam mengendalikan hama tupai,
antara lain; di setiap pohon yang berbuah disediakan minuman diwadah yang kecil
yang sebelumnya telah di kasih racun, karena biasanya tupai setiap makan kakao
selalu membutuhkan air minum (Inayati,2013).
Cara yang lain ialah dengan cara mengolesi balsam pada buah yang mulai
besar. Untuk menghemat balsem tersebut terlebih dahulu di campur dengan
minyak goreng. Dari pengalaman yang pernah ada tupai yang mencoba memakan
buah kakao yang sudah diberi balsem dengan campuran minyak goreng tadi
mereka tidak mau karena mulut dan lidahnya merasa terbakar oleh panasnya
balsem tersebut (Marsha, 2016).
Langkah terakhir adalah memburu tupai dengan senapan angin. Biasanya tupai
akan segera lari jika menengar suara senapan. Cara ini merupakan cara yang
sering di lakukan oleh petani di Indonesia (Inayati,2013).
Tupai ialah sejenis rodensia daripada keluarga Sciuridae yang kecil hingga
sederhana saiznya. Di kawasan-kawasan yang bertuturan bahasa Inggeris, tupai
biasanya merujuk kepada spesies-spesies Sciurus dan Tamiasciurus, iaitu tupai-
tupai pokok yang berbulu lebat ekornya dan yang berasal dari Asia, benua
Amerika dan Eropah, kecuali Ireland.
kaki depan tupai yang hanya mencapai 4 cm dan kaki belakangnya yang
panjang mencapai 5 cm. Tupai memiliki kemampuan untuk mengubah kaki
mereka seratus delapan puluh derajat, yang memungkinkan untuk segera berlari
menaiki pohon terdekat untuk melarikan diri.
Dapat melompat dari ujung dahan ke dahan lain sejauh 4 meter. Pada
saat melompat kaki depan dan belakang direnggangkan dan melayang
serta ekor dipipihkan. Dan juga tupai dapat jatuh bebas dari ketinggian
9 meter dan mendarat dengan mulus di atas keempat kakinya serta,
C. KESIMPULAN
2. Perbedaannya dengan bajing yaitu, tupai tidak mempunyai kumis yang panjang.
Moncongnya pun lebih panjang dan meruncing serta tidak mempunyai sepasang
gigi seri yang besar berbentuk pahat.
4. Makanannya terdiri dari serangga dan buah-buahan, namun kadang kala juga
memakan bagian tumbuhan dan binatang lain.
5. Pengendalian tupai dapat dilakukan dengan cara menjebaknya dengan air racun,
membalsami buah, dan berburu dengan senapan angin.
D. DAFTAR PUSTAKA
Hariyanti, rosana. 2012. Atlas Binatang Mamalia 2. Solo: Tiga serangkai Pustaka
Mandiri