752SHARES
Kegiatan bernama “belajar” tentu sudah kamu akrabi sedari kecil. Duduk di
depan meja belajar, berusaha menyelesaikan tugas, menghapal materi yang
akan diujikan besok, latihan dengan beragam tipe soal, sering membuatmu
harus bersabar menahan pening.
Atau tipe belajar jenis lain: ketika kamu tidak hanya harus menggunakan otak
melainkan juga anggota tubuhmu untuk menguasai sesuatu. Main basket atau
mempelajari instrumen musik, misalnya. Pertanyaannya, apakah intensitas
kita belajar sebanding dengan efektivitas metode belajar yang kita lakukan?
Demi proses belajar yang lebih efektif dan membawa manfaat, kali ini seorang
pembaca yang berkuliah di Jurusan Pendidikan Dokter mengungkapkan cara
belajar efektif nan cerdas khusus untukmu!
Banyak orang berpikir kalau mau belajar ya tinggal belajar — padahal itu
salah besar. Seperti olahraga, belajar merupakan kegiatan yang
membutuhkan energi yang lebih. Saat belajar, otak kita bekerja keras untuk
mencerna dan mempelajari yang hal-hal baru yang belum kita kuasai. Maka
itu, sebelum belajar kamu wajib mempersiapkan amunisi.
Beberapa persiapan yang dibutuhkan untuk belajar adalah lokasi, waktu,
materi, dan yang paling sulit adalah motivasi belajar. Lokasi belajar yang
terbaik adalah lokasi dengan sedikit distraksi, seperti perpustakaan atau
tempat yang hening. Hindari belajar di tempat tidur (karena rawan godaan
untuk tidur) atau tempat yang ramai, karena belajar membutuhkan fokus yang
tinggi.
Menentukan waktu terbaik untuk belajar juga tak kalah penting. Coba
identifikasi dirimu terlebih dahulu, apakah kamu termasuk tipe yang lebih aktif
pada malam hari atau pagi hari. Belajar membutuhkan tingkat konsentrasi
yang tinggi, karena itulah belajarlah pada waktu di mana waktumu yang paling
aktif.
Bekali juga dirimu dengan daftar rinci materi yang harus dipelajari saat itu,
lengkap dengan bahan yang sudah dibundel rapi.
Teknik ini mungkin terdengar asing buatmu, namun ini sudah banyak
diaplikasikan orang-orang di luar negeri. Teknik Pomodoro merupakan
turunan dari hasil penelitian yang menemukan bahwa manusia rata-rata bisa
mencapai fokus terbaiknya selama kurang lebih 25 menit.
Penerapan teknik ini juga tidak sulit. Pertama-tama, set timer di alarmu
selama 25 menit. Nah, selama 25 menit ini, berikan fokusmu terhadap materi
pelajaran hendak kamu pelajari. Setelah 25 menit, berhentilah sejenak, selingi
dengan kegiatan lain yang bisa menyegarkan pikiranmu selama 5-10 menit.
Ada yang mengatakan bahwa tipe belajar manusia itu ada 3, yakni tipe
auditorial, visual, atau tipe kinestetik. Tapi faktanya adalah, semakin banyak
indera yang kita gunakan saat belajar, semakin banyak informasi yang bisa
tercerap.
Cara yang paling efektif adalah seperti ini, pertama-tama bacalah dan pahami
materi pelajarananya (visual), bacalah sambil mengucapkannya (auditorial),
lalu setelah itu tuliskan hal-hal yang kamu pelajari di buku catatan (kinestetik).
Ilusi kompetensi adalah suatu kondisi di mana kamu akan merasa telah
mempelajari materi tersebut, padahal pada kenyataannya kamu belum pernah
mempelajarinya. Dalam tahap recall ini, kamu akan mengingat-ingat kembali
apa yang telah kamu pelajari, dan berusaha mengkaitkan pemahaman dari
bagian satu ke bagian laim secara mengalir.
Pada saat recall, kamu pasti akan menemukan suatu bagian yang belum
kamu kuasai atau lupa. Setelah kamu berusaha mati-matian mengingat tapi
ternyata tidak bisa, barulah buka buku dan cari jawabannya, kemudian ulangi
kembali mulai dari awal. Recall dapat dilakukan dengan cara berbicara pada
diri sendiri, menulis, atau membuat tes kecil-kecilan.
Percayalah, semua materi yang kamu pelajari dalam semalam akan lenyap
juga dalam semalam. Padahal kita belajar bukan semata-mata agar lulus
ujian, tapi untuk bekal masa depan.
Seorang atlet angkat besi saja tidak mungkin latihan hanya 1 hari sebelum
perlombaan. Mereka sudah latihan sejak lama dan juga sedikit demi sedikit
tiap harinya untuk membentuk otot yang diperlukan untuk perlombaan
tersebut. Begitu juga dengan otak kita.
Nah, cara agar materi-materi yang sudah kamu pelajari tidak cepat menguap
dari otakmu itu sebenarnya mudah. Belajarlah dengan cara mencicilnya.
Belajar sedikit demi sedikit tiap hari, asalkan berkualitas. Luangkan waktu 1-2
jam tiap hari untuk mengulang materi kuliah yang baru saja kamu pelajari tadi,
kemudian luangkan sekitar 30 menit di esok hari.
atau
Memory palace adalah sebuah teknik yang pada awalnya sulit namun kalau
sudah sering dilatih bisa diterapkan dengan mudah. Bayangkan tempat yang
sudah sangat kamu kenal, seperti rumah, kampus, atau kamar kost. Misalkan
kamu diminta untuk menghafal ini, Andi membawa 5 butir telur, 2 pisang, 3
apel, 1 kotak susu, 1 roti, 3 potong ayam, dan 3 gelas air putih . Jika anda
menghafal per item tentunya akan sulit.
Otak kita memiliki dua mode dalam pembelajaran, yaitu mode fokus dan
mode difus. Mode fokus adalah mode yang kita gunakan benar-benar fokus
dan konsentrasi penuh saat belajar. Mode difus adalah kebalikannya. Jadi,
walaupun kedua mode ini sangat bertolak belakang, tetapi keduanya kita
butuhkan secara bergantian. Inti dari mode difus adalah membiarkan pikiran
kita terbang melayang. Tapi, walaupun kita tidak sedang menggunakan otak
kita, otak kita masih tetap bekerja tanpa kita sadari.
Misal kamu terjebak dalam suatu permasalahan matematika yang sulit kamu
pecahkan walau sedang fokus mengerjakannya. Kamu tak perlu memaksakan
otakmu utnuk memecahkan jawabannya saat itu juga, tinggalkanlah sejenak
karena otakmu sedang berada dalam fase difus. Lakukan aktivitas apapun
yang bisa mengalihkan pikiranmu dari persoalan matematika tadi.
Terkadang kita belajar sampai waktu tidur kita kurang, tetapi tahukah kamu
bahwa tidur yang cukup itu membuat belajarmu jadi lebih efektif? Saat
tertidur, otak menurunkan intensitas kerjanya. Penurunan intensitas kerja ini
akan memberi kesempatan terhadap otak untuk mengkonsolidasi semua
ingatan yang telah kamu ciptakan pada hari tersebut.
Ini menunjukkan bahwa kita sebenarnya bukanlah orang yang sama saat
sebelum tidur. Inti dari penelitian tersebut adalah menunjukkan bahwa pada
saat tidur, terjadi proses konsolidasi memori yang masif dan terjadi
penambahan hubungan antar sel saraf yang banyak. Nah, sudahkan tidurmu
cukup?
Itulah tadi beberap cara yang bisa kamu terapkan pada saat belajar. Dengan
menggunakan strategi belajar yang benar, kamu bisa mencerna ilmu dengan
mudah tanpa harus mengeluarkan banyak tenaga dan pikiran! Silakan