Anda di halaman 1dari 15

10 Strategi Belajar yang Membuatmu Menguasai

Materi Tanpa Harus Memaksa Diri


2 YEARS AGO BY ANDRE STEFANUS PANGGABEAN

 752SHARES

Kegiatan bernama “belajar” tentu sudah kamu akrabi sedari kecil. Duduk di
depan meja belajar, berusaha menyelesaikan tugas, menghapal materi yang
akan diujikan besok, latihan dengan beragam tipe soal, sering membuatmu
harus bersabar menahan pening.

Atau tipe belajar jenis lain: ketika kamu tidak hanya harus menggunakan otak
melainkan juga anggota tubuhmu untuk menguasai sesuatu. Main basket atau
mempelajari instrumen musik, misalnya. Pertanyaannya, apakah intensitas
kita belajar sebanding dengan efektivitas metode belajar yang kita lakukan?

Demi proses belajar yang lebih efektif dan membawa manfaat, kali ini seorang
pembaca yang berkuliah di Jurusan Pendidikan Dokter mengungkapkan cara
belajar efektif nan cerdas khusus untukmu!

1. Perlakukan proses persiapan belajar seperti persiapan maju


ke medan perang. Siapkan segala keperluan yang dibutuhkan,
jangan sampai ada yang ketinggalan

Lokasi belajar yang kondusif via sinmarine.mindmix.ru

Banyak orang berpikir kalau mau belajar ya tinggal belajar — padahal itu
salah besar. Seperti olahraga, belajar merupakan kegiatan yang
membutuhkan energi yang lebih. Saat belajar, otak kita bekerja keras untuk
mencerna dan mempelajari yang hal-hal baru yang belum kita kuasai. Maka
itu, sebelum belajar kamu wajib mempersiapkan amunisi.
Beberapa persiapan yang dibutuhkan untuk belajar adalah lokasi, waktu,
materi, dan yang paling sulit adalah motivasi belajar. Lokasi belajar yang
terbaik adalah lokasi dengan sedikit distraksi, seperti perpustakaan atau
tempat yang hening. Hindari belajar di tempat tidur (karena rawan godaan
untuk tidur) atau tempat yang ramai, karena belajar membutuhkan fokus yang
tinggi.

Menentukan waktu terbaik untuk belajar juga tak kalah penting. Coba
identifikasi dirimu terlebih dahulu, apakah kamu termasuk tipe yang lebih aktif
pada malam hari atau pagi hari. Belajar membutuhkan tingkat konsentrasi
yang tinggi, karena itulah belajarlah pada waktu di mana waktumu yang paling
aktif.

Bekali juga dirimu dengan daftar rinci materi yang harus dipelajari saat itu,
lengkap dengan bahan yang sudah dibundel rapi.

2. Jadilah orang yang teguh hati demi menghindar dari segala


bentuk distraksi. Khusyuknya proses belajarmu akan
menentukan prestasi
Singkirkan gawaimu saat sedang belajar via itsmeamy.wordpress.com

Jauhkan sejenak hal-hal yang berpotensi menimbulkan distraksi bagi


konsentrasimu saat sedang belajar, seperti ponsel dan internet. Saya juga
menyarankan untuk tidak mendengarkan musik saat sedang belajar, terutama
musik dengan lirik. Multitasking adalah hal yang sangat dilarang saat belajar.

Kemampuanmu fokus dan bekonsentrasi akan sangat menurun saat belajar


sambil melakukan hal-hal yang lain. Jika kamu beralasan menggunakan
musik untuk menghilangkan suara berisik di sekitarmu, lebih baik kamu
mengalah dan angkat kakilah. Cari saja tempat yang lebih kondusif dan
belajarlah di sana.

Jauhkan ponselmu karena kemungkinan besar konsentrasimu akan teralihkan


saat kamu mendengar dering ponsel, kamu jadi reflek untuk membaca dan
membalas sms. Begitu juga dengan internet, kalau bisa dihindari atau
dimatikan, karena internet akan membuatmu tegoda untuk berselancar di
dunia maya, hingga kamu menomorduakan kegiatan belajar yang sebenarnya
lebih penting.

3. Jika konsentrasi susah didapat– gunakan teknik Pomodoro


agar fokusmu terpaksa lekat

Belajar cerdas dengan teknik pomodoro via mude.nu

Teknik ini mungkin terdengar asing buatmu, namun ini sudah banyak
diaplikasikan orang-orang di luar negeri. Teknik Pomodoro merupakan
turunan dari hasil penelitian yang menemukan bahwa manusia rata-rata bisa
mencapai fokus terbaiknya selama kurang lebih 25 menit.

Penerapan teknik ini juga tidak sulit. Pertama-tama, set timer di alarmu
selama 25 menit. Nah, selama 25 menit ini, berikan fokusmu terhadap materi
pelajaran hendak kamu pelajari. Setelah 25 menit, berhentilah sejenak, selingi
dengan kegiatan lain yang bisa menyegarkan pikiranmu selama 5-10 menit.

Saat break time ini, kamu boleh mengecek media sosial, jalan-jalan, main


game ringan, dan apa saja. Setelah itu, kembalilah untuk belajar selama 25
menit lagi. Awalnya mungkin akan terasa susah, tetapi cobalah untuk terus
membiasakannya.

4. Triple combo agar semua bahan cepat tercerap: baca materi


yang harus kamu pelajari dalam hati- baca dengan suara keras
– tuliskan ulang materi dengan tangan

Libatkan tiga inderamu sekaligus via www.got-blogger.com

Ada yang mengatakan bahwa tipe belajar manusia itu ada 3, yakni tipe
auditorial, visual, atau tipe kinestetik. Tapi faktanya adalah, semakin banyak
indera yang kita gunakan saat belajar, semakin banyak informasi yang bisa
tercerap.

Cara yang paling efektif adalah seperti ini, pertama-tama bacalah dan pahami
materi pelajarananya (visual), bacalah sambil mengucapkannya (auditorial),
lalu setelah itu tuliskan hal-hal yang kamu pelajari di buku catatan (kinestetik).

Fakta tambahan, usahakan kamu menulis dengan tangan selama proses


belajar. Dari sebuahpeneltian menunjukkan bahwa menulis dengan
tangan jauh lebih menyerap informasi daripada mengetik. Jika selama ini
kamu hanya melakukan salah satu dari 3 teknik tersebut, tak ada salahnya
kalau kamu menerapkan 3 teknik tersebut sekaligus, dan rasakan sendiri
bagaimana dampaknya untukmu.

5. Tutup buku dan lakukan recall demi mengetahui “lubang


menganga” dari pemahanmu. Hal ini akan membantu
mengetahui materi mana yang harus kamu pelajari ulang
Lakukan recall supaya lebih ingat via st-study.tumblr.com

Setelah selesai membaca dan mengingat materi-materi yang kamu pelajari,


cobalah untuk melakukan recall. Tutuplah bukumu dan coba ingat semua
yang telah kamu pelajari tanpa sedikitpun membukanya. Penting untuk tidak
membuka buku, karena kamu dapat masuk ke suatu kondisi yang disebut
dengan ilusi kompetensi.

Ilusi kompetensi adalah suatu kondisi di mana kamu akan merasa telah
mempelajari materi tersebut, padahal pada kenyataannya kamu belum pernah
mempelajarinya. Dalam tahap recall ini, kamu akan mengingat-ingat kembali
apa yang telah kamu pelajari, dan berusaha mengkaitkan pemahaman dari
bagian satu ke bagian laim secara mengalir.

Pada saat recall, kamu pasti akan menemukan suatu bagian yang belum
kamu kuasai atau lupa. Setelah kamu berusaha mati-matian mengingat tapi
ternyata tidak bisa, barulah buka buku dan cari jawabannya, kemudian ulangi
kembali mulai dari awal. Recall dapat dilakukan dengan cara berbicara pada
diri sendiri, menulis, atau membuat tes kecil-kecilan.

6. Materi yang kamu pelajari menggunakan sistem kebut


semalamjuga akan lenyap dalam hitungan jam. Mencicil materi
setiap hari bisa membuatmu hidup normal di masa ujian, tak
harus seperti zombie
Jangan terbiasa belajar SKS via woelt.nl

Percayalah, semua materi yang kamu pelajari dalam semalam akan lenyap
juga dalam semalam. Padahal kita belajar bukan semata-mata agar lulus
ujian, tapi untuk bekal masa depan.

Seorang atlet angkat besi saja tidak mungkin latihan hanya 1 hari sebelum
perlombaan. Mereka sudah latihan sejak lama dan juga sedikit demi sedikit
tiap harinya untuk membentuk otot yang diperlukan untuk perlombaan
tersebut. Begitu juga dengan otak kita.

Nah, cara agar materi-materi yang sudah kamu pelajari tidak cepat menguap
dari otakmu itu sebenarnya mudah. Belajarlah dengan cara mencicilnya.
Belajar sedikit demi sedikit tiap hari, asalkan berkualitas. Luangkan waktu 1-2
jam tiap hari untuk mengulang materi kuliah yang baru saja kamu pelajari tadi,
kemudian luangkan sekitar 30 menit di esok hari.

Penelitian membuktikan, mengulang-ngulang materi pada hari yang sama


termasuk cara yang tidak efektif. Jika kamu sudah menguasai materi itu
sepenuhnya pada hari itu, stop mempelajari itu. Ulangi materi itu besoknya,
dan lakukan secara rutin.

7. Jangan keburu pesimis dulu! Sesulit apapun materi yang


harus kamu pelajari yakinlah kalau kamu pasti bisa
menguasainya sesuai tenggat waktu

Jangan pesimis dulu! via www.diarimukmin.com

Mungkin kamu pernah menggerutu dan mengeluh seperti ini:

“Materi itu sangat tidak kusuka karena itu bukan passionku

atau

Aku tidak terlahir untuk matematika atau ilmu sains .


Tapi sampai sekarang tidak pernah ditemukan adanya gen manusia yang
dapat mempengaruhi passion seseorang. Sampai sekarang belum ditemukan
yang namanya gen kedokteran, gen ilmu bahasa, atau gen kesenian.

Seseorang pernah mengatakan kepada saya, Jangan kejar passion Anda tapi


perluas passion Anda . Artinya kita bisa menjadi apapun yang bisa kita
inginkan. Anggaplah kesulitan tersebut sebagai tanda bahwa Anda hanya
perlu berjuang sedikit lebih banyak dibanding yang lain. Ubah pikiranmu,
buatlah mindset bahwa kamu pasti bisa menjadi apapun yang kamu inginkan.

8. Gunakan teknik memory palace untuk memudahkanmu


menghafal. Gabungan kreativitas dan kedekatanmu pada objek
penghubung membuat proses menghafal terasa ringan

Gunakan cara menghafal yang cerdas dan memudahkanmu via dont-promise.blogspot.com

Kamu terkadang harus menghadapi materi yang menuntut kemampuan


menghafal tingkat tinggi. Nah, untuk menghadapinya, kamu perlu
menggunakan trik khusus agar bisa menghafal lebih mudah. Ada beberapa
cara mudah untuk menghafal sesuatu. Kamu bisa menggunakan singkatan-
singkatan atau membuat suatu “memory palace” di otakmu.

Memory palace adalah sebuah teknik yang pada awalnya sulit namun kalau
sudah sering dilatih bisa diterapkan dengan mudah. Bayangkan tempat yang
sudah sangat kamu kenal, seperti rumah, kampus, atau kamar kost. Misalkan
kamu diminta untuk menghafal ini, Andi membawa 5 butir telur, 2 pisang, 3
apel, 1 kotak susu, 1 roti, 3 potong ayam, dan 3 gelas air putih . Jika anda
menghafal per item tentunya akan sulit.

Sekarang coba bayangkan ruang makan rumah anda, dan bayangkan di


hadapanmu ada barang-barang tersebut. Misal 5 butir telur di atas piring, di
sebelahnya ada keranjang dengan isi 2 pisang, dan 3 apel, dan seterusnya.
Kamu akan jauh lebih mudah mengingatnya. Semakin kreatif dan semakin
aneh gambaran yang kamu buat dalam pikiranmu, semakin mudah kamu
mengingatnya.

9. Saat otakmu sedang tidak bisa fokus, itu menandakan dia


sedang berada di fase difuse. Jangan memaksa diri, cari
kegiatan lain yang membuat otakmu fresh kembali.
Selingi dengan kegiatan yang bisa membuatmu fresh via dont-promise.blogspot.com

Otak kita memiliki dua mode dalam pembelajaran, yaitu mode fokus dan
mode difus. Mode fokus adalah mode yang kita gunakan benar-benar fokus
dan konsentrasi penuh saat belajar. Mode difus adalah kebalikannya. Jadi,
walaupun kedua mode ini sangat bertolak belakang, tetapi keduanya kita
butuhkan secara bergantian. Inti dari mode difus adalah membiarkan pikiran
kita terbang melayang. Tapi, walaupun kita tidak sedang menggunakan otak
kita, otak kita masih tetap bekerja tanpa kita sadari.

Misal kamu terjebak dalam suatu permasalahan matematika yang sulit kamu
pecahkan walau sedang fokus mengerjakannya. Kamu tak perlu memaksakan
otakmu utnuk memecahkan jawabannya saat itu juga, tinggalkanlah sejenak
karena otakmu sedang berada dalam fase difus. Lakukan aktivitas apapun
yang bisa mengalihkan pikiranmu dari persoalan matematika tadi.

Setalah otakmu merasa fresh kembali, kembalilah pada permasalahan tadi.


Kamu akan merasakan bahwa tiba-tiba seperti ada ilham yang masuk ke
dalam otakmu sehingga kamu bisa memecahkan jawabannya dengan mudah.
Saat jawaban itu muncul, catatlah dengan cepat karena pada fase difuse,
karena hal-hal yang muncul tidak akan bertahan dengan lama di dalam otak.

10. Bungkus kesuksesan belajarmu dengan waktu tidur yang


cukup. Tidur lelap memberi kesempatan otakmu melakukan
konsolidasi memori, yang membantunya menyerap semua
materi

Tiduelah yang cukup via www.quartosentido.com

Terkadang kita belajar sampai waktu tidur kita kurang, tetapi tahukah kamu
bahwa tidur yang cukup itu membuat belajarmu jadi lebih efektif? Saat
tertidur, otak menurunkan intensitas kerjanya. Penurunan intensitas kerja ini
akan memberi kesempatan terhadap otak untuk mengkonsolidasi semua
ingatan yang telah kamu ciptakan pada hari tersebut.

Sebuah penelitian menggunakan model tikus pernah dilakukan untuk melihat


fenomena ini. Tikus tersebut diberi sebuah pelatihan, dan dilakukan
pengambilan gambar pada bagian otaknya sebelum tidur dan sesudah tidur.
Saat dibandingkan, koneksi antar neuron pada setelah tidur ternyata
bertambah lebih banyak dibanding sebelum tidur.

Ini menunjukkan bahwa kita sebenarnya bukanlah orang yang sama saat
sebelum tidur. Inti dari penelitian tersebut adalah menunjukkan bahwa pada
saat tidur, terjadi proses konsolidasi memori yang masif dan terjadi
penambahan hubungan antar sel saraf yang banyak. Nah, sudahkan tidurmu
cukup?

Itulah tadi beberap cara yang bisa kamu terapkan pada saat belajar. Dengan
menggunakan strategi belajar yang benar, kamu bisa mencerna ilmu dengan
mudah tanpa harus mengeluarkan banyak tenaga dan pikiran! Silakan

mencoba dan selamat belajar dengan cerdas 

Anda mungkin juga menyukai