Anda di halaman 1dari 4

Arsitektur AWS untuk aplikasi E-commerce Berskala Kecil – Medium

Rizka Irianty Naharuddin

1. Pendahuluan

Secara tradisional, perusahaan E-commerce harus membeli semua hardware dan software yang
diperlukan. Padahal pembelian hardware dan software menyumbang prosentase yang tinggi
dari biaya operasional E-commerce, khususnya usaha kecil dan menengah. Dengan platform
virtual pada Cloud computing, perusahaan E-commerce dapat memilih dan menyewa produk
dan jasa IT berdasarkan permintaan sehingga dapat membangun arsitektur teknis. Selain itu
model pay-as-service yang sangat fleksibel, membantu perusahaan E-commerce untuk
membayar sumber daya berdasarkan permintaan.

Cloud computing akan berpengaruh secara signifikan terhadap arsitektur teknis E-commerce.
Cloud computing memungkinkan pelaku baru dalam bisnis E-commerce untuk menyewa
hardware dan software tanpa melakukan pembelian, sehingga mengurangi biaya pembangunan
sistem.

Makalah ini secara spesifik membahas arsitektur cloud untuk aplikasi E-commerce berskala kecil
hingga medium yang dibangun dengan layanan web amazon, agar dapat diskalakan tanpa
gangguan. Arsitektur ini menggunakan komputasi EC2, basis data Amazon Aurora yang
memungkinkan peningkatan dan penurunan daya penyimpanan dan komputasi bergantung
pada kebutuhan perangkat lunak. Lapisan web dikendalikan oleh Load Balancer yang
mengarahkan lalu lintas ke instance yang berbeda. Pengiriman konten diterapkan di Amazon
Cloud Frond (CDN) dan perutean (DNS) dilakukan oleh Amazon route 53.

2. Analisis Kebutuhan

Menjalankan aplikasi E-commerce berskala kecil hingga medium memiliki tantangannya sendiri
bagi business owner. Pelanggan ingin menemukan produk yang mereka minati dengan cepat
dan dapat melakukan pembelian kapan saja, sehingga aplikasi harus selalu tersedia. Namun,
biaya untuk menjalankan aplikasi juga haruslah efektif dan dapat menyesuaikan diri dengan
trafik yang berfluktuasi, tergantung pada musim dan event pemasaran. Kebutuhan utama
dalam menjalankan aplikasi E-commerce yaitu:

 Dapat secara otomatis menyesuaikan kapasitas untuk mempertahankan kinerja yang


stabil dan dapat diprediksi dengan biaya serendah mungkin. Dengan begitu pengguna
hanya membayar untuk apa yang mereka gunakan, dan selalu dapat memberikan
pengalaman yang benar kepada pelanggan mereka.
 Sumber daya dan server harus dapat diakses tanpa mengekspos data DNS ke internet
publik. Infrastruktur DNS perlu bersifat skalabel dan mudah dikonfigurasi untuk
digunakan di skema awan pribadi virtual (Virtual Private Cloud). Instance EC2 yang
digunakan perlu mengakses internet tanpa memberikan alamat IP publik, tetapi tetap
membatasi host di internet menginisiasi koneksi ke instance.

 Konten aplikasi berupa data, video, aplikasi dan API perlu diantarkan ke pengguna
secara global dengan low latency dan kecepatan transfer yang tinggi.

 Database yang digunakan berupa relational database untuk menyimpan data transaksi.
Database juga harus memiliki performa cepat, tersedia setiap saat dan dapat
menoleransi failover. Database yang terkelola sepenuhnya, sehingga pengguna tidak
perlu khawatir tentang patch OS atau peningkatan perangkat lunak.

 Pengguna dapat memperoleh laporan, mengeksplorasi data, dan menganalisis data


penjualan dari aplikasi. Data tersebut ditampilkan menggunakan dashboard interaktif
yang memungkinkan pengguna untuk mengambil keputusan yang lebih baik
berdasarkan data tersebut.

3. Solusi

Solusi yang ditawarkan adalah dengan menggunakan komputasi awan dari Amazon yang
disebut Amazon Web Services (AWS). AWS menyediakan cara sederhana untuk mengakses
server, penyimpanan, basis data, dan serangkaian layanan aplikasi yang luas melalui Internet.
Untuk aplikasi E-commerce, fitur-fitur AWS yang digunakan adalah:

1. Ketersediaan dan fleksibilitas

Untuk menjamin ketersediaan yang tinggi, AWS menyediakan Availability Zone (AZ) yang
merupakan bagian dari Wilayah AWS yang secara logis terisolasi. Setiap Wilayah AWS
memiliki beberapa Availability Zone yang dipisahkan secara fisik oleh jarak bermakna
untuk melindungi dari dampak terkorelasi dari potensi masalah. Availability Zone
terletak cukup jauh satu sama lain untuk mendukung kelangsungan bisnis pelanggan,
namun cukup dekat untuk menyediakan latensi rendah bagi aplikasi-aplikasi dengan
ketersediaan tinggi yang menggunakan beberapa Availability Zone.

Sedangkan untuk mencapai fleksibilitas, AWS menyediakan Amazon EC2 Auto Scaling
membantu memastikan bahwa aplikasi pengguna selalu memiliki kapasitas yang tepat
untuk menangani permintaan lalu lintas saat ini dengan manajemen biaya yang lebih
baik. Amazon EC2 Auto Scaling dapat secara dinamis meningkatkan dan mengurangi
kapasitas sesuai kebutuhan.

2. Pengantaran konten
Pemuatan konten dan interface untuk aplikasi yang membutuhkan banyak data
dibutuhkan content delivery network (jaringan pengiriman konten). Saat pengguna
mengunjungi aplikasi, data dari server harus melintasi internet untuk mencapai
komputer pengguna. Jika pengguna berada jauh dari server tersebut, maka akan
memakan waktu lama untuk memuat file berukuran besar, seperti video atau gambar
website. Sebaliknya, konten situs web disimpan di server CDN secara geografis lebih
dekat dengan pengguna dan mencapai komputer mereka lebih cepat. Ada beberapa
penyedia CDN, tetapi CloudFront adalah layanan yang ditawarkan oleh Amazon. CDN
menyalin konten di server ke lokasi di seluruh dunia. Amazon CloudFront adalah layanan
jaringan pengiriman konten (CDN) yang dibuat untuk performa dan keamanan. Konten
aplikasi ini disimpan dalam satu penyimpanan Amazon Simple Storage Service (Amazon
S3). Sementara, Amazon Route 53 adalah layanan web Domain Name System (DNS)
dengan ketersediaan tinggi dan dapat diskalakan. Route 53 menghubungkan permintaan
pengguna ke aplikasi internet yang berjalan di AWS atau on-premise.

3. Database

Database yang cocok digunakan sesuai kebutuhan E-commerce adalah Amazon Aurora.
Amazon Aurora adalah database yang sesuai dengan MySQL dan terkelola sepenuhnya
dari Amazon. Aurora juga memiliki skema read replica. Read replica meningkatkan
performa dan ketahanan database. Replika baca ini mempermudah pengguna
menambah atau mengurangi kapasitas database tergantung beban kerja. Jika database
utama dalam klaster rusak, Aurora secara otomatis mengajukan replika yang sudah ada
menjadi database utama yang baru.

Disamping itu, performa database dapat ditingkatkan menggunakan ElastiCache untuk


penyimpanan cache, yang mempercepat akses data dengan latensi mikrodetik dan
throughput tinggi.

4. Analisis data penjualan

Secara periodik Amazon EventBridge akan menjadwalkan pengambilan data dari


database untuk dapat digunakan oleh AWS Glue untuk melakukan operasi ETL (Extract-
Transform-Load). Tugas AWS Glue menjalankan skrip yang mengekstrak data dari
sumber, mengubah data, dan memuatnya menjadi target. Data yang telah siap
digunakan kemudian disimpan di Amazon S3 untuk selanjutnya digunakan oleh Amazon
Athena. Athena adalah layanan kueri interaktif yang membuatnya mudah untuk
menganalisis data menggunakan standarSQL.
Hasil analisis data ditampilkan menggunakan Quicksight. Quicksight memudahkan untuk
membangun visualisasi, melakukan analisis ad-hoc, dan dengan cepat mendapatkan
wawasan bisnis.

4. Arsitektur AWS

Anda mungkin juga menyukai