Makalah Morfologi
Makalah Morfologi
BAHASA INDONESIA
Disusun oleh:
Kelas/Semester : A / IV
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
kami rahmat, kesehatan dan kesempatan. Sehingga kami bisa menyusun atau menyelesaikan
makalah “Analisis Kesalahan Morfologi Bahasa Indonesia” ini dengan tepat waktu. Penulisan
ini kami sajikan secara ringkas dan sederhana sesuai dengan kemampuan yang kami miliki.
Dalam penyusunan makalah ini, kami sadar bahwa banyak kesalahan dan kekurangan,
oleh karena itu kritik yang membangun dari semua pihak sangat kami harapkan demi
kesempurnaan tugas ini, dan dalam kesempatan ini saya mengucapkan terimakasih kepada pihak-
pihak yang telah membantu dan secara khusus kami berterimakasih kepada Dosen pengampu
mata kuliah Morfologi Bahasa Indonesia karena telah memberikan bimbingannya kepada kami
untuk menyelesaikan tugas ini hingga selesai.
Kelompok
DAFTAR ISI
Kata pengantar.........................................................................................................................i
Daftar isi....................................................................................................................................ii
Bab I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................1
C. Manfaat....................................................................................................................1
Bab II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan.....................................................................................................................10
B. Saran...............................................................................................................................10
Daftar Pustaka..........................................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa merupakan kebutuhan bagi setiap orang sebagai alat komunikasi. Namun,
tidak semua orang mampu menggunakan bahasa dengan baik dan benar, karena setiap
orang memiliki kompetensi yang berbeda-beda. Hal ini tentunya tergantung dari
kebiasaan seseorang. Jika seorang dibiasakan menggunakan bahasa dengan baik dan
benar, tentu seseorang tersebut akan membawa kebiasaannya ke tempat yang lain.
Namun, jika lingkungan sekitarnya memberikan dampak yang buruk pada bahasanya,
maka besar kemungkinan individu tersebut akan terkena dampaknya. Untuk
mengantisipasi hal itu, tentu perlu bimbingan dalam menggunakan bahasa yang baik dan
benar. Seorang pembimbing yang dimaksud adalah guru yang memiliki peran penting
dalam lingkungan sekolah serta didukung oleh orang tua dan lingkungan yang lain.
Bahasa merupakan penyelidikan bahasa secara ilmiah. Maka dari itu linguistik memiliki
peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Demikian pula sebaliknya,
karena objek kajian linguistik adalah bahasa manusia. Namun, bahasa bukan satu-satunya
alat komunikasi manusia karena juga dikenal alat komunikasi isyarat, simbol, kode, dan
bunyi yang semua itu akan bermakna setelah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.
Dengan demikian bahasa disebut sebagai alat komunikasi terpenting bagi manusia. Di
dalam mempelajari bahasa sebagai alat komunikasi akan terkait erat dengan yang
namanya morfologi, yaitu bidang 1 linguistik yang mempelajari bagian dari struktur
bahasa yang mencakup kata dan bagian–bagian kata, yaitu morfem.
B. Rumusan Masalaah
a) Apa Pengertian Kesalahan Berbahasa?
b) Apa Saja Kesalahan Berbasahasa Dalam Tataran Morfologi?
c) Apa Saja Model Analisis Kesalahan Berbahasa Dalam Bidang Morfologi?
C. Manfaat
a) Untuk mengetahui pengertian kesalahan berbahasa
b) Untuk mengetahui kesalahan berbahasa dalam tataran morfologi
c) Untuk mengetahui model analisisis kesalahan berbahasa dalam bidang morfologi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kesalahan Berbahasa
Conder (dalam indihadi 2010:2) menggunakan tiga istilah untuk membatasi kesalahan
berbahasa yaitu:
1. Lapses adalah kesalahan berbahasa akibat penutur beralih cara untuk menyatakan
sesuatu sebelum seluruh tuturan atau kalimat selesai dinyatakan selengkapnya.
kesalahan ini terjadi akibat ketidak sengajaan dan tidak disadari oleh penuturnya.
2. Error adalah kesalahan berbahasa akibat penutur melanggar kaidah atau aturan
tata bahasa kesalahan ini terjadi akibat penutur sudah memiliki aturan tata bahasa
yang berbeda dari tata bahasa yang lain, sehingga itu berdampak pada
kekurangsempurnaan atau ketidakmampuan penutur.
3. mistake adalah kesalahan berbahasa penutur tidak tepat dalam memilih kata atau
ungkapan untuk suatu situasi tertentu kesalahan ini mengacu kepada kesalahan
akibat penutur tidak tepat menggunakan kaidah yang diketahui benar bukan
karena kurangnya penguasaan bahasa kedua kesalahan terjadi pada produk tuturan
yang tidak benar
B. Pengertian Kesalahan Berbahasa dalam Tataran Morfologi
Secara Etimologi kata morfologi berasal dari kata morf yang berarti “bentuk”
dan kata logi yang berarti “ilmu”. Jadi, secara harfiah kata morfologi berarti ilmu yang
mempelajari tentang bentuk-bentuk dan pembentukan kata. Jadi ujung dari proses
morfologi adalah terbentuknya kata dalam bentuk dan makna sesuai dengan keperluan
dalam satu tidak pertuturan. Berdasarkan analisis kesalahan berbahasa kesalahan dalam
kajian morfologi mencakup:
1. Salah menentukan bentuk dasar
Contohnya:
Perubahan > rubah (sebenarnya harus menjadi ubah)
Menghimbau > himbaw ( sebenarnya harus menjadi himbau)
Terampil > trampil (seharusnya menjadi terampil)
2. Fonem yang seharusnya diluluhkan tetapi tidak diluluhkan
Contohnya:
Menertawakan(benar) dan mentertawakan(salah)
3. Fonem seharusnya tidak diluluhkan tetapi diluluhkan
Contohnya:
Memperoleh(benar) dan memeroleh (salah)
4. Penyingkatan(me-,menge-,men-,menya-)
Contohnya:
Menonton(benar) dan nonton(salah)
Menyisir(benar) dan nyisir (salah)
5. Penggunaan Kombinasi
Contohnya:
Pasca sarjana(benar) sedangkan pascasarjana(salah)
Narasumber(benar) sedangkan nara sumber(salah)
Kesalahan berbahasa dalam tataran afiksasi dapat disebabkan oleh beberapa hal yaitu:
Kesalahan berbahasa dalam tataran reduplikasi disebabkab oleh beberapa hal yaitu:
Kesalahan berbahasa dalam kata majemuk disebabkan oleh beberapa hal yaitu:
5. Morfem per dan pun yang lebih dikenal dengan nama partikel per dan pun
caara penulisannya ada dua. Pertama dituliskan secara terpisah dan kedua
dituliskan secara terpadu.
1) Apabila partikel per berarti mulai, demi, atau tiap, maka partikel per
ditulis terpisah dengan kata yang mengikutinya. Contohnya perjam
menjadi per jam, lalu persatu April menjadi per satu April.
2) Apabila partikel per tidak berarti mulai, demi, atau tiap, maka partikel
per itu bernama morfem per- dituliskan serangkai dengan kata yang
mengikutinya. Contohnya per besar menjadi perbesar, lalu per lebar
menjadi perlebar.
3) Apabila partikel pun bermakna juga, maka partikel pun dituliskan
secara terpisah dengan kata yang diikutinya. Contohnya airpun
menjadi air pun, kemudian akupun menjadi aku pun.
4) Apabila partikel pun tidak bermakna juga, maka partikel pun
dituliskan secara terpisah dengan kata yang diikutinya. Contohnya ada
pun menjadi adapun, lalu bagaimana pun menjadi bagaimanapun.
7.perulangan yang salah
i. Kata ulang ditulis lebgkap dan di antara kedua unsurnya diberi tanda garis
hubung. Contohnya kuda kuda menjai kuda-kuda, lalu rumah rumah menjadi
rumah-rumah.
ii. Morfem non dan pan bila digabung dengan kata-kata yang diawali dengan huruf
capital maka diantara morfem non dan pan dengan kata tersebut diberi garis tanda
pisah. Contohnya cinta-menyintai menjadi cinta-mencintai.
Kata majemuk yang ditulis serangkai ini dapat dikenali dengan salah satu
unsurnya. Unsur-unsur seperti contoh berikut.
Sebagian besar kata majemuk dalam bahasa Indonesia sedang mengalami proses
penyatuan. Selama proses ini belum selesai maka kata majemuk itu ditulis terpisah.
Contohnya adupenalti menjadi adupenalti, lalu ibukota menjadi ibu kota.
Kata mejemuk yang dtulis terpisah ini mempunyai ciri tertentu. Biasanya salah
satu unsur pembentuk kata majemuk itu adalah kata-kata yang tertulis berikut ini.
Adu> aducepat menjadi adu cepat, lalu adularia menjadi adu lari.
Alih> alihbahasa menjadi alih bahasa, lalu alihteknologi menjadi alih teknologi.
Ambil> ambilalih menjadi ambil alih, lalu ambilhati menjadi ambil hati.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesalahan dalam morfologi Bahasa Indonesia merupakan bagian integral dalam
proses pembelajaran Berbahasa. Dalam kehidupan Manusia yang paling penting adalah
kegiatan komunikasi antar sesama. Tetapi, kenyataan yang terjadi masih terdapat kesalahan-
kesalahan dalam berbahasa atau pada tataran morfologi dalam penggunaan afiksasi,
reduplikasi, kata majemuk dan klausa.
B. Saran
Kami sebagai penyusun makalah ini menyarankan kepada pembaca makalah ini
agar mampu memahami betul tentang kesalahan yang terjadi dalam komunikasi terutama pada
tataran morfologi supaya kegiatan komunikasi itu mampu berjalan dengan baik dan
meminimalisir kesalahan yang sudah dibahas pada materi dimakalah ini sebagai bahan evaluasi
dalam perbaikan ketika berkomunikasi.
DFTAR PUSTAKA
Setyawati, Nanil.2010. Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia: Teori dan Praktik. Surakarta:
Yuma Pustaka