Anda di halaman 1dari 2

TEMPLATE UNTUK PROBLEM BASED LEARNING

Nama Mahasiswa : Bukran


Kelompok Mapel : Fiqh. R.05
Judul Modul : Ijma’ Modul 5
Judul Masalah : Ijma’ ulama sebagai jawaban dari kondisi pandemi-19

No Komponen Deskripsi
1. Identifikasi Masalah (berbasis masalah Masalah ijma di lapangan yang lagi
yang ditemukan di lapangan) hangat-hangatnya adalah.
Saya mencatat sedikitnya tiga
penyesuaian ibadah di masa pandemi
berlandaskan kaidah-kaidah syariah
fiqhiyah, sebagai berikut: (1) Salat
Jumat boleh diganti dengan Salat Zuhur
di rumah atas pertimbangan mencegah
penularan Covid-19; (2) Salat tarawih di
masjid di bulan Ramadan ditiadakan
selama Covid-19 masih berjangkit; dan
(3) Salat Hari Raya Idulfitri dan
Iduladha di lapangan terbuka atau di
masjid ditiadakan.
2. Penyebab Masalah Kondisi darurat sosial sebab pandemi covid-
(dianalisis apa yang menjadi akarmasalah 19
yang menjadi pilihan masalah) Kondisi darurat ibadah sebab pandemi
covid-19

3. Solusi Pelaksanaan ibadah yang merefleksikan


Dikaitkan dengan teori/dalilyang relevan keluasan kaidah-kaidah syariah fiqhiyah
Sesuaikan dengan langkah/prosedur yang
sesuaidengan masalah yang akan adalah sah dilakukan dalam kondisi
dipecahkan darurat.
Ini sebuah pengalaman keberagamaan
yang luar biasa tentunya. Umat Islam
seyogyanya memahami keutamaan
hukum Islam yang mengajarkan
prinsip tawasyuth (moderat) dalam
beragama dan memahami betapa
luasnya rahmat Allah kepada umat
manusia.
Pandemi membuka mata dan
pemahaman umat tentang dinamika dan
elastisitas hukum Islam, khususnya di
bidang ibadah mahdhah (ibadah murni).
Hukum syariah dalam beribadah
bukanlah hukum yang sempit dan kaku.
Agama (ad-dien) itu mudah, meski
bukan berarti dapat dimudah-mudahkan.
Pada kondisi tertentu terdapat keluasan
dan kelonggaran pelaksanaan ibadah
berdasarkan prinsip-prinsip keilmuwan
ushul fiqih.

Dalam kitab (terjemahan) Mabadi


Awwaliyah karya monumental ulama
ahli fiqih terkemuka di Nusantara,
Abdul Hamid Hakim (1893 - 1959),
saya membaca beberapa kaidah ushul
tentang fiqih yang merupakan prinsip-
prinsip pijakan pelaksanaan syariah,
antara lain: , “Kesulitan dapat menarik
kemudahan." Kedua, "Bahaya harus
dihilangkan."Ketiga, "Menolak
kerusakan lebih diutamakan daripada
menarik kemaslahatan."Keempat, “Jika
terjadi pertentangan antara kebaikan
(maslahat) dan kerusakan (mafsadat),
maka yang diperhatikan adalah yang
lebih unggul dari keduanya.” Kelima,
"Kebijakan pemimpin terhadap
rakyatnya harus dihubungkan dengan
kemaslahatan". Keenam, “Keutamaan
yang dipautkan dengan ibadah itu
sendiri lebih baik daripada yang
dipautkan dengan tempatnya.” Dan
Ketujuh, “Sesuatu yang wajib tidak
boleh ditinggalkan kecuali karena
sesuatu yang wajib pula.”

Anda mungkin juga menyukai