Anda di halaman 1dari 3

PENDALAMAN MATERI

(Lembar Kerja Resume Modul)

A. Judul Modul : Ariyah, Jual Beli, Khiyar , Riba


B. Kegiatan Belajar : RIBA (KB 4)

C. Refleksi

NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN


Ada beberapa pete konsep istilah dan definisi Yang saya
anggap perlu untuk di resume dalam bab Riba antara lain:
1. Pengertian riba
Riba menurut bahasa merupakan isim masdar dari
rabaa, yarbuu, berarti tambahan, kelebihan atau
bertambah, dan tumbuh. Pemakaian makna ini dalam
al-Qur'an dapat dilihat pada surah al-Hajj ayat 5.

Dalam istilah syara’, riba menurut ulama Hanbali


berarti tambahan pada barangbarang tertentu.
Sedangkan dalam mazhab Hanafi, riba diartikan
sebagai tambahan tanpa imbalan dalam transaksi
harta dengan harta. Selanjutnya menurut definisi yang
lain, riba adalah tambahan pada harta yang
disyaratkan dalam transaksi dari dua pelaku akad
Konsep (Beberapa istilah
dalam tukar menukar antara harta dengan harta.
1
dan definisi) di KB Muhammad al-Syirbini mengemukakan bahwa riba
adalah suatu transaksi yang pada saat berlangsungnya
akad tidak diketahui kesamaannya (transaksi
penganti) menurut ukuran syariat.

Jadi dalam istilah hukum islam, istilah riba di definisikan


sebagai tambahan baik berupa tunai, benda, maupun
jasa yang mengharuskan pihak meminjam untuk
membayar dari selain jumlah uang yang dipinjamkan
kepada pihak yang meminjamkan pada saat
pengembalian uang pinjaman. Riba semacam ini disebut
sebagai riba Nasiah.
2. Hukum riba
Hukum riba dalam kontemplasi hukum islam adalah
haram dan keharaman peraktik riba sudah sangat jelas
sebagaimana yang tertera dalam al-Qur'an, sunah, dan
ijma’ umat Islam. Dalil sorih keharaman riba terdapat
pada QS. An-Nisa :160-161, QS. Baqarah : 275, 78 &
279. Keharaman riba pada hakikatnya adalah
penghapusan ketidakadilan dan penegakan keadilan
dalam ekonimi syariah. Sebagaimana yang diperaktikan
pada banyak lembaga-lembaga keuangan terutama pada
lembaga bank, baik pada bank syariah maupun bank
konfensional.
3. Macam-macam Riba

Macam Riba

Transaksi
Hutang
Jual Beli

Fadl Nasi'ah Qard Yad

Keterangan:
1. Riba fadhl adalah riba yang terjadi dalam
masalah barter atau tukar menukar benda.
Namun, bukan dua jenis benda yang berbeda,
melainkan satu jenis barang dengan kadar atau
takaran yang berbeda.
2. Riba nasi’ah disebut juga riba jahiliyah karena
macam-macam riba dan contohnya ini
dipraktikkan oleh masyarkat Arab pada masa
jahiliyah, yaitu masa sebelum kenabian
Muhammad saw. Inilah riba yang umumnya kita
kenal di masa sekarang ini. Dimana seseorang
memberi hutang berupa uang kepada pihak lain,
dengan ketentuan bahwa hutang uang itu harus
diganti bukan hanya pokoknya, tetapi juga dengan
tambahan prosentase bunganya. Riba dalam
nasi'ah muncul karena adanya perbedaan,
perubahan, atau tambahan antara yang
diserahkan saat ini dengan yang diserahkan
kemudian.
Contohnya: Ahmad ingin membangun rumah.
Untuk itu, dia pinjam uang kepada bank sebesar
144 juta dengan bunga 13 % pertahun. Sistem
peminjaman seperti ini, yaitu harus dengan syarat
harus dikembalikan plus bunganya, maka
transaksi ini adalah transaksi ribawi yang
diharamkan dalam syariat Islam.
3. Riba yad adalah termasuk jenis riba jual beli, baik
barang ribawi maupun non ribawi. Arti riba yad
adalah riba yang terjadi pada transaksi yang tidak
menegaskan harga pembayaran apabila transaksi
dilakukan dengan penyerahan langsung (tunai)
atau penyerahan tunda. Contoh riba yad atau riba
al-yadi adalah transaksi pembelian motor yang
oleh penjual ditawarkan dengan harga transaksi
kontan Rp. 10 juta dan transaksi kredit sebesar
Rp. 15 juta. Seorang pembeli kendaraan tersebut,
namun sampai kedua pihak berpisah, belum ada
kesepakatan harga yang akan dibayarkan.
4. Riba qard adalah riba karena adanya persyaratan
kelebihan pengembalian pinjaman yang
dilakukan di awal akad atau perjanjian hutang-
piutang. Pada saat jatuh tempo hutang, pemberi
hutang (muqridh) menerima pengembalian
sebesar pokok ditambah kelebihan yang
dipersyaratkan dari penerima hutang
(muqtharidh). Misalnya, seseorang meminjam
uang sebesar Rp. 5 juta kepada orang lain,
kemudian yang bersangkutan meminjamkan uang
dengan syarat bunga 20% selama 6 bulan. Saat
pembayaran, peminjam maupun pemberi
pinjaman telah makan riba sebesar Rp 1 juta.

1. Upaya penanggulangan Riba


Daftar materi pada KB
2 2. Tahap-tahapan melarang riba
yang sulit dipahami
3. Alasan dilarangnya riba

Dalam kenyataan banyak sekali pinjaman yang di tawarkan


dengan alasan bagi hasil, namun entah sesungguhny dalam
Daftar materi yang sering kenyataannya sangat berbeda dengan fakta di lapangan.
3 mengalami miskonsepsi Bunga Bank juga masih menjadi problematika masyarakat
dalam pembelajaran umum. Bunga yang dikelola oleh lembaga keuangan seperti
bank tidak ada perbedaan antara bank syari’ah dengan bank
konfensional.

Anda mungkin juga menyukai