Anda di halaman 1dari 2

TUGAS REMIDIAL

RESUME MODUL 6

A. Nama Mahasiswa : Bukran, S.Pd.I.


B. Judul Modul : SUMBER-SUMBER HUKUM ISLAM
C. Kegiatan Belajar : AL-QUR’AN SEBAGAI HUKUM ISLAM (KB.1)
D. Refleksi Pribadi : Setelah membaca dan mempelajari materi Kegiatan belajar (KB.1) di
modul Al-Qur’an Sebagai Sumber Hukum Islam ada beberapa hal yang dapat diresume
diantaranya adalah:

1. Pengertian Al-Quran secara Harfiyah dan Istilah


Secara harfiah, Alquran berarti bacaan yang sempurna. Jumlah kosakata yang
terdapat di dalamnya sebanyak 77.439 (tujuh puluh tujuh ribu empat ratus tiga puluh
sembilan) kata yang tersusun dari 323.015 (tiga ratus dua puluh tiga ribu lima belas)
huruf.
Adapun secara istilah, Alquran adalah firman Allah yang bersifat mukjizat yang
diturunkan kepada nabi dan rasul terakhir melalui perantara malaikat Jibril, ditulis
dalam berbagai mushaf, ditransimisikan kepada kita secara mutawattir, bernilai
ibadah bagi pembacanya dan diawali dengan surat al-Fatihah dan diakhiri dengan
surat al-Nas. (al-Shabuni, 2003: 8). Definisi ini adalah definisi yang juga disampaikan
mayoritas ulama, karena dianggap komprehensif dan mengandung seluruh unsur
yang dapat menjelaskan Alquran.
2. Al-qur’an menurut para Ulama’
Menurut Muhammad Ali al-Shabuni, Al-Qur'an adalah firman Allah swt. yang
mengandung mukjizat yang diturunkan kepada nabi dan rasul terakhir dengan
perantaraan Jibril a.s. yang tertulis dalam mushaf dan sampai kepada kita dengan
mutawattir (bersambung).
Menurut Muhammad Musthofa al-Salabi, Al-Qur'an adalah kitab yang diturunkan
kepada Nabi Muhammmad saw. untuk memberi hidayah kepada manusia dan
menjelaskan mana jalan yang benar dan harus dijalani yang dibawa oleh Jibril a.s.
dengan lafaz dan maknanya
Menurut Ulama Ushul, Al-Qur’an adalah kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad saw. dan kalau bukan kalam Allah dan tidak diturunkan kepada Nabi
Muhammad saw. maka tidak dinamakan al-Qur’an, melainkan Zabur, Taurat, atau
Injil. Bukti bahwa alQur’an sebagai kalam Allah swt.
3. Kedudukan al-Qur’an sebagai Sumber Hukum Islam
Al-Qur’an merupakan satu-satunya sumber yang pertama dan paling utama dalam
hukum Islam, sebelum sumber-sumber hukum yang lain. Sebab, alQur’an merupakan
undang-undang dasar tertinggi bagi umat Islam, sehingga semua hukum dan sumber
hukum tidak boleh bertentangan dengan al-Qur’an.
Dasar alQur’an sebagai sumber hukum yang utama dan pertama adalah firman Allah
swt. dalam QS al-Nisa/4: 59.
4. Prinsip-prinsip al-Qur’an dalam Penetapan Hukum Islam
a. Tidak Menyulitkan atau Memberatkan ( ‘Adam al-Harj)
b. Menyedikitkan Beban (Taqlil al-Takalif)
c. Bertahap dalam Pelaksanaan (al-Tadrij fi al-Tasyri’) Contoh kasus dalam cara ini
adalah pengharaman khamr yang ditetapkan dalam tiga proses yaitu mulai dari
tahap yang ringan, larangan meminum khamr sifatnya tidak tegas sebagaimana
yang diterangkan dalam Quran Surat Al-Baqarah ayat 219, baru yang kedua
tahap sedang sebagaimana yang dijelaskan dalam al-qur’an surah an-nisa ayat
43, baru kemudian khamr diharamkan secara tegas sebagaimana dijelaskan
dalam al-qur’an surah al-ma’idah ayat 90.
5. Kandungan Hukum dalam al-Qur'an
a. Hukum yang mengatur tentang aqidah (iman) kepada Alla swt., malaikat,
alQur’an, Nabi, takdir dan hari kiamat.
b. Hukum-hukum yang mengatur hubungan manusia dengan Allah swt. yang
disebut ibadah. Ibadah ini dibagi tiga:
1) Bersifat ibadah semata-mata, yaitu salat dan puasa.
2) Bersifat harta benda dan berhubungan dengan masyarakat, yaitu zakat.
3) Bersifat badaniyah dan berhubungan juga dengan masyarakat, yaitu haji
c. Hukum-hukum yang mengatur pergaulan manusia (hubungan sesama manusia),
yaitu yang disebut muamalah. Hukum menyangkut muamalah ini dibagi empat:
1) Berhubungan dengan jihad.
2) Berhubungan dengan penyusunan rumah tangga, seperti kawin, cerai, soal
keturunan, pembagian harta pusaka dan lain-lain.
3) Berhubungan dengan jual-beli, sewa-menyewa, perburuhan dan lain-lain.
Bagian ini disebut muamalah juga (dalam arti yang sempit).
4) Berhubungan dengan soal hukuman terhadap kejahatan, seperti kisas,
hudud, dan lain-lain. Bagian ini disebut jinayat (hukum pidana).

Anda mungkin juga menyukai