Oleh :
KELOMPOK VIII (DELAPAN)
Asisten Pembimbing :
ADITYA DWI PUTRA SINAGA
NIM. DAB 117 030
LEMBAR PENGESAHAN
SELESAI PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH
SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2020/2021
Oleh :
KELOMPOK VIII
Mengetahui:
Kepala Laboratorium Mekanika Tanah
2
22/11/2021 − perbaiki grafik
− kesimpulan dibuat
− lanjutkan!
Puji dan syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa sehingga laporan
praktikum Mata Kuliah Mekanika Tanah dapat disusun dan diselesaikan dengan
baik yang dilaksanakan pada Semester Ganjil Tahun Akademik 2021/2022
Adapun tujuan dari pembuatan laporan ini adalah untuk memenuhi
tugas pada mata kuliah Mekanika Tanah. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang Tanah dikehidupan sehari-hari bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.
Kami yakin bahwa laporan ini masih banyak memiliki kekurangan
karnanya kami memohon masukan, kritik dan saran membangun agar sekiranya
kita bersama dapat menyempurnakan laporan ini.
Demikian kami sampaikan, semoga Laporan Praktikum Mekanika
Tanah ini dapat berguna dengan baik sebagaimana mestinya. Sekian dari kami,
Terima kasih.
Tim penyusun
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Tabel 1.1 Data Percobaan Berat Isi, Isi Pori, Derajat Kejenuhan……………6
Tabel 2.1 Pemeriksaan Kadar Air Tergantung Pada Ukuran Butir
Maksimum ....................................................................................... 8
Tabel 2.2 Data Percobaan Kadar Air (Water Content) .................................... 10
Tabel 3.1 Tabel Kalibrasi Labu Ukur .............................................................. 15
Tabel 3.2 Percobaan Spesific Gravity .............................................................. 16
Tabel 3.3 Data Perhitungan Spesific Gravity .................................................. 16
Tabel 4.1 Data Percobaan Analisa Saringan (Sieve Analysis) ........................ 21
Tabel 5.1 Koreksi (a) terhadap Berat Jenis (Gs) .............................................. 27
Tabel 5.2 Koreksi (Ct) terhadap Temperatur ................................................... 27
Tabel 5.3 Besaran yang Tergantung Pada Kekentalan Air dan Gs ................. 28
Tabel 5.4 Nilai L (Effective Depth) untuk Hydrometer Tipe 152H ............... 29
Tabel 5.5 Data Percobaan Hydrometer ............................................................ 31
Tabel 6.1 Data Percobaan Batas Cair (Liquid Limit) ...................................... 45
Tabel 6.2 Data Percobaan Batas Plastis (Plastic Limit) ................................... 47
Tabel 6.3 Data Percobaan Batas Susut (Shrinkage Limit) ............................... 48
Tabel 7.1 Spesifikasi Uji Pemadatan ............................................................... 51
Tabel 7.2 Data Percobaan Pemadatan .............................................................. 55
Tabel 7.3 Data Percobaan Berat Isi.................................................................. 56
Tabel 7.4 Data Perhitungan Zero Air Void ...................................................... 57
Tabel 8.1 Data Praktikum California Bearing Ratio (10 Pukulan) .................. 62
Tabel 8.2 Data Praktikum California Bearing Ratio (25 Pukulan) .................. 64
Tabel 8.3 Data Praktikum California Bearing Ratio (56 Pukulan) .................. 66
Grafik 6.1 Grafik Hubungan Jumlah Pukulan Dengan Kadar Air ........................ 46
Grafik 8.1 Grafik Hubungan Beban Dan Penurunan Untuk 10 Pukulan .............. 63
Grafik 8.2 Grafik Hubungan Beban Dan Penurunan Untuk 25 Pukulan .............. 65
Grafik 8.3 Grafik Hubungan Beban Dan Penurunan Untuk 56 Pukulan .............. 67
Grafik 8.4 Grafik Hubungan Pemadatan Dengan CBR ........................................ 68
1. Drive Cylinder, diameter ± 2”- 2,5” (50 mm – 140 mm) Ada dua jenis
cylinder yaitu :
• Cylinder yang diberi nomor-nomor yang berbeda dan dengan cepat
dapat mudah diketahui sebelum dihitung.
∅3’’
Z.1/2’’ – 3’’
│0.2’’
∅3’’
1 ’’
/2 Drat
│∅Z. 7/8’’
2. Drive Head
Untuk kedalaman kurang dari 1 meter Sliting Weight untuk menusukkan
ke dalam tanah lebih dari 1 meter, digunakan Hummer dengan Extension
Drive Rood untuk memasukkan Cylinder ke dalam tanah.
W₁ − W₂
W= × 100%
W₂ − W₃
Dimana :
W1 = Berat container + tanah basah (gram)
W2 = Berat container + tanah kering (gram)
W3 = Berat container (gram)
w = Kadar air (%)
𝛾𝑤
𝛾𝑑 =
𝟏+𝐖
Dimana:
𝛾 w = Berat isi tanah basah (gram/cm2)
5 Berat Isi Tanah Basah γw = (3) / (4) gr/cm³ 1,53 1,63 1,58
Lapangan
Tanah basah)
Tanah Keri
2.1. Tujuan
Tujuan percobaan ini adalah memeriksa kadar air suatu contoh tanah.
Kadar air adalah perbandingan antara berat air yang di kandung tanah dengan
berat kering tanah, yang dinyatakan dalam persen (%).
2.2. Peralatan
1. Oven dengan suhu dapat di atur konstan pada 105°C - 110°C
2. Timbangan yang mempunyai ketelitian sekurang-kurangnya :
a. 0,01 gram – untuk berat minimum bahan 10 gram,
b. 0,10 gram – untuk berat minimum bahan 100 gram,
c. 1,00 gram – untuk berat minimum bahan 1000 gram.
3. Desikator
4. Cawan sampel tertutup dari gelas atau logam tahan karat.
2.3. Bahan
Jumlah bahan (benda uji) yang di butuhkan untuk pemeriksaan kadar air
tergantung pada ukuran butir maximum dari contoh yang di periksa dengan
ketelitian sebagai berikut :
Catatan :
Kesimpulan: Dari table diatas didapatkan nilai rata-rata kadar air sebesar 22,39 %
• Ketika air dalam labu mendidih, tambahkan air dingin sampai labu terisi
penuh kemudian diangkat.
• Timbang labu dengan ketelitian 0,01 gram
• Ukur suhu dengan Thermometer suhu
• Ulangi langkah-langkah di atas sampai suhu mencapai 30°C
• Kemudian dari data yang ada dibuat grafik kalibrasi labu ukur
𝐖𝐬
Gs =𝐖₂+𝐖𝐬−𝐖₁
Keterangan :
Gs = Specific Gravity
Ws = Berat tanah kering (gram)
W₁= Berat labu + air + tanah (gram)
W₂= Berat labu + air (gram)
𝜸𝒕
Gs = 𝜸𝒘
𝜸𝒕 = Gs × 𝜸𝒘
Keterangan :
𝜸𝒕 = Berat isi / berat satuan (unit weight) tanah
𝜸𝒘 =Berat isi / berat satuan (unit weight) air
No. Pemeriksaan 1 2 3 4 5 6 7 8
Temperatur (° C) 27° 27°
1 2 3
Berat labu ukur Berat labu ukur Berat labu
No. ukur
+ air + tanah Temp. + air + tanah Temp. + air + tanah Temp.
(gram) (◦C) (gram) (◦C) (gram) (◦C)
27° 27°
1 180,67 164,38
Kesimpulan : Dari tabel diatas didapatkan nilai rata-rata Specifiv Gravity (GS)
sebesar 2,62
a. Benda uji berupa campuran butiran tanah kasar dan halus dimasukkan
dalam oven dengan suhu tertentu
b. Benda uji dikeringkan di dalam oven dengan suhu ( 110 ± 5)°C sampai
berat tetap
c. Saringan disusun dengan ukuran saringan paling besar ditempatkan paling
atas
d. Hitung prosentase berat benda uji yang tertahan di atas masing – masing
saringan terhadap berat total benda uji.
3/4" 19,1 - - - - - -
4 4,75 - - - - - 100
5.5 Perhitungan
a. Perhitungan analisa saringan dapat dilakukan seperti dalam cara
pemeriksaan analisa saringan agregat halus dan kasar
b. Dari pembacaan Rh tentukan diameter dengan menggunakan
nomogram terlampir. Untuk ini nilai pembacaan Th harus dituliskan
disamping skala Rh pada nomogram terlampir
c. Hitung diameter persen dari berat butiran yang lebih kecil dari diameter
(D) dari rumus-rumus berikut:
- Untuk Hydrometer dengan pembacaan 5-10 gram /liter
𝐚 (𝐑𝐇 + 𝐊)
𝐏= 𝐱𝟏𝟎𝟎
𝐖₃
𝟏𝟔𝟎𝟔𝐚 (𝐑𝐇 + 𝐊 − 𝟏)
𝐏= 𝐱𝟏𝟎𝟎
𝐖₃
Dimana:
Rc = Bacaan Hydrometer terkoreksi
Ra = Bacaan Hydrometer saat pengujian
Zc = Koreksi terhadap nol Hydrometer
Ct = Koreksi terhadap temperatur (lihat tabel 2)
𝐑𝐜 .𝐚
2. % Lolos= 𝒙𝟏𝟎𝟎
𝐖𝐬
Dimana:
Rc = Bacaan Hydrometer terkoreksi
a = Koreksi terhadap Gs (lihat tabel 1).
Ws = Berat benda uji kering
3. R = Ra + 1
Dimana:
R = Bacaan Hydrometer hanya terkoreksi oleh
meniskus.
Ra = Bacaan Hydrometer saat pengujian
𝑳
4. V=𝒕
Dimana:
L = Jarak yang ditempuh butiran (lihat tabel 4)
V = Kecepatan butiran mengendap
t = Waktu pengamatan
Dimana:
D= Diameter butiran
K= Besaran yang tergantung pada kekentalan
air dan Gs (lihat tabel 3)
L= Jarak yang ditempuh butiran
t= Waktu pengamatan
Tabel 5.1.Koreksi ( a ) terhadap Berat jenis( Gs ) Tabel 5.2. Koreksi (Ct) terhadapTemperatur
Koreksi ( a ) terhadap berat jenis ( Gs ) Koreksi ( Ct ) terhadap temperature
27 1.60
28 1.90
18 13.3 39 9.9
19 13.2 40 9.7
Catatan : - Merupakan persentase kumulatif lolos terhadap seluruh sampel merupakan “ Persentase (%) lolos analisa hydrometer dikalikan persentase
(%) lolos saringan No. 200 pada analisa saringan”.
75
70
65
60
55
50
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
D10 D30 Diameter Butiran (mm) D60 0,2
0,00032 0,0016 0,008 0,04 1 0,054… 5
Kesimpulan:
Dari nilai Cc dan Cu dapat disimpulkan bahwa tanah tersebut termasuk tanah
bergradasi buruk.
Berat Cawan + Tanah Basah Gram 47,50 51,35 42,99 43,70 47,80 48,00
Berat Cawan + Tanah Kering Gram 36,34 38,61 34,21 34,61 37,41 41,31
Berat air Gram 11,16 12,74 8,78 9,09 10,39 6,69
Berat Tanah Kering Gram 22,99 25,11 23,89 23,79 24,04 27,9
Kadar air % 48,54 50,73 36,58 38,20 43,21 23,97
Kadar air rata-rata % 49,63 37,39 33,59
Liquid Limit (N = 25) 39
Kesimpulan :
Berdasarkan data percobaan diatas, semakin sedikit kadar airnya maka semakin banyak
ketukannya. Sebaliknya banyak kadar airnya maka semakin semakin sedikir ketukannya.
A
B C
( )
55
54
5
5
5 4 ,
50
4
4
4
4
)
45
44
A (
4
4
4
40
,
5 ,5
4
0
0 5 0 5 0 5 0 5
(
Kesimpulan : Dari grafik diatas dapat didapatkan bahwa nilai (N) adalah sebesar
39 %. Sehingga semakin banyak kadar air yang digunakan pada tanah maka
semakin sedikit pula pukulan yang dihasilkan.
6.2.4 Perhitungan
Batas Plastis
Nomor Cawan 1 2
6.3.1 TujuanPercobaan
6.3.4 Perhitungan
𝐖𝐯
Kadar Air (𝐰) = 𝐖𝐬 𝒙𝟏𝟎𝟎%
𝐕−𝐕𝐬
Shrinkage Limit = 𝐒𝐋 = 𝐖 − 𝒙 𝟏𝟎𝟎%
𝐖𝐬
Dimana :
Ws = Berat Tanah Asli
V = Volume Tanah Asli
Vs = Volume Tanah Kering
V-V0
SL = W - x 100 % 13,94 9,99
W0
Rata-Rata SL 11,96
Kesimpulan :
Pengurangan kadar air tidak akan menyebabkan pengurangan volume massa
tanah, tetapi penambahan kadar air akan menyebabkan volume massa tanah.
KESIMPULAN
Berdasarkan pemeriksaan batas – batas
Atterberg diperoleh :
Batas Cair (LL) : 39 %
Batas Plastic (PL) : 30,72 %
Batas Susut (SL) : 11,96 %
Jadi,
IP (Indeks Plastisitas) = LL – PL
= 39% - 30,72%
= 8,28%
GI = (F-35)(0,2+0,005(LL-40)+0,01(F-15)(IP-10))
= (50,23 – 35)(0,2+0,005(39-40)+0,01(50,23-15)(8,28-10))
= (15,23)(0,2+0,005(-1)+0,01(35,23)(-1,72)
= (15,23)(0,195)-0,60
= 2,37%
Kesimpulan: berdasarkan hasil dari presentase lolos saringan nomor 200 sebesar
50,23, batas cair sebesar 39%, Indek Plastisitas (IP) sebesar 8,28%, dan GI sebesar
2,37%. Maka hasil klasifikasi tanah dari tabel AASHTO yang diuji adalah tanah
berlanau dengan kondisi sedang sampai buruk dan termasuk dalam klasifikasi
kelompok A-4
SHRINKAGE LIMIT
Penjelasan
Satuan Metode Metode Metode Metode Metode Metode Metode Metode
A B C D A B C D
Cetakan Volume ft3 1/30 1/13,33 1/30 1/13,33 1/30 1/13,33 1/30 1/13,33
cm3 943,9 2124,3 943,9 2124,3 943,9 2124,3 943,9 2124,3
inch 4,58 4,58 4,58 4,58 4,58 4,58 4,58 4,58
Tinggi
mm 116,33 116,34 116,33 116,34 116,33 116,34 116,33 116,34
inch 4 6 4 6 4 6 4 6
Diameter
mm 101,6 152,4 101,6 152,4 101,6 152,4 101,6 152,4
7.4. Perhitungan
𝐵2−𝐵1
γ=
𝒗
Dimana :
Dimana :
𝛾d = Berat Isi kering (gram/cm3)
W = kadar air (%)
𝐺𝑠.𝛾𝑤
γd = 1+𝑊 𝐺𝑠
Dimana :
1,35
1,3
Zero air void
1,25
1,2
1,05
1
39 40 41 42 43 44 45 46 47
Kadar Air - w (%)
Kesimpulan: dari grafik diatas didapatkan nilai 𝛾d(max) = 1,18 gr/cc dan omc = 43 %
beban
Harga Tegangan Penetrasi =
luas piston
200
Beban (Lbs)
150
100
50
0
0 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25 0,3 0,35 0,4 0,45
Penurunan (Inc)
=4%
= 3,7%
250
200
Beban (Lbs)
150
100
50
0
0 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25 0,3 0,35 0,4 0,45
Penurunan (Inc)
= 5,16 % =5%
350
300
Beban (Lbs)
250
200
150
100
50
0
0 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25 0,3 0,35 0,4 0,45
Penurunan (Inc)
= 6,6 % = 9,6%
1,6 1,6
1,5 1,5
1,3 1,3
yd(max)=1,18
1,2 1,2
1,1 1,1
1 1
OMC = 43 CBR RENCANA
0,9 0,9
39 40 41 42 43 44 45 46 47 0 1 2 3 4 5 6 7
Kadar Air - w (%) Nilai CBR %
Kesimpulan : dari grafik di atas di dapat nilai yd(max) = 1,18 gr/cc dan 43%