Anda di halaman 1dari 3

1.

Letak Geografis merupakan letak suatu benda, objek, ataupun wilayah yang dapat di lihat
pada posisi sebenarnya. Letak geografis bisa digunakan untuk mengenali posisi suatu
negara, contohnya Indonesia. Berdasarkan letak dan kondisi geografisnya, Indonesia
berada diantara dua benua besar yaitu Benua Asia dan Benua Australia. Lalu, Indonesia
juga berada diantara dua samudera besar yaitu Samudera Pasifik dan Samudera Hindia.
Tentu saja, posisi geografis Indonesia di tingkat ASEAN maupun dunia itu menjadi sangat
penting. Mengapa menjadi sangat penting? karena, dengan mengetahui letak dan posisi
geografis kita dapat memperoleh informasi suatu tempat, lokasi, dan kondisi daerah itu.
Kondisi dan sifat-sifat di tiap negara pada dasarnya juga berbeda-beda. Karena pentingnya
posisi geografis Indonesia, hal tersebut memberikan pengaruh dan keuntungan letak dan
posisi geografis Indonesia baik di tingkat ASEAN maupun dunia. Dibawah ini akan
dipaparkan mengenai pengaruh letak dan posisi geografis Indonesia serta keuntungan letak
dan posisi geografis Indonesia.

2.
Peran yang dapat saya lakukan selaku mahasiswa dalam menghadapi Ancaman,
Tantangan, Hambatan dan Gangguan dari dalam negeri maupun dari luar negeri yang
bersifat non fisik adalah dengan cara meningkatkan rasa kesadaran berbangsa dan
bernegara, menghayati makna dari demokrasi, menghargai perbedaan, menghargai
pendapat dari orang lain, tak memaksakan kehendak orang lain, meningkatkan rasa cinta
terhadap tanah air  dengan cara pengadilan tulus terhadap masyarakat, ikut serta dalam
memajukan bangsa dan negara dengan berkarya, lebih meningkatkan kepatuhan dan
kesadaran pada hukum dan undang-undang, menjunjung tinggi hak asasi manusia,
memberikan pengenalan spiritual kepada masyarakat dengan tujuan menangkal pengaruh-
pengaruh dari budaya asing yang tak sejalan dengan norma-norma kehidupan bangsa
Indonesia, serta meningkatkan kepada Tuhan melalui ibadah sesuai agama dan
kepercayaan masing-masing. 

3.
ATHG adalah singkatan dari Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan. Ancaman
adalah usaha yang dinilai bisa membahayakan keutuhan wilayah, keselamatan bangsa dan
kedaulatan negara. Tantangan adalah usaha yang digunakan agar suatu tujuan tertahan.
Hambatan adalah usaha yang berasal dari diri sendiri dan mempunyai sifat untuk
melemahkan dan menghalangi secara tak konsepsional. Gangguan adalah usaha dari luar
yang mempunyai sifat melemahkan dan menghalangi secara tidak terarah. Penyebab
munculnya ATHG (Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan) disebabkan oleh
beberapa faktor-faktor berikut, seperti:
1. Kurangnya sikap toleransi antar masyarakat Indonesia
Toleransi adalah sikap saling menghargai dan menerima perbedaan dari berbagai perilaku,
ras, suku, agama, bahasa, budaya, dan etnis yang ada di dunia ini. Toleransi tumbuh
dengan adanya kesadaran bahwasannya keberagaman itu terjadi karena sejarah dengan
semua faktor yang memengaruhinya.Padahal, menghargai keberagaman merupakan salah
satu cara untuk menjaga persatuan dan mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia. Oleh
karena itu seharusnya masyarakat harus bisa menumbuhkan sikap toleransi antar
masyarakat, karena jika tidak maka akan bisa menyebabkan munculnya di negara Indonesia
yang dapat memecah bela Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) seperti:
Perpecahan bangsa karena konflik sosial dalam kehidupan bermasyarakat bisa juga karena
ekonomi, status sosial, ras, suku, agama, kebudayaan. Serta menimbulkan pandangan dan
sikap merendahkan budaya lain.
2. Kurangnya kesadaran masyarakat Indonesia atas ancaman dan gangguan dari luar.
Ancaman ini muncul dari berkembangnya kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
(IPTEK) di era revolusi industri 4.0. Di negara Indonesia, contohnya pada daerah Natuna
Kepulauan di Laut Cina Selatan, di daerah Natuna ini menjadi peluang terjadinya konflik
baru. Karena, daerah Natuna berada pada sisi utara pulau Kalimantan dimana sering
terjadinya konflik klaim wilayah yang saling tumpah tindih antara beberapa negara seperti
Brunei, Malaysia, Vietnam, Taiwan dan Tiongkok. Di sisi masyarakat, masyarakat Indonesia
seperti terlena dengan kecanggihan dan kemajuan dari teknologi, tanpa disadari banyak
sekali dampak-dampak negatif, ancaman dan gangguan dari luar yang tanpa disadari
masyarakat terima dan bisa mempengaruhi masyarakat Indonesia, oleh karena  itu
masyarakat harus bisa mulai menyaring dan menggunakan kemajuan dari teknologi ini
dengan baik. Karena jika tidak, maka akan munculnya Ancaman, Tantangan, Hambatan dan
Gangguan di negara Indonesia yang dapat memecah bela Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI).
3. Dampak negatif globalisasi.
Globalisasi memberikan dampak negatif pada kehidupan masyarakat Indonesia seperti
terjadinya kesenjangan sosial, sikap individualistik, pola hidup masyarakat yang konsumtif,
pola hidup masyarakat mengalami perubahan dan pergaulan bebas. Disisi lain terjadinya
globalisasi perekonomian dapat membuka peluang pasar masuknya produk-produk dalam
negeri ke pasar Internasional. Dan juga sebaliknya, dapat membuka peluang masuknya
produk-produk global masuk ke pasar lokal (domestik). Masyarakat harus bisa mengikuti
arus globalisasi tanpa harus terjebak dalam dampak negatifnya.Jika dampak negatif ini
terus-menerus terjadi maka akan munculnya Ancaman, Tantangan, Hambatan dan
Gangguan di negara Indonesia yang dapat memecah bela Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI).
4. Ancaman non militer dibidang politik.
Ancaman non militer dibidang politik, seperti provokasi, intimidasi dan juga blokade politik.
Hal ini dapat memicu terjadinya Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan di negara
Indonesia yang dapat memecah bela Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) apabila
Indonesia tidak bisa mengatasi hal ini.
5. Ancaman dibidang sosial budaya.
Ancaman dibidang sosial budaya dapat berasal dalam negeri dan dari luar negeri. Ancaman
dari dalam negeri disebabkan oleh kebodohan, keterbelakangan, ketidakadilan dan isu-isu
kemiskinan. Jika ancaman ini tidak dapat diatasi maka akan yang dapat memecah bela
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

4.
Indonesia sebagai negara kepulauan yang terdiri dari beragam suku, ras, agama, budaya
dan etnis sudah pasti mempunyai landasan ideologi untuk menginklusi keberagaman.
Ideologi Pancasila dan semboyannya yang berbunyi "Bhinneka Tunggal Ika" mempunyai
makna "walaupun berbeda-beda pada hakikatnya Indonesia tetap satu". Salah satu fungsi
Ideologi Pancasila ialah menjadi pedoman hidup bangsa Indonesia untuk menjaga keutuhan
negara. Berikut akan ditelaah bagaimana cara untuk memperkuat ideologi Pancasila
sebagai usaha untuk memperkuat wawasan ideologi Indonesia terkait dengan pembinaan
ketahanan nasional. Hal ini dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Pembinaan Ideologi.
Tafsiran tentang ideologi berbangsa biasanya akan berbeda dan semakin menyimpang dari
rumusan dasar yang sudah ditetapkan pendiri bangsa Indonesia. Maka untuk itu harus
dilakukan upaya agar mewujudkan tujuan ketahanan nasional secara ideologi, diantaranya :
• Pengamalan Pancasila yang berkaitan dengan keadaan sebenarnya dan juga dengan
pandangan diri sendiri (objektif dan subjektif).
• Pancasila selaku ideologi terbuka hendaklah direlevansikan dan diaktualisasikan agar bisa
membimbing dan mengarahkan kehidupan bermasyarakat dengan luas.
• Wawasan nusantara serta Bhinneka Tunggal Ika wajib dikembangkan dan ditanamkan
pada masyarakat sejak dini. Supaya toleransi masyarakat dalam kehidupan yang beragam
akan selalu terjaga sehingga nantinya bisa berhasil menjaga persatuan dan kesatuan
bangsa juga kesatuan wilayah.
2. Pendidikan dan Pencerdasan Untuk Anak Bangsa.
Dalam hal pendidikan negara harus bisa membangun pendidikan pancasila dan pendidikan
kewarganegaraan di semua jenjang pendidikan. Pendidikan adalah cara yang dilakukan
guna mencerdaskan pola pikir anak bangsa untuk memahami hal-hal dan bidang seperti
politik, ekonomi, sosial, budaya, dan bidang lainnya yang mempunyai dampak positif untuk
ketahanan nasional di Indonesia.
3. Pencapaian keberhasilan saat mencerdaskan anak bangsa mempunyai pengaruh yang
istimewa.
yaitu akan membuat anak bangsa tak akan mudah dipengaruhi oleh bangsa asing. Ini
disebabkan karena anak bangsa mempunyai pondasi yang kuat untuk percaya pada
kemampuan dirinya sendiri. Lain dari itu, perkembangan ilmu pengetahuan akan konstektual
dan tak akan menyeragamkan perbedaan yang sudah lama ada ada.
4. Berdikari.
Berdikari atau yang dikenal dengan Berdiri diatas kaki sendiri adalah sifat ketahanan
nasional. Dalam upaya untuk menjaga dan meningkatkan ketahanan nasional, negara wajib
membuat dan menerapkan kebijakan seperti legislasi peraturan perundang-undangan.
Negara harus mempunyai pemahaman dan pengetahuan yang sama mengenai Pancasila
dari tahap persiapan, tahap pembahasan dan tahap persetujuan akhir. Kebijakan terus
harus bisa memberi ruang untuk masyarakat Indonesia supaya bisa mandiri. 
5. Memantapkan Kesadaran Bela Negara.
Bela negara merupakan kewajiban oleh tiap-tiap warga negara. Masalah keamanan tak
hanya muncul dari luar (invasi negara) lain saja, tetapi bisa juga muncul dari dalam negeri,
yang disebabkan dari masalah-masalah di bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya
(SARA), dan yang lainnya. Oleh sebab itu, pentingnya untuk menjaga dan memantapkan
stabilitas keamanan juga aspek kehidupan yang lain. 
6. Semangat Gotong Royong Masyarakat Yang kuat.
Supaya terwujudnya asas-asas ketahanan nasional adalah dengan perilaku kolektif
masyarakat. Kerja sama dan menghargai perbedaan bisa menciptakan suatu negara yang
berdaulat, adil dan makmur tanpa membedakan golongan-golongan dapat semakin mudah
serta memperkuat ketahanan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
7. Mengikuti Perkembangan Zaman.
Ketahanan nasional itu bersifat tidak tetap, oleh dari itu kita harus bisa menyesuaikan situasi
dan juga kondisi dari bangsa dan negara Indonesia. Agar bisa memperkuat memperkuat
wawasan ideologi Indonesia dan ketahanan nasional.

Anda mungkin juga menyukai