Ringkasan tampilkan
Rivan Nurmulki mulai mencoba bermain bola voli pada tahun 2012 tepat
di usianya yang ke 17. Semakin lama ia bermain bola voli, akhirya ia mulai
mencitai permainan olahraga tersebut.
Dari kecintaannya bermain bola voli, skill rivanpun naik dan
menjadikannya salah satu pemain yang mengikuti turnamen bola voli.
Berbagai turnamen telah ia ikuti di daerah bangko, jambi kala itu.
Saat dulu Rivan ditunjuk oleh Tim Marangin untuk mengikuti Pekan
Olahraga Daerah [ Porda ] Privinsi Jambi, sebelum ia berangkat menuju
tempat yang telah ditunjuk, ia terlebih dahulu mengumpulkan uang
dengan menjual ayam untuk biaya beli bensin.
Bakat Rivan saat bermain di Kapoldar tersebut, terpantau olah salah satu
pemandu bakat dari klub Surabaya Samator. Dengan cara bermainnya
Rivan, membuat mereka tertarik untuk mengajak Rivan masuk ke klub
Surabaya Samator.
Rivan akhirnya di ajak masuk dalam klub tersebut. pada saat itu tinggi
badan rivan mencapai 194 cm. Tinggi badan tersebut adalah ukuran ideal
bagi pemain bola voli.
Prestasi
Rivan adalah pemain bola voli yang sifatnya pemalu. Pada tahun 2016 di
ajang Proliga, ia mendapatkan penghargaan MVP [ Most Valuable Player ].
Pada tahun 2016 di ajang Proliga ia telah berhasil membawa timnya juara,
pada ajang PON 2016 pun ia telah berhasil mempertahankan emas untuk
Jawa Timur dan membawa sukses klub Samator menjadi juara.
Pada tahun 2017, dalam kejuaraan Asia Rivan Nurmulki juga berhasil
kembali unjuk gigi dengan mendapatkan penghargaan The Best Opposite
Spiker yang dimana ia telah mengalahkan spiker-spiker terbaik asia
lainnya.
Latihan yang dilakukanya tersebut adalah untuk menjadi salah satu tulang
punggung timnas Indonesia di masa yang akan datang menggantikan
senior-seniornya.