Anda di halaman 1dari 14

HASIL SPSS

1. Data Kesehatan 2019: Puskesmas Blora

a. Data Frekuensi Remaja

No. Umur Pendidikan Fungsi Afektif Keluarga Perilaku Merokok Remaja Tingkat Stress
1 15 Tidak Sekolah Cukup Tidak Merokok 2
2 14 Tidak Tamat SD Cukup Tidak Merokok 0
3 15 Tidak Tamat SD Cukup Merokok 1
4 15 Tamat SD Cukup Merokok 1
5 15 Tamat SD Cukup Merokok 4
6 14 Tidak Tamat SD Cukup Merokok 10
7 14 Tamat SD Cukup Tidak Merokok 0
8 14 Tamat SD Cukup Tidak Merokok 10
9 15 Tamat SD Cukup Merokok 9
10 14 Tamat SD Cukup Merokok 0
11 16 Tamat SD Kurang Merokok 10
12 15 Tamat SD Cukup Tidak Merokok 0
13 15 Tamat SD Kurang Merokok 1
14 15 Tamat SMP Cukup Merokok 2
15 14 Tamat SMP Cukup Merokok 2
16 16 Tamat SMP Cukup Merokok 6
17 17 Tamat SD Cukup Merokok 5
18 16 Tamat SMP Cukup Merokok 9
19 14 Tamat SMP Cukup Merokok 0
20 16 Tamat SMA Cukup Merokok 6
21 15 Tidak Tamat SD Cukup Merokok 0
22 15 Tidak Tamat SD Kurang Merokok 10
23 15 Tidak Sekolah Cukup Merokok 0
24 16 Tamat SMP Kurang Merokok 10
25 15 Tamat SMP Kurang Merokok 0
26 15 Tamat SMP Cukup Merokok 4
27 15 Tamat SD Cukup Merokok 9
28 14 Tamat SMA Cukup Merokok 3
29 15 Tamat SMA Cukup Merokok 0
30 14 Tamat PT Cukup Merokok 5
31 15 Tamat SD Cukup Tidak Merokok 6
32 15 Tamat SD Baik Tidak Merokok 2
33 16 Tidak Tamat SD Cukup Merokok 10
34 15 Tidak Tamat SD Kurang Merokok 1
35 15 Tamat SMA Cukup Merokok 2
36 17 Tidak Tamat SD Cukup Merokok 9
37 14 Tamat PT Cukup Merokok 7
38 15 Tamat SD Kurang Merokok 4
39 15 Tamat SMP Kurang Merokok 4
40 15 Tamat SD Cukup Merokok 6
41 15 Tamat SMP Cukup Merokok 6
42 15 Tamat SD Cukup Tidak Merokok 4
43 15 Tamat SD Cukup Merokok 2
44 17 Tamat SMP Kurang Merokok 0
45 15 Tidak Tamat SD Cukup Merokok 10
46 15 Tidak Tamat SD Kurang Merokok 3
47 15 Tidak Tamat SD Cukup Tidak Merokok 3
48 14 Tamat SMP Baik Tidak Merokok 9
49 17 Tamat SD Cukup Merokok 4
50 17 Tidak Tamat SD Kurang Merokok 5

b. Data yang didapatkan diolah melalui software statistic SPSS versi 15.0

No. Umur Fungsi Afektif Keluarga Perilaku Merokok Remaja Pendidikan Tingkat Stress
1 15 2 2 1 2
2 14 2 2 2 0
3 15 2 1 2 1
4 15 2 1 3 1
5 15 2 1 3 4
6 14 2 1 2 10
7 14 2 2 3 0
8 14 2 2 3 10
9 15 2 1 3 9
10 14 2 1 3 0
11 16 1 1 3 10
12 15 2 2 3 0
13 15 1 1 3 1
14 15 2 1 4 2
15 14 2 1 4 2
16 16 2 1 4 6
17 17 2 1 3 5
18 16 2 1 4 9
19 14 2 1 4 0
20 16 2 1 5 6
21 15 2 1 2 0
22 15 1 1 2 10
23 15 2 1 1 0
24 16 1 1 4 10
25 15 1 1 4 0
26 15 2 1 4 4
27 15 2 1 3 9
28 14 2 1 5 3
29 15 2 1 5 0
30 14 2 1 6 5
31 15 2 2 3 6
32 15 3 2 3 2
33 16 2 1 2 10
34 15 1 1 2 1
35 15 2 1 5 2
36 17 2 1 2 9
37 14 2 1 6 7
38 15 1 1 3 4
39 15 1 1 4 4
40 15 2 1 3 6
41 15 2 1 4 6
42 15 2 2 3 4
43 15 2 1 3 2
44 17 1 1 4 0
45 15 2 1 2 10
46 15 1 1 2 3
47 15 2 2 2 3
48 14 3 2 4 9
49 17 2 1 3 4
50 17 1 1 2 5

c. Analisis Univariat

Statistics

Umur Fungsi Afektif Perilaku Merokok Pendidikan Tingkat Stress


N Valid 50 50 50 50 50
Missing 0 0 0 0 0
Mean 15,10 1,82 1,20 3,20 4,32
Median 15,00 2,00 1,00 3,00 4,00
Mode 15 2 1 3 0
Std. Deviation ,863 ,482 ,404 1,143 3,577
Variance ,745 ,232 ,163 1,306 12,793
Range 3 2 1 5 10
Minimum 14 1 1 1 0
Maximum 17 3 2 6 10
Sum 755 91 60 160 216
Frequency Table
Umur

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent


Valid 14 11 22,0 22,0 22,0
15 28 56,0 56,0 78,0
16 6 12,0 12,0 90,0
17 5 10,0 10,0 100,0
Total 50 100,0 100,0

Fungsi Afektif

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent


Valid Kurang 11 22,0 22,0 22,0
Cukup 37 74,0 74,0 96,0
Baik 2 4,0 4,0 100,0
Total 50 100,0 100,0

Perilaku Merokok

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent


Valid Merokok 40 80,0 80,0 80,0
Tidak Merokok 10 20,0 20,0 100,0
Total 50 100,0 100,0

Pendidikan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent


Valid Tidak Sekolah 2 4,0 4,0 4,0
Tidak Tamat SD 12 24,0 24,0 28,0
Tamat SD 18 36,0 36,0 64,0
Tamat SMP 12 24,0 24,0 88,0
Tamat SMA 4 8,0 8,0 96,0
Tamat PT (D3, S1, dst) 2 4,0 4,0 100,0
Total 50 100,0 100,0
Tingkat Stress

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent


Valid 0 10 20,0 20,0 20,0
1 4 8,0 8,0 28,0
2 6 12,0 12,0 40,0
3 3 6,0 6,0 46,0
4 6 12,0 12,0 58,0
5 3 6,0 6,0 64,0
6 5 10,0 10,0 74,0
7 1 2,0 2,0 76,0
9 5 10,0 10,0 86,0
10 7 14,0 14,0 100,0
Total 50 100,0 100,0

Bar Chart

Umur

60

50

40
Percent

30

20

10

0
14 15 16 17
Umur
Fungsi Afektif

80

60
Percent

40

20

0
Kurang Cukup Baik
Fungsi Afektif

Perilaku Merokok

80

60
Percent

40

20

0
Merokok Tidak Merokok
Perilaku Merokok
Pendidikan

40

30
Percent

20

10

0
Tidak Sekolah Tidak Tamat SD Tamat SD Tamat SMP Tamat SMA Tamat PT (D3,
S1, dst)
Pendidikan

Tingkat Stress

20

15
Percent

10

0
0 1 2 3 4 5 6 7 9 10
Tingkat Stress
d. Analisis Deskriptif

Interprestasi Data

Umur Frekuensi Presentase


14 11 22%
Tahun
15 28 56%
Tahun
16 6 12%
Tahun
17 5 10%
Tahun
Total 50 100%

Berdasarkan tabel diatas, maka remaja yang mengikuti posyandu remaja dengan
rentang usia 14 tahun sejumlah 11 orang, usia 15 tahun sejumlah 28 orang, usia 16
tahun sejumlah 6 orang, dan usia 17 tahun sejumlah 5 orang.

Fungsi Frekuensi Presentase


Afektif
Kurang 11 22%
Cukup 37 74%
Baik 2 4%
Total 50 100%

Berdasarkan tabel diatas, maka remaja yang mengikuti posyandu remaja dengan
fungsi afektif keluarga yang dirasakan oleh remaja yang berkategori kurang
sejumlah 11 orang, kategori cukup sejumlah 37 orang, dan berkategori baik
sejumlah 2 orang.
e. Analisis Bivariat

Correlations

Fungsi Afektif Perilaku Merokok


Fungsi Afektif Pearson
1 ,398(**)
Correlation
Sig. (2-tailed) ,004
N 50 50
Perilaku Merokok Pearson
,398(**) 1
Correlation
Sig. (2-tailed) ,004
N 50 50
**Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Fungsi Afektif * Perilaku Merokok Crosstabulation

Count
Perilaku Merokok
Total
Merokok Tidak Merokok
Fungsi Afektif Kurang 11 0 11
Cukup 29 8 37
Baik 0 2 2
Total 40 10 50

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2-sided)


Pearson
10,811(a) 2 ,004
Chi-Square
Likelihood Ratio 11,407 2 ,003
Linear-by-Linear
7,772 1 ,005
Association
N of Valid Cases 50
a 3 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,40.

Symmetric Measures

Asymp. Std. Approx. Approx.


Value Error(a) T(b) Sig.
Interval by Interval Pearson's R ,398 ,089 3,008 ,004(c)
Ordinal by Ordinal Spearman Correlation ,381 ,085 2,853 ,006(c)
N of Valid Cases 50
a Not assuming the null hypothesis.
b Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.
c Based on normal approximation.

f. Interprestasi Analisis Bivariat

Perilaku Merokok
Total P value
Merokok Tidak Merokok
Kurang 11 0 11
Fungsi
Cukup 29 8 37
Afektif 0,004
Baik 0 2 2
Total 40 10 50

Berdasarkan tabel uji analisis bivariat, didapatkan hasil bahwa fungsi afektif
mempunyai hubungan dengan perilaku merokok remaja dengan nilai p value < 0,05.
Maka dapat disimpulkan bahwa, H0 ditolak yang berarti terdapat hubungan antara
perilaku merokok remaja dengan fungsi afektif keluarga.

g. Data Asli dan Output


2. Hasil Gambar
Pada gambar tersebut menunjukkan adanya perubahan presentase kematian
akibat penyakit yakni berasal dari penyakit tidak menular (PTM) dengan rentang usia
0 hari – 80 tahun. PTM menyumbang sekitar 40,5 juta (71%) dari 56,9 juta kematian
di seluruh dunia pada tahun 2016, dan untuk diperkirakan 17,0 juta (57%) dari 29,8
juta kematian pada orang yang berusia kurang dari 70 tahun usia umumnya digunakan
untuk mendefinisikan kematian dini. PTM bertanggung jawab untuk sebagian besar
kematian pada orang-orang dari segala usia, kecuali orang-orang yang sangat muda,
terhitung setidaknya 25% dari semua kematian di setiap kelompok usia di atas 10
tahun, dan lebih banyak lagi dari setengah kematian pada kelompok usia di atas 40
tahun. Pada negara yang mempunyai penghasilan tinggi, penyakit yang sering terjadi
ialah kanker dengan presentase 42 – 44 serta penyakit diabetes. Pertama, diperkirakan
1,7 juta kematian akibat PTM pada orang lebih muda dari 30 tahun (4% dari semua
40,5 juta NCD meninggal; 18% dari 9,3 juta kematian dalam kelompok usia ini
adalah tidak termasuk dalam indikator. Dari jumlah tersebut, sekitar 0.6 juta kematian
diperkirakan dari NCD4 dan 1,2 juta dari semua NCD lainnya. Dalam kelompok usia
ini, yang terbesar. Penyebab kematian terkait PTM pada tahun 2016 adalah penyakit
bawaan anomali jantung (sekitar 230.000 kematian; 2,5% dari semuanya) 9·3 juta
kematian; 13,3% dari 1,7 juta kematian PTM), gangguan sel sabit (71000; 0.8%;
4·1%), penyakit jantung iskemik (67000; 0,7%; 3,9%), stroke (63000; 0,7%; 3,7%),
penyakit ginjal (61000; 0,7%; 3,6%), dan leukemia (58000; 0,6%; 3,4%). Kematian
akibat PTM selain PTM pada orang berusia 30–70 tahun juga tidak termasuk dalam
indikator. Ini 2,8 juta kematian menyumbang 7% dari semua kematian PTM (18%
dari 15,2 juta kematian PTM pada kelompok usia ini). Penyebab terbesar dari ini
adalah sirosis hati dan penyakit ginjal. Selanjutnya, diperkirakan 23,6 juta kematian
NCD pada orang berusia 70 tahun dan lebih tua (58% dari semua PTM) kematian)
tidak termasuk. Dari jumlah tersebut, diperkirakan 10,3 juta (44%) adalah orang
berusia 70-79 tahun, dan 13,3 juta (56%) pada orang berusia 80 tahun dan lebih tua.
11,4 juta (48%) dari 23,6 juta kematian ini diperkirakan berasal dari penyakit
kardiovaskular, dan 7,8 juta (33%) lainnya berasal dari kanker, kronis penyakit
pernapasan, dan diabetes.
3. Hasil Gambar
Pada decade ini terjadinya penurunan tingkat kematian. Sedangkan pada negara Eropa
tengah dan timur, angka kematian tertinggi pada penyakit kardiovaskuler. Penyakit
kardiovaskular juga merupakan penyumbang terbesar perubahan keseluruhan dalam
kematian PTM di sebagian besar negara berpenghasilan rendah dan menengah
lainnya, meskipun kanker, penyakit pernapasan kronis, dan PTM lainnya
bersama-sama menyumbang sebanyak atau lebih dari penyakit kardiovaskular di
beberapa negara. Khususnya di Cina, India, dan beberapa negara berpenghasilan
rendah dan menengah lainnya, penyakit pernapasan kronis menyumbang sebagian
besar dari penurunan kematian dini PTM, dan untuk mayoritas penurunan dalam
kasus pria di India. Penurunan angka kematian akibat kanker dapat diterima
pelayanan Kesehatan sebesar 46 dengan presentase penyakit kolorektal, payudara,
serviks, uterus, testis, kandung kemih, dan kanker tiroid, melanoma dan kanker kulit
non-melanoma, limfoma Hodgkin, dan untuk mereka yang berusia 45 tahun ke bawah
mengalami leukemia berkorelasi sedang dengan penurunan angka kematian dari
kanker lain (koefisien korelasi 0,38 untuk perempuan dan 0.59 untuk laki-laki).
Berpenghasilan paling tinggi negara memiliki penurunan kanker yang lebih besar
yang dapat diterima perawatan kesehatan daripada kanker lainnya, seperti yang
dilakukan beberapa negara berpenghasilan menengah. Demikian pula, penurunan
kanker berhubungan dengan merokok (mulut dan orofaringeal, esofagus, lambung,
kolorektal, hati, pankreas, trakea, bronkus, paru-paru, serviks uterus, kandung kemih,
dan kanker ginjal) dan mereka yang tidak terkait dengan merokok adalah berkorelasi
sedang (koefisien korelasi 0,57 untuk perempuan dan 0.65 untuk laki-laki).
Khususnya, kanker terkait merokok menurun lebih lambat daripada apakah mereka
yang tidak terkait dengan merokok di kalangan wanita di negara-negara barat
berpenghasilan tinggi dan di beberapa negara di Eropa tengah dan timur, dan Amerika
Latin dan Karibia.
4. Hasil Gambar
Tahun
Penyakit
1990 1995 2000 2005
Penyakit menular 29.1 23.6 20.7 19.4
TBC 11.3 10.3 10.4 11.0
ISPA 12.0 9.4 6.1 4.6
Diare 5.8 3.9 4.2 3.8
Penyakit Tidak Menular 35.9 42.4 47.8 51.8
Kanker 7.5 9.1 9.9 10.4
Kanker Liver 0.6 0.7 0.8 0.8
Kanker Kolon 0.5 0.6 0.7 0.8
Kanker trakea, Bronkus, dan Paru 1.2 1.6 1.8 1.9
Kanker Payudara 0.6 0.7 0.8 0.9
Kanker Servik 0.6 0.7 0.7 0.7
DM 3.7 4.6 5.2 5.7
IMA 4.9 5.9 6.6 7.3
Stroke 12.4 14.0 16.5 18.4
PJK 3.9 4.5 4.8 4.9
Kasus Eksternal 3.3 4.3 4.5 4.0
Cedera Jalan 3.3 4.3 4.5 4.0
Total 136.6 140.6 146 150.4

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa setiap tahun mengalami


peningkatan kasus kematian berdasarkan penyakit yakni pada tahun 1990 sebanyak
136,6 % kematian dengan presentase terbanyak pada penyakit tidak menular sebesar
39,5%. Pada tahun 1995 mengalami peningkatan presentase sebesar 4% menjadi
140,6% dengan presentase terbantak pada penyakit tidak menular sebanyak 42,4%.
Pada tahun 2000 mengalami kenaikan sebesar 5,4% menjadi 146% dengan presentase
tertinggi pada penyakit tidak menular sebesar 47,8%. Dan pada tahun 2005
mengalami peningkatan sebesar 4,4% yang menjadi 150,4% dengan presentase
terbesar masih diduduki oleh penyakit tidak menular sebesar 51,7%.

Anda mungkin juga menyukai