Anda di halaman 1dari 21

KELOMPOK 3

KEPERAWATAN KRITIS

“ CONGESTIVE HEART FAILURE (CHF) ”


Ade Dwi Amelia (21121001P)
DwiAdelia I P (21121011P)
Niki Melani (21121017P)
Septiani Syafira (21121018P)
Yuli Puteri A (21121022P)
Zulaika (21121023P)
Febrina Sari P (21121026P)
Feno Suci Wulandari (21121028P)
Anatomi Jantung
▪ Vay, (2015) dalam buku anatomi dan fisiologi menerangkan bahwa sistem
peredaran darah terdiri atas jantung, pembuluh darah, dan saluran limfe. Jantung
merupakan organ pemompa besar yang memelihara peredaran melalui seluruh
tubuh. Arteri membawa darah dari jantung. Vena membawa darah ke jantung.
kapiler menggabungkan arteri dan vena. Disini juga terjadi pertukaran gas dalam
cairan ekstraseluler dan interstisial. Jantung adalah organ berupa otot, berbentuk
kerucut, berongga, basisnya diatas, dan puncaknya dibawah. Apeksnya
(puncaknya) miring kesebelah kiri.

2
Lapisan
Jantung Katup jantung

1. Epikardium merupakan lapisan


terluar, memiliki struktur yang
sammadengan perikardium 1. Katup atrioventrikular, memisahkan antara atrium dan ventrikel. Katupini
viseral. memungkinkan darah mengalir dari masing –masing atrium ke ventrikel
2. Miokardium, merupakan lapisan saat diastole ventrikel dan mencegah aliran balik ke atrium saat sistole
tengah yang terdiri atas otot ventrikel. Katup atrioventrikuler ada dua, yaitu katup triskupidalis dan
yangberperan dalam katup biskuspidalis.
menentukan kekuatan
kontraksi. 2. Katup semilunar, memisahkan antara arteri pulmonalis dan aorta dari
3. Endokardium, merupakan lapisan ventrikel. Katup semilunar yang membatasi ventrikel kanan dan arteri
terdalam terdiri atas jaringan pulmonaris disebut katup semilunar pulmonal. Katup yang membatasi
endotel yang melapisi bagian ventikel kiri dan aorta disebut katup semilunar aorta. Adanya katup ini
dalam jantung dan menutupi memungkinkan darah mengalir dari masing-masing ventrikel ke arteri
katung jantung. pulmonalis atau aorta selama sistole ventrikel dan mencegah aliran balik ke
ventrikel sewaktu diastole ventrikel
3
Letak Jantung
Ruang jantung
jantung berada didalam toraks, antara kedua
paru- paru dan dibelakang sternum, dan lebih
menghadap ke kiri daripada ke kanan.

jantung memiliki 4 ruang, yaitu


atrium kanan, atrium kiri, ventrikel
kiri, dan ventrikel kanan. Atrium
terletak di atas ventrikel dan saling
berdampingan. Atrium dan ventrikel
dipisahkan oleh katup satu
arah.Antara organ rongga kanan dan
kiri dipisahkan oleh septum.

4
Fisiologis Jantung

▪ Anderson et al., (2014) menjelaskan bahwa siklus jantung adalah rangkaian kejadian dalam satu
irama jantung. Dalam bentuk yang paling sederhana, siklus jantung adalah kontraksi bersamaan
kedua atrium, yang mengikuti suatu fraksi padadetik berikutnya karena kontraksi bersamaan
kedua ventrikel. Sisklus jantung merupakan periode ketika jantung kontraksi dan relaksasi. Satu
kali siklus jantungsama dengan satu periode sistole (saat ventrikel kontraksi) dan satu periode
diastole( saat ventrikel relaksasi). Normalnya, siklus jantung dimulai dengan depolarisasi spontan
sel pacemarker dari SA node dan berakhir dengan keadaan relaksasi ventrikel.
▪ Pada siklus jantung, sistole(kontraksi) atrium diikuti sistole ventrikel sehingga ada perbedaan
yang berarti antara pergerakan darah dari ventrikel ke arteri. Kontraksi atrium akan diikuti
relaksasi atrium dan ventrikel mulai berkontraksi.
▪ Curah jantung merupakan volume darah yang dipompakan selama satu menit.Curah jantung
ditentukan oleh jumlah denyut jantung permenit dan stroke volume.Isi sekuncup ditentukan oleh:
a. Beban awal (pre-load)
b. Daya kontraksi
c. Beban akhir
5
Konsep Gagal
Jantung Tanda & Gejala

Muttaqin, (2014) dalam buku ajar asuhan keperawatan


klien dengan gangguan sistem kardiovaskular dan
hematologi menjelaskan bahwa, pasien dengan gagal jantung
memiliki tanda dan gejala berdasarkan letak jantung :
Definisi
Gagal jantung didefinisikan sebagai suatu sindrom
Gagal Jantung Kiri : Kongesti pulmonal, Dispnea saat
klinis yang kompleks yang terjadi karena gangguan
beraktifitas (DOE), Ortopnea, Dispnea nocturnal
jantung fungsional atau struktural yang mengganggu
paroksismal (DNP), Batuk kering dan tidak berdahak di
kemampuan ventrikel untuk mengisi atau memompa
awal, lama kelamaan dapat berubahmenjadi batuk berdahak,
darah(Hasibuan, 2018). Gagal jantung juga didefinisikan
Sputum berbusa, banyak dan berwarna pink (berdarah),
sebagai ketidakmampuan jantung yang menyebabkan tidak
Perfusi jaringan yang tidak
dapat memenuhi kebutuhan oksigen metabolisme tubuh.,
memadai,oliguria,takikardi,lemah.
kondisi dimana jantung tidak dapat memompa darah untuk
memenuhi kebutuhan jaringan dalam melakukan
Gagal Jantung Kanan : Edema ekstremitas bawah, Distensi
metabolisme sehingga diperlukan peningkatan tekanan
vena jugularis dan Ascites, Hepatomegali dan nyeri tekan
pada jantung yang abnormal untuk memenuhi kebutuhan
pada kuadran kanan atas abdomen terjadi akibat pembesaran
jaringan tersebut
vena di hepar, Anoreksia, dan kelemahan.
(Rakhmawati&Henniwati,2019).
6
Etiologi
Klasifikasi

Klasifikasi Fungsional gagal jantung menurut New York Secara umum penyebab gagal jantung
Heart Association (NYHA)(2013), sebagai berikut : dikelompokkan sebagai
berikut(Puspita & Fadil, 2020) :
Kelas 1 Tidak ada batasan : aktivitas fisik yang biasa tidak a. Disfungsi miokard
menyebabkan dipsnea napas, palpitasi atau keletihan berlebihan b. Beban tekanan berlebihan-
Kelas 2 Gangguan aktivitas ringan : merasa nyaman ketika pembebanan sistolik (sistolic
beristirahat, tetapi aktivitas biasa menimbulkan keletihan dan overload).
palpitasi. 1) Volume : defek septum atrial,
Kelas 3 Keterbatasan aktifitas fisik yang nyata : merasa defek septum ventrikel, duktus
nyaman ketika beristirahat, tetapi aktivitas yang kurang dari arteriosuspaten
biasa dapat menimbulkan gejala.
2) Tekanan : stenosis aorta, stenosis
Kelas 4 Tidak dapat melakukan aktifitas fisik apapun tanpa
pulmonal, koarktasi aorta
merasa tidak nyaman: gejala gagal jantung kongestif ditemukan
bahkan pada saat istirahat dan ketidaknyamanan semakin
3) Disaritmia
bertambah ketika melakukan aktifitas fisik apapun. c. Beban volume berlebihan-
pembebanan diastolik (diastolic
overload)
d. Peningkatan kebutuhan metabolik
(demand oveload)
7
Patofisiologi
Sumber : (Kemp & Conte,2012)
Dalam (Kemp & Conte, 2012) Jumlah darah yang
dipompa oleh jantung selama periode waktu
tertentu dikenal sebagai curah jantung, yang pada
gilirannya merupakan produk dari Heart Rate (HR)
dan Stroke Volume (SV) dan biasanya 4-8L/m.
selain itu, faktor lain seperti kontraksi ventrikel
sinergis, integritas dinding ventrikel, dan
kompetensi katup semuanya mempengaruhi Cardiac
Ouput (CO). SV didefinsikan sebagai jumlah darah
yang dikeluarkan oleh ventrikel per detak jantung,
dan biasanya 1cc/kg atau sekitar 60-100cc. SV
dipengaruhi oleh tiga faktor utama, yaitu preload,
dimana jumlah peregangan serat miokard pada akhir
diastol,afterload yaitu resistensi yang harus diatasi
agar ventrikel dapat mengeluarkan darah, dan
kontraktilitas, yang merupakan keadaan inotropik
jantung terlepas dari preload atau afterload

8
Pemeriksaan penunjang

Dalam penelitian (Sidarta et al., 2018)


a. Elektrokardiogram (EKG) Untuk mengukur kecepatan dan keteraturan denyut jantung, EKG
hipertrofi atrial atau ventrikuler, penyimpanan aksis iskemia dan kerusakan pola mungkin terlihat.
Disritmia misalnya takikardia fibriasi artial. Kenaikan sgmen ST/T persistensi 6 minggu atau
lebih setelah infark mikokrad menunjukkan adanya aneyrime venctriucler
b. Foto dada (thorax) Untuk mengetahui adanya pembesaran jantung, penimbunan cairan diparu-
paru atau penyakit paru lainnya
c. Darah Brype Natturetic Peptide Untuk mengukur kadar hormon (Brype nattruretic peptide)
yang pada gagal jantung akan meningkat
d. Echocardiography Menggunakan gelombang suara untuk mengetahui ukuran dan bentuk
jantung, serta menilai keadaan ruang jantung dan fungsi katup jantung.

10
Penatalaksanaan

PERKI, (2020)
a. Penggunaan obat-obatan golongan diuretik,
b. Terapi oksigen.
c. Manajemen perawatan mandiri Manajemen yaitu dapat didefinisikan sebagai tindakan yang
bertujuan untuk menjaga stabilitas fisik, menghindari perilaku yang dapat memperburuk kondisi dan
mendeteksi gejala awal perburukan gagal jantung.
d. Ketaatan pasien berobat Ketaatan pasien untuk berobat dapat mempengaruhi morbiditas,
moralitasdan kualitas hidup pasien.
e. Pemantauan berat badan mandiri Pasien harus memantau berat badan rutin setiap hari, jika
terdapat kenaikan berat badan >2kg dalam 3 hari, pasien harus menaikkan dosis diuretik atas
pertimbangan dokter.
f. Asupan cairan Restriksi cairan 900 ml 1,2 liter/hari dipertimbangkan terutama pada pasien dengan
gejala berat yang disertai hiponatremia. Restriksi cairan rutin pada semua pasien dengan gejala
ringan sampai sedang tidak memberikan keuntungan klinis.
g. Olahraga
11
ASUHAN KEPERAWATAN CHF (Congestive
Heart Failure)
Identitas Identitas pasien yang bisa di kaji adalah nama, usia, jenis kelamin, suku bangsa,
pasien agama, diagnose medis, alamat, dan warna triage.

Primary Airway: Hidung/mulut: Simetris/sekret, penciuman, mukosa,saliva


Survey Suara napas: wheezing/ronchi
Breathing: RR: Tidak teratur/dipsnea
Circulation: Pucat/sianosis, Nadi: Teraba, TD: Hipertensi, Suhu: Normal
Secondary Disability: Tingkat kesadaran (GCS: E: V: M: ) Pupil: isokor
Survey Fungsi bicara: normal
Exposure: Tidak ada jejas/trauma

1. Wawancara
a) Keluhan utama yaitu keluhan yang pertama kali di rasakan saat ini. Pasien mengatakan sesak dan pusing, nyeri
di bagian leher, pasien mengatakan jatuh di depan rumah, pasien mengtakan nyeri di leher dan kepala, pasien
mengatakan mempunyai riwayat hipertensi.
b) Riwayat kesehatan sekarang yaitu keluhan dan penyakit yang di rasakan saat ini: mengatakan sesak dan
pusing, nyeri di bagian leher, pasien mengatakan jatuh di depan rumah, pasien mengtakan nyeri di leher dan
kepala.
c) Riwayat kesehatan dahulu.
12
d) Riwayat kesehatan keluarga
Secondary
Survey

2. Pemeriksaan fisik
a) Pemeriksaan umum
b) TTV (tekanan darah, nadi, napas, suhu), kesadaran.
c) Kepala : simetris
d) Rambut dan kulit kepala
I: warna rambut, ada tidaknya ketombe pada kulit kepala, rambut rontok/tidak
P: Ada tidaknya massa, ada tidaknya nyeri tekan
e) Mata Inspeksi simetris/ tidak, konjungtiva anemis/tidak, sklere ikterik/tidak,pupil
isokor/anisokor, pengelihatan kabur/ tidak.
f) Mulut dan gigi Inspeksi mukosa lembab atau tidak, sianosis/tidak, lidah bersih/ tidak, ada
karies/tidak, kelengkapan gigi.
g) Leher : Inspeksi adanya pembesaran kelenjar tiroid dan KGB/tidak
h) Abdomen: normal/simetris
i) Ekstermitas Ekstermitas atas: edema,kesemutan
Ekternitas bawah :edema, reflek patella
13 j) Keadaan emosional
Pengkajian psikososial
budaya dan spiritual

1. Data psikologis
a) Perasaan pasien setelah mengalami masalah ini
b) Cara mengatasi perasaan tersebut
c) Rencana pasien setelah masalahnya terselesaikan
2. Data budaya Pekerjaan, kebiasaan, dan kehidupan sehari-hari.
3. Data spiritual
a) Aktivitas ibadah dan kegiatan keagamaan yang biasa dilakukan sehari-hari
b) Aktivitas ibadah dan kegiatan keagamaan yang sekarang tidak dapat dilaksanakan
c) Perasaan pasien akibat tidak dapat melaksanakan hal tersebut
d) Upaya pasien mengatasi perasan tersebut
e) Keyakinan pasien tentang peristiwa atau masalah kesehatan yang Pemeriksaan penunjang
(diagnostic)

Pemeriksaan penunjang : Pemeriksaan labor dan pemeriksaan diagnostik


Penatalaksanaan : Cairan/terapi
14
• Diagnosis keperawatan yang muncul menurut SDKI,
(2017) pada pasien hipertensi, yaitu:

a. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan


Diagnosis kontraktilitas ditandai perubahan irama dan frekuensi
keperawatan jantung.
b. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis
ditandai dengan mengeluh nyeri, frekuensi nadi
meningkat, tekanan darah meningkat
c. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan
membran alveolus-kapiler ditandai dengan dispnea

15
Diagnosa
Keperawatan : INTERVENSI
Penurunan curah
jantung b.d
perubahan
kontraktilitas 4. Monitor saturasi oksigen
5. Monitor keluhan nyeri dada (mis. Intensitas,
lokasi, radiasi, durasi, presivitasi yang mengurangi
nyeri)
6. Periksa tekanan darah dan frekuensi nadi sebelum
dan sesudah aktivitas
SIKI: Perawatan Jantung 7. Periksa tekanan darah dan frekuensi nadi sebelum
1. Identifikasi tanda/gejala primer penurunan curah pemberian obat
jantung (meliputi dispnea, kelelahan, edema, 8. Posisikan pasien semi fowler atau fowler dengan
ortopnea,paroxysmal nocturnal dyspnea, peningkatan kaki ke bawah atau posisi nyaman
CVP). 9. Berikan diet jantung yang sesuai (mis. Batasi
2. Identifikasi tanda/gejala sekunder penurunan curah asupan kafein, natrium, kolesterol, dan makanan
jantung (meliputi peningkatan berat badan, tinggi lemak)
hepatomegali, distensi vena jugularis, palpitasi, 10. Berikan terapi relaksasi untuk mengurangi stres,
ronkhi basah, oliguria, batuk, kulit pucat) jika perlu
3. Monitor tekanan darah (termasuk tekanan darah
orostatik, jika perlu
16
Diagnosa
INTERVENSI
Keperawatan : Nyeri
Akut b.d Agen
pencedera fisiologis

SIKI: Manajemen Nyeri


1. dentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,
intensitas nyeri
2. Identifikasi skala nyeri
3. Identifikasi respons nyeri non verbal
4. Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
5. Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
6. Berikan teknik non farmakologis untuk mengurangi nyeri
7. Fasilitasi istirahat dan tidur
8. Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
9. Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat

17
Gangguan pertukaran INTERVENSI
gas b.d perubahan
membran alveolus-
kapiler
6. Palpasi kesimetrisan ekspansi paru.
7. Auskultasi bunyi napas.
8. Monitor saturasi oksigen.
9. Monitor hasil x-ray toraks.
10. Atur interval pemantauan respirasi sesuai
kondisi pasien.
SIKI: Pemantauan Respirasi 11. Dokumentasi hasil pemantauan.
1. Monitor frekuensi, irama, kedalaman dan 12. Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan.
upaya napas. 13. Informasikan hasil pemantauan, jika perlu.
2. Monitor pola napas (seperti bradipnea,
takipnea, hiperventilasi,
kusmaul, cheyne-stokes, biot, ataksik).
3. Monitor kemampuan batuk efektif.
4. Monitor adanya produksi sputum.
5. Minitor adanya sumbatan jalan napas.
18
EVALUASI
IMPLEMENTASI
Evaluasi keperawatan adalah kegiatan yang
terus-menerus dilakukan untuk menentukan
apakah rencana keperawatan efektif dan
Implementasi merupakan bagaimana rencana keperawatan dilanjutkan,
serangkaian tindakan yang merevisi rencana atau mengehentikan rencana
dilakukan oleh perawat maupun keperawatan. Evaluasi merupakan langkah
tenaga medis lain untuk membantu terakhir dalam proses keperawatan guna
pasien dalam proses penyembuhan mengevaluasi dari implementasi yang dilakukan
dan perawatan serta masalah (Sunaryo, dkk, 2016).
kesehatan yang dihadapai pasien
yang sebelumnya disusun dalam Penentuan masalah teratasi, teratasi
rencana keperawatan sebagian, atau tidak teratasi adalah dengan cara
(Sunaryo, dkk, 2016). membandingkan antara SOAP dengan tujuan
dan kriteria hasil yang telah ditentukan.

19
KESIMPULAN
SARAN

Gagal jantung merupakan suatu keadaan dimana jantung


tidak dapat lagi memompa darah ke jaringan untuk memenuhi
kebutuhan metabolisme tubuh, walaupun darah balik masih
dalam keadaan normal. Dengan kata lain, gagal jantung Diharapkan dengan adanya
merupakan suatu ketidakmampuan jantung untuk memompakan makalah ini dapat dijadikan
darah dalam jumlah yang memadai untuk memenuhi kebutuhan sebagai wawasan dalam
metabolik tubuh (forward failure) atau kemampuan tersebut menambah ilmu
hanya dapat terjadi dengan tekanan pengisian jantung yang pengetahuan tentang
tinggi (backward failure) atau keduanya. Congestive Heart Failure
(CHF) agar selalu
Diagnosis berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan melakukan pemeriksaan
pemeriksaan penunjang. Penanganan yang diberikan dapat guna untuk mengetahui
berupa penanganan farmakologis dan non farmakologis. sejauh mana kondisi dan
Diagnosis keperawatan pada penyakit ini ada 3 yaitu penurunan penyakit yang dialami.
curah jantung, nyeri akut, dan gangguan pertukaran gas.

20
TERIMA KASIH 

21

Anda mungkin juga menyukai