A. Pengertian
Congestive Heart Failure (CHF) atau Gagal jantung Kongestif adalah
ketidakmampuan jantung untuk memompa darah dalam jumlah yang cukup
untuk memenuhi kebutuhan jaringan terhadap oksigen dan nutrient
dikarenakan adanya kelainan fungsi jantung yang berakibat jantung gagal
memompa darah untuk memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan dan atau
kemampuannya hanya ada kalau disertai peninggian tekanan pengisian
ventrikel kiri (Smeltzer & Bare, 2001).
Congestive Heart Failure (CHF) adalah suatu kondisi dimana jantung
mengalami kegagalan dalam memompa darah guna mencukupi kebutuhan
sel-sel tubuh akan nutrien dan oksigen secara adekuat. Hal ini
mengakibatkan peregangan ruang jantung (dilatasi) guna menampung darah
lebih banyak untuk dipompakan ke seluruh tubuh atau mengakibatkan otot
jantung kaku dan menebal. Jantung hanya mampu memompa darah untuk
waktu yang singkat dan dinding otot jantung yang melemah tidak mampu
memompa dengan kuat. Sebagai akibatnya, ginjal sering merespons dengan
menahan air dan garam. Hal ini akan mengakibatkan bendungan cairan
dalam beberapa organ tubuh seperti tangan, kaki, paru, atau organ lainnya
sehingga tubuh klien menjadi bengkak (congestive) (Udjianti, 2010).
B. Anatomi Fisiologi
Jantung adalah organ berongga, berotot, yang terletak ditengah-tengah
toraks, dan jantung menempati rongga jantung dan diafragma, beratnya
sekitar 300 gram dan dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, berat badan,
beratnya latihan, dan penyakit jantung. Fungsi jantung adalah memompa
darah kejaringan, menyuplai oksigen, dan zat nutrisi lain sambil mengangkut
karbondioksida dan hasil metabolisme (Smeltzer and Bare, 2001).
1. Anatomi
2. Fisiologi
Aktivitas listrik jantung terjadi akibat ion (partikel bermuatan
seperti natrium, kalium, kalsium) bergerak menembus membrane sel.
Perbedaan muatan listrik yang tercatat dalam sebuah sel mengakibatkan
potensial aksi jantung. Pada keadaan istirahat, otot jantung terdapat
dalam keadaan terpolarisasi, artinya terdapat perbedaan muatan listrik
anatar bagian dalam membrane yang bermuatan positif. Siklus jantung
bermula saat dilepaskan impuls listrik, mulailah fase depolarisasi dengan
bergeraknya ion kedalam sel, maka bagian dalam sel akan menjadi
positif, kontraksi otot terjadi setelah depolarisasi, sel otot jantung
normalnya akan mengalami depolarisasi ketika sel-sel tetangga
mengalami depolarisasi. Repolarisasi terjadi saat sel kembali kekeadaan
dasar dan sesuai dengan relaksasi otot miokardium.
Otot jantung tidak seperti otot lurik atau otot polos,mempunyai
periode refraktori yang panjang, pada saat sel tidak dapat distimulasi
untuk berkontraksi. Hal tersebut melindungi jantung dari kontraksi
berkepanjangan yang dapat menjadikan henti jantung mendadak.
Koping elektromekanikal dan kontraksi jantung yang normal, tergantung
pada komposisi cairan intertisial sekitar otot jantung. (Smeltzer & Bare
2001, hal 723).
C. Penyebab
1. Kelainan otot jantung Gagal jantung sering terjadi pada penderita
kelainan otot jantung, disebabkan menurunnya kontraktilitas jantung.
Kondisi yang mendasari penyebab kelainan fungsi otot jantung
mencakup ateroslerosis koroner, hipertensi arterial dan penyakit
degeneratif atau inflamasi
2. Aterosklerosis koroner mengakibatkan disfungsi miokardium karena
terganggunya aliran darah ke otot jantung. Terjadi hipoksia dan asidosis
(akibat penumpukan asam laktat). Infark miokardium (kematian sel
jantung) biasanya mendahului terjadinya gagal jantung. Peradangan dan
penyakit miokardium degeneratif berhubungan dengan gagal jantung
karena kondisi yang secara langsung merusak serabut jantung
menyebabkan kontraktilitas menurun.
3. Hipertensi Sistemik atau pulmunal (peningkatan after load)
meningkatkan beban kerja jantung dan pada gilirannya mengakibatkan
hipertrofi serabut otot jantung.
4. Peradangan dan penyakit myocardium degeneratif, berhubungan dengan
gagal jantung karena kondisi ini secara langsung merusak serabut
jantung, menyebabkan kontraktilitas menurun.
5. Penyakit jantung lain, terjadi sebagai akibat penyakit jantung yang
sebenarnya, yang secara langsung mempengaruhi jantung. Mekanisme
biasanya terlibat mencakup gangguan aliran darah yang masuk jantung
(stenosis katub semiluner), ketidakmampuan jantung untuk mengisi
darah (tamponade, pericardium, perikarditif konstriktif atau stenosis
AV), peningkatan mendadak after load.
6. Faktor sistemik Terdapat sejumlah besar factor yang berperan dalam
perkembangan dan beratnya gagal jantung. Meningkatnya laju
metabolisme (missal : demam, tirotoksikosis). Hipoksia dan anemi juga
dapat menurunkan suplai oksigen ke jantung. Asidosis respiratorik atau
metabolic dan abnormalita elektronik dapat menurunkan kontraktilitas
jantung.
D. Manifestasi klinik
1. Dispnea, Terjadi akibat penimbunan cairan dalam alveoli dan
mengganggu pertukaran gas. Dapat terjadi ortopnoe. Beberapa pasien
dapat mengalami ortopnoe pada malam hari yang dinamakan Paroksimal
Nokturnal Dispnea (PND).
2. Batuk.
3. Mudah lelah, Terjadi karena curah jantung yang kurang yang
menghambat jaringan dan sirkulasi normal dan oksigen serta
menurunnya pembuangan sisa hasil katabolisme. Juga terjadi karena
meningkatnya energi yang digunakan untuk bernafas dan insomnia yang
terjadi karena distress pernafasan dan batuk.
4. Kegelisahan atau kecemasan, Terjadi karena akibat gangguan oksigenasi
jaringan, stress akibat kesakitan bernafas dan pengetahuan bahwa
jantung tidak berfungsi dengan baik Gagal jantung Kanan : Kongestif
jaringan perifer dan visceral.
5. Oedema ekstremitas bawah (oedema dependen), biasanya oedema
pitting, penambahan BB.
6. Hepatomegali dan nyeri tekan pada kuadran kanan atas abdomen terjadi
akibat pembesaran vena hepar.
7. Anoreksia dan mual, terjadi akibat pembesaran vena dan statis vena
dalam rongga abdomen.
8. Nokturia.
9. Kelemahan
E. Patofisiologi
Jantung yang normal dapat berespon terhadap peningkatan kebutuhan
metabolisme dengan menggunakan mekanisme kompensasi yang bervariasi
untuk mempertahankan kardiak output, yaitu meliputi :
1. Respon system saraf simpatis terhadap barroreseptor atau kemoreseptor
2. Pengencangan dan pelebaran otot jantung untuk menyesuaikan terhadap
peningkatan volume
3. Vaskontriksi arterirenal dan aktivasi system rennin angiotensin
4. Respon terhadap serum sodium dan regulasi ADH dan reabsorbsi
terhadap cairan
Kegagalan mekanisme kompensasi dapat dipercepat oleh adanya volume
darah sirkulasi yang dipompakan untuk melawan peningkatan resistensi
vaskuler oleh pengencangan jantung. Kecepatan jantung memperpendek
waktu pengisian ventrikel dari arteri coronaria. Menurunnya COP dan
menyebabkan oksigenasi yang tidak adekuat ke miokardium. Peningkatan
dinding akibat dilatasi menyebabkan peningkatan tuntutan oksigen dan
pembesaran jantung (hipertrophi) terutama pada jantung iskemik atau
kerusakan yang menyebabkan kegagalan mekanisme pemompaan.
F. Patways
G. Pemeriksaan Penunjang
1. Foto torax dapat mengungkapkan adanya pembesaran jantung, oedema
atau efusi pleura yang menegaskan diagnosa CHF
2. EKG dapat mengungkapkan adanya tachicardi, hipertrofi bilik jantung
dan iskemi (jika disebabkan AMI), Ekokardiogram
3. Pemeriksaan Lab meliputi : Elektrolit serum yang mengungkapkan kadar
natrium yang rendah sehingga hasil hemodelusi darah dari adanya
kelebihan retensi air, K, Na, Cl, Ureum, gula darah
H. Penatalaksanaan
1. Terapi Non Farmakologis
a) Istirahat untuk mengurangi beban kerja jantung
b) Oksigenasi
c) Dukungan diet : pembatasan natrium untuk mencegah, mengontrol
atau menghilangkan oedema.
2. Terapi Farmakologis :
a) Glikosida jantung Digitalis, meningkatkan kekuatan kontraksi otot
jantung dan memperlambat frekuensi jantung. Efek yang
dihasillkan : peningkatan curah jantung, penurunan tekanan vena dan
volume darah dan peningkatan diurisi dan mengurangi oedema.
b) Terapi diuretic, diberikan untuk memacu ekskresi natrium dan air
melalui ginjal. Penggunaan harus hati-hati karena efek samping
hiponatremia dan hipokalemia
c) Terapi vasodilator, obat-obat fasoaktif digunakan untuk mengurangi
impadasi tekanan terhadap penyemburan darah oleh ventrikel. Obat
ini memperbaiki pengosongan ventrikel dan peningkatan kapasitas
vena sehingga tekanan pengisian ventrikel kiri dapat diturunkan.
AcidBase Managemen
- Monitro IV line
- Pertahankanjalan nafas paten
- Monitor AGD, tingkat
elektrolit
- Monitor status
hemodinamik(CVP, MAP,
PAP)
- Monitor adanya tanda tanda
gagal nafas
- Monitor pola respirasi
- Lakukan terapi oksigen
- Monitor status neurologi
- Tingkatkan oral hygiene
5 Kelebihan volume NOC : Fluid management
cairan b/d berkurangnya - Electrolit and acid base - Pertahankan catatan intake dan
curah jantung, retensi balance output yang akurat
cairan dan natrium oleh - Fluid balance - Pasang urin kateter jika
ginjal, hipoperfusi ke diperlukan
jaringan perifer dan Kriteria Hasil: - Monitor hasil lAb yang sesuai
hipertensi pulmonal - Terbebas dari edema, dengan retensi cairan (BUN ,
efusi, anaskara Hmt , osmolalitas urin )
Definisi : Retensi cairan - Bunyi nafas bersih, tidak - Monitor status hemodinamik
isotomik meningkat ada dyspneu/ortopneu termasuk CVP, MAP, PAP, dan
Batasan karakteristik : - Terbebas dari distensi PCWP
- Berat badan meningkat vena jugularis, reflek - Monitor vital sign
pada waktu yang hepatojugular (+) - Monitor indikasi retensi /
singkat - Memelihara tekanan vena kelebihan cairan (cracles, CVP ,
- Asupan berlebihan sentral, tekanan kapiler edema, distensi vena leher,
dibanding output paru, output jantung dan asites)
- Tekanan darah vital sign dalam batas - Kaji lokasi dan luas edema
berubah, tekanan arteri normal - Monitor masukan makanan /
pulmonalis berubah, - Terbebas dari kelelahan, cairan dan hitung intake kalori
peningkatan CVP kecemasan atau harian
- Distensi vena jugularis kebingungan - Monitor status nutrisi
- Perubahan pada pola - Menjelaskan indikator - Berikan diuretik sesuai
nafas, dyspnoe/sesak kelebihan cairan interuksi
nafas, orthopnoe, suara - Batasi masukan cairan pada
nafas abnormal (Rales keadaan hiponatrermi dilusi
atau crakles), dengan serum Na < 130 mEq/l
kongestikemacetan - Kolaborasi dokter jika tanda
paru, pleural effusion cairan berlebih muncul
- Hb dan hematokrit memburuk
menurun, perubahan
elektrolit, khususnya Fluid Monitoring
perubahan berat jenis - Tentukan riwayat jumlah dan
- Suara jantung SIII tipe intake cairan dan eliminasi
- Reflek hepatojugular - Tentukan kemungkinan faktor
positif resiko dari ketidak seimbangan
- Oliguria, azotemia cairan (Hipertermia, terapi
- Perubahan status diuretik, kelainan renal, gagal
mental, kegelisahan, jantung, diaporesis, disfungsi
kecemasan hati, dll )
- Monitor serum dan elektrolit
Faktor-faktor yang urine
berhubungan : - Monitor serum dan osmilalitas
- Mekanisme urine
pengaturan melemah - Monitor BP, HR, dan RR
- Asupan cairan - Monitor tekanan darah
berlebihan orthostatik dan perubahan irama
- Asupan natrium jantung
berlebihan - Monitor parameter
hemodinamik infasif
- Monitor adanya distensi leher,
rinchi, eodem perifer dan
penambahan BB
- Monitor tanda dan gejala dari
odema
6 Cemas b/d penyakit NOC : NIC :
kritis, takut kematian - Anxiety control Anxiety Reduction (penurunan
atau kecacatan, - Coping kecemasan)
perubahan peran dalam - Impulse control - Gunakan pendekatan yang
lingkungan social atau menenangkan
ketidakmampuan yang Kriteria Hasil : - Nyatakan dengan jelas harapan
permanen. - Klien mampu terhadap pelaku pasien
mengidentifikasi dan - Jelaskan semua prosedur dan
Definisi : mengungkapkan gejala apa yang dirasakan selama
Perasaan gelisah yang cemas prosedur
tak jelas dari - Mengidentifikasi, - Pahami prespektif pasien
ketidaknyamanan atau mengungkapkan dan terhdap situasi stres
ketakutan yang disertai menunjukkan tehnik - Temani pasien untuk
respon autonom (sumner untuk mengontol cemas memberikan keamanan dan
tidak spesifik atau tidak - Vital sign dalam batas mengurangi takut
diketahui oleh individu); normal - Berikan informasi faktual
perasaan keprihatinan - Postur tubuh, ekspresi mengenai diagnosis, tindakan
disebabkan dari wajah, bahasa tubuh dan prognosis
antisipasi terhadap tingkat aktivitas - Dorong keluarga untuk
bahaya. Sinyal ini menunjukkan menemani anak
merupakan peringatan berkurangnya kecemasan - Lakukan back / neck rub
adanya ancaman yang - Dengarkan dengan penuh
akan datang dan perhatian
memungkinkan individu - Identifikasi tingkat kecemasan
untuk mengambil - Bantu pasien mengenal situasi
langkah untuk yang menimbulkan kecemasan
menyetujui terhadap - Dorong pasien untuk
tindakan mengungkapkan perasaan,
Ditandai dengan ketakutan, persepsi
- Gelisah - Instruksikan pasien
- Insomnia menggunakan teknik relaksasi
- Resah - Berikan obat untuk mengurangi
- Ketakutan kecemasan
- Sedih
- Fokus pada diri
- Kekhawatiran
- Cemas
7 Intoleransi aktivitas b/d NOC : NIC :
curah jantung yang - Energy conservation Energy Management
rendah, - Self Care : ADLs - Observasi adanya pembatasan
ketidakmampuan klien dalam melakukan
memenuhi metabolisme Kriteria Hasil : aktivitas
otot rangka, kongesti - Berpartisipasi dalam - Dorong anal untuk
pulmonal yang aktivitas fisik tanpa mengungkapkan perasaan
menimbulkan disertai peningkatan terhadap keterbatasan
hipoksinia, dyspneu dan tekanan darah, nadi dan - Kaji adanya factor yang
status nutrisi yang buruk RR menyebabkan kelelahan
selama sakit - Mampu melakukan - Monitor nutrisi dan sumber
Intoleransi aktivitas b/d aktivitas sehari hari energi tangadekuat
fatigue (ADLs) secara mandiri - Monitor pasien akan adanya
kelelahan fisik dan emosi
Definisi : secara berlebihan
Ketidakcukupan energu - Monitor respon kardivaskuler
secara fisiologis maupun terhadap aktivitas
psikologis untuk - Monitor pola tidur dan lamanya
meneruskan atau tidur/istirahat pasien
menyelesaikan aktifitas
yang diminta atau Activity Therapy
aktifitas sehari hari. - Kolaborasikan dengan Tenaga
Batasan karakteristik : Rehabilitasi Medik
- melaporkan secara dalammerencanakan progran
verbal adanya terapi yang tepat.
kelelahan atau - Bantu klien untuk
kelemahan. mengidentifikasi aktivitas yang
- Respon abnormal dari mampu dilakukan
tekanan darah atau - Bantu untuk memilih aktivitas
nadi terhadap aktifitas konsisten yangsesuai dengan
- Perubahan EKG yang kemampuan fisik, psikologi dan
menunjukkan aritmia social
atau iskemia - Bantu untuk mengidentifikasi
- Adanya dyspneu atau dan mendapatkan sumber yang
ketidaknyamanan saat diperlukan untuk aktivitas yang
beraktivitas. diinginkan
- Bantu untuk mendpatkan alat
Faktor factor yang bantuan aktivitas seperti kursi
berhubungan : roda, krek
- Tirah Baring atau - Bantu untu mengidentifikasi
imobilisasi aktivitas yang disukai
- Kelemahan - Bantu klien untuk membuat
menyeluruh jadwal latihan diwaktu luang
- Ketidakseimbangan - Bantu pasien/keluarga untuk
antara suplei oksigen mengidentifikasi kekurangan
dengan kebutuhan dalam beraktivitas
- Gaya hidup yang - Sediakan penguatan positif bagi
dipertahankan. yang aktif beraktivitas
- Bantu pasien untuk
mengembangkan motivasi diri
dan penguatan
- Monitor respon fisik, emoi,
social dan spiritual
8 Kurang pengetahuan b/d NOC : NIC :
keterbatasan - Kowlwdge : disease Teaching : disease Process
pengetahuan process - Berikan penilaian tentang
penyakitnya, tindakan - Kowledge : health tingkat pengetahuan pasien
yang dilakukan, obat Behavior tentang proses penyakit yang
obatan yang diberikan, spesifik
komplikasi yang Kriteria Hasil : - Jelaskan patofisiologi dari
mungkin muncul dan - Pasien dan keluarga penyakit dan bagaimana hal ini
perubahan gaya hidup. menyatakan pemahaman berhubungan dengan anatomi
tentang penyakit, dan fisiologi, dengan cara yang
Definisi : kondisi, prognosis dan tepat.
Tidak adanya atau program pengobatan - Gambarkan tanda dan gejala
kurangnya informasi - Pasien dan keluarga yang biasa muncul pada
kognitif sehubungan mampu melaksanakan penyakit, dengan cara yang
dengan topic spesifik. prosedur yang dijelaskan tepat
Batasan karakteristik : secara benar - Gambarkan proses penyakit,
memverbalisasikan - Pasien dan keluarga dengan cara yang tepat
adanya masalah, mampu menjelaskan - Identifikasi kemungkinan
ketidakakuratan kembali apa yang penyebab, dengna cara yang
mengikuti instruksi, dijelaskan perawat/tim tepat
perilaku tidak sesuai. kesehatan lainnya. - Sediakan informasi pada pasien
tentang kondisi, dengan cara
Faktor yang yang tepat
berhubungan : - Hindari harapan yang kosong
keterbatasan kognitif, - Sediakan bagi keluarga atau SO
interpretasi terhadap informasi tentang kemajuan
informasi yang salah, pasien dengan cara yang tepat
kurangnya keinginan - Diskusikan perubahan gaya
untuk mencari hidup yang mungkin diperlukan
informasi, tidak untuk mencegah komplikasi di
mengetahui sumber- masa yang akan datang dan atau
sumber informasi proses pengontrolan penyakit
- Diskusikan pilihan terapi atau
penanganan
- Dukung pasien untuk
mengeksplorasi atau
mendapatkan second opinion
dengan cara yang tepat atau
diindikasikan
- Eksplorasi kemungkinan
sumber atau dukungan, dengan
cara yang tepat
- Rujuk pasien pada grup atau
agensi di komunitas lokal,
dengan cara yang tepat
- Instruksikan pasien mengenai
tanda dan gejala untuk
melaporkan pada pemberi
perawatan kesehatan, dengan
cara yang tepat
DAFTAR PUSTAKA
Hudak, Gallo. 1997. Keperawatan Kritis: Pendekatan Holistik, Edisi IV. Jakarta:
EGC
Maas, Morhead, Jhonson dan Swanson. 2013. Nursing Out Comes (NOC),Edition
5. United States Of America: Mosby Elseveir Acadamic Press.
Price, Sylvia. 1999. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses – Proses Penyakit, Edisi
4. Jakarta: EGC.
Smeltzer, Bare. 2001. Buku Ajar keperawatan Medical Bedah, Bruner & Suddart,
Edisi 8. Jakarta, EGC.