Disusun Oleh:
SHENDY PRASTIKA
010115A116
A. PENGERTIAN
Congestive Heart Failure (CHF) adalah suatu kondisi dimana
jantung mengealami kegagalan dalam memompa darah guna mencukupi
kebutuhan sel-sel tubuh akan nutrien dan oksigen secara adekuat. Hal ini
mengakibatkan peregangan ruang jantung (dilatasi) guna menampung
darah lebih banyak untuk dipompakan ke seluruh tubuh atau
mengakibatkan otot jantung kaku dan menebal. Jantung hanya mampu
memompa darah untuk waktu yang singkat dan dinding otot jantung yang
melemah tidak mampu memompa dengan kuat. (Udjianti,2010).
Gagal jantung atau sering disebut gagal jantung kongestif
adalahketidakmampuan jantung untuk memompa darah secara adekuat
untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh akan oksigen dan nutrisi.
Gagal jantung kongestif adalah ketidakmampuan jantung memompa darah
dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan jaringan terhadap
oksigen dan nutrien ((Black & Hawks, 2009).
Gagal jantung adalah sindrome klinis (sekumpulan tanda dan
gejala), ditandai oleh sesak napas dan fatik (saat istirahat atau saat
aktivitas) yang disebabkan oleh kelainan struktur atau fungsi jantung,
gagal jantung dapat disebabkan oleh gangguan yang mengakibatkan
terjadinya penurunan pengisian ventrikel (disfungsi diastolik) dan atau
kontraktilitas miokardial (disfungsi sistolik).Beberapa istilah gagal jantung
(Sudoyo Aru, dkk 2009)
1. Gagal jantung sistolik adalah ketidak mampuan kontraksi jantung
memompa sehingga curah jantung menurun menyebabkan kelemahan,
fatik, kemampuan aktivitas menurun dan gejala hipoperfusi lainya.
2. Gagal jantung diastolic adalah gangguan reaksi dan gangguan
pengisian ventrikel.
C. MANIFESTASI KLINIS
1. Gagal jantung kiri: kongesti paru menonjol pada gagal ventrikel kiri,
karena ventrikel kiri tidak mampu memompa darah yang datang dari
paru. Peningkatan tekanan dalam sirkulasi paru menyebabkan cairan
terdorong ke jaringan paru. Manifestasi klinis yang dapat terjadi
meliputi: dispnea, ortopnea, batuk, mudah lelah, takikardia, insomnia.
a. Dispnea dapat terjadi akibat penimbunan cairan dalam alveoli
yang mengganggu pertukaran gas. Dispnea bahkan dapat terjadi
D. PATOFISIOLOGI
Mekanisme yang mendasari gagal jantung meliputi gangguan
kemampuan kontraktilitas jantung, yang menyebabkan curah jantung lebih
rendah dari curah jantung normal. Secara konsep curah jantung adalah
perkalian dari fungsi frekuensi jantung dan volume sekuncup. Frekuensi
jantung adalah fungsi sistem saraf otonom. Bila curah jantung berkurang,
sistem saraf simpatis akan mempercepat frekuensi jantung untuk
mempertahankan curah jantung. Bila mekanisme kompensasi ini gagal
untuk mempertahankan perfusi jaringan yang memadai, maka volume
sekuncup jantunglah yang harus menyesuaikan diri untuk
mempertahankan curah jantung. Tetapi pada gagal jantung dengan
masalah utama kerusakan dan kekakuan serabut otot jantung, volume
sekuncup berkurang dan curah jantung normal masih dapat dipertahankan.
Kontraktilitas
menurun
Hambatan pengosongan
ventrikel
COP menurun
CHF
Price, Sylvia and M. Wilson, Lorraine. 2006. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-
Proses Penyakit. Jakarta: EGC.
Soeparman.dkk. (2009). Buku Ajar Penyakit Dalam, Edisi Ketiga. Jakarta: Balai
Penerbit FKUI.