Bab Ii
Bab Ii
TINJAUAN PUSTAKA
sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia atau proses alam yang
berbentuk padat atau semi padat berupa zat organik atau anorganik bersifat dapat
terurai atau tidak dapat terurai yang dianggap sudah tidak berguna lagi dan dibuang
Sampah, 2008). Berdasarkan definisi diatas, maka dapat dipahami sampah adalah :
3. Sampah berupa debu/abu sisa hasil pembakaran bahan bakar atau sampah
karena sifatnya, jumlahnya, konsentrasinya atau karena sifat kimia, fisika dan
5. Menimbulkan bahaya sekarang maupun yang akan datang terhadap kesehatan atau
Menurut (Notoatmodjo, 2011) sampah yang ada di permukaan bumi ini dapat
Sampah ini terdiri dari bahan-bahan padat sebagai hasil kegiatan rumah
tangga yang sudah dipakai dan dibuang seperti: sisa-sisa makanan baik yang sudah
dimasak atau yang belum, bekas pembungkus berupa kertas, plastic, daun, dan
hiburan, terminal bus, stasiun kereta api, dan sebagainya. Sampah ini berupa: kertas,
Sampah ini berasal dari kawasan industry, termasuk sampah yang berasal dari
pembangunan industry dan segala sampah yang berasal dari proses produksi,
Sampah ini berasal dari pembersihan jalan, yang umumnya terdiri dari :
Sampah ini sebagai hasil dari perkebunan atau pertanian, misalnya : jerami,
sisa sayur mayur, batang padi, batang jagung, ranting kayu yang patah, dan
sebagainya.
Sampah ini berasal dari daerah pertambangan dan sejenisnya tergantung dari
Sampah yang berasal dari peternakan dan perikanan ini, berupa : kotoran-
Menurut (Notoatmodjo, 2011) sampah yang ada di permukaan bumi ini dapat
Sampah ini terdiri dari bahan-bahan padat sebagai hasil kegiatan rumah
tangga yang sudah dipakai dan dibuang seperti: sisa-sisa makanan baik yang sudah
dimasak atau yang belum, bekas pembungkus berupa kertas, plastik daun, dan
hiburan, terminal bus, stasiun kereta api, dan sebagainya. Sampah ini berupa: kertas,
Sampah ini berasal dari kawasan industry, termasuk sampah yang berasal dari
pembangunan industry dan segala sampah yang berasal dari proses produksi,
Sampah ini berasal dari pembersihan jalan, yang umumnya terdiri dari :
Sampah ini sebagai hasil dari perkebunan atau pertanian, misalnya : jerami,
sisa sayur mayur, batang padi, batang jagung, ranting kayu yang patah, dan
sebagainya.
13
Sampah ini berasal dari daerah pertambangan dan sejenisnya tergantung dari
Sampah yang berasal dari peternakan dan perikanan ini, berupa : kotoran-
Sampah yang bertumpuk banyak tidak dapat terurai dalam waktu yang lama
akan mencemari tanah. Yang dikategorikan sampah disini adalah bahan yang tidak
pengolahan menjadi bagian yang tidak disukai dan secara ekonomi tidak ada
berikut :
dataran rendah.
pengelolaan yang telah ditentukan lebih dahulu untuk mencegah pengaruh buruk
sampah.
berikut:
yang tidak terkontrol) merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisme dan
menarik bagi berbagai binatang seperti lalat dan tikus yang dapat menjangkitkan
penyakit. Potensi bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah sebagai berikut:
1. Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal
dari sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur air minum. Penyakit
3. Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salah satu contohnya
adalah suatu penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita (taenia). Cacing ini
4. Cairan rembesan sampah yang masuk kedalam drainase atau sungai akan
mencemari air. Berbagai organisme termasuk ikan dapat mati sehingga beberapa
spesies akan lenyap, hal ini mengakibatkan berubahnya ekosistem perairan biologis.
Penguraian sampah yang dibuang kedalam air akan menghasilkan asam organic dan
gas cair organik, seperti metana. Selain berbau kurang sedap,gas ini pada konsentrasi
bahwa apabila sampah tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan dampak
banjir dan mengakibatkan pencemaran pada sumber air permukaan atau sumur
dangkal.
Hampir tidak ada orang yang merasa senang dengan adanya pembangunan
1. Pengelolaan sampah yang kurang baik akan membentuk lingkungan yang kurang
menyenangkan bagi masyarakat , bau tidak sedap, dan pemandangan yang buruk.
secara langsung (untuk mengobati orang sakit) dan pembiayaan secara tidak
4. Pembuangan sampah padat ke badan air dapat menyebabkan banjir dan akan
memberikan dampak bagi fasilitas pelayanan umum seperti jalan, jembatan, dan
drainase.
5. Infrastruktur lain dapat juga dipengaruhi oleh pengelolaan sampah yang tidak
memadai, seperti biaya yang diperlukan untuk pengelolaan air. Jika sarana
17
membuang sampahnya di jalan. Hal ini mengakibatkan jalan perlu lebih sering
2008). Peraturan menteri pekerjaan umum tahun 2013 menyatakan bahwa dalam
1. Pemilahan
diartikan sebagai suatu proses kegiatan penanganan sampah sejak dari sumbernya
dengan memanfaatkan penggunaan sumber daya secara efektif yang diawali dari
Pemilahan berarti upaya untuk memisahkan sekumpulan dari sesuatu yang sifatnya
yang sifatnya homogen. Pemilahan sampah sangat penting untuk mengetahui sampah
1) Sampah yang mengandung bahan berbahaya dan beracun serta limbah bahan
5) Sampah lainnya.
dari sumber hasil aktivitas manusia maupun alam yang belum memiliki nilai
ekonomis. Bentuk sampah bisa berada dalam setiap fase materi, yaitu padat, cair, dan
gas. Secara sederhana, jenis sampah dapat dibagi berdasarkan sifatnya sesuai
Undang-Undang nomor 18 tahun 2008 pasal 22. Sampah dipilah menjadi sampah
organik dan anorganik. Sampah organik atau sampah basah ialah sampah yang
berasal dari makhluk hidup, seperti dedaunan dan sampah dapur.Sampah jenis ini
19
sangat mudah terurai secara alami (degradable). Sementara itu, sampah anorganik
atau sampah kering adalah sampah yang tidak dapat terurai (undegradable). Karet,
plastik, kaleng, dan logam merupakan bagian dari sampah kering. Pemilahan sampah
menjadi sangat penting untuk mengetahui sampah yang dapat digunakan dan
sarana dan prasarana yang lengkap. Oleh sebab itu, pemilahan harus dilakukan di
sumber sampah seperti perumahan, sekolah, kantor, puskesmas, rumah sakit, pasar,
terminal dan tempat-tempat dimana manusia beraktivitas. Pada setiap tempat aktivitas
dapat disedian minimal tiga - empat buah tempat sampah yang diberi kode, yaitu satu
tempat sampah untuk sampah yang bisa diurai oleh mikrobia (sampah organik), satu
tempat sampah untuk sampah plastik atau yang sejenis, satu tempat sampah untuk
kaleng dan botol. Jumlah ini masih bisa menjadi menjadi lima tempat sampah, jika
kesehatan manusia. Dinas Kebersihan dapat mengatur jadwal dan truk yang
mengangkut jenis sampah yang berbeda.Jadi, ada truk yang mengangkut sampah
yang bisa diurai, ada truk yang mengangkut sampah anorganik seperti plastik, botol
plastik dll.
20
Setiap rumah tangga memiliki tiga keranjang sampah untuk tiga jenis sampah
yang berbeda. Satu untuk sampah kering (anorganik), satu untuk bekas makanan, dan
satu lagi untuk sisa-sisa tanaman/rumput. Ketiga jenis sampah itu akan diangkut oleh
tiga truk berbeda yang memiliki jadwal berbeda pula. Setiap truk hanya akan
mengambil jenis sampah yang menjadi tugasnya. Sehingga pemilahan sampah tidak
berhenti pada level rumah tangga saja, tapi terus berlanjut pada rantai berikutnya,
bahkan sampai pada TPA. Sampah-sampah yang telah dipilah kemudian dapat didaur
kebersihan tinggal mengangkutnya setiap hari dan tidak lagi kesulitan untuk
sampah-sampah tersebut menjadi barang yang berguna. Dengan cara ini, maka
2. Pengumpulan
alat ukur (untuk sumber sampah besar atau daerah yang memiliki kemiringan
21
lahan cukup tinggi atau tidak langsung dengan menggunakan gerobak (untuk
b. Penyapuan jalan diperlakukan pada daerah pusat kota seperti ruas jalan protokol,
3. Pemindahan
pengangkutan.
b. Lokasi pemindahan harus dekat dengan daerah pelayanan atau radius ± 500 m.
4. Pengangkutan
a. Pengangkutan secara langsung setiap sumber harus dibatasi pada daerah pelayanan
yang tidak memungkinkan, cara operasi lainya ataupada daerah pelayanan tertentu
b. Penetapan rute pengangkutan sampah harus didasarkan pada hasil survey time
yang dimulai dari titik pengumpulan terakhir dari suatu siklus pengumpulan sampai
ke TPA atau TPST pada pengumpulan dengan pola individual langsung atau dari
pengangkutan serta peralatan yang akan dipakai tergantung dari pola pengumpulan
yang dipergunakan.
atau wilayah, badan usaha dan kemitraan. Pelaksana pengelola kebersihan sangat
digunakan dengan sistem pengosongan container dapat dilihat pada gambar di bawah
23
Sistem ini biasanya digunakan untuk kontainer kecil serta alat angkut berupa
truk kompaktor secara mekanis atau manual seperti pada gambar berikut ini :
Di dalam tahap pemrosesan akhir sampah ini sampah diangkut dari Dipo ke
1. Sanitary landfill
Sanitary landfill adalah sistem pemusnahan yang paling baik. Dalam metode
ini, pemusnahan sampah dilakukan dengan cara menimbun sampah dengan tanah
yang dilakukan selapis demi selapis. Dengan demikian, sampah tidak berada di ruang
terbuka dan tentunya tidak menimbulkan bau atau menjadi sarang binatang pengerat.
Lokasi sanitary landfill yang lama dan sudah tidak dipakai lagi dapat
2. Inceneration
d. Pengelolaan dapat dilakukan secara terpusat dengan jadwal jam kerja yang dapat
a. Biaya besar
1. Charging apparatus
kendaraan pengangkut sampah. Di tempat ini sampah yang terkumpul ditumpuk dan
diaduk.
2. Furnace
jeruji, besi yang berguna untuk mengatur jumlah masuk sampah dan untuk
memisahkan abu dengan sampah yang belum terbakar. Dengan demikian, tungku
3. Combustion
Combustion atau tungku pembakar kedua, memiliki nyala api yang lebih
panas dan berfungsi untuk membakar benda-benda yang tidak terbakar pada tungku
pertama.
Chimney atau stalk adalah cerobong asap untuk mengalirkan asap keluar dan
5. Miscellaneous features
3. Composting
organic oleh kuman-kuman pembusuk pada kondisi tertentu. Proses ini menghasilkan
a. Pemisahan benda-benda yang tidak dapat dipakai sebagai pupuk seperti gelas,
berukuran 5 cm).
c. Pencampuran sampah degan memerhatikan kadar karbon dan nitrogen yang paling
baik.
d. Penempatan sampah dengan galian yang tidak begitu dalam. Sampah dibiarkan
e. Pembolak-balikan sampah 4-5 kali selama 15-21 hari agar pupuk dapat terbentuk
dengan baik. Perlu diingat bahwa galian tersebut jangan sampai menjadi tempat
4. Hot feding
Pemberian sejenis garbage kepada hewan ternak (missal, babi), perlu diingat
bahwa sampah basah tersebut harus diolah lebih dahulu (dimasak atau direbus) untuk
5. Discharge to sewers
limbah. Metode ini dapat efektif asalkan system pembuangan air limbah memang
baik.
6. Dumping
Sampah dibuang atau diletakkan begitu saja di tanah lapangan, jurang, atau
tempat sampah.
7. Dumping in water
pencemaran pada air dan pendangkalan yang dapat menimbulkan bahaya banjir.
8. Individual incineration
9. Recycling
atau daur ulang. Contoh bagian sampah yang dapat didaur ulang antara lain, plastik,
10. Reduction
jenis garbage) sampai ke bentuk yang lebih kecil, kemudian diolah untuk
menghasilkan lemak.
28
11. Salvaging
sampah volume rumah tangga hingga 30% dan penanganan sampah 70% maka
paradigma pengelolaan sampah yang bertumpu pada pendekatan akhir sudah saatnya
Pengelolaan sampah dilakukan dengan pendekatan yang komperhensif dari hulu sejak
sebelum dihasilkan suatu produk yang berpotensi menjadi sampah, sampai ke hilir,
yaitu pada fase produk sudah digunakan dan menjadi sampah, yang kemudian
sampah.
adalah suatu usaha untuk mengawasi dan mencegah kerugian akibat dari
pembawa.
atau kontainer,
i. Kontruksi bak, terbuat dari bahan yang kedap air, ada tutupnya, dan selalu
dalam keadaan ditutup karena bak yang terbuka dapat mengundang lalat
oleh karena baunya dan sampah yang merupakan makanan bagi lalat.
30
ii. Volume bak atau kontainer mampu menampung sampah dari pemakai
viii. Jarak dari rumah yang dilayani, terdekat 10 meter dan terjauh 500 meter.
b. Pemilahan sampah
Pemilahan sampah adalah salah satu proses dalam pengolahan sampah, yaitu
agar hendaknya mendorong upaya daur ulang pada proses pengolahan.(Sari, 2016)
c. Pengumpulan sampah
umum, fasilitas sosial, dan fasilitas lainnya serta pemerintah kabupaten/kota yang
telah ditunjuk oleh Dinas Lingkungan Hidup pada tiap TPS. Dalam proses
pengumpulan sampah harus tertampung pada bak kontainer yang telah disediakan
terpisah sesuai dengan jenis sampah yang telah terpilah (Syahputro, 2018).
d. Pengangkutan Sampah
perasi yang dimulai dari titik pengumpul sampah sampah titik terakhir sehingga
cara ini termasuk teknis dari pelaksana kegiatan TPS. Menurut peraturan mentri
tangga dan sejenis sampah rumah tangga, pengangkutan sampah dari TPS ke TPA
frekuensi pengangkutan dari TPS dilakukan sesuai jumlah sampah yang ada
(Syahputro, 2018).
e. Pengolahan Sampah
timbulan sampah di TPA. Pengolahan sampah yang dilakukan di TPS harus sesuai
sedangkan sampah anorganik seperti plastik, kertas, logam/ kaca bisa digunakan
kembali sebgai bahan daur ulang, dan sampah organik akan digunakan sebagai
residu hasil pengolahan sampah sebelumnya ke media lingkungan yang lebih aman.
kabupaten TTS.
33
Kerangka konsep adalah suatu uraian dan visualisasi konsep-konsep serta variabel- variabel
yang akan diteliti (Notoatmodjo, 2012). Kerangka konsep dalam penelitian ini dapat dirumuskan
sebagai berikut:
Pengurangan
Sampah sampah
Anorganik
Sampah Pengelola
rumah Jenis an sampah
tangga/ sampah Penanganan
Sampah
sampah
sejenis Organik
rumah
tangga
pemilahan
pengumpulan
pengangkutan
pengolahan
Pemrosesan
akhir
gambar 2.4 kerangka konsep