Anemia Sap
Anemia Sap
ANEMIA
OLEH :
TRI INDRAYATI, Amd.Kep.
NIP. 19830703 201001 2 027
Disusun oleh :
Mengetahui
Atasan Langsung
A. LATAR BELAKANG
Perkembangan dan kemajuan di berbagai bidang, khususnya bidang
perekonomian, kesehatan, dan teknologi menyebabkan meningkatnya usia
harapan hidup. Peningkatan dramatis usia harapan hidup terjadi di Asia
Tenggara, di mana usia harapan hidup bertambah dari di bawah 45 tahun di tahun
1950 menjadi lebih dari 72 tahun di tahun 2000. Indonesia merupakan negara
yang memasuki era penduduk berstruktur lanjut usia/aging structured.
(Octariando, 2019).
Seseorang dikatakan menderita anemia apabila konsentrasi hemoglobin
pada orang orang tersebut lebih rendah dari nilai normal hemoglobin yang sesuai
dengan jenis kelamin dan umur dari orang tersebut. Menurut badan kesehatan
dunia (WHO: World Health Organization) telah di tetapkan batasan anemia yaitu
untuk wanita apabila konsentrasi hemoglobinnya di bawah 12 gr/dl (7,5 mmol/l),
dan untuk pria apabila konsentrasinya di bawah 13 gr/dl (8,1 mmol/l). (Yuni,
2019)
Anemia merupakan masalah kesehatan yang paling utama pada lansia.
Namun, anemia sebaiknya tidak dianggap sebagai konsekuensi penuaan yang
tidak dapat dihindari. Anemia pada lansia menandakan adanya suatu penyakit
yang mendasari. Anemia Difisiensi Besi (ABD) merupakan salah satu penyebab
utama anemia pada lansia, karena pada umumnya lansia kurang efisien dalam
menyerap beberapa nutrisi penting, selain itu menurunnya nafsu makan karena
penyakit yang dideritanya, kesulitan menelan karena berkurangnya air liur, cara
makan yang lambat karena penyakit pada gigi, gigi yang berkurang dan mual
karena masalah depresi, hal ini menyebabkan defisiensi zat besi pada tubuh
lansia. (Prasetya, Sistiyono, & Nuar, 2018)
Berdasarkan hasil pendataan pada tanggal 2 Juni 2022 yang di rawat di
bangsal Melati Timur RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen diketahui bahwa
Tn. M di diagnosa penyakit Anemia dengan No. RM 626865, oleh karena itu
pasien Tn. M dan keluarga menjadi binaan saya, dan perlu dilakukannya
penyuluhan atau pendidikan kesehatan tentang Anemia. Sehingga Tn. M dan
keluarga dapat mengetahui apa itu penyakit Anemia dan bagaimana
penanggulangannya. Diharapkan tingkat kesadaran terhadap kesehatan dapat
terjaga.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit, Tn. M dan keluarga
dapat menjelaskan kembali tentang penyakit Anemia
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan Tn. M dan keluarga :
a) Dapat menjelaskan pengertian anemia menurut bahasanya sendiri
b) Dapat menyebutkan minimal 4 faktor yang dapat menyebabkan anemia
c) Dapat menyebitkan minimal 4 tanda dan gejala anemia
d) Dapat menyebutkan minimal 2 dampak anemia bagi kesehatan
e) Dapat menyebutkan minimal 3 faktor yang mempengaruhi kadar hb
D. METODE
Ceramah dan Diskusi
E. MEDIA
Leaflet
F. SASARAN
Tn. M dan keluarga yang berada di bangsal Melati Timur RSUD dr Soehadi
Prijonegoro Sragen .
G. KEGIATAN PENYULUHAN
Kegiatan
No. Tugas Penyuluh Respon Waktu
Penyuluhan
1. Pembukaan. Menyampaikan salam Menjawab salam 5 Menit
Perkenalan Mendengarakan
Menyampaikan tujuan
Kontrak waktu
Tes awal Memberi respon
2. Kegiatan Inti Menjelaskan Mendengarkan 20 Menit
pengertian anemia
dengan seksama
menurut bahasanya
sendiri
Menjelaskan faktor
yang dapat
menyebabkan anemia
Menjelaskan tanda
dan gejala anemia
Menjelaskan dampak
anemia bagi kesehatan
Menjelaskan faktor
yang mempengaruhi
kadar hb
Menjelaskan cara
mencegah
anemiaMemberikan
kesempatan kepada
warga untuk bertanya.
Mengevaluasi Memberikan
pemahaman warga pertanyaan
mengenai isi materi
yang telah Menjawab
disampaikan dengan
memberikan beberapa pertanyaan yang
pertanyaan. diberikan
H. SETTING TEMPAT
Keterangan :
I. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Persiapan
a. Materi sudah siap 1 hari sebelum penkes
b. Media sudah siap 1 hari sebelum penkes
c. SAP sudah jadi 1 hari sebelum penkes
2. Evaluasi Proses
a. Tn. M dan keluarga kooperatif serta aktif bertanya
b. Media digunakan secara efektif
3. Evaluasi Hasil
a. Tn. M dan Keluarga mampu menjelaskan pengertian anemia menurut
bahasanya sendiri
b. Tn. M dan Keluarga mampu menyebutkan minimal 4 faktor yang dapat
menyebabkan anemia
c. Tn. M dan Keluarga mampu menyebitkan minimal 4 tanda dan gejala
anemia
d. Tn. M dan Keluarga mampu menyebutkan minimal 2 dampak anemia
bagi kesehatan
e. Tn. M dan Keluarga mampu menyebutkan minimal 3 faktor yang
mempengaruhi kadar HB
f. Tn. M dan Keluarga mampu menyebutkan minimal 2 cara mencegah
anemia
TINJAUAN TEORI
A. Definisi Anemia
Anemia adalah anemia yang disebabkan oleh kurangnya zat besi dalam
tubuh sehingga kebutuhan besi untuk eritropoesis tidak cukup yang ditandai
dengan gambaran sel darah merah yang hipokrom mikrositik, kadar besi serum
dan saturasi (jenuh) transferin menurun, mampu ikat besi total (TIBC) meninggi
dan cadangan besi dalam sumsum tulang dan tempat lain sangat kurang atau tidak
ada sama sekali.
Anemia merupakan salah satu kelainan darah yang umum terjadi ketika
kadar sel darah merah (eritrosit) dalam tubuh menjadi terlalu rendah. Hal ini
dapat menyebabkan masalah kesehatan karena sel darah merah mengandung
hemoglobin, yang membawa oksigen ke jaringan tubuh. Anemia dapat
menyebabkan berbagai komplikasi, termasuk kelelahan dan stres pada organ
tubuh. Memiliki kadar sel darah merah yang normal dan mencegah anemia
membutuhkan kerjasama antara ginjal, sumsum tulang, dan nutrisi dalam tubuh.
Jika ginjal atau sumsum tulang tidak berfungsi, atau tubuh kurang gizi, maka
jumblah sel darah merah dan fungsi normal mungkin sulit untuk dipertahankan.
(Yuni, 2019)
F. Pencegahan Anemia
1. Meningkatkan konsumsi makanan sehari-hari yang banyak mengandung zat
besi. Bahan makanan nabati seperti : bayam, daun pepaya, daun katuk, tempe,
tahu, jambu, jeruk, tomat dan bahan makanan hewani seperti : daging, ikan,
telur.
2. Mengobati penyakit yang dapat menyertai anemia, misalnya : malaria, TBC,
cacingan
3. Minum suplementasi zat besi misalnya : tablet tambah darah (Fe)
DAFTAR PUSTAKA
Adriani, M., & Wirjatmadi, B. (2018). Peran Gizi Dalam Status Kehidupan.
Alamsyah, P. R., & Andrias, D. R. (2016). Hubugan kecukupan zat gizi dan
konsumsi makanan penghambat zat besi dengan kejadian anemia pada
lansia. Media Gizi Indonesia, 49