Anda di halaman 1dari 18

Penyusun :

Fendi Rohmawan NIM. 2257201073


Adi Agus Sofian NIM. 2257201044
Noval Julian Pratama NIM. 2257201089
Suzana Naraya Samangun NIM. 2257201058
A. Pengertian Notasi Algoritma
dan Jenisnya

Masih ingat apa yang dimaksud dengan algoritma?

Algoritma adalah urutan-urutan perintah yang logis dan mudah dimengerti oleh
komputer, sehingga komputer dengan mudah akan mengeksekusi atau
menjalankan perintah yang dibuat
Apa sih pentingnya belajar notasi algoritma?

Notasi algoritma ini sangat penting untuk dipelajari dan merupakan hal
dasar yang harus dimengerti oleh seseorang yang ingin belajar tentang
bagaimana membangun suatu program, karena dalam algoritma inilah
terdapat kerangka-kerangka yang menjadi dasar dalam penyusunan
sebuah program.
Yang perlu dicatat….

1. Penjelasan dalam tahapan-tahapan penyusunan algoritma ini tidak mengacu


pada sintaks pemrograman apapun dan sama sekali tidak tergantung oleh
jenis komputer yang dipakai, baik merek apel, jeruk atau anggur tidak
berpengaruh.
2. Tidak ada aturan baku dalam penulisan algoritma, yang penting adalah
mudah dipahami.
Penting Juga…

Namun untuk menghindari


kesalahan atau kekeliruan dalam
penyusunan suatu program, maka
perlu sangat diperhatikan tentang
notasi algoritma-nya.
Lalu apa sebenarnya “Notasi algoritma adalah desain berisi

notasi algoritma ini? urutan langkah-langkah tertentu untuk


mendapatkan sebuah solusi, dimana
solusi ini tidak termasuk ke dalam
bahasa pemrograman apapun.”
(Rinaldi Munir)
Klasifikasi Notasi Algoritma
1. Kalimat Deskriptif, atau kalimat yang bersifat
deskripsi.
2. Psudocode atau kode semu.
3. Flowcart atau diagram alur.
1. Kalimat Deskriptif

Notasi algoritma dengan menggunakan kalimat deskriptif disebut juga notasi alami. Notasi algoritma deskriptif dilakukan
dengan cara menuliskan instruksi-instsruksi yang harus dilaksanakan dalam bentuk untaian kalimat deskriptif dengan
menggunakan bahasa yang jelas. Notasi deskriptif ini disarankan untuk algoritma yang pendek karena apabila untuk algoritma
yang panjang notasi deskriptif kurang efektif. Secara garis besar notasi deskriptif tersusun atas tiga bagian utama, yaitu :

1. Bagian Judul, merupakan bagian yang terdiri atas nama algoritma dan penjelasan atau spesifikasi algoritma tersebut.
2. Bagian Deklarasi, merupakan bagian untuk mendefinisikan semua nama yang digunakan pada algoritma dapat berupa
variabel, konstanta, tipe ataupun fungsi
3. Bagian Deskripsi, merupakan bagian inti pada struktur algoritma yang berisi uraian langkah-langkah penyelesaian masalah.
Contoh penulisan algoritma dengan notasi deskriptif.

Algoritma Luas_Lingkaran
{Menghitung luas lingkaran untuk ukuran jari-jari tertentu. Algoritma menerima masukan jari-jari lingkaran, menghitung luasnya, lalu
mencetak luasnya ke piranti keluaran}.

Deklarasi :
Jari_jari = real {tipe data bilangan pecahan}
Luas = real {tipe data bilangan pecahan}
PHI = 3.14

Deskripsi
1. Baca jari
2. Hitung luas = PHI*jari_jari * jari_jari
3. Tampilkan luas ke layar
4. Selesai
2. Pseucode

Pseudocode adalah cara penulisan algoritma yang


menyerupai bahasa pemrograman tingkat tinggi dimana
bahasa ini ditujukan agar bisa dibaca oleh manusia dan bukan
komputer atau mesin.
bagaimana ciri-ciri
dari pseudocode ini? Pseudocode menggunakan simbol atau
sintaks dari suatu program contohnya :
1 <,>,<=,>=.

Notasi-notasi pseudocode bisa


digunakan untuk bahasa pemrograman.
2

Tidak memiliki aturan baku dalam


penulisannya dan tidak menggunakan
3 diagram.
bagaimana struktur penulisan dari
pseudocode?

Pertama adalah judul, yang Bagian kedua adalah deskripsi Yang terakhir adalah
berisi nama dari algoritma yang berisikan pernyataan implementasi yang berisikan inti
tersebut yang menjelaskan deklarasi dari algoritma tersebut. Melalui
variabel atau konstanta yang Struktur tersebut kita dapat
ada dalam logaritma. menyusun Algoritma menjadi
sesuatu yang utuh.
Contoh Penulisan Pseudocode
3. Flow Chart
Flowchart atau bagan alur adalah diagram yang menampilkan langkah-langkah dan
keputusan untuk melakukan sebuah proses dari suatu program. Setiap langkah
digambarkan dalam bentuk diagram dan dihubungkan dengan garis atau arah panah.

Flowchart berperan penting dalam memutuskan sebuah langkah atau fungsionalitas dari
sebuah proyek pembuatan program yang melibatkan banyak orang sekaligus. Selain itu
dengan menggunakan bagan alur proses dari sebuah program akan lebih jelas, ringkas, dan
mengurangi kemungkinan untuk salah penafsiran. Penggunaan flowchart dalam dunia
pemrograman juga merupakan cara yang bagus untuk menghubungkan antara kebutuhan
teknis dan non-teknis.
Lanjutan
Ibaratkan komputer adalah otak kita. Tiap hari sejak kita bangun sampai mau tidur lagi akan ada banyak aktivitas yang dikerjakan. Nah,
dalam menjalankannya, otak kita otomatis akan menyusun langkah-langkah apa saja yang harus diikuti biar kerjaan beres.

Misalnya nih, kamu mau bikin kopi instan karena nggak mau repot. Langkah-langkahnya kurang lebih akan seperti ini:

Minum Kopi Instan

1. Ambil cangkir
2. Ambil kopi instan
3. Masukkan bubuk kopi ke dalam cangkir sesuai takaran
4. Siapkan air panas. Kalau belum tersedia, panaskan air.
5. Tuangkan air panas ke dalam cangkir
6. Aduk cangkir hingga kopi larut
7. Tambahkan gula atau krimer sesuai selera. Aduk.
8. Minum kopi
Nah, urutan kegiatan “Minum Kopi Instan” di atas adalah algoritma-mu di kehidupan sehari-hari. Di dalam dunia
komputer, biar algoritma lebih “instan” dipahami, biasanya programmer akan menggunakan flowchart. Flowchart
adalah presentasi grafis untuk menggambarkan proses spesifik sebuah algoritma. Pengaplikasiannya seperti berikut
ini:

Perlu Bawa Payung? Kamu akan melakukan aktivitas di luar rumah

1. Apakah hujan?
2. Jika tidak hujan, kamu tidak perlu bawa payung
3. Jika hujan, segera cari payung
4. Ketika payung sudah ketemu, bawa payungnya
5. Jika payung tidak ketemu pastikan apakah masih hujan dan akan kembali berputar ke poin 2 dan 3
Logika Algoritma dalam bentuk flowchart

Anda mungkin juga menyukai