Anda di halaman 1dari 3

Aspek Etik dan Legal Dalam Keperawatan Bencana

Menurut uu no 24 tahun 2007 pasal Bencana adalah peristiwa atau rangkaian


peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang
disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga
mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda,
dan dampak psikologis.

The American Medical Association telah menciptakan aturan baru yang kuat
menangani tugas dokter untuk merawat pasien sejak peristiwa 11 September 2001, namun
profesi lainnya belum mengukuti. Sampai saat ini, penyedia layanan kesehatan akan terus
dihadapkan pada pembuatan keputusan etis dengan sedikit arah (Gramaldi,2007)

Pembatasan dapat membatasi kebebasan dan kemerdekaan di kedua pasien dan


pekerja kesehatan. Tantangan ketiga adalah tanggung jawab etis. Ini mungkin merupakan
tantangan terbesar karena sulit untuk memprediksi apa yang akan dilakukan selama masa
crisis. Seperti yang dinyatakan sebelumnya, kode etik untuk sebagian besar profesi kesehatan
hanya menyarankan bahwa penyedia layanan melaksnakan kewajiban kepada pasien mereka,
sementara pada saat yang sama mereka ambigu dengan menyatakan bahwa ada juga ada
kewajiban untuk mengurus diri sendiri (Gramaldi,2007)

Menurut ANA, Etik dalam Keperawatan Bencana adalah:

1. Perawat, dalam semua hubungan profesional, praktek dengan kasih sayang dan rasa
hormat terhadap martabat yang melekat, nilai, dan keunikan setiap individu, dibatasi
oleh pertimbangan status sosial atau ekonomi, atribut pribadi,atau sifat masalah
kesehatan.
2. perawat komitmen utama adalah untuk pasien, baik individu, keluarga,kelompok ,
atau masyarakat.
3. perawat mempromosikan, menganjurkan, dan berusaha untuk melindungikesehatan,
keselamatan, dan hak pasien.
4. Perawat bertanggung jawab dan akuntabel untuk praktek keperawatan individudan
menentukan delegasi yang sesuai tugas sesuai dengan kewajiban perawatuntuk
memberikan perawatan pasien yang optimal.
5. Perawat bertanggung jawab untuk dirinya dan untuk lainnya, termasuktanggung
jawab untuk menjaga integritas dan keamanan, untuk menjagakompetensi, dan
melanjutkan pertumbuhan pribadi dan profesional.
6. Perawat berpartisipasi dalam membangun, memelihara, dan meningkatkanlingkungan
perawatan kesehatan dan kondisi kerja yang kondusif bagipenyediaan pelayanan
kesehatan yang berkualitas dan konsisten dengan nilainilai profesi melalui aksi
individu dan kolektif .
7. Perawat berpartisipasi dalam kemajuan profesi melalui kontribusi untukberlatih,
pendidikan, administrasi, dan pengembangan pengetahuan.
8. Perawat bekerja sama dengan profesional kesehatan lainnya dan masyarakat dalam
mempromosikan masyarakat, nasional, dan upaya internasional hanya untuk
memenuhi kebutuhan kesehatan.
9. Profesi keperawatan, yang diwakili oleh asosiasi dan anggotanya, bertanggung jawab
untuk mengartikulasikan nilai keperawatan, untuk menjaga integritas profesi dan
praktek, dan untuk membentuk kebijakan social.

Aspek Legal
Aspek legal dalam konteks pelayanan keperawatan bencana
a. Membuat kontrak kerja(memahami hak dan kewajiban)
b. Praktek yang kompeten hanya dilakukan oleh seorang perawat yang
kompeten
c. Tambahan penyuluhan kesehatan dan konseling dalam pemberian
asuhan keperawatan
d. Melaksanakan tugas delegasi, sesuai dengan kemapuan perawat yang
akan diberikan delegasi.
Daftar pustaka
Scribd Shaufi Ahmad Musflih ,2021 diakses pada 8-9-2022 jam 19.00
https://www.scribd.com/document/489981621/Aspek-Etik-dan-Legal-Dalam-
Keperawatan-Bencana

Yusuf Yulialdi, dkk, 2019, ASPEK ETIK DAN LEGAL DALAM KEPERAWATAN BENCANA.
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

Anda mungkin juga menyukai