LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI
SMK NEGERI 1 PEMALANG
Jl. Gatot Subroto No. 31 Kec./Kab. Pemalang, KodePos 52319
Telepon (0284) 321386, Faksimile (0284) 323376.
Website : lsp.smkn1pml.sch.id , e-mail : lsp@smk1pml.sch.id
TABEL
ANALISIS KETIDAKBERPIHAKAN
LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI SMK N 1 PEMALANG
JABATAN POTENSI
NO
1 Dewan Pengarah 1. Mempengaruhi tim sertifikasi untuk
memberi perlakuan khusus kepada
asesi atau pihak tertentu.
2. Merekomendasikan kandidat asesor yang
tidak memiliki kompetensi teknis.
2 Ketua LSP 1. Mempengaruhi tim sertifikasi untuk
merubah hasil sertifikasi kompetensi.
3 Bidang 1. Memberikan rekomendasi penugasan
asesor karena kedekatan.
2. Mempengaruhi tim sertifikasi untuk
merubah hasil sertifikasi kompetensi.
PENCEGAHAN/ PENANGGULANGAN
A. Tim operasional Sertifikasi membuat surat pernyataan
dan pakta integritas tentang ketidakberpihakan serta
peran penting setiap individu dalam Lembaga
Sertifikasi Profesi berkontribusi dalam menjaga kualitas
tenaga kerja Indonesia dalam persaingan global.
B. Memperlakukan semua pihak sama dengan mengikuti
alur yang sama dan bahkan sistem assessment
gabungan dengan asesi lain dengan menugaskan
asesor, Ketua TUK dan admin yang bertugas secara
acak serta pengambilan keputusan asesemen melalui
rapat Pleno.
C. Melakukan seleksi portofolio saat pengajuan Askom
dan pada saat menugaskan asesor.
A. Pengambilan keputusan dilakukan dalam bentuk rapat
pleno yang dihadiri oleh pihak terkait :
Ketua, bidang, asesor (bukan asesor yang bertugas
dalamhasil assessment yang di pleno)
A. Menugaskan Asesor melalui matrik jumlah asesi
sehingga setiap asesor berhak mendapat kesempatan
yang sama dan telah diketahui serta disepakati semua
pihak yang terlibat dalam proses sertifikasi
B. Pengambilan keputusan dilakukan dalam bentuk rapat
pleno yang dihadiri oleh pihak terkait :
Ketua, bidang, asesor (bukan asesor yang bertugas
dalam hasil assessment yang di pleno)
 LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI

SMK NEGERI 1 PEMALANG

Jl. Gatot Subroto No. 31 Kec./Kab. Pemalang, KodePos 52319
Telepon (0284) 321386, Faksimile (0284) 323376.
Website : lsp.smkn1pml.sch.id , e-mail : lsp@smk1pml.sch.id

4 Admin 1. Memberikan / membocorkan Materi uji
sertifikasi kepada pihak tertentu.
2. Penyalahgunaan saat penggandaan
hardcopy file materi Uji.
3. Memperjual-belikan Sertifikat
Kompetensi.
5 Asesor 1. Terjadinya keberpihakan apabila
instruktur/pengajar bertugas menjadi
asesor kompetensi dalam pengambilan
bukti uji kompetensi
A. Adanya prosedur penggandaan Materi Uji dan
penyimpanan melalui sistem approval dari bidang
sertifikasi.
B. pada 1 tempat saja, dan menggunakan jasa cetak
internal sehingga mengurangi kepentingan atau peluang
dari masyarakat umum untuk mengakses dokumen
tersebut.
C. Manajer menugaskan Ketua Bidang admin untuk
memastikan setiap uji kompetensi jumlah asesi dengan
absen sesuai. Serta melakukan uji Petik pada periode
tertentu tentang dokumen pendukung pengadaan
sertifikat kompetensi teknis.
A. Tidak menugaskan asesor kompetensi yang menjadi
instruktur/pengajar di mata pelajaran yang bersangkutan

Berdasarkan uraian pada tabel diatas, LSP SMK N 1 Pemalang akan mengambil tindakan untuk menanggapi setiap ancaman terhadap
ketidakberpihakan yang timbul dari tindakan personil, lembaga, atau organisasi lain. Serta seluruh personil LSP SMK N 1 Pemalang, baik internal maupun
eksternal, atau komite yang dapat mempengaruhi kegiatan sertifikasi harus bertindak secara tidak berpihak dan tidak diizinkan memberi tekanan komersial,
keuangan atau tekanan lainnya yang mengkompromikan ketidakberpihakan. LSP SMK N 1 Pemalang mensyaratkan personil, baik internal maupun
eksternal, untuk mengungkapkan seluruh situasi yang mungkin menimbulkan konflik kepentingan pada personil atau organisasi LSP SMK N 1 Pemalang.

Informasi ini digunakan sebagai masukan untuk mengidentifikasi ancaman terhadap ketidakberpihakan yang timbul akibat kegiatan personil atau
organisasi yang mengajar mereka atau saling ada hubungan dan tidak boleh menggunakan personil internal atau eksternal tersebut, kecuali mereka dapat
menunjukkan bahwa tidak ada konflik kepentingan.