Anda di halaman 1dari 7

Bab lll

Penutup
A. Kesimpulan
Harga diri klien pada kelompok perlakuan dan

pembanding sebelum diberikan intervensi yang

sebagian besar klien dengan harga diri rendah.

Keadaan ini karena peneliti belum membina

hubungan saling percaya dengan klien sehingga

klien tampak khawatir, perasaan malu untuk

berinteraksi dan berusaha menarik diri.

Harga diri klien pada kelompok perlakuan setelah

diberikan intervensi mengalami peningkatan

yang sebagian besar klien dengan harga diri

tinggi. Sedangkan pada kelompok perlakuan

harga diri klien tidak mengalami perubahan

meskipun terjadi perubahan dalam skor nilai

harga diri tetapi tetap pada interval harga diri

yang sama.

Ada pengaruh harga diri klien yang diberikan

intervensi komunikasi terapeutik. Dimana, terjadi

perubahan harga diri klien pada kelompok

perlakuan sebelum dan sesudah diberikan

intervensi. Sedangkan harga diri klien pada

kelompok pembanding yang diberikan intervensi


sesuai standar di Unit hemodialisis sebelum dan

sesudah intervensi tidak mengalami perubahan.

B.saran
Bagi klien dan keluarga. Dengan komunikasi

terapeutik antara perawat dan klien diharapkan

klien bisa menjadi pribadi yang lebih baik dari

sebelumnya dan keluarga diharapkan untuk

selalu memberikan dukungan maupun motivasi

terhadap klien.

Bagi profesi keperawatan. Penelitian ini dapat

meningkatkan peran perawat dalam memberikan

asuhan keperawatan terhadap klien dan

diharapkan menerapkan komunikasi terapeutik

dalam memberikan asuhan keperawatan.

Bagi peneliti selanjutnya. Peneliti selanjutnya

dapat mengadakan penelitian lebih lanjut

mengenai pengaruh komunikasi terapeutik

terhadap harga diri klien dengan gagal ginjal

kronis.
Daftar pustaka
Arikunto. S. (2009). Manajemen

penelitian. Jakarta : Rineka Cipta

Arwani, (2003), Komunikasi dalam

keperawatan. Jakarta : Penerbit Buku

Kedokteran EGC.

Carpenito, Lynda Juall. (2000). Buku saku

diagnosa keperawatan. Edisi 8. Jakarta

: EGC.

Coopersmith, Stanley. (1967). The

Antecedent of self-esteem. San

Francisco: W.HFreeman and

Company

Dariuszky, G. (2004). Membangun harga

diri. Bandung: CV. Pionir Jaya.

Hurlock, B.Elizabeth. Psikologi perkembangan

suatu pendekatan sepanjang

kehidupan edisi kelima ( Jakarta

: Erlangga. 1980).

IKCC, (2008). Indonesian kidney care

Club/IKCC. Diakses dari

http://www.ikcc.or.id/print.php?id

:284 pada tanggal 24 Maret 2012.


Indrawati. (2003). Komunikasi untuk

perawat, Jakarta: EGC.

Keliat B.A. (1994) Seri Keperawatan

gangguan konsep diri. Cetakan II.

Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

[20/2 10:04] Dekayanti: Kozier,et.al.(2004). Fundamentals of nursing

; concepts, process and practice

Seventh edition. United States:

Pearson Prentice Hall.

National Kidney Foundation, (2009).

Chronic kidney disease. New york:

National Kidney Foundation.

Diakses dari:

http://www.kidney.org/kidneydise

ase/ckd/index.cfm#whatis pada tanggal

22 Maret 2012.

Noer, M.S., (2006). Gagal Ginjal Kronik

pada anak, Fakultas Kedokteran

UNAIR. Diakses dari:

http://www.pediatrik.com/pkb/20

020220- mqb0gj-pkb.pdf

pada tanggal 20 Maret 2012.

Nursalam., (2008). Konsep & penerapan

metodologi penelitiam ilmu keperawatan:

pedoman skripsi, tesis, dan instrumen


penelitian keperawatan Edisi 2. Jakarta:

Salemba Medika

Nursalam 2011, Konsep dan penerapan

metodologi penelitian ilmu

keperawatan, Salemba Medika,

Jakarta

Price and Wilson. (2005). Konsep klinis proses-

proses penyakit Edisi 6. Vol.2. Jakarta : EGC.

Potter, P.A & Perry, A.G.(1993).

Fundamental of nursing concepts,

process and practice.

Third edition. St.Louis: Mosby Year

Book.

Purwondjawa. (2010). Asuhan keperawatan pada

pasien dengan chronic kidney disease

(gagal ginjal kronik) Diakses dari

http://purwondjawa.wordpress.com/201

0/12/20/asuhan-keperawatan-pada-

pasien-dengan-chronic-kidney-disease-

gagal-ginjal-kronis/ pada tanggal 21

Maret 2012.

Rosenberg, M. (1965). Society and the

adolscent self-image. Princeton,

New Jersey: Princeton

University Press.
Smeltzer, S.C. & Bare, B.G. Brunner and

Suddarth’s textbook of med

urgical nursing. 8th Edition. Alih

bahasa : Waluyo, A. Jakarta: EGC; 2000

(Buku asli diterbitkan tahun 1996).

Smeltzer, S.C. (2001). Buku ajar

keperawatan medikal-bedah. Edisi 8

Vol 1 Jakarta:EGC.

Smeltzer, Suzanne C dan Brenda G Bare.

(2001). Buku ajar keperawatan medikal

bedah Brunner & Suddarth. Edisi 8.

Jakarta :EGC.

Soeparman. (2003). Ilmu penyakit

dalam Jilid II. Edisi kedua. Jakarta:

Balai Penerbit FKUI.

Stuart, G.W & Sundeen S.J. (1995). Pocket

guide to psychiatric nursing. Third

edition. St.Louis: Mosby Year Book

Stuart, G.W & Sundeen S.J. (1995).

Principles and practise of

psychiatricnursing. St. Louis: Mosby

Year Book.

Stuart dan Sundeen. (1998). Buku saku

keperawatan jiwa. Edisi 3. Jakarta : EGC.

Suyono, Slamet. (2001). Buku ajar ilmu


penyakit Dalam. Edisi 3. Jilid I II.

Jakarta.: Balai Penerbit FKUI.

Suyono, Slamet et.al. (2000). Buku Ajar

Ilmu Penyakit dalam. Jakarta:EGC.

Sukandar, E., (2006). Neurologi klinik. Edisi

ketiga. Bandung: Pusat Informasi Ilmiah

(PII) Bagian Ilmu Penyakit Dalam

Fakultas Kedokteran UNPAD.

Suryani. (2005). Komunikasi terapeutik;

teori dan praktik. Jakarta: EGC.

Hartono. (2006). H., dkk., Editor

Patofisiologi konsep klinis proses-

proses penyakit dalam.

Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai