Anda di halaman 1dari 23
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN (GEDUNG PRUAD! PRAPTOSUHARDIO 1 LANTAL2 JALAN LAPANGAN BANTENG TIMUR 2-4 JAKARTA 10710 Nomor S-AN72 IPB/2017 J Maret 2017 Sifat Sangat Segera Lampiran : 6 (enam) Lampiran Hal : Petunjuk — Teknis —Langkah-Langkah —_Strategis, Pelaksanaan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga Tahun Anggaran 2017 Yth. 4. Para Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Para Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara di seluruh Indon: Dalam rangka peningkatan kinerja pelaksanaan anggaran dan efektivitas belanja Kementerian Negara/Lembaga TA 2017 serta optimalisasi peran belanja pemerintah, Khususnya belanja K/L tethadap pertumbuhan ekonomi di tahun 2017, dan menindaklanjuti surat Menteri Keuangan Nomor S-153/MK.05/2017 tanggal 27 Februari 2017 hal Langkah-Langkah Strategis Pelaksanaan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga Tahun Anggaran 2017, dengan ini disampaikan sebagai berikut: 1. Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan dan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) agar segera melakukan koordinasi dengan satuan kerja (Satker) dalam wilayah kerja masing-masing untuk memastikan pelaksanaan surat Menteri Keuangan dimaksud, 2. Langkah-langkah koordinasi yang dilaksanakan oleh Kanwil Ditjen Perbendaharaan dan KPPN meliputi: a. Reviu atas perencanaan kegiatan, penyerapan, dan capaian output Satker. b. Monitoring dan evaluasi kepatuhan penyelesaian tagihan Satker. c. Monitoring dan evaluasi kepatuhan penyampaian data kontrak dan kebenaran data supplier Sater. d. Pengendalian Uang Persediaan (UP)/Tambahan Uang Persediaan (TUP) yang dikelola oleh Satker. 3. Mekanisme pelaksanaan koordinasi sebagaimana dimaksud pada angka 2 agar berpedoman pada petunjuk teknis sebagaimana terlampir pada surat Direktur Jenderal Perbendaharaan ini. 4. Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan agar melaksanakan monitoring dan pengawasan atas pelaksanaan surat Direktur Jenderal Perbendaharaan ini. Dermikian disampaikan untuk dipedomani. ~ Direktut Jenderal, Tembusan: Menteri Keuangan Lampiran | Lampiran Surat Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor : S2S #OIPBI2017 ‘Tanggal : Maret 2017 PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN LANGKAH-LANGKAH STRATEGIS PELAKSANAAN ANGGARAN K/L TAHUN 2017 PADA KANWIL DITJEN PERBENDAHARAAN DAN KPPN A. Reviu atas perencanaan kegiatan, penyerapan, dan capaian output Satker 4, Kanwil Ditjen Perbendaharaan memerintahkan KPPN untuk melakukan koordinasi dan konfirmasi dengan Satker di lingkup wilayah kerja masing-masing dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Reviu atas rencana kegiatan 4) KPPN meminta Satker untuk mereviu rencana kegiatan berdasarkan jenis belanja pada DIPA; 2) KPPN meminta Satker untuk mereviu rencana kegiatan berdasarkan kategori output pada kertas kerja RKA-KLIPOK. b. Reviu atas rencana penyerapan/penarikan dana 4) KPPN dan Satker melakukan reviu deviasi Halaman Ill DIPA Satker setiap awal Triwulan menggunakan data yang disediakan pada too! ME Budget Execution untuk menilai kesesuaian rencana penarikan dana dengan realisasi Satker. 2) Meminta Satker untuk menyusun perbaikan rencana penyerapan/penarikan dana pada Halaman Ill DIPA untuk Triwulan selanjutnya 3) Hasil reviu dan perbaikan rencana penyerapan/penarikan dana antara KPPN dengan Satker agar dituangkan dalam Kertas Kerja Reviu dan Analisis Ringkas Reviu. c. Reviu atas rencana capaian output 1) KPPN dan Satker melakukan reviu realisasi capaian output sesuai dengan rencana pencairan dana berdasarkan kategori output Satker setiap awal Triwulan, menggunekan data yang disediakan pada fool ME Budget Execution, untuk menilai kesesuaian rencana penyerapan/penarikan dana dengan rencana capaian output Satker. 2) Meminta Satker untuk menyusun perbaikan rencana penyerapanipenarikan dana pada Halaman Ill DIPA akibat penyesuaian rencana capaian output, untuk Triwulan selanjutnya, 3) Hasil reviu dan perbaikan rencana penyerapanipenarikan dana antara KPPN dengan Satker agar dituangkan dalam Kertas Kerja Reviu dan Analisis Ringkas Reviu. d. Pelaksanaan reviu antara KPPN dan Satker dilakukan dalam bentuk pertukaran data melalui media surat elektronik dan media social (email, WA dan sejenisnya), atau rapat koordinasi, focus group discussion, one-o-one meeting, danfatau bimbingan teknis, di KPPN atau di Satker. 2. Berdasarkan hasil reviu rencana penyerapanipenarikan dana dan reviu rencana capaian kinerja, KPPN melakukan langkah-langkeh: ‘a. Meminta Satker agar mengajukan revisi Halaman Ill DIPA akibat penyesuaian rencana penyerapanipenarikan dana dan rencana capaian output, kepada Kanwil Ditjen Perbendaharaan sesuai dengan mekanisme Revisi DIPA b. Menyampaikan kertas kerja reviu kepada Kanwil Ditjen Perbendaharaan, paling lambat Minggu Pertama pada bulan berikutnya, setelah triwulan berkenaan berakhir. c. Mulai Triwulan I Tahun 2017, hasil reviu rencana penarikan dana dan capaian output tingkat KPPN agar disampaikan kepada Kanwil paling lambat tanggal 10 pada awal bulan, setelah triwulan periode reviu berakhir. d. Hasil reviu agar digunakan oleh KPPN untuk melakukan monitoring, evaluasi, analisis, bimbingan teknis dan pendampingan pelaksanaan anggaran kepada Satker. 3. Berdasarkan hasil reviu rencana penyerapan/penarikan dana dan rencana capaian output tingkat KPPN, Kanwil Ditjen Perbendaharaan melakukan langkah-langkah sebagai berikut: a, Meminta agar Satker segera menyampaikan usulan Revisi Halaman III DIPA paling lambat pada minggu pertama bulan berikutnya setelah akhir trivulan periode reviu. b. Melakukan evaluasi terhadap data realisasi penyerapan dan capaian output triwulan sebelumnya, dan analisis terhadap rencana penyerapan/penarikan dana dan capaian output triwulan berikutnya, yang meliputi 1) Evaluasi terhadap realisasi penyerapan menurut jenis belanja; 2) Evaluasi terhadap realisasi anggaran menurut kategori output, 3) Analisis tethadap rencana penyerapan triwulan-triwulan berikutnya menurut jenis belanja; 4) Analisis terhadap rencana penyerapan triwulan-triwulan berikutnya menurut kategori output. cc. Melakukan kegiatan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran (EPA) melalui focus group discussion (FGD), bimbingan teknis, forum diskusi, kunjungan/konsultasi, dan kegiatan sejenis dengan mengundang Satker atau stakeholders terkait. d. Hasil kegiatan EPA, dituangkan dalam Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran (EPA) Triwulanan, e. EPA Triwulanan agar disampaikan kepada Direktur Pelaksanaan Anggaran paling lambat pada Minggu ke-3 bulan berikutnya setelah berakhimya triwulan periode EPA. 4, Pelaksanaan reviu atas rencana pelaksanaan kegiatan, capaian kinerja dan rencana penarikan dana Satker dilaksanakan setiap triwulan, 5. Dalam pelaksanaan revisi DIPA yang berakibat perubahan pada Halaman Ill DIPA, Kanwil Ditjen Perbendaharaan meneliti kesesuaian rencana penyerapan/penarikan dana Satker menggunakan data pembanding yang disediakan pada foo! ME Budget Execution. 6. Penggunaan too! ME Budget Execution mengikuti petunjuk pada Lampiran Il 7. Format Kertas Kerja Reviu dan Analisis Ringkas Reviu sebagaimana Lampiran Il B, Monitoring Penyelesaian Tagihan 4. KPPN menyampaikan kepada Satker di wilayah kerjanya mengenai ketentuan penyelesaian tagihan sebagai berikut: a. Tagihan diajukan oleh penerima hak kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah timbulnya hak tagih kepada negara b. SPP-LS untuk pembayaran tagihan diterbitkan oleh PPK dan disampaikan kepada Pejabat Penandatangan dan Penguji SPM (PPSPM) paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah dokumen. pendukung dari penerima hak dinyatakan lengkap, ©. Penerbitan SPM-LS oleh PPSPM paling lambat 5 (lima) hari kerja sejak SPP-LS diterima dari PPK. ¢. PPSPM menyampaikan SPM kepada KPPN paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah SPM diterbitkan e. Dalam pelaksanaan penyelesaian tagihan, Satker agar memastikan batas waktu penyelesaian tagihan terpenuhi dan melakukan pengendalian serta pengawasan pada setiap tagihan, f. Untuk batas waktu penyelesaian tagihan s.d. tgl. 31 Maret 2017 diselesaikan paling lambat tanggal 27 April 2017. Selanjutnya, tagihan bulan-bulan berikutnya diselesaikan paling lambat 17 hari kerja setelah timbulnya hak tagih kepada negara. ‘Sebagai upaya pengawasan atas kepatuhan penyelesaian tagihan, KPPN melakukan langkah- langkah sebagai berikut: a. Menyampaikan kepada Satker bahwa dalam uraian SPM yang diajukan agar dilengkapi dengan catatan sebagai berikut: 1) Untuk SPM-UP/GUP/TUP/PTUP paling kurang memuat nomor dan tanggal SPP; 2) Untuk SPM-LS yang ditujukan kepada penyedia barang/jasa, paling kurang memuat: a) Nomor dan tanggal SPP; b)_Nomor dan tanggal Perjanjian/Kontrak; dan ) Nomor dan tanggal Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan (BAP) atau Berita Acara Serah Terima BAST); 3) Untuk SPM-LS yang ditujukan kepada Bendahara Pengeluaranipihak lainnya untuk keperiuan belanja pegawai non gaji induk, pembayaran honorarium, dan perjalanan dinas, paling kurang memuat: a) Nomor dan tanggal SPP; dan b) Nomor dan tanggal Surat Keputusan/Surat Tugas. b. Dalam hal Satker tidak mencantumkan uraian catatan SPM, KPPN meminta kepada KPA Satker untuk melengkapi uraian SPM sebagaimana dimaksud pada huruf a Untuk memastikan kepatuhan Satker dalam penyelesaian tagihan, KPPN melakukan langkah- langkah sebagai berikut a. Memproses SPM yang diajukan Satker sesuai ketentuan yang berlaku, apabila norma penyelesaian tagihan masin dalam batas jangka waktu 17 hari Kerja sebagaimana dimaksud pada angka 1 b. Dalam hal jangka waktu penyelesaian tagihan melebini 17 hari kerja, KPPN meminta Satker untuk melampirkan Surat Pernyataan SPM melebihi batas waktu, pada saat pengajuan SPM. . Melaporkan jumlah surat pernyataan pengajuan SPM Satker yang mengalami keterlambatan penyelesaian tagihan, kepada Kanwil Ditjen Perbendaharaan setiap triwulan. d. Bentuk surat pernyataan dan laporan rekapitulasi pengajuan SPM tingkat KPPN sesuai format pada Lampiran IV, Dalam rangka monitoring dan evaluasi penyelesaian tagihan, KPPN dapat melakukan koordinasi dengan Satker terkeit permasalahan dalam penyelesaian tagihan. Laporan pemberian dispensasi sebagaimana dimaksud pada poin 3.d. disampaikan kepada Kanwil Ditjen Perbendaharaan paling lambat Minggu Pertama pada bulan berikutnya setelah triwulan berkenaan berakhir. Berdasarkan laporan pemberian dispensasi sebagaimana dimaksud pada poin 3.d., Kanwil Ditjen Perbendaharaan melakukan analisis dan berkoordinasi dengan kantor wilayah K/L atau Satker bersangkutan terkait permasalahan dalam penyelesaian tagihan Hasil analisis atas laporan pemberian dispensasi dan hasil koordinasi sebagaimana dimaksud pada angka 6 dituangkan dalam Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran. . Monitoring Penyampaian Data Kontrak 1 KPPN menyampaikan kepada Satker norma waktu penyampaian data kontrak, sebagai berikut: a. Kontrak didaftarkan ke KPPN paling lambat 5 hari kerja setelah kontrak ditandatangari. b. Kontrak tanggal 3 Januari 2017 sampai dengan tanggal 21 Februari 2017 (yang seharusnya sudah didaftarkan ke KPPN pada tanggal 28 Februari 2017) dan kontrak tanggal 21 Februari sd tanggal 3 Maret 2017, disampaikan kepada KPPN paling lambat tanggal 10 Maret 2017. c. Kontrak yang ditandatangani setelah tanggal 3 Maret 2017, didaftarkan ke KPPN paling tambat 5 (lima) hari kerja sebagaimana huruf a 3 d. Terhadap penyampaian data kontrak yang terlambat, KPPN menerapkan ketentuan sebagai berikut 1) Apabila waktu pendaftaran data kontrak tidak bersamaan dengan waktu pengajuan SPM, maka data kontrak dapat didaftarkan kembali ke KPPN setelah terlebih dahulu mendapat Dispensasi Pendaftaran Data Kontrak dari Kepala KPPN. 2) Apabila waktu pendaftaran data kontrak bersamaan dengan waktu pengajuan SPM, maka data kontrak dapat didaftarkan kembali ke KPPN setelah terlebih dahulu mendapat Dispensasi Pendaftaran Data Kontrak dari Kepala KPPN, dan SPM baru dapat diajukan ke KPPN paling cepat 5 (lima) hari setelah data kontrak terdaftar di KPPN . Dalam kondisi mendesak, pengajuan SPM yang bersamaan dengan penyampaian data kentrak, dapat diperimbangkan diproses oleh KPPN dengan melampirkan Surat Pernyataan dari KPA dan mendapat persetujuan Kepala KPPN Format Dispensasi Pendaftaran Data Kontrak dan Surat Pemyataan dari KPA dibuat sesuai Lampiran V. KPPN melakukan monitoring terhadap pendaftaran data kontrak yang disampaikan oleh Satker, sebagaimana pada angka 1. KPPN memastikan data supplier yang didaftarkan oleh Satker telah benar dengan mengacu pada data yang pernah dilakukan pembayaran untuk menghindari penolakan pembayaran oleh KPPN. Kenwil Ditjen Perbendaharaan melakukan monitoring, evaluasi dan analisis ketepatan waktu penyampaian data kontrak Satker dalam wilayah kerja masing-masing Hasil evaluasi dan analisis menjadi bahan koordinasi dengan Satker dalam Evaluasi Pelaksanaan ‘Anggaran dan dituangkan dalam Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran. D. Pengendalian Pengelolaan Uang Persediaan (UP)/Tambahan Uang Persediaan (TUP) 1 KPPN menyampaikan kepada Satker di wilayah kerjanya mengenai pengelolaan Uang Persediaan (UP)/Tambahan Uang Persediaan (TUP) sebagai berikut: a. UP harus diajukan secara rasional dengan mempertimbangkan kebutuhan operasional Satker dalam 1 (satu) bulan. b. Satker agar segera melakukan revolving UP (penggantian UP) jika penggunaannya telah mencapai minimal 50% c. Dalam hal terdapat rencana kegiatan Satker yang memerlukan dana lebih besar dari UP yang Gimiliki, maka Satker agar melakukan: 1) Mempercepat frekuensi Penggantian Uang Persediaan (GUP). 2) Mengajukan TUP sesuai norma, yaitu @) Pengajuan disertai rincian rencana penggunaan TUP; b) TUP habis digunakan dalam 1 (satu) bulan; ©) TUP digunakan untuk kebutuhan yang sangat mendesak dan tidak bersifat LS. 3) Mempertanggungjawabkan TUP sesuai dengan rencana penggunaan TUP. Dalam hal Satker tidak melakukan revolving UP dalam waktu 1 (satu) bulan, maka KPA harus memberikan penjelasan secara tertulis kepada KPPN saat mengajukan SPM-GUP. Dalam hal penggunaan TUP tidak sesuai dengan rencana, maka KPA harus memberikan penjelasan secara tertulis kepada KPPN saat mengajukan SPM-PTUP. KPPN melakukan scan terhadap rincian rencana penggunaan TUP sebagai arsip untuk dijadikan bahan pengujian SPM-PTUP pada front office KPPN. Dalam pertanggungjawaban TUP, KPPN meneliti kesesuaian antara penggunaan TUP dengan rencana penggunaan TUP, dengan ketentuan sebagai berikut a. pada saat Satker mengajukan SPM-PTUP, petugas front office KPPN_mencocokkan kesesuaian realisasi penggunaan TUP dengan rincian rencana penggunaan TUP. a b. pencocokan sebagaimana dimaksud pada huruf a dilakukan dengan membandingkan antara ADK SPM-PTUP dengan arsip rincian rencana penggunaan TUP. c. dalam hal terdapat ketidaksesuaian dengan rencana penggunaan dana TUP dan tidak disertai dengan surat penjelasan mengenai ketidaksesuaian penggunaan pada TUP oleh KPA, KPPN meminta kepada KPA untuk melengkapi SPM-PTUP dengan surat penjelasan sebagaimana dimaksud pada poin 1.0.4. 6. Dalam rangka pengendalian pengelolaan UP/TUP, KPPN melakukan langkah-langkah sebagai berikut ‘a. melakukan reviu atas pengelolaan UP/TUP pada Satker mitra kerjanya secara triwulanan, dengan menggunakan data Aplikasi Om-SPAN dan too! ME Budget Execution, yang meliputi 1. ketepatan waktu pertanggungjawaban; 2. besaran prosentase revolving UP; 3. pengenaan sanksi pemotongan UP; dan/atau 4. frekuensi pertanggungjawaban UP. b._melakukan rekapitulasi terhadap SPM-PTUP yang tidak sesuai dengan rencana penggunaan TUP. 7. Atas hasil reviu pengelolaan UP/TUP dan rekapitulasi tethadap SPM-PTUP yang tidak sesuai dengan rencana penggunaan TUP, KPPN membuat catatan dalam daftar. 8. Berdasarkan hasil reviu pengelolaan UP/TUP, KPPN melakukan’ a. Menyampaikan surat teguran kepada satker yang _terlambat_mengajukan pertanggungjawaban UP/TUP dengan tembusan kepada Kanwil Ditjen Perbendaharaan; b, Tidak memberikan TUP lagi kepada Satker yang sudah melakukan perpanjangan pertanggungjawaban TUP lebih dari 2 kali; 9. KPPN dapat memberikan TUP kepada Satker yang sudah melakukan_perpanjangan pertanggungjawaban lebin dari 2 kali, sepanjang telah mendapat jin pemberian TUP dari Kanwil Ditjen Perbendaharaan. 10. Pemberian/penolakan jin pemberian TUP oleh Kanwil Ditjen Perbendaharaan dilakukan berdasarkan surat permohonan jin pemberian TUP dari KPPN dan jika diperlukan, Kanwil Ditjen Perbendaharaan dapat melakukan rapat pembahasan dengan kantor wilayah KIL terkait atau Satker berkenaan. 11, Surat Penjelasan Keterlambatan Revolving UP, Surat Penjelasan Ketidaksesuaian Penggunaan Dana TUP, Catatan Pengelolaan UP, Catatan Pengelolaan TUP, Format Surat Permohonan Ijin Pemberian Tambahan Uang Persediaan (TUP) lebih dari 2 kali, sebagaimana Lampiran VI Lampiran I Lampiran Surat Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor : S _ /PBI2017 Tanggal : Maret 2017 PETUNJUK TEKNIS PEMANFAATAN TOOLS ME BUDGET EXECUTION DAN APLIKAS! OMSPAN AL DALAM RANGKA LANGKAH-LANGKAH STRATEGIS PELAKSANAAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA TAHUN ANGGARAN 2017 EVEL KPPN 1. Reviu atas perencanaan kegiatan, penyerapan dan capaian kinerja b. Buka fools ME Budget Execution dengan web browser di alamat htto:/[pa.perbendaharaan.go.id Pilih menu RPA kemudian pilih sub menu Monitoring kemudian pilin sub menu Hal. II! DIPA. Selanjutnya pada layar tersaji tampilan menu Query Adhoc > Rencana Penarikan Halaman Ill DIPA dan Realisasi. Terdapat Pilihan Wajib dan Pilihan Opsional. = oo w- 2 oo - ow = e 2 ey ~ Pada Pilihan Wajib, terdapat menu Pilih Tahun Anggaran dan Pilih Pembulatan. Silahkan pilih tahun “2017” untuk tahun anggaran dan “Rupiah” untuk jenis pemibulatan dengan meng- klik tanda lingkaran kecil di depan pilihan Kemudian pada tab Pillhan Opsional terdapat 12 menu pilihan, yaitu Kementerian, Eselon |, Kewenangan, Kanwil, KPPN, Satker, Program, Kegiatan, Output, Kategori Output, Jenis Belanja dan Pilih Semua. Pada tools ME Budget Execution 2017 ini, telah ditambahkan dua menu pilinan baru yaitu pilinan Output dan Kategori Output. Kedua pilihan ini merupakan pengembangan agar diketahui rencan penarikan dana sampai level Output bukan hanya ‘sampai level Kegiatan dan Jenis Belanja saja. Silahkan pilin hanya pilihan Satker, Program, Kegiatan, Output dan Jenis Belanja saja. Selanjutnya untuk setiap pilihan tersebut, silahkan hanya pilih Kode saja, tidak perlu memilih *Uraian® atau "Kode Uraian”. Selanjutnya Pengguna dapat meng-klik tombol “Tayang” untuk melihat tampilan data di web browser, dimana untuk mempercepat akses data dan menghindari terjadinya crash pada sistem, silahkan Klik tombol “Unduh’. Format data hasil unduh adalah Microsoft Excel (.x!s) Data Excel yang sudah diunduh dapat digunakan sebagai data awal oleh KPPN untuk melakukan reviu dengan Satker. Mekanisme pelaksanaan reviu atas perencanaan kegiatan, 6 penyerapan dan capaian kinerja antara KPPN dengan Satker adalah sebagaimana dimaksud pada Lampiran | {. Data Excel sebagaimana dimaksud pada poin e agar diverifikasi ulang dan disesuaikan format tabelnya terlebin dahulu oleh KPPN sebelum di-upload ke fools ME Budget Execution. \Verifikasi dilakukan antara lain terhadap kesesuaian jumlah rencana penarikan dana dengan pagu DIPA. Penyesuaian format tabel dilakukan terhadap kesesuain jumlah baris dan kolom data tabel. Langkah penyesuaian format tabel Excel sebagai berikut: ‘a. Hapus baris judul file (default file hasil unduh memiliki judul “Laporan Rencana (Hal Ill DIPA) dan Realisasi T.A. 2017 (oer-bulan tidak akumulatif)", dan seterusnya). Silahkan hapus baris judul tersebut, secara default terdiri 4 baris yang periu dihapus. b. Hapus kolom nomor “NO” serta kolom “Realisasi" dan “Beda” pada setiap kolom bulan (jan s.d des), .. Hapus baris semiua judul kolom (KDSATKER, KDPROGRAM, KDGIAT, dst.) Hapus baris “TOTAL” @. Selanjutnya tanda apostrof (') di seluruh sel pertu dihilangkan, dengan cara pilih menu Find & Select, lalu Replace. Pada menu Find and Replace, pilin Replace, kemudian pada kolom Find what" ketik tanda apostrof (',lalu klik tombol “Replace All" £. Simpan file, Untuk memudahkan pemantauan, silahkan simpan file dengan nama baru. Untuk perhatian, file yang disimpan harus berformat “.xIsx”. g. KPPN melakukan upload data Excel dimaksud pada poin f ke fools ME Budget Execution. klik tombol Upload, lalu Pilih fle yang akan diupload, selanjutnya klik tombol Upload. 2. Memastikan ketepatan waktu penyelesaian tagihan a. Buka fools ME Budget Execution dengan web browser di alamat htto://pa.perbendaharaan.go.id b. Pillh menu RPA kemudian pilih sub menu Evaluasi (Indi.Kinerja) kemudian pilih sub menu Penyelesaian Tagihan. Selanjutnya di layar monitor tersaji tampilan menu Indikator Kinerja > Kemajuan Kontrak. . Pada menu ini ditayangkan data seluruh Satker dan jumlah kontrak yang ada. Silahkan pilih salah satu Satker untuk melakukan evaluasi 4d. Setelah dipilih Satker sebagaimana maksud poin c, maka ditayangkan data tanggal BAST, SPM dan SP2D, data nomor, nilai dan uraian SP2D serta kolom monitoring untuk masing- masing kontrak. Pada kolom monitoring terdapat pesan sebagai berikut = Apabila tanggal BAST ditambah dengan 17 hari kerja melebihi hari ini maka akan ada peringatan bahwa SPM belum diajukan ke KPPN - Apabila tanggal BAST ditambah dengan 17 hari kerja belum melebihi hari ini maka akan ada peringatan sisa jumlah hari batas waktu pengajuan SPM ke KPPN 7 e. Berdasarkan informasi sebagaimana dimaksud pada poin d, KPPN agar secara proaktif menginformasikan kepada Satker mengenai pengajuan SPM atas BAST yang sudah waktunya untuk ditaginkan ke KPPN agar tidak melewati batas waktu sesuai ketentuan. 3. Meningkatkan ketertiban penyampaian data kontrak a. Buka aplikasi. OM SPAN dengan web browser di_—alamat htto://spanint kemenkeu.go.id/spanint/app. b. Pilin menu Modul Komitmen kemudian pilih sub menu Monitoring Kontrak. c. Klik Tab Filter Data kemudian pilih Status Belum Selesai kemudian klik Terapkan Filter d. Pada kolom yang berwara merah merupakan data kontrak yang terlambat disampaikan kepada KPPN. e. KPPN agar secara proaktif menginformasikan kepada Satker agar segera mengajuan ADK data kontrak maksimal 5 hari setelah dilakukan penandatanganan kontrak. Informasi terutama disampaikan kepada Satker yang data kontraknya belum disampaikan dan telah melebini batas waktu sesuai ketentuan. 4, Pengendalian pengelolaan Uang Persediaan (UP)/ Tambahan Uang Persediaan (TUP) a. Uang Persediaan Buka aplikasi OM SPAN dengan web browser di_—alamat http://soanint kemenkeu.go.id/spanint/app Pilih menu Modul Pembayaran kemudian pilih sub menu Karwas UP Per Satker Pilih Ubah Filter, kemudian pada dropdown Status pilh status sesuai kebutuhan. b. Tambahan Uang Persediaan Buka aplikasi OM SPAN dengan web browser di_—alamat http://spanint kemenkeu.go.id/spanint/app Pilin menu Modul Pembayaran kemudian pilih sub menu Karwas TUP Per Satker KPPN menginformasikan agar Satker yang terlambat melakukan pertanggungjawaban TUP (melebihi 1 bulan) untuk segera melakukan pertanggungjawaban TUP (PTUP). KPPN secara proaktif menginformasikan kepada Satker mengenai sisa waktu untuk melakukan pertanggungjawaban TUP. B, LEVEL KANWIL 1. Reviu atas perencanaan kegiatan, penyerapan dan capaian kinerja a b, ©. Buka fools ME Budget Execution dengan web browser di alamat htto://pa.oerbendaharaan.o. Pilih menu RPA kemudian pilih sub menu Monitoring kemudian pilih sub menu Hal. Ill DIPA. Selanjutnya pada layar tersaji tampilan menu Query Adhoc > Rencana Penarikan Halaman Ill DIPA dan Realisasi, restapet Pilihan Wajib dan Pilihan Spsnal 1 o- @ e @ eS oo > o- @ x a - ess an ¢ minroroun “ine tie nite ret Kanwil DJPBN melakukan monitoring atas data yang sudah diupload oleh KPPN di wilayah kerja masing-masing, 2. Memastikan ketepatan waktu penyelesaian tagihan a. Buka fools ME Budget Execution dengan web browser di alamat http://pa.perbendaharaan.go.id Pilin menu RPA kemudian pilih sub menu Evaluasi (Indi.Kinerja) kemudian pilih sub menu Penyelesaian Tagihan. Selanjutnya di layar monitor tersaji tampilan menu Indikator Kinerja > Kemajuan Kontrak. Kanwil DJPBN melakukan monitoring atas data kontrak yang belum diajukan SPM nya ke KPPN di wilayah kerja masing-masing. 3. Meningkatkan ketertiban penyampaian data Kontrak a. Buka aplikasi OM SPAN dengan web browser di_—alamat http://spanint kemenkeu.co.id/spaninvapp b. Pilih menu Modul Komitmen kemudian pilih sub menu Monitoring Kontrak c. Klik Tab Filter Data kemudian pili Status Belum Selesai kemudian klik Terapkan Filter d. Pada kolom yang berwarna merah merupakan data kontrak yang terlambat disampaikan kepada KPPN. e. Kanwil DJPBN melakukan monitoring atas data kontrak yang belum disampaikan ke KPPN di wilayah kerja masing-masing 4, Pengendalian pengelolaan Uang Persediaan (UP)/ Tambahan Uang Persediaan (TUP) 10 a. Uang Persediaan - Buka aplikasi OM SPAN dengan web browser di alamat htto://spanint kemenkeu.go.id/spanintvapp - Pilih menu Modul Pembayaran kemudian pilih sub menu Karwas UP Per Satker Pilih Ubah Filter, kemudian pada dropdown Status pilih status sesuai kebutuhan. b. Tambahan Uang Persediaan - Buka aplikasi OM SPAN dengan web browser di alamat htto://spanint kemenkeu.go.id/spaninvapp = Pilih menu Modul Pembayaran kemudian pilih sub menu Karwas TUP Per Satker. 4 ze LNALNO NVIVdV9 WNVONSY NIASY TISWH LWINNOS “6 a Gees Gas aa aa a era aE | HO ae ‘a eon — wate] toe ee Ed ar aa ‘en TPT TRA zuozieven : ye66ue1 a fad JOWON pusqied [evepuer smpyesig yung wesidwe™ vuewdwer, ve va NM va VOYONH MU TSW VY SLAY VNVG NVMISVNAd/NVdVYaANSd WNVONAY NIAZY TISWH LWINHOS “V C. ANALISIS RINGKAS HASIL REVIU ANALISIS RINGKAS HASIL REVIU Bagian Anggaran Satuan Kerja i Rekomendasi No Uraian Isu/Permasalahan arise Cane A | Analisis Hasil Reviu Penyerapan/Penarikan Dana 1 | Belanja Pegawai 2 | Belanja Barang 3 | Belanja Modal 4| Belanja Lain-Lain B | Analisis Hasil Reviu Capaian Output 1| Output Operasional 2 | Output Pelayanan Publik/Tusi 3 | Output Infrastruktur 4 | Output Kesejahteraan Hari/Tangeal [No] PeTUGAS REVIU NAMA JABATAN TID 1 KPPN 2 SATKER - 13, Lampiran Iv Lampiran Surat Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor : S- IPBI2017 Tanggal : Maret 2017 A. SURAT PERNYATAAN PENYELESAIAN TAGIHAN LEBIH DARI 17 (TUJUH BELAS) HARI KERJA Surat Pernyataan Kuasa Pengguna Anggaran KOP SURAT SATKER SURAT PERNYATAAN NOMOR, Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama NIP Satuan Kerja Unit Organisasi Kementerian/Lembaga menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa penyelesaian tagihan SPM No tanggal diselsaikan selama .... hari kerja, atau telah melampaui 17 hari kerja yaitu: {4 | Pengajuan tagihan I hari kerja {2 Penyelesaian SPP [eseeeeeeeeee hari kerja [3 | Penyelesaian SPM ie hari kerja 4__| Penyampaian SPM ke KPPN_| hari kerja Keterlambatan tersebut disebabkan keadaan tertentu yaitu. Demikian surat pemyataan ini dibuat dengan sebenamya, apabila di kemudian hari temnyata surat peryataan ini tidak benar, saya bersedia dikenakan sanksi sesuai peraturan perundang-undangan. Kuasa Pengguna Anggeran, Meterai Rp6.000 (Tanda Tangan) (Nama Jelas) 14 B, FORMAT LAPORAN DAN REKAPITULASI SURAT PERNYATAAN PENGAJUAN SPM YANG PENYELESAIAN TAGIHANNYA MELEBIHI 17 (TUJUH BELAS) HARI KERJA. KOP SURAT KPPN LAPORAN SURAT PERNYATAAN PENGAJUAN SPM YANG PENYELESAIAN TAGIHANNYA MELEBIHI 17 (TUJUH BELAS) HARI KERJA. 15 NIP KPPN KUESELON I NOMOR DAN a No |__SATKER TANGGAL SURAT | cyMilAH HAR | ALASAN KETERLAMBATAN KODE | URAIAN | _PERNYATAAN Kepala KPPN Nema Lampiran V Lampiran Surat Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor : SJPBI2017 “Tanggal : Maret 2017 A. FORMAT SURAT DISPENSASI PENDAFTARAN DATA KONTRAK DAN SURAT. PERNYATAAN KUASA PENGGUNA ANGGARAN 1, Surat Dispensasi Pendaftaran Data Kontrak KOP SURAT SATKER Nomor fl ‘tanggal, bulan, tahun Lampiran Perihal Permohonan Dispensasi Pengajuan Kontrak Yth. Kepala KPPN. di cece ‘Sehubungan dengan Surat Menteri Keuangan nomor S-153/MK.05/2017 hal Langkah-langkah Strategis Pelaksanaan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga Tahun Anggaran 2017, kami mengajukan dispensasi pengajuan atas Kontrak tangga...........sebagaimana rincian dibawah ini No Nomor Kontrak Tanggal Kontrak Kontrak Keterlambatan pengajuan atas data-data kontrak tersebut dikarenakan. - Demikia permohonan ini kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya, kami ucapkan terimakasih. Kuasa Pengguna Anggarn Nama NIP. 16 2. Surat Pernyataan Kuasa Pengguna Anggaran KOP SURAT SATKER SURAT PERNYATAAI NOMOR cscs sorese Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama NIP Satuan Kerja Unit Organisasi Kementerian/Lembaga menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa keterlambatan pendaftaran Data Kontrak ke KPPN disebabkan keadaan mendesak yaitu. Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenamya, apabila di kemudian hari ternyata surat pernyataan ini tidak benar, saya bersedia dikenakan sanksi sesuai peraturan perundang-undangan. : 20%x Kuasa Pengguna Anggaran, Meterai Rp6.000 (Tanda Tangan) (Nama Jelas) 17 Lampiran VI Lampiran Surat Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor : S. (PBI2017 Tanggal | Maret 2017 A. FORMAT PENGELOLAAN UP/TUP. 1. Surat Penjelasan Keterlambatan Revolving UP KOP SURAT SATKER Kepada Yth Kepala KPPN Sehubungan SPM-GUP kami dengan Nomor ..... tanggal sebesar Rp .... (dengan huruf), dengan ini diberitahukan bahwa pengajuan revolving UP mengalami keterlambatan selama (dengan huruf) hari apabila dibandingkan dengan SP2D UP/GUP Nomor tanggal sebesar Rp .... (dengan huruf) akibat: no dst Selanjutnya kami akan berupaya melakukan revolving UP dalam waktu 1 (satu) bulan sejak pencairan. Demikian kiranya maklum, oa 20%« Kuasa Pengguna Anggaran NIP. Tembusan Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi 18 2. Surat Penjelasan Ketidaksesuaian Penggunaan Dana TUP KOP SURAT SATKER Kepada Yth Kepala KPPN Sehubungan dengan SPM-PTUP Nomor ..... sebesar Rp .... (dengan huruf), dengan ini diberitahukan bahwa penggunaan dana TUP yang kami ajukan tidak sesuai dengan rencana pengunaan TUP sebagaimana surat kami nomor.......tanggal...... mengenai permintaan TUP yaitu: Reneana Penggunaan Dana | Penggunaan Dana SPM] SesuailTidak No TuP (SPM TUP) PTUP ‘Sesuai Alasan TBR RB ccs Unt [ARG ss RP os Unt kepettuan kepertuan [2 AR RB cocoon UnRUR | ARI a RB ooo Un ~ keperiuan keperluan 3 | bat 7] Dat Selanjutnya apabila terdapat kebutuhan TUP berikutnya, kami akan berupaya agar penggunaan dana TUP (SPM-PTUP) yang diajukan sesuai dengan rencana penggunaan dana TUP yang diajukan. esse eases BORK Kuasa Pengguna Anggaran NIP ‘Tembusan’ Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi 19 3. Catatan Pengelolaan UP KOP SURAT KPPN. Data Pengelolaan UP bulan .. TA KUUNIT ES 7 Besaran | Penaenaan SATKER | Kotepatan waitu | Presertasi | pgS@™8 | Frekuensi No Revolving UP Revolving Ue" | Pertanggungjawaban | Catatan Kode Ureian | (TepatTéak Tepa) | UP | asaraax | Stem sat Bulan | Ada) eee 20xx Kepala KPPN Nama NIP 20 4. Catatan Pengelolaan TUP KOP SURAT KPPN. Data Pengelolaan TUP Bulan 21 NITES V7 Ketepatan SATKER P-TUP dengan Ketepatan waktu Dispensasi Rincian Pertanggungjawaban | Pertanggungjawaban | _ Rencana 7 peda re "TUP TUP Penggunaan | Catata ‘ode | Uraian | repat Tidak Tepat) (AdalTidak ada) Dana (SesvaiTidak | © sesuai) : 20xx iKepala KPPN Nama NIP 5. Format Surat Permohonan Ijin Pemberian Tambahan Uang Persediaan (TUP) KOP SURAT KPPN. Kepada Yth Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi .. 1. Dasar: a. Surat Menteri Keuangan Nomor S-153/MK.05/2017 tanggal 27 Februari 2017 hal Langkah- langkah Strategis Pelaksanaan Anggaran Kementerian/Lembaga TA 2017 b. Surat Dirjen Perbendaharaan nomor S- PB/2017 tanggal_ Maret 2017 hal 2. Menurut penatausahaan kami, pada periode bulan coo Sb Satker telah melakukan perpanjangan pertanggungjawaban UP lebih dari 2 kali 3. Berkenaan dengan SPM-PTUP satker ...... - Nomor ..... sebesar RP (dengan hhurut) _terdepat kegiatan mendesak untuk keperluan. . 4 Gordasarkan hal tersbut datas, bersana int kami mengajukan jin pemberian TUP kepada satker sebesar Rp .. untuk keperluan’ Demikian kiranya maklum a 20xx Kepala KPPN NIP ‘Tembusan: KPA Satker 22

Anda mungkin juga menyukai