Anda di halaman 1dari 41

A

KEUANGAN

PAPARAN
SUPERVISI DAN BIMBINGAN TEKNIS
PADA RUMKIT BHAYANGKARA TINGKAT III
HOEGENG IMAM SANTOSO

Banjarmasin, Pebruari 2015

Oleh
KABIDKEU POLDA KALSEL
REALISASI ANGGARAN RUMKIT
BHAYANGKARA TA. 2014
15
REALISASI BELANJA PEGAWAI
RUMKIT BHAYANGKARA TA. 2014
15
REALISASI BELANJA BARANG
RUMKIT BHAYANGKARA TA. 2014
15
PENERIMAAN DAN PENGELUARAN
RUMKIT TA. 2014
NO BULAN PENERIMAAN PENGELUARAN SISA
1 JANUARI 1,415,578,808 1,323,591,577 91,987,231
2 FEBRUARI 1,595,901,287 1,391,369,420 204,531,867
3 MARET 1,691,008,574 1,659,589,079 31,419,495
4 APRIL 2,304,501,377 2,200,730,354 103,771,023
5 MEI 1,959,454,743 1,868,510,740 90,944,003
6 JUNI 1,806,146,385 1,630,478,000 175,668,385
7 JULI 2,255,438,283 1,886,400,890 369,037,393
8 AGUSTUS 2,276,934,274 1,816,512,655 460,421,619
9 SEPTEMBER 2,408,419,889 1,600,530,982 807,888,907
10 OKTOBER 2,157,723,433 2,055,515,898 102,207,535
11 NOPEMBER 3,282,852,282 2,203,368,692 1,079,483,590
12 DESEMBER 1,817,319,343 1,935,041,930 (117,722,587)
JUMLAH 24,971,278,678 21,571,640,217 3,399,638,461
5
DASAR
PENGELOLAAN
RUMKIT BLU
1. PERATURAN PEMERINTAH NOMOR
23 TAHUN 2005 SEBAGAIMANA
TELAH DIUBAH DENGAN
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR
74 TAHUN 2012 TENTANG
PERUBAHANAPERATURAN
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR
23 TAHUN 2005ATENTANG
PENGELOLAAN KEUANGAN
BADAN LAYANAN UMUM.

2. PERATURAN KAPOLRI NOMOR 14


TAHUN 2013 TENTANG
PENGELOLAAN DAN SISTEM
AKUNTANSI RUMAH SAKIT PADA
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK
INDONESIA.
PENGERTIAN BLU

BADAN LAYANAN UMUM

BLU adalah instansi di lingkungan Pemerintah yang dibentuk untuk


memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang
dan jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan dalam
melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktifitas.

DEFINISI RUMKIT BLU

RUMKIT BLU adalah rumkit yang telah mendapatkan penetapan dari Menteri
Keuangan untuk menerapkan pengelolaan BLU.
Surat Penetapan Keputusan Menteri Keuangan untuk Rumkit Bhayangkara
Tingkat III Hoegoeng Imam Santoso adalah Surat Keputusan Penetapan BLU
Nomor: 203/KMK.05/2014 tanggal 9 Juni 2014)

7
TAHAPAN PENGELOLAAN
A

KEUANGAN KEUANGAN

1 Penyusunan RBA (Rincian Bisnis & Anggaran) dan


RAB (Rincian Anggaran Biaya)

• RBA disusun oleh Karumkit Bhayangkara BLU sebagai


acuan untuk melaksanakan kegiatan Rumkit dalam 1 (satu) tahun
anggaran berisi program, kegiatan, target kinerja dan anggaran
yang berasal dari pengelolaan Rumkit.
• RBA disahkan oleh Dewan Pengawas dan digunakan sebagai
pedoman dalam menyusun RKA-K/L dan DIPA.
2 2. Penatausahaan dan Perbendaharaan

• Untuk menatausahakan pengelolaan keuangan Rumkit diangkat


bendahara.
• Bendahara membuka rekening pada bank persepsi untuk
menampung penerimaan dan melakukan transaksi pembayaran
secara tunai
8
TAHAPAN
A

PENGELOLAAN KEUANGAN KEUANGAN

Lanjutan……..

• Penatausahaan pengelolaan keuangan Rumkit meliputi :


 penerimaan kas : berasal dari pelayanan kesehatan, bukan pelayanan
kesehatan dan penjualan aset BMN (dicatat menggunakan asas bruto)
 pengeluaran kas : biaya baik yg dikeluarkan untuk/bukan untuk
mendapatkan penerimaan Rumkit. (didukung dengan dokumen
pertanggungjawaban keuangan yang sah dan akuntabel sesuai
peraturan yg berlaku.
 Transaksi non kas : pendapatan rumkit yg belum diterima secara tunai,
pengeluaran yg belum dibayar secara tunai, dan biaya penyusutan aset
dan biaya penyisihan piutang tidak tertagih
 Pencatatan penerimaan, pengeluaran dan transaksi non kas dicatat
dalam buku jurnal umum dan buku pembantu lainnya sekurang-
kurangnya berisi : tanggal kejadian transaksi, uraian jurnal dan
debet/kredit.
9
TAHAPAN
A

PENGELOLAAN KEUANGAN KEUANGAN

3 Pengesahan penerimaan dan pengeluaran

 Setiap penerimaan dan pengeluaran Rumkit BLU dilakukan


pengesahan minimal 1 (satu) kali dalam 1 (satu) triwulan
 Dokumen sumber pengesahan penerimaan dan pengeluaran
berupa SPM Pengesahan dan SP3B-BLU (Surat Perintah
Pengesahan Pendapatan dan Belanja BLU) yg disampaikan ke
KPPN untuk mendapat pengesahan
 Setelah disahkan dapat diintegrasikan kedalam SAI.

10
TAHAPAN
A

PENGELOLAAN KEUANGAN KEUANGAN

4 Pelaporan dan Pertanggungjawaban

 Pelaporan dibuat sebagai bentuk pertanggungjawaban atas pengelolaan


keuangan kegiatan Rumkit. Laporan terdiri dari :
a. Laporan Keuangan : LRA atau Laporan Aktifitas, Neraca, Laporan arus
Kas dan Neraca
b. Laporan Kinerja : laporan pertanggungjawaban kinerja selama satu
tahun anggaran

 Laporan dibuat :
a. Bulanan : LAK dan LRA, Buku Kas, Buku Bank, BA Riksa Kas, BA
Rekonsiliasi Bank
b. Triwulan :LAK, LRA, Neraca dan Lampiran Lainnya spt: SPM
Pengesahan, RC, BA Riksa Kas
c. semester dan tahunan : LAK, LRA, Neraca, CaLK Lampiran Lainnya spt:
SPM Pengesahan, RC, BA Riksa Kas.

11
ALUR
A

PELAPORAN KEUANGAN KEUANGAN

PUSKEU

1. LAP.BULANAN: t+10
2. LAP.TRIWULAN TGL 21

PUSDOK
APRIL DAN 21 OKTOBER 1. LAP.BULANAN: t + 5

RUMKIT
UNTUK TW 1 DAN 3 2. LAP.TRIWULAN TGL 15
3. LAP.SEMESTER DAN APRIL DAN 15 OKTOBER

DGN TUBUK KES


TAHUNAN : BERSAMAAN UNTUK TW 1 DAN 3
3. LAP.SEMESTER DAN
TAHUNAN : TGL 5 JULI DAN
10 JANUARI

BIDKEU
12
ALUR
A

PELAPORAN KINERJA KEUANGAN

ASRENA

PALING LAMBAT TANGGAL 10


PEBRUARI TAHUN
ANGGARAN BERJALAN

BIRO
RENA
RUMKIT

13
A

PENDAPATAN BLU KEUANGAN

1 JASA LAYANAN

2 HIBAH

3 APBN

4 LAIN – LAIN PENDAPATAN RUMKIT BHAYANGKARA YG SAH

14
A

BIAYA OPERASIONAL BLU KEUANGAN

1 BIAYA LAYANAN

2 BIAYA UMUM DAN ADMINISTRASI

3 BIAYA LAINNYA

15
A

TARIF LAYANAN BLU KEUANGAN

 Tarif layanan BLU diusulkan oleh Karumkit kepada Kapolri melalui


Kapusdokkes Polri.
 Tarif layanan Rumkit harus mempertimbangkan aspek :

1 Kontinuitas dan pengembangan layanan

2 Daya beli masyarakat

3 Asas keadilan dan kepatutan

4 Kompetisi yang sehat

16
A

SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN

1 SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN

Menghasilkan Laporan Keuangan pokok untuk keperluan akuntabilitas,


manajemen dan transparansi

2 SISTEM AKUNTANSI ASET TETAP

Menghasilkan Laporan Aset Tetap untuk keperluan manajemen paling sedikit


mampu menghasilkan informasi mengenai jenis, kuantitas, nilai dan kondisi
aset tetap

3 SISTEM AKUNTANSI BIAYA

Menghasilkan informasi mengenai biaya satuan (unit cost) per unit layanan,
harga pokok produksi dan analisis varian (perbedaan antara biaya standar
dan biaya sesungguhnya)
A

SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN

SISTEM AKUNTANSI RUMKIT BERDASARKAN SISTEMATIKA

1 PENDAHULUAN

2 BAGAN AKUN STANDAR

3 KEBIJAKAN AKUNTANSI

4 SIKLUS PROSES AKUNTANSI, DAN FORMAT LAPORAN KEUANGAN

5 JURNAL STANDAR

18
A

REVIU KEUANGAN

1 Reviu dilakukan oleh Itwasda

Reviu dilakukan secara bersamaan dengan pelaksanaan pemeriksaan


2 Pengawasan pelaksanaan anggaran dan penyusunan laporan keuangan
Dan laporan kinerja Rumkit

Reviu dilaksanakan dengan tujuan memberi keyakinan tentang akurasi,


3 Keandalan dan keabsahan informasi yg disajikan dalam laporan keuangan
Dan laporan kinerja

19
A

AUDIT KEUANGAN

Laporan keuangan tahunan Rumkit BLU apabila diperlukan dapat


1 diaudit oleh auditor eksternal atau Kantor Akuntan Publik

Biaya pelaksanaan audit oleh KAP dibebankan pada Rumkit BLU


2 dan masuk dalam RBA sumber dana BLU

Audit laporan keuangan tahunan Rumkit dilaksanakan untuk menilai


3 Kebenaran, kecermatan, kredibilitas dan keandalan mengenai pengelolaan
dan tanggungjawab keuangan Rumkit

20
PERDIRJEN No. 30 /PB/2011
Tentang
Mekanisme Pengesahan Pendapatan
dan Belanja Satker BLU
AZAS

Pertanggungjawaban Pendapatan dan Belanja yang sumber


dananya dari PNBP yang digunakan langsung

1. Mengajukan SP3B
BLU
KPPN
SATKER BLU
(mengesahkan)
2. Menerbitkan SP2B
BLU
RUANG LINGKUP PENGATURAN (1)
Mengatur mekanisme pengesahan pendapatan dan belanja
satker BLU yang sumber dananya berasal dari PNBP yang
digunakan langsung.

a. Layanan yang diberikan kepada masyarakat;


Dapat
b. Hibah tidak terikat dan/atau hibah terikat yang
diperoleh dari masyarakat atau badan lain; digunakan

PNBP
c. Hasil kerjasama BLU dengan pihak lain dan/atau langsung
hasil usaha lainnya; dan/atau untuk
Hasil usaha lainnya termasuk: membiayai
1. Pendapatan jasa lembaga keuangan;
program
2. Hasil penjualan aset tetap; dan
3. Pendapatan sewa. dan kegiatan
di RBA
d. Pendapatan lainnya yang sah.
a p a? :
Ber ada p 100%
at
Lih Keputusan
BLU
Digunakan
Penuh
Dapat Ment Keu langsung
Tent
digunakan Penetapan
PNBP

langsung Satker PK
BLU BLU
untuk ……%
Bertahap Digunakan
membiayai langsung
program
….. %
dan kegiatan setor ke
di RBA Kas Neg
(tidak
dapat
ditarik
kembali)
RUANG LINGKUP PENGATURAN (2)

Mekanisme pencairan anggaran yang


sumbernya berasal dari RM (APBN),
mengikuti ketentuan mengenai
mekanisme pembayaran atas beban
Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (APBN).
PENERBITAN DAN PENYAMPAIAN SP3B BLU
1. SP3B BLU, diterbitkan dengan:
a. Format yang telah diatur di lampiran perdirjen;
b. Menggunakan aplikasi yang telah disediakan
DJPBN.
2. Pejabat Penandatangan SP3B BLU adalah PP-
SPM.
3. Petugas pengantar SP3B BLU adalah Petugas
Pengantar SPM.
4. Penyampaian SP3B BLU:
a. Periode penyampaian adalah triwulanan.
b. Penyampaian dapat dilakukan satu kali/lebih dari
satu kali dalam satu triwulan.
PENERBITAN DAN PENYAMPAIAN SP3B BLU
Penyampaian SP3B BLU:
Penyampaian SP3B BLU satu kali Penyampaian SP3B BLU lebih dari satu
dalam satu triwulan kali dalam satu triwulan
a. Satker BLU tetap menyampaikan
a. Melakukan cut off realisasi SP3B BLUpada akhir triwulan
pendapatan dan/belanja BLU sejak 3 berkenaan sepanjang terdapat
hari kerja sebelum akhir triwulan ; realisasi pendapatan dan/atau belanja
b. Disampaikan paling lambat pada hari sampai dengan akhir triwulan
kerja terakhir triwulan berkenaan, berkenaan;
pukul 10.00 waktu setempat. b. melakukan cut off realisasi
c. Realisasi pendapatan dan/atau pendapatan dan/atau belanja BLU
belanja sejak cut off s.d. Akhir triwulan terhadap SP3B BLU akhir triwulan;
dipertanggungjawabkan dalam c. menyampaikan SP3B BLU akhir
penyampaian SP3B BLU triwulan triwulan, paling lambat pada hari kerja
berikut. terakhir triwulan berkenaan pukul
10.00 waktu setempat;
d. Realisasi pendapatan dan/atau
belanja sejak cut off s.d. akhir
triwulan berkenaan
dipertanggungjawabkan dalam
penyampaian SP3B BLU triwulan
ILUSTRASI PENYAMPAIAN SP3B BLU SATU KALI
DALAM SATU TRIWULAN
Cut Cut Cut
Off Off Off Tidak ada
Cut Off
28/3 24/6 27/9

31/1
31/3 30/6 30/9
2

Realisas Realisasi Trw.


Realisasi Trw. II Realisasi Trw. IV
i Trw. I III
Tgl 28/3 s.d. Tgl 27/9 s.d. 31/12
Tgl 1/1 Tgl 25/6 s.d.
23/6
s.d. 27/3 26/9

Pengajuan
SP3B
Pengajuan SP3B Pengajuan SP3B Pengajuan SP3B Sesuai
28/3 s.d. 31/3 24/6 s.d. 30/6 27/6 s.d. 30/9 Langkah-
langkah
akhir TA.
ILUSTRASI PENYAMPAIAN SP3B BLU LEBIH DARI
SATU KALI DALAM SATU TRIWULAN
Cut Cut Cut
Off Off Off Tidak ada
Cut Off
28/3 24/6 27/9

31/1
31/3 30/6 30/9
29/7 2
25/8

1. SP3B BLU Pertama di TRW. III diajukan tgl. 29/7


(untuk realisasi penerimaan dan pengeluaran BLU
tgl 24/6 s.d. 28/7
2. SP3B BLU Kedua di TRW. III diajukan tgl. 25/8
(untuk realisasi penerimaan dan pengeluaran BLU
tgl 29/6 s.d. 24/8
3. Dalam hal terdapat realisasi dari tgl. 25 s.d 26/9,
harus menyampaikan SP3B BLU Ketiga di TRW. III
mulai tgl. 27 s.d. 30/9.
PENERBITAN DAN PENYAMPAIAN SP3B BLU

5. SP3B BLU disampaikan ke KPPN, dilampiri:


a. SPTJ yg ditandatangani Kuasa PA/Pemimpin BLU
(format diatur).
b. ADK SP3B BLU, yg dihasilkan aplikasi.
6. Triwulan IV
c. BLU tidak melakukan cut off realisasi pendapatan
dan/atau belanja BLU terhadap SP3B BLU akhir
triwulan IV.;
d. Batas akhir penyampaian SP3B BLU mengikuti
ketentuan mengenai langkah-langkah akhir tahun
anggaran;
PENERBITAN
1. KPPN:
DAN PENGAMBILAN SP2B BLU
Menerbitkan SP2B BLU berdasarkan SP3B BLU, setelah dilakukan
pengujian terhadap SP3B BLU:
1) memeriksa kelengkapan lampiran (SPTJ + ADK);
2) memeriksa kesesuaian kode kegiatan/output/jenis
belanja/sumber dana dengan DIPA BLU*;
3) memeriksa kebenaran dalam penulisan, termasuk tidak
boleh terdapat cacat dalam penulisan;
4) mencocokkan tanda tangan pada SP3B BLU dengan
specimen tanda tangan;
5) memeriksa jumlah belanja BLU tidak melebihi ambang
batas fleksibilitas belanja sesuai yang telah ditetapkan
dalam DIPA BLU; dan
6) mencocokkan tanda tangan Kuasa PA/Pemimpin BLU
pada SPTJ dengan specimen tanda tangan.
*) Untuk belanja melampaui pagu DIPA sampai dengan ambang batas SP2B tetap
diterbitkan sepanjang penambahan output baru terdapat dalam tabel referensi Aplikasi
RKA K/L DIPA.

2. Petugas pengambil SP2B BLU = petugas


pengambil SP2D satker BLU.
RALAT SP3B BLU
SATKER KPPN
BLU
1. Menerbitkan ralat SP2B BLU
1. Dilakukan dalam hal terjadi kesalahan berdasarkan ralat SP3B BLU.
pada SP3B BLU, yaitu:
a. Kesalahan administrasi (termasuk 2. Terlebih dahulu melakukan:
kesalahan pencantuman kegiatan, output, a. Pemeriksaan pada lampiran yg
jenis belanja, dan akun); dan/atau diajukan;
b. Kesalahan pencantuman jumlah nominal b. Pengujian terhadap ralat SP3B BLU
pendapatan dan/atau belanja BLU (sama dengan pengujian SP3B
BLU);
2. Diajukan ke KPPN, dilampiri: c. Pencocokan tanda tangan Kuasa
a. Fotocopy SP3B BLU yang akan diralat; PA/Pemimpin BLU pada lampiran
b. Surat Pernyataan Tanggung Jawab yg diajukan;
(SPTJ) yang ditandatangani oleh Kuasa
PA/Pemimpin BLU (format diatur dalam
Lampiran Perdirjen);
c. ADK Ralat SP3B BLU (dari aplikasi yang
telah disediakan DJPBN);
d. Penjelasan penyebab terjadinya
kesalahan yang ditandatangani Kuasa
PA/Pemimpin BLU (format diatur dalam
lampiran Perdirjen).
Ilustrasi Penyampaian SP3B BLU Ke KPPN
Triwulanan

1. Triwulan I adalah untuk realisasi pendapatan dan belanja mulai tgl. 1


Januari s/d 27 Maret 20XX.
2. Cut off triwulan I adalah tgl 28 Maret 2011 (3 hari kerja sebelum akhir
triwulan I)
3. Triwulan II adalah untuk realisasi pendapatan dan belanja sejak cut off
triwulan I , yaitu tgl 28 Maret 20XX s/d 23 Juni 20XX. Cut off triwulan II
adalah tgl 24 Juni 20XX (3 hari kerja sebelum akhir triwulan II).
4. Triwulan III adalah untuk realisasi pendapatan dan belanja sejak cut off
triwulan II, yaitu tgl 24 Juni 20XX s/d 26 September 20XX.
5. Cut off triwulan III adalah tgl 27 September 20XX (3 hari kerja sebelum
akhir triwulan III).
6. Triwulan IV adalah untuk realisasi pendapatan dan belanja sejak cut off
triwulan III, yaitu tgl 27 September 20XX s/d 31 Desember 20XX.
Contoh satker BLU yang menyampaikan SP3B BLU satu kali
dalam satu triwulan:

1. Pengajuan SP3B BLU Triwulan I adalah mulai tanggal 28, 29, 30, dan
paling lambat tanggal 31 Maret 20xx pada pukul 10.00 waktu setempat.
2. Pengajuan SP3B BLU Triwulan II adalah mulai tanggal 24, 27, 28, dan
paling lambat tanggal 30 Juni 20xx pada pukul 10.00 waktu setempat.
3. Pengajuan SP3B BLU Triwulan III adalah mulai tanggal 27, 28, 29, dan
paling lambat tanggal 30 September 20xx pada pukul 10.00 waktu
setempat.
4. Pengajuan SP3B BLU Triwulan IV mengikuti ketentuan mengenai
langkah-langkah menghadapi akhir tahun anggaran.
Contoh satker BLU yang menyampaikan SP3B BLU lebih
dari satu kali dalam satu triwulan:

1. Pada triwulan III, SP3B BLU pertama diajukan pada tanggal 29 Juli 20xx untuk realisasi sejak
cut off pada triwulan II yaitu tanggal 24 Juni 20xx sampai dengan realisasi pendapatan
dan/atau belanja yang dipertanggungjawabkan dalam SP3B dimaksud (misalkan tanggal 28
Juli 2011).
2. Satker BLU menyampaikan SP3B BLU kedua pada tanggal 25 Agustus 20xx untuk realisasi
sejak tanggal 29 Juli 20xx sampai dengan realisasi pendapatan dan/atau belanja yang
dipertanggungjawabkan dalam SP3B dimaksud (misalnya tanggal 24 Agustus 2011).
3. Dalam hal sampai dengan cut off triwulan III (27 September 20xx) masih terdapat realisasi
pendapatan dan/atau belanja, maka satker BLU menyampaikan SP3B BLU ketiga dengan
ketentuan sebagai berikut:
a. SP3B BLU yang ketiga merupakan pertanggungjawaban realisasi pendapatan dan/atau
belanja sejak tanggal 25 Agustus 20xx s.d. tanggal 26 September 20xx.
b. Pengajuan SP3B BLU yang ketiga adalah mulai tanggal 27, 28, 29, dan paling lambat
tanggal 30 September 20xx.
c. Realisasi pendapatan dan/atau belanja tanggal 27, 28, 29, dan 30 September 20xx
dipertanggungjawabkan dalam SP3B BLU Triwulan berikutnya.
d. Dalam hal sampai dengan cut off triwulan III (tanggal 27 September 20xx) tidak terdapat
realisasi pendapatan dan/atau belanja, maka satker BLU tidak menyampaikan SP3B BLU
ketiga.
e. Pengajuan SP3B BLU pertama pada triwulan IV adalah realisasi pendapatan dan belanja
sejak cut off triwulan III (tanggal 27 September 20xx) s/d realisasi yang akan
dipertanggungjawabkan pada SP3B BLU berikutnya.
Contoh
SP3B
Contoh
SP2B
Contoh
Form
Ralat
SP3B
Contoh
SPTJ
MEKANISME PENGELOLAAN HIBAH LANGSUNG BENTUK B/J/S
DI LINGKUNGAN POLRI
3
SURAT PERMOHONAN
NOMOR REGISTER DAN
PUSKEU
PENGESAHAN
DILAMPIRI:
BIDKEU POLRI
1. MOU; 6
2. RINGKASAN HIBAH;
3. BAST/BAPH; 2  NO REGISTER
5
4. SP3HL-BJS; CAP  PENGESAHAN 4
5. SPTMHL.
7
BASAH 3 SP3HL-BJS
RANGKAP

DONOR SATKER DJPU


PERSETUJUAN
1 MPHL-BJS
 MOU; 9
 BAST/BAPH 8

PENCATATAN:
1. MPHL-BJS;
2. SPTMHL; KPPN
3. SP3HL-BJS (LB-2);
4. SPTJM.
Sekian & Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai