KLS I
1. Do’a Sebelum Belajar
Artinya : Ya Alloh Tambahkanlah aku ilmu, Dan berilah aku karunia untuk
dapat memahaminya, Dan jadikanlah aku termasuk golongannya orang-
orang yang shoolih. Ya Alloh kabulkanlah do’aku ini.
ِ اطل ب
ِ وَأ ِرنَا الْب اعه
َو ْار ُز ْقنَا ًاطالََ َ َ اَللَّ ُه َّم َأ ِرنَا ال
َ َ َ َح ًّقا َو ْار ُز ْقنَا اتِّـب ْح َّق
ُاجتِنَابَهْ
Aallohumma Arinal Haqqo Haqqon Warzuqnattibaa’ahu. Wa Arinalbaathila
Baa-Thilan Warzuqnajtinaabahu
Artinya :
Yaa Allah, berkatilah rezeki yang engkau berikan kepada kami, dan
peliharalah kami dari siksa api neraka
5. DO’A MASUK WC
Artinya :
“Wahai Tuhanku, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari segala
kejahatan dan kotoran”.
6. DO’A KELUAR WC
Artinya :
“Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan kotoranku dan membuatku
sehat”.
Artinya :
“Wahai Tuhanku, bukakanlah untukku pintu-pintu rahmat-Mu”.
Artinya :
“Wahai Tuhanku, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu akan segala
keutamaan-Mu”.
Artinya :
“Dengan menyebut nama Allah, aku menyerahkan diriku pada Allah dan
tidak ada daya dan kekuatan selain dengan Allah saja”.
Artinya :
“Dengan nama Allah kami masuk rumah, dengan nama Allah aku keluar
rumah, serta kepada-Nya aku berserah diri”
ور ش
ُ ُّ
ن ال ِ ِهلل الَّ ِذى َأحيانَا بع َدما َأماَتنَا وِإلَي
ه ِ اَلْحم ُد
ُ ْ َ َ َ ْ َ َ ْ َْ
Artinya : Segala puji bagi Allah yang menghidupkan aku kembali setelah
mematikan aku dan kepada Allah akan bangkit
(4) Mengambil air dengan tangan kanan kemudian memasukkannya ke mulut dan
hidung untuk digunakan berkumur, dilakukan sebanyak tiga kali,
2. Niat Beruduk
Petama adalah niat tayamum [niat dalam hati], jika dilafadzkan maka bacaan niat
tayamum adalah sebagai berikut :
Setelah niat tayamum, mula-mula meletakkan dua
belah tangan di atas debu untuk diusapkan ke muka
[lihat contoh gambar]
Debu yang ada di tangan ditiup dulu, kemudian selanjutnya mengusap muka
dengan debu, dengan dua kali usapan [lihat contoh
gambar mengusap muka pada tayamum]
Urutan dari cara tayamum ke lima adalah memindahkan debu kepada anggota yang
diusap.
Dilakukan secara berturut-turut atau tertib, berurutan dari urutan pertama hingga
urutan terakhir dari tata cara tayamum.
Yang dimaksud dengan mengusap bukan sebagaimana ketika menggunakan air dalam
berwudhu, tetapi cukup menyapukan saja dan bukan mengoles-oleskan sehingga rata
seperti menggunakan air.
Disamping urutan tata cara tayamum di atas, ada beberpa hal yang perlu diketahui dan
dilaksanakan yang berkaitan dengan tayamum, yaitu sebagai berikut :
Sunnah tayamum, adalah hal-hal yang sebaiknya dan dianjurkan untuk dikerjakan ketika
mengerjakan tayamum. Hal-hal yang sunnah dikerjakan ketika tayamum antara lain :
Hal-hal yang membatalkan tayamum, adalah hal-hal yang menjadikan tayamum itu batal
dan tidak berlaku lagi. Hal-hal yang membatalkan tayamum adalah sebagai berikut :
Satu kali tayamum hanya dapat dipakai atau digunakan untuk satu shalat fardhu
saja,meskipun belum batal. Adapun jika digunakan untuk melakukan shalat sunnah
beberapa kali cukupkah dengan satu kali tayamum.
Bagi orang yang salah satu anggota wudhunya terbalul/dibalut/dibebat, maka cukup
balutan/bebat itu saja yang diusap dengan air atau tayamum, kemudian mengerjakan
shalat.
Menyapu dua sepatu.
Menyapu dua sepatu [mas-hul khuffain] termasuk juga merupakan salah satu keringanan
dalam islam. Hal ini dibolehkan bagi orang-orang yang menetap di kampong dan bagi
seorang musafir yang sedang dalam perjalanan jauh.
Catatan : menyapu dua buah sepatu hanya diperbolehkan untuk berwudhu, tetapi tidak
boleh untuk mandi atau untuk menghilangkan najis. Menyapu dua sepatu tidak boleh
dikerjakan atau tidak berlaku apabila salah satu syarat di atas tidak terpenuhi. Suatu contoh
salah satu dari dua sepatu tersebut robek atau salah satu kakinya tidak dapat menggunakan
sepatu karena luka.
ِ الر ِح
١( يم َّ الر ْح َم ِنَّ بِ ْس ِم اللَّ ِه
٢ ين م ِ َب ال َْعال
ِّ ر ِ َّالْحم ُد لِل
ه
َ َ َْ
٣( يم ِ الر ِح
َّ الر ْح َم ِن َّ
٤( ك َي ْوِم الدِّي ِن ِ ِمال
َ
ِ َاك نَست
٥( ينُ ْ َ َّاك َن ْعبُ ُد َوِإي
ع َ َِّإي
٦( يم ِ َالصرا َط الْمست
ق ِّ اَندِ ْاه
َ ُْ َ
ِ ض
وب َعلَْي ِه ْم َوال ُ ْت َعلَْي ِه ْم غَْي ِر ال َْمغ َ ين َأْن َع ْم ِ َّصرا َط ال
ذ ِ
َ َ
٧( ين َ ِّالضال
َّ
ت ِم ْن َش ْي ٍء َب ْع ُد
َ ض َو ِم ْل َء َما ِشْئ
ِ ات َو ِم ْل َء اَأْل ْر
ِ السمو ِ
َ َ َّ ْح ْم ُد م ْل َء
َ ك ال
َ ََر َّبنَا ل
- Sujud -
- Salam -
2. Kadang-kadang menggenggam
tangan kiri dengan tangan kanan.
6. RUKU’
1. Bila selesai membaca, maka diam sebentar menarik nafas agar bisa teratur.
2. Kemudian mengangkat kedua tangan seperti yang telah dijelaskan terdahulu pada
takbiratul ihram.
3. Dan takbir, hukumnya adalah wajib.
4. Lalu ruku’ sedapatnya agar persendian bisa menempati posisinya dan setiap anggota
badan mengambil tempatnya. Adapun ruku’ adalah rukun.
CARA RUKU’
7. SUJUD
1. Lalu mengucapkan “Allahu Akbar” dan ini wajib.
2. Kadang-kadang sambil mengangkat kedua tangan.
9. Mengangkat kedua lengan dari lantai dan tidak meletakkannya seperti cara anjing.
Hukumnya adalah wajib.
5. Menegakkan kaki kanan (sifat duduk seperti No. 111 dan 112 ini disebut Iftirasy).
DUDUK TASYAHUD
1. Setelah selesai dari raka’at kedua duduk untuk tasyahud, hukumnya wajib.
2. Duduk iftirasy seperti diterangkan pada duduk diantara dua sujud.
3. Tapi tidak boleh iq’a di tempat ini.
4. Meletakkan tangan kanan sampai siku di atas paha dan lutut kanan, tidak diletakkan
jauh darinya.
5. Membentangkan tangan kiri di atas paha dan lutut kiri.
6. Tidak boleh duduk sambil bertumpu pada tangan, khususnya tangan yang kiri.
”1. Menggenggam jari-jari tangan kanan seluruhnya, dan sewaktu-waktu meletakkan ibu
jari di atas jari tengah.
2. Kadang-kadang membuat lingkaran ibu jari dengan jari tengah.
3. Mengisyaratkan jari telunjuk ke qiblat.
4. Dan melihat pada telunjuk.
5. Menggerakkan telunjuk sambil berdo’a dari awal tasyahud sampai akhir.
6. Tidak boleh mengisyaratkan dengan jari tangan kiri.
7. Melakukan semua ini di semua tasyahud.
SEMESTER II
1. LAFAZ AZAN
آت ُم َح َّم ًدا الصالَ ِة الْ َقاِئم ِةِ ، و ، َّام ِ
ة تال الد ْعو ِ
ة َّ ب ه ِذ ِ
ه ر َّ
َ َّ َ َّ َ َ َّ اَلل َ
مَّ ه
ُ
ض ْيلَةََ ،و ْاب َعثْهُ َم َق ًاما َم ْح ُم ْو ًدا الَّ ِذ ْي َو َع ْدتَهُ ،الْو ِس ْيلَةَ والْ َف ِ
َ َ
ف ال ِْم ْي َع َ
اد ك الَ تُ ْخلِ ُ َ ِ إنَّ َ
Artinya :
Aku sengaja sholat fardlu dhuhur empat raka'at menghadap qiblat (sebagai
imam/sebagai makmum) karena Allah.
Artinya :
Aku sengaja sholat fardlu ashar empat raka'at menghadap qiblat (sebagai
imam/sebagai makmum) karena Allah.
Artinya :
Aku sengaja sholat fardlu maghrib tiga raka'at menghadap qiblat (sebagai
imam/sebagai makmum) karena Allah.
Artinya :
Aku sengaja sholat fardlu isya empat raka'at menghadap qiblat (sebagai
imam/sebagai makmum) karena Allah
1. . Jika makmum terlambat datang ke masjid dan imam sudah dalam posisi
rukuk, sujud, atau julus (duduk tasyahud), maka ia harus melakukan
takbiratul ihram (dengan berdiri) untuk mulai sholat, lalu mengucapkan takbir
(Allahu Akbar) lagi untuk kemudian mengikuti posisi imam.
Jika imam masih membaca surat Al-Fatihah atau surat pendek, maka hanya
takbiratul ihram saja.
Bila ia baru bisa mengikuti satu rakaat terakhir sholat dzuhur, ashar,
dan isya, maka ketika imam melakukan salam ia harus berdiri dan sholat
satu rakaat (dengan Al-Fatihah dan membaca surat pendek), duduk
tasyahud, berdiri lagi untuk rakaat kedua (dengan Al-Fatihah dan
membaca surat pendek), lalu diteruskan berdiri lagi untuk rakaat ketiga
(hanya Al-Fatihah).
b. Jika ia baru bisa mengikuti rakaat ke-2 dan ke-3 sholat maghrib, maka ia
harus berdiri dan menambah satu rakaat setelah imam melakukan salam.
c. Jika ia baru bisa mengikuti satu rakaat terakhir sholat maghrib, ia harus
berdiri setelah imam melakukan salam, sholat satu rakaat, lalu duduk
untuk membaca tasyahud, kemudian berdiri lagi untuk melakukan rakaat
ke-3, setelah itu duduk untuk tasyahud akhir dan melakukan salam.
3. Bila makmum bergabung sholat jamaah ketika posisi rukuk, maka ia dianggap
telah mengikuti rakaat tersebut. Jika ia bergabung ketika imam sudah berdiri
dari rukuk atau ketika sujud, ia dianggap telah terlambat mengikuti rakaat
tersebut dan harus melakukannya lagi.
ِ
ََأسَتغْف ُر اهلل
ْ
Astaghfirullaah (3x)
Ya Allah, Engkau Maha Sejahtera, dan dari-Mu lah kesejahteraan, Maha Berkat Engkau
ya Allah, yang memiliki kemegahan dan kemuliaan
ِ ِ اللَّه َّم
َ َِّي َعلَى ِذ ْك ِر َك َو ُش ْك ِر َك َو ُح ْس ِن عب
َ ِادت
ك ْ ن َأع ُ
Allaahumma a'innii 'alaa dzikrika wasyukrika wahusni 'ibaadatik
Ya Allah, tolonglah aku agar senantiasa mengingat-Mu, bersyukur kepada-Mu dan beribadah
dengan baik kepada-Mu
ْح ْم ُد َو ُه َو
َ ْك َولَهُ ال َ ْالَ ِإلَهَ ِإالَّ اهللُ َو ْح َدهُ الَ َش ِري
ُ لَهُ ال ُْمل،ُك لَه
ِ ِ الَ حو َل والَ ُق َّو َة ِإالَّ ب،َعلَى ُك ِّل َشي ٍء قَ ِد ْير
اهلل َ َْ ٌ ْ
Laailaaha illallaahu wahdahu laa syariika lahu, lahulmulku walahul hamdu wa huwa 'alaa
kulli syai'in Qodiir', laa haula walaa quwwata ilaa billaah
Tiada tuhan yang berhak diibadahi selain Allah, tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya segala
kerajaan, dan pujian, dan Dia Maha Berkuasa atas segala sesuatu. Tiada daya dan upaya
serta kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah
Tidak ada tuhan selain Allah dan kami tidak beribadah kecuali kepada Allah, milik-Nya-
lah segala kenikmatan, karunia, dan sanjungan yang baik,
Tiada tuhan yang berhak diibadahi selain Allah, kami mengikhlashkan agama untuk-Nya
walaupun orang-orang kafir benci.
َ ُس ْب َح
ِان هللا
Subhaanallaah (33x)
ِ ْال َح ْم ُد هَّلِل
Alhamdulillaah (33x)
هللا أكبر
Allaahu akbar (33x)
Laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariikalah, lahul mulku walahul hamdu wahuwa ‘alaa
kulli syain qadiir
Tidak ada Tuhan selain Allah, sendiri-Nya; tiada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya lah kerajaan
dan pujian. Dia Maha Kuasa atas segala-galanya.
صلَّى اهللُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم دضر ِة النَّبِ ِّي الْمصطََفى مح َّم ٍ
َُ َ ُ ْ إلَى َح ْ َ
اَلْ َفاتِ َح ْة
ض َر ِة ِإ ْخ َوانِِه ِم َن اَْألنْبِيَ ِاء َوال ُْم ْر َسلِ ْي َن َواَْأل ْولِيَ ِاء ثُ َّم إلَى َح ْ
صن ِِّف ْي َن الصحاب ِة والتَّابِ ِعين واْلعلَم ِ الصالِ ِ الشه َد ِ
لم ا
ْ و اء
َْ َ َ َ َ َْ َ ُ َ َ ُ َ َّ و ن ي ح َّ َو ُّ َ َ
و اء
لم َق َّربِْي َن اَلْ َفاتِ َح ْة ا
ْ وج ِمي ِع اْلمالَِئ َك ِ
ة
ُ ََ ْ َ
ثُ َّم إلي ج ِم ْي ِع َْأه ِل اْل ُقبو ِر ِمن الْمسلِ ِم ْين والْمسلِم ِ
ات ُْ َ ُ ْ َ َ ُ ْ َ َ َ
ض َو َمغَا ِربِ َها َب ِّر َها ات ِم ْن َم َشا ِر ِق اْالَ ْر ِ والْمْؤ ِمنِْين والْمْؤ ِمنَ ِ
َ ُ ََ ُ
Buku Praktek Ibadah MIN I Pekanbaru zuldaswar.S.Ag
ادنَا َو َج َّداتِنَا َو َم َشايِ َخنَا
َأج َد َاءنَا َو َُّأم َهاتِنَا َو ْ صا اَبَ َص ْو ً َوبَ ْح ِر َها ُخ ُ
َو َم َشايِ َخ َم َشايِ ِخنَا
صا .........اَلْ َفاتِ َح ْة و ص خُ و ولِم ِن اجتَمعنَا ههنَا بِسببِ ِ
ه
َ َ ْ َ ْ َ ُ ََ َ ُ ْ ً
الر ِح ْي ِم
الر ْحم ِن َّ ْس ِم ِ
اهلل َّ
الص َم ُد لَ ْم يَلِ ْد َولَ ْم يُولَ ْد َولَ ْم يَ ُك ْن لَهُ ُك ُف ًوا
َأح ٌد اللَّهُ َّ قُ ْل ُه َو اللَّهُ َ
َأحدَ
ِِ
الَ ِإلهَ ِإاَّل اهللُ اَهللُ َأ ْكَب ْر َوللّه اْ َ
لح ْم ُد
بَقو اذ
َ ِإ ٍ
ق ب الْ َفلَ ِق * ِمن َش ِّر ما َخلَ َق * و ِمن َش ِّر غَ ِ
اس قُ ْل َأعُوذُ بَِر ِّ
َ َ َ َ
اس ٍد ِإ َذا َح َس َدـت فِى الْع َق ِد * و ِمن َش ِّر ح ِ ِ ـث
َ َّ
َّفالن رِّ ش
َ ن مِ َو
َ َ ُ
لح ْم ُد ا
ْ هالَ ِإلهَ ِإاَّل اهلل اَهلل َأ ْكبر ولِلّ ِ
َ ُ ُ َْ َ
َّاس ِم ْن َش ِّر ال َْو ْس َو ِ
اس َّاس ِإلَ ِه الن ِ
ك الن ِ َّاس ملِ ِ
ب الن ِ َ قُ ْل َأعُوذُ بَِر ِّ
ْجن َِّة َوالن ِ
َّاس َّاس ِمن ال ِِ ن ال ِ
ر و د
ُ ص ي َّاس الَّ ِذي يوس ِوس فِ الْ َخن ِ
َ ُ َُ ْ ُ
لح ْم ُد ا
ْ هالَ ِإلهَ ِإاَّل اهلل اَهلل َأ ْكبر ولِلّ ِ
َ ُ ُ َْ َ
الر ِح ِ
يم الر ْح َٰم ِن َّ بِ ْس ِم اللَّ ِه َّ
ك َي ْوِم الدِّي ِن ِإيَّ َ
اك يم مالِ ِ
َ ِ الر ِ
ح َّ ِ
ن مٰ ح
َ َ َ َْالر
َّ ين م ِ ل
َ ا ْع
ل ا ب
ِّ ر الْحم ُد لِلَّ ِ
ه َْ
صرا َط الَّ ِ الصرا َط الْمستَ ِقيم ِ اك نَستَ ِعين ْاه ِ
ين
َ ذ ُْ َ َ َ ِّ اَند َن ْعبُ ُد َوِإيَّ َ ْ ُ
ين الضالِّين ِ
أم وب َعلَْي ِه ْم َواَل َّ ض ِ ت َعلَْي ِه ْم غَْي ِر ال َْمغْ ُ َأْن َع ْم َ
ْ
Dalam lmu fiqih, shalat yang boleh dijamak atau dikumpulkan dalam satu waktu adalah
sebagai berikut.
Sedangkan untuk sholat subuh, tidak bisa dijamak. Berikut ini adalah bacaan atau lafadz
niat shalat jamak taqdim maupun jamak takhir :
Maksudnya yaitu : Kedua sholat ini dilaksanakan saat saat memasuki shalat zhuhur
Maksydnya yaitu: Kedua shalat ini dilakasanakan saat memasuki shalat ashar
Maksudnya yaitu : Kedua shalat ini dilaksanakan pada saat memasuki ashar
KELAS IV
SEMESTER I
1. NIAT SHALAT JUM’AT
Begini bacaan niat shalat jumat untuk mamum, dalam tulisan dan bahasa Arab :
َّالة ِم ْن َي ْوِم
ِ ودي ِللص ِ ن
ُ ا ذ
َ ِإ وا ن
ُ آم ين ذَِّيا َُّأيها ال
َ َ َ َ َ
اس َع ْوا ِإلَى ِذ ْك ِر اللَّ ِه َو َذ ُروا اْلَب ْي َع َذِل ُك ْم ِ
ْ َاْل ُج ُم َعة ف
٩ ون َ َخ ْيٌر َل ُك ْم ِإ ْن ُك ْنتُ ْم تَ ْعلَ ُم
Artinya:
9. Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at, Maka
bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli[a]. yang
demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.
ِ
ُ لَيَنتَ ِهيَ َّن َأ ْق َو ٌام َع ْن َو ْدع ِه ُم
الج ُم َعةَ َْأو لَيَ ْختَ َم َّن اهلل َعلَى
ُقلُ ْوبِ ِه ْم ثُ َّم لَيَ ُك ْونَ َّن ِم َن الغَافِلِ ْي َن
Dari Ibnu Umar dan Abu Hurairah radhiyallahu `anhu berkata bahwa mereka
mendengar Rasulullah SAW bersabda di atas mimbar,”Hendaklah orang-orang
berhenti dari meninggalkan shalat Jumat atau Allah akan menutup hati mereka
dari hidayah sehingga mereka menjadi orang-orang yang lupa”.(HR. Muslim, An-
Nasai dan Ahmad)
shalat sunat rawatib itu sendiri jika dilihat dari segi waktu
mengerjakannya, maka dapat di bagi menjadi dua yaitu shalat sunnat
rawatib Qobliyah dan sholat sunnat rawatib Ba’diyah. Dan jika dilihat dari
Ada 5 (lima) waktu shalat sunnah rawatib dengan total 12 raka'at 6 raka'at ba'diyyah
dan 6 raka'at qabliyyah dengan rincian sebagai berikut:
1. Sebelum subuh:
2. Sebelum dzuhur:
اليع ت
َ ِ ُأصِلي قَ ْبِل َّي َة الظُه ِر ر ْكعتَ ْي ِن س َّن ًة
ِهلل
َ َ ُ َ َ ْ َ
Artinya: Niat shalat sunnah qobliyyah dzuhur dua rakaat karena Allah.
Dari Zaid bin Arqam, bahwa ia melihat orang-orang mengerjakan shalat Dhuha
[pada waktu yang belum begitu siang], maka ia berkata: “Ingatlah, sesungguhnya
mereka telah mengetahui bahwa shalat Dhuha pada selain saat-saat seperti itu
adalah lebih utama, karena sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda: “Shalatnya orang-orang yang kembali kepada ALLAH adalah pada
waktu anak-anak onta sudah bangun dari pembaringannya karena tersengat
panasnya matahari”.
[HR. Muslim]
Penjelasan:
Anak-anak onta sudah bangun karena panas matahari itu diqiyaskan dengan pagi
hari jam 08:00, adapun sebelum jam itu dianggap belum ada matahari yang
sinarnya dapat membangunkan anak onta. Jadi dari rincian penjelasan diatas dapat
disimpulkan waktu yg paling afdol untuk melaksanakan dhuha adalah Antara jam
08:00 ~ 11:00
1. Setelah membaca niat seperti yang telah tertulis diatas kemudian membaca
takbir,
2. Membaca doa Iftitah
الَ َواْل َج َم،اء َك ه ب اء ه بلْ او ، كَ اء ح ض آء ح ُّ
الض َّ
ن ِ اَلله َّم
ا
ُ ََ َ ََ َ ُ َ ُ َ َ ُ
.ص َمتُ َك عِ َ واْل ِعصمة، واْلقُ ْدرةَ قُ ْدرتُ َك، واْلقُ َّوةَ قُ َّوتُ َك،جمالُ َك
ْ َْ َ َ َ َ َ ََ
ان ِفى ِ اَلله َّم ِا ْن َكان ِر ْزقَى ِفى الس
َ َّمآء فَ َْأن ِزْلهُ َوِا ْن َك َ َ ُ
اما
ً ان َح َر َ ان ُم َعس ًَّرا فََي ِّس ْرهُ َوِا ْن َك َ َأخ ِر ْجهُ َوِا ْن َكْ َض ف ِ ْاالَ ْر
ِ اء َك وبه
اء َك ِ ق ضح ِّ ح ِ
ب ه ب ر ق ف ا د ي ِ طهِّره وِا ْن َكان ب
ع
َ َ َ َ ُ َ ُ ْ ِّ َ َ ً ْ َ َ َ ُ ْ َ َف
َّال ِح ْي َن
ِ اد َك الص َ ت ِعَب َ َو َج َم ِال َك َوقُ َّوتِ َك َوقُ ْد َرتِ َك آتِنِ ْى َمآاَتَْي
Artinya :
“Ya Allah, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu, keagungan adalah
keagunan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, penjagaan
adalah penjagaan-Mu, Ya Allah, apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah,
apabila berada di dalam bumi maka keluarkanlah, apabila sukar mudahkanlah, apabila
haram sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah dengan kebenaran dhuha-Mu, kekuasaan-Mu
(Wahai Tuhanku), datangkanlah padaku apa yang Engkau datangkan kepada hamba-
hambaMu yang soleh”.
Definisi Istisqo
dakwatuna.com - Istisqo secara bahasa adalah meminta turun hujan. Secara istilah yaitu
meminta kepada Allah SWT agar menurunkan hujan dengan cara tertentu ketika
dibutuhkan hamba-Nya.
Hukum shalat Istisqo adalah sunnah muakkadah bagi yang terkena musibah kelangkaan air
untuk minum dan kebutuhan lainnya. Dan dianjurkan bagi kaum muslimin lainnya yang
masih mendapatkan air, sebagai bentuk ukhuwah dan tolong menolong dalam kebaikan
dan ketakwaan.
Macam-Macam Istisqo
1. Istisqo yang paling ringan, yaitu doa tanpa shalat dan tidak juga setelah shalat di
masjid atau selain masjid, sendiri atau jamaah. Dan sebaiknya dilakukan oleh
orang-orang yang shalih.
2. Istisqo pertengahan, yaitu doa setelah shalat Jum’at atau shalat lainnya, ketika
khutbah Jum’at atau khutbah yang lain.
3. Istisqo yang paling utama adalah Istisqo dengan di dahului shalat dua rakaat dan
dua khutbah. Dilakukan oleh muslim, baik musafir atau muqim, penduduk
kampung atau kota.
Waktu Istisqo
Jika hanya doa, maka dapat dilakukan kapan saja, dan lebih baik jika dilakukan saat
khutbah Jum’at. Jika doa dan shalat maka dapat dilakukan kapan saja, tetapi jangan
dilakukan pada waktu yang dimakruhkan shalat. Waktu yang utama adalah pada waktu
Dhuha sampai Zhuhur sebagaimana shalat Id.
1. Shalat dua rakaat, sebagaimana shalat ‘Ied, rakaat pertama takbir tujuh kali dan
kedua lima kali. Ibnu Abbas berkata:” lakukan pada Istisqo seperti pada waktu
‘Ied”.
2. Rakaat pertama disunnahkan membaca surat Al-A’la dan rakaat kedua surat Al-
Ghasiyah
3. Setelah shalat, diteruskan dengan khutbah dua kali.
4. Berdoa menghadap kiblat dan mengangkat dua tangan.
5. Dianjurkan doa Istisqo dibacakan oleh Ahli Bait dan orang shalih
6. Bertawasul dengan amal shalih
7. Khusus untuk kaum lelaki disunnahkan memindahkan dan membalikkan selendang
atau sorbannya.
8. Dianjurkan imam keluar bersama masyarakat.
9. Dianjurkan membawa binatang ternak.
KELAS IV
SEMESTER II
Shalat sunnah idul adha / Idul Fitri terdiri dari 2 (dua) rokaat. Rokaat pertama diawali
dengan takbirotul ihrom ditambah 7x takbir. Sedangkan rakaat kedua 5 (lima) kali
takbir. Lebih detailnya sbb:
Bacaan Rakaat pertama: ( Setelah niat )
(a) Baca takbirotul ihram (takbir permulaan shalat) dengan niat shalat idul adha.
(b) Membaca doa iftitah
(c) Membaca takbir 7 (tujuh) kali (selain takbirotul ihram)
(d) Membaca Al-Fatihah
(d) Membaca surat Al-Quran
ِ ُأصلِّي سَّنةَ التَّر ِاو ْي ِح ر ْكعتَْي ِن مستَ ْقبِ َل اْلِقْبلَ ِة مْأموما ِل
له ً ُْ َ ُْ َ َ َ ُ ْ َ
تَ َعالَى
Artinya: Saya niat sholat tarawih dua rokaat dengan menghadap qiblat menjadi mamum
karena Allah ta'ala.
Tata Cara Shalat Tarawih » Shalat tarawih adalah shalat malam yang dikerjakan hanya
pada bulan Ramadhan (diluar bulan Ramadhan disebut shalat Tahajud), boleh dikerjakan
sendiri atau berjama’ah. Waktu shalat tarawih ialah sesudah shalat Isya’ hingga waktu
fajar.
Shalat Tarawih hukumnya adalah sunnah muakkad. Mengenai bilangan rakaatnya, Ibnu
âAbdil Barr rahimahullah mengatakan, âœSesungguhnya shalat malam tidak memiliki
batasan jumlah rakaâ™at tertentu. Shalat malam adalah shalat sunnah yang dianjurkan.
Siapa saja boleh mengerjakan sedikit rakaâ™at. Siapa yang mau juga boleh mengerjakan
dengan jumlah rakaâ™at yang banyak.â (At Tamhid, 21/70).
Sedangkan Rasulullah SAW bersabda : “Shalat malam adalah dua rakaat dua rakaat“.
(HR. Bukhari no. 990 dan Muslim no. 749)
Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata, âœSemua jumlah rakaâ™at di atas (dengan 11, 23
rakaâ™at (plus witir) atau lebih dari itu, -pen) boleh dilakukan. Melaksanakan shalat
malam di bulan Ramadhan dengan berbagai macam cara tadi itu sangat bagus. Dan
memang lebih utama adalah melaksanakan shalat malam sesuai dengan kondisi para
jamaâ™ah. Kalau jamaâ™ah kemungkinan senang dengan rakaâ™at-rakaâ™at yang
panjang, maka lebih bagus melakukan shalat malam dengan 8 rakaâ™at ditambah dengan
witir 3 rakaâ™at, sebagaimana hal ini dipraktekkan oleh Nabi shallallahu â˜alaihi wa
sallam sendiri di bulan Ramdhan dan bulan lainnya. Dalam kondisi seperti itu,
demikianlah yang terbaik. Namun apabila para jamaâ™ah tidak mampu melaksanakan
Shalat Tarawih ini dikerjakan seperti shalat biasa lainnya baik mengenai bacaannya
maupun gerakan-gerakannya dan pada setiap dua rakaatnya ditutup dengan salam. Setelah
selesai shalat Tarawih lalu diteruskan shalat Witir, sekurang-kurangnya satu rakaat tetapi
pada umumnya dikerjakan tiga rakaat dengan dua salam atau satu salam.
Adapun surat yang dibaca sesudah Al-Fatihah pada tiap-tiap rakaat boleh surat apa saja
yang dikehendaki, tetapi di utamakan pada setiap rakaat yang kedua sesudah membaca
surat Al-Fatihah membaca surat Al-Ikhlash.
arti dalam bahasa Indonesia-nya : Aku (niat). shalat sunat tahajud 2 rakaat, karena Allah
Ta’ala
Mengenai cara sholat tahajud tidak jauh berbeda dengan sholat sunnah umumnya yaitu
sebagai berikut :
1. Membaca niat sholat tahajud seperti yang terlah tertulis di atas dengan suara yang pelan
saja, diikuti dengan artinya di baca dalam hati.
4. Lalu membaca surat alfatihah, setelah alfatihah membaca surat pendek yang ada dalam
Al Qur’an yang telah dihafal, seperti surat Al Ikhlas, Annas, Alfalaq, dan lain-lain
5. Kemudian lanjutkan seperti pada langkah langkah sholat pada umumnya. Seperti rukuk,
sujud, hingga salam.
Setelah salam disunahkan membaca bacaan wirid, tasbih, tahmid, takbir, sholawat, istigfar,
kemudian membaca doa sholat tahajud.
Di bawah ini merupakan arti doa sholat tahajud dalam bahasa Indonesia
“Wahai Allah! Milik-Mu lah segala puji. Engkaulah penegak dan pengurus langit dan
bumi serta makhluk yang ada di dalamnya. Milik-Mu lah segala puji. Engkaulah penguasa
(raja) langit dan bumi serta makhluk yang ada di dalamnya. Milik-Mu lah segala puji.
Engkaulah cahaya langit dan bumi serta makhluk yang ada di dalamnya. Milik-Mu lah
segala puji. Engkaulah Yang Hak (benar),janji-Mu lah yang benar, pertemuan dengan-Mu
adalah benar, perkataan-Mu benar, surga itu benar (ada), neraka itu benar (ada), para nabi
Jumlah rakaat rakaat sholat tahajud minimal adalah dua rakaat dua kali salam, dan
paling banyak atau maksimal bisa sebanyak-sebanyaknya sesuai dengan kemampuan. Nabi
Junjungan kita yaitu Muhammad SAW saw, beliau pernah mengerjakan shalat tahajud
sebanyak 10 rakaat ditambah 1 rakaat sunat witir, pernah juga 8 rakaat ditambah 1 rakaat
sunat witir, dan dan pernah juga 8 rakaat ditambah 3 rakaat sunat witir. Jadi dalam
melaksanakan shalat tahajud sebaiknya ditambah dengan shalat sunat witir.
Shalat tahajud ini hendaknya dikerjakan dua rakaat satu salam, sementara itu untuk shalat
sunat witirnya, jika dikerjakan lebih dari satu rakaat, misalnya 3 rakaat, boleh dikerjakan
sekaligus dengan satu salam, boleh pula dikerjakan 2 rakaat dahulu kemudian salam,
dilanjutkan 1 rakaat lalu salam
Untuk waktu pelaksanaan shalat tahajud adalah ketika setelah bangun dari tidur dan
setelah shalat isya, baik di awal malam (sepertiga malam pertama antara waktu Isya dan
pukul 22.00 WIB), tengah malam (sepertiga malam kedua, antara pukul 22.00 dan pukul
01.0.0 WIB), maupun akhir malam (sepertiga malam yang terakhir, antara pukul 01.00 dan
menjelang subuh). Sepertiga malam yang terakhir inilah waktu yang paling utama untuk
melaksanakan shalat tahajud. Karena menurut hadits nabi, pada waktu itu rahmat Allah
turun, sehingga barang siapa berdoa akan dikabulkan, barang siapa meminta akan
diberikan, dan barang siapa memohon ampun akan diampuni oleh Allah. Aamiin
Itulah ulasan kami mengenai Panduan sholat Tahajud lengkap dengan bacaan niat, doa
sholat tahajud dan artinya. Semoga bisa bermanfaat bagi kamu yang membutuhkan.
perliharalah sholat tahajud pada tengah malam, Selain semakin dekat dan disayang Allah,
ada banyak sekali manfaat yang didapatkan dari sholat Tahajud. Semoga Allah senantiasa
menjaga iman kita, melindungi diri kita dari godaan syetan yang terkutut, dan semakin
dekat kepada-Nya. Aamiin.
Sholat Tahajud merupakan salah satu sholat malam yang memiliki banyak keutamaan,
baik keutamaan untuk dunia maupun akhirat. Keutamaan sholat tahajud antara lain sebagai
berikut
Abdullah bin salam mengatakan, bahwa nabi Muhammad sholallahu ‘alaihi wa salam
bersabda, “Hai sekalian manusia, sebarluaskanlah salam dan berikanlah makanan serta
sholat malamlah di waktu manusia sedang tidur, supaya kamu masuk surga dengan
selamat” (HR Tirmidzi)
Pada malam hari, hendaklah engkau shalat Tahajud sebagai tambahan bagi engkau.
Mudah-mudahan Tuhan mengangkat engkau ke tempat yang terpuji (qs. Al Isra: 79)
Melihat begitu tingginya nilai sholat tahajud sudah sepatasnya jika kita membiasakan diri
untuk sholat tahajud setiap malam. Bagi yang belum terbiasa, cobalah dengan sungguh-
sungguh. Mungkin pada awalnya akan sulit, tapi lama kelamaan jika sudah sudah terbiasa
akan terasa ringan untuk dijalankan.
Semoga Artikel islami mengenai panduan sholat tahajud di atas bisa bermanfaat bagi kita
semua. semoga Allah memberi kita kekuatan agar lebih mudah dalam menjalankan ibadah
sholat tahajud. Aamiin.
Solat Sunat Tahiyatul Masjid ialah solat sunat mu’akkad ‘selamat datang’ bagi
menghormati masjid yang dilakukan sebanyak dua rakaat sebaik sahaja memasuki masjid,
iaitu sebelum seseorang itu duduk atau melakukan sesuatu yang lain..
Dalam sebuah riwayat yang lain disebutkan, “Jika salah seorang di antara kamu
memasuki masjid, hendaklah dia tidak duduk hingga mengerjakan solat dua rakaat.”
(Hadis Riwayat al-Bukhari).
Sekiranya sampai ke masjid hanya beberapa minit sahaja akan didirikan solat fardhu, maka
memadailah seseorang itu mendirikan solat sunat sebelum fardu dan ia sudah dikira
sebagai memenuhi tuntutan Solat Sunat Tahiyatul Masjid. Boleh juga untuk menyatukan
dua niat antara mana-mana solat sunat qabliyah dan Solat Tahiyatul Masjid..
Jika seseorang itu meninggalkan Solat Sunat Tahiyatul Masjid tetapi terus menunaikan
solat sunat qabliyah atau solat wuduk, maka ia juga memadai kerana hadis di atas
berbentuk umum, iaitu ‘mendirikan solat dua rakaat’. .
Apabila berkelapangan dan ada kesempatan, maka adalah sewajarnya seseorang itu
melakukan Solat Sunat Tahiyatul Masjid berasingan yang natijahnya akan memberatkan
lagi timbangan amal di akhirat. .
Tujuan
Tertib
1. Bila seseorang jemaah hendak masuk sesebuah masjid disunatkan membaca doa:
3. Dan apabila sampai di tempat hendak duduk, bagi menambahkan kecekalan hati dalam
menghadapi syaitan eloklah dibaca:
Sebelum duduk, boleh terus mengerjakan Solat Sunat Tahiyatul Masjid dua raka’at.
Caranya sama dengan solat sunat yang lain, hanya niatnya saja yang berbeza..
1. Niatnya :
a. Kemudian selepas selesai Solat Sunat Tahiyatul Masjid itu bacalah 100 kali;
. .
b. Selepas itu berzikirlah lagi dengan lain-lain Istighfar, tasbih, tahmid, tahlil atau
sesuatu zikir sehingga sampai mendengar azan..
Ulama hadis terkemuka, Sufyan at-Tsauri menyatakan, di antara perkara yang termasuk
dalam pekara sia-sia ialah apabila seseorang itu masuk ke dalam masjid, kemudian dia
keluar kembali dari masjid tanpa mengerjakan Solat Sunat Tahiyatul Masjid..
1. Jika seseorang itu telah masuk masjid dan terus duduk dengan sengaja, maka tiada lagi
Solat Sunat Tahiyatul Masjid baginya..
b. Jika terlupa yang panjang waktunya, kemudian teringat, tiadalah lagi dibolehkan
bangun bersolat..
3 Sekiranya masuk masjid dan didapati azan sedang berkumandang, maka perlulah
menjawab azan tersebut sambil berdiri, kemudian melakukan solat sunat Rawatib yang
dikira sudah memadai sebagai memenuhi tuntutan Solat Sunat Tahiyatul Masjid..
4. Apabila masuk masjid, khatib sedang berkhutbah atau majlis ilmu sedang dijalankan,
hendaklah mengerjakan solat Tahiyatul Masjid dua rakaat, sebelum duduk. Solat
tersebut hendaklah dilakukan secara ringkas dengan mengambil yang wajib sahaja.
Malah Rasulullah SAW pernah menegur orang yang masuk ke masjid kerana tidak
Solat Sunat Tahiyatul Masjid sewaktu khutbah Jumaat dijalankan..
Dari Jabir bin ‘Abdillah r.a., dia menyatakan: Sulaik al-Ghifani pernah datang pada
hari Jumaat ketika Rasulullah SAW sedang menyampaikan khutbah lalu dia terus
duduk. Beliau SAW pun berkata kepadanya:
“Wahai Sulaik, berdiri dan ruku’lah dua rakaat serta pendekkanlah dalam
melaksanakannya.” Kemudian beliau bersabda: “Jika salah seorang di antara kamu
datang pada hari Jumaat ketika imam sedang berkhutbah, hendaklah dia mengerjakan
solat dua rakaat dengan seringkasnya.” (Hadis Riwayat al-Bukhari).
5. Orang yang tidak dapat mengerjakan Solat Sunat Tahiyatul Masjid disebabkan sudah
dimulakan solat jemaah atau dia telah duduk atau dia sekadar masuk sebentar untuk
sesuatu keperluan, maka dianjurkan membaca 3 kali: ‘Subhanallah Walhamdulillah
Walailahailallah Wallahu Akbar.’
Dari Abu Hurairah r.a., Nabi SAWbersabda: “Jika iqamah solat sudah
dikumandangkan, tidak ada solat lagi, kecuali solat wajib.” (Hadis Riwayat Muslim).
6. Sekiranya seseorang itu sedang dalam rakaat pertama Solat Sunat Tahiyatul Masjid dan
para jemaah pun mendirikan solat fardhu, maka wajib baginya membatalkan solat
tersebut dan menyertai solat fardhu kerana ada tegahan daripada Rasulullah SAW:
“Apabia didirikan solat fardhu, maka tiada solat ketika itu melainkan solat
fardhu.” (Hadis Riwayat Muslim)
Tetapi jika dia berada di rakaat kedua, maka hendaklah dia mempercepatkan dan
sempurnakan rukun-rukun yang berbaki sehingga salam sebelum menyertai jemaah
solat fardhu..
7. Tiada tuntutan untuk Solat Sunat Tahiyatul Masjid di luar masjid, contohnya di padang
atau kaki lima. Sekiranya datang sewaktu imam berkhutbah, kena duduk diam
mendengar khutbah. Jika tiba sebelum imam memberi khutbah dan selepas azan
pertama, maka boleh Solat Sunat Qabliyah Jumaat..
8. Bagi mereka yang menunaikan haji atau umrah, apabila memasuki Masjidilharam
hendaklah melakukan Tawaf sebagaimana yang diamalkan Rasulullah SAW dan
bukannya Solat Tahiyatul Masjid. Kata Ibn Abbas r.a. “Tahiyat Kaabah ialah Tawaf”..
" Berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Muslim, Abu Daud dan Turmudzi
dari Abu Sa'id al-Khudri, bahwa Rasulullah saw. bersabda: "Ajarkanlah orang-
orangmu yang akan meninggal membaca La ilaha illallah!" Dan diriwaytkan pula
oelh Abu Daud dari Mu'adz bin Jabal r.a. yang dinyatakan sah oleh Hakim,
bahwa Rasulullah saw. bersabda: "Siapa-siapa yang ucapan terakhirnya berbunyi
La ilaha illallah, pastilah ia masuk surga!". Dan talqin itu dilakukan hanyalah bila
seseorang itu telah tak sanggup lagi mengucapkan kalimat syahadat. Jika ia
masih dapat mengucapkannya, maka tak ada artinya untuk mengajarinya. Juga
talqin hanyalah terhadap orang yang masih sadarkan diri dan dapat berbicara.
Orang yang hilang ingatan tak mungkin dapat ditalqinkan, sedang orang yang tak
dapat berkata-kata, hendaklah ia mengulang-ulang syahadat dalam haatinya.
dalam keadaan berbaring pada sisi badan yang kanan. Berdasarkan hadits yang
diriwayatkan oleh Baihaqi dari Abu Qatadah, juga oleh Hakim yang menyatakan
sahnya. "Bahwa tatkala Nabi saw. tiba di Madinah, ia menanyakan Barra'bin
Ma'rar, Ujar mereka: 'Ia sudah wafat dan mewasiatkan sepertiga hartanya buat
Anda, juga agar ia dihadapkan ke arah kiblat sewaktu hendak meninggal.' Maka
sabda Nabi saw.: "Tepat menurut ajaran Agama Islam! Mengenai hartanya yang
sepertiga itu telah saya kembalikan kepada anaknya.' ....... Dan Ahmad
meriwayatkan bahwa sewaktu hendak meninggal, Fathimah putri Nabi saw.
menghadap ke arah kiblat, kemudian memiringkan dirinya ke sebelah kanan.
Menghadap kiblat ini ialah menuruti cara seeperti dititahkan Nabi saw. waktu tidur,
begitu pun letakn mayat dalam kubur.
Berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad, Abu Daud, Nasa'i, juga oleh
Hakim dan Ibnu Hibban yang menyatakannya sah dari ma'qil bin Yasar: "Yasin
adalah jantung Al-Qur'an, dan tidak seorang pun yang membacanya dengan
mengharapkan keridhaan Allah dan pahala akhirat, kecuali ia kan diampuni-Nya.
Dan bacakanlah ia kepada manusia, yakni orang yag hendak meninggal
diantaramu!" Menurut Ibnu Hibban: "Mauta maksudnya ialah orang yang telah
dekat ajalnya, jadi maksudnya bukan dibacakan kepada mayat (orang yang telah
meninggal dunia),"
berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Muslim yang lalu, artinya: "Bahwa
Nabi saw. datang melawat Abu Salamah. Didapatinya matanya terbuka, maka
ditutupkannya, lalu katanya: 'Jika nyawa seseorang dicabut, akan diikuti oleh
pandangan matanya'."
1. Jenazah di tempatkan di tempat yang terlindung dari pandangan orang banyak dan
diletakkan pada tempat yang lebih tinggi seperti di papan atau balai-balai
2. Jenazah diberi pakaian mandi ( pakaian basahan ) seperti sarung atau kain supaya
mudah memandikannya dan auratnya tetap tertutup
3. Membersihkan kotoran dan najis yang melekat pada anggota badan jenazah
4. Jenazah agak didudukan, perutnya diurut supaya kotoran yang mungkin ada
diperutnya dapat keluar
5. Menyiramkan air keseluruh badan sampai merata
6. Setelah di udukan dan terakhir disiram dengan air yang di campur barus atau yang
berbahu harum
A. Bacaan Memandikan Jenazah
1. Doa memandikan jenazah
Pertama: Disunnahkan untuk memilih kain kafan yang berwarna putih, sebagaimana
sabda Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam:
“Pakailah dari pakaianmu yang berwarna putih, karena sungguh ia adalah sebaik-baik
pakaianmu dan kafanilah dengannya.” (HR. Abu Dawud, Tirmidzi, Ibnu Majah,
Baihaqi, Ahmad dari hadits Ibnu ‘Abbas rodhiyallohu ‘anhuma, dishohihkan oleh Al
Albani rohimahulloh)
Kedua: Disunnahkan pula untuk menggunakan kain kafan sebanyak tiga lembar dan
yang wajib adalah selembar kain yang menutup seluruh badan. (Jami’ul Adillah, hal.
209)
Hal ini sebagaimana dalam hadits ‘Aisyah rodhiyallohu ‘anha, beliau berkata:
Keempat: Disunnahkan untuk mengharumkan mayit dan kain kafannya (selain yang
meninggal ketika ihrom), baik dengan menggunakan dupa pengharum atau bahan
pengharum lainnya sebanyak tiga kali, berdasarkan hadits Nabi shollallohu ‘alaihi wa
sallam:
“Jika kalian mengharumkan mayit, maka lakukanlah sebanyak tiga kali.” (HR.
Ahmad, Ibnu Abi Syaibah, Ibnu Hibban, Al Hakim, Baihaqi dari hadits Jabir
rodhiyallohu ‘anhu, dishohihkan oleh Al Albaniy rohimahulloh)
Ibnul Mundzir rohimahulloh dalam Al Autsath (no. 879) mengatakan: “Seluruh ulama
yang telah diketahui dan dihafal dari mereka menyatakan disunnahkannya untuk
mengharumkan kain kafan mayit.” (Al Mulakkhosh, hal. 39)
Yang dilarang pada kain kafan
Tidak diperbolehkan bermewah-mewahan dan berlebihan dalam kain kafan. Demikian
juga tidak lebih dari tiga lembar kain, karena tidak sesuai dengan sunnah dan orang
yang masih hidup lebih pantas untuk mengenakannya serta hal ini termasuk menyia-
nyiakan harta. Kalaulah bukan karena syariat telah menunjukkan tiga lembar kain
kafan, maka hal itu pun termasuk menyia-nyiakan harta, karena tidak bermanfaat bagi
si mayit di kuburannya dan juga tidak kembali kemanfaatannya kepada yang masih
hidup. Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Sesungguhnya Alloh membenci tiga hal: katanya dan katanya (berita yang tak jelas
kebenarannya), menyia-nyiakan harta dan banyak tanya yang tidak bermanfaat.” (HR.
Bukhori, Muslim, Ahmad dari hadits Al Mughiroh bin Syu’bah rodhiyallohu ‘anhu)
صلَّْي َ
ت َعلَى ٍ ِ ٍ
ص ِّل َعلَى ُم َح َّمد َو َعلَى آل ُم َح َّمد َك َما َ
َّ
اللهُ َّم َ
اهيم وَب ِار ْك َعلَى م َح َّم ٍد و َعلَى ِ
آل آل ِإ ْبر ِ ِإ ْبر ِ
اهيم و َعلَى ِ
َ ُ َ َ َ َ َ َ
4. Takbir yang ke tiga mendoakan jenazah dengan doa sebagai berikut
yakni ketika ia menyalatkan jenazah:
E. Menguburkan jenazah
1. Dibuatkan liang lahat sepanjang badan jenazah dalamnya kira-kira setinggi orang
ditambah setengah lengan dan lebarnya kira-kira 1 meter
2. Didasar lubang dibuat miring lebih dalam kearah kiblat. Maksudnya supaya tidak
mudah di bongkar binatang buas setelah jenazah membusuk
3. Jenazah di masudkan ke liang lahat dengan posisi miring dan menghadap kiblat.
Pada saat meletakkan jenazah hendaknya dibacakan lafal
1. Kubur harus digali dalam-dalam, diluaskan, diperbaiki. Apabila telah sampai bagian
bawah kubur, digalilah padanya yang mengarah kiblat satu tempat sekadar diletakkan
mayit padanya, dinamakan lahad. Ia lebih utama dari pada syaqq. Dan yang
memasukkannya membaca: ‘Bismillah wa ‘ala millati rasulillah’(dengan nama Allah
Subhanahu wa ta’ala & atas agama Rasulullah ). HR: Abu Daud & at-Tirmidzi. Dan
meletakkannya di lahadnya di atas bagian kanannya, menghadap kiblat. Kemudian
dipasang bata atasnya & disertakan di antaranya dengan tanah. Kemudian dikuburkan
dengan tanah & diangkat kubur di atas bumi sekadar sejengkal dgn permukaan yang
melengkung (seperti punuk unta).
2. Diharamkan membangun di atas kubur, mengapur & menginjaknya, shalat di
sampingnya, menjadikannya masjid & lampu-lampu atasnya,menghamburkan bunga-
bunga di atasnya, thawaf (berkeliling) dengannya, menulis atasnya, & menjadikannya
sebagai hari raya.
Disunnahkan membawa jenazah dengan usungan jenazah yang di panggul di atas pundak
dari keempat sudut usungan.
“Liang lahad itu adalah bagi kita (kaum muslimin), sedangkan syaq bagi selain kita (non
muslim).” (HR. Abu Dawud dan dinyatakan shahih oleh Syaikh Al-Albani dalam
“Ahkamul Janaaiz” hal. 145)
Syaq adalah liang yang dibuat khusus di dasar kubur pada bagian tengahnya (membentuk
huruf U memanjang).
– Tidak perlu meletakkan bantalan dari tanah ataupun batu di bawah kepalanya, sebab
tidak ada dalil shahih yang menyebutkannya. Dan tidak perlu menyingkap wajahnya,
kecuali bila si mayit meninggal dunia saat mengenakan kain ihram sebagaimana yang
telah dijelaskan.
– Haram hukumnya menyemen dan membangun kuburan. Demikian pula menulisi batu
nisan. Dan diharamkan juga duduk di atas kuburan, menginjaknya serta bersandar
padanya. Karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam telah melarang dari hal tersebut.
(HR. Muslim)
Sebelum melakukan pidato tentunya pembicara harus mempersiapkan beberapa hal, salah
satunya adalah teks pidato. Mengapa teks pidato begitu penting? Agar pembicara
mengetahui sebuah alur dan batas tentang materi yang akan pembicara sampaikan.
Walaupun pada akhirnya pembicara memutuskan untuk memakai atau tidak memakai teks
saat berpidato, namun tetap saja bagian membuat teks pidato tidak boleh terlewatkan
karena bagaimanapun membuat teks pidato itu sangatlah penting demi kelancaran
pembicara berbicara saat berpidato. Berikut adalah beberapa cara menulis naskah pidato
yang bisa menjadi referensi kamu:
1. Pembukaan
Hal pertama yang harus kamu buat saat membuat teks pidato adalah pembukaan pidato.
Namun jangan membuat bagian pembuka pidato terlalu singkat atau terlalu panjang karena
dari pembukaan inilah penonton akan mendengarkan kamu untuk pertama kalinya,
sehingga lebih baik di bagian pembukaan kamu bisa memberikan kesan awal yang
menarik. Beberapa bagian pembukaan pidato di antaranya:
Salam pembuka
Kamu bisa memulainya dengan menyampaikan salam pembuka yang dalam budaya orang
Indonesia biasanya dengan menggunakan ucapan:
Ucapan Penghormatan
Setelah menyampaikan salam pembuka, dalam pidato sangat umum untuk memberikan
ucapan penghormatan sebagai bagian pembukaannya. Misalnya jika kamu berpidato dalam
sebuah badan organisasi, kamu bisa menyampaikan bentuk ucapan penghormatan pada
ketua, wakil ketua, para anggota, dan lain sebagainya. Kalimat ucapan penghormatan yang
umum digunakan seperti:
“Yang Terhormat Bapak Ketua Organisasi, yang terhormat Bapa Wakil Ketua organisasi
–“ dan selanjutnya.
Tidak kalah penting dalam pembukaan pidato, pembicara mengucapkan rasa syukurnya
setelah pembukaan ucapan penghormatan. Salah satu contoh yang bisa kamu gunakan
adalah:
“Tentunya rasa syukur yang sebesar-besarnya kepada Tuhan yang Maha Kasa dimana atas
kehendaknya, atas segala kenikmatan, dan karunianya, telah memperkenankan kita
berkumpul dalam acara peresmian badan organisasi kita ini ...”
2. Isi Pidato
Setelah serangkaian pembuka pidato telah kamu tuliskan dalam teks pidato anda, anda
baru bisa berpindah pada tahap yang lebih penting dalam pidato. Dalam penyampaian isi
pidato ini juga kamu harus mengawalinya dengan menyampaikan tujuan kamu berpidato
kepada penonton. Sehingga penonton akan bisa membaca arah pembicaraan kamu
selanjutnya dan tidak akan berpikir bahwa kamu akan membahas masalah lain.
Isi pidato sebaiknya harus padat dan jelas, akan lebih baik lagi jika isi pidato juga tidak
terlalu panjang. Kamu bisa mengambil beberapa pembahasan sebelum masuk ke
pembahasan inti, namun jangan terlena dengan pembahasan tambahan yang sebenarnya
tidak terlalu penting.
3. Penutup Pidato
Jika kamu mengawali pidato dengan pembukaan yang baik, sebaiknya kamu juga menutup
pidato dengan cara yang baik juga. Penyampaian penutup pidato yang baik bisa
menimbulkan rasa simpati penonton pada pembicara, dan simpati penonton akan mudah
didapatkan apabila pembicara terlihat sangat serius dan tertata dalam menyampaikan
pidatonya dari awal hingga akhir. Dalam penutup pidato juga terdapat beberapa bagian
yang harus kamu perhatikan, di antaranya:
“Itulah pembahasan mengenai peresmian organisasi ini. Dan organisasi ini diharapkan bisa
memberikan perkembangan yang baik dalam bidang sosial dan pendidikan masyarakat
kita, terutama bagi masyarakat yang tidak mampu. Saya memohon maaf jika dalam pidato
ini saya telah melakukan kesalahan karena sebagaimana manusia tidap pernah luput dari
dosa. Terimakasih atas perhatiannya, Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Dalam artikel ini saya akan memberikan anda contoh teks pidato yang akan berguna bagi
kamu yang ingin membuat teks pidato. Dalam contoh naskah pidato ini, saya akan
memberikan contoh sesuai dengan langkah-langkah cara membuat teks pidato yang sudah
saya jelaskan di atas.
Berikut adalah contoh pidato singkat yang bagus dengan tema mengenai kedisiplinan:
Khutbah jumat itu wajib dimulai dengan hamdalah. Yaitu lafaz yang memuji Allah SWT.
Misalnya lafaz alhamdulillah, atau innalhamda lillah, atau ahmadullah. Pendeknya,
minimal ada kata alhamd dan lafaz Allah, baik di khutbah pertama atau khutbah kedua.
Contoh bacaan:
Shalawat kepada nabi Muhammad SAW harus dilafadzkan dengan jelas, paling tidak ada
kata shalawat. Misalnya ushalli ‘ala Muhammad, atau as-shalatu ‘ala Muhammad, atau
ana mushallai ala Muhammad.
Contoh bacaan:
Contoh bacaan:
Ketiga rukun di atas harus terdapat dalam kedua khutbah Jumat itu.
4. Rukun Keempat: Membaca ayat Al-Quran pada salah satunya
Minimal satu kalimat dari ayat Al-Quran yang mengandung makna lengkap. Bukan
sekedar potongan yang belum lengkap pengertiannya. Maka tidak dikatakan sebagai
pembacaan Al-Quran bila sekedar mengucapkan lafadz: “tsumma nazhar”.
Tentang tema ayatnya bebas saja, tidak ada ketentuan harus ayat tentang perintah atau
larangan atau hukum. Boleh juga ayat Quran tentang kisah umat terdahulu dan lainnya.
Contoh bacaan:
اهلل َّ
ن يعا ِإ ِ ات َْأين ما تَ ُكونوا يْأ ِت بِ ُكم اهلل ج
م ِ لخ ْير
َ ا
ْ وا ِ فَاستب
ق
ُ
َ ً َ ُ ُ َ ُ َ َ َ َْ
لى ُك ِّل َشٍئ قَِد ٌيرَ َع
Fastabiqul khairooti ayna maa takuunuu ya’ tinikumullahu jamii’an innallaaha ‘alaa kulli
syaiin qodiiru (QS. Al-Baqarah, 2 : 148)
Selanjutnya berwasiat untuk diri sendiri dan jamaah agar selalu dan meningkatkan taqwa
kepada Allah SWT, lalu mulai berkhutbah sesuai topiknya.
Memanggil jamaah bisa dengan panggilan ayyuhal muslimun, atau ma’asyiral muslimin
rahimakumullah, atau “sidang jum’at yang dirahmati Allah”.
Setelah di itu menutup khutbah pertama dengan do’a untuk seluruh kaum muslimin dan
muslimat.
Contoh bacaan:
Lalu duduk sebentar untuk memberi kesempatan jamaah jum’at untuk beristighfar dan
membaca shalawat secara perlahan.
Setelah itu, khatib kembali naik mimbar untuk memulai khutbah kedua. Dilakukan dengan
diawali dengan bacaaan hamdallah dan diikuti dengan shalawat.
Contoh bacaan:
َأن الَ ِإلهَ ِإالّ اهللُ َوِل ُّي ِ ِ ِإ ّن اْلحم َد
ِّ ِهلل َر
ْ ين َوَأ ْشهَ ُد َ ب اْل َعالَم َْ
ين اَللَّهُ َّم ِ ِ ْْ َّال ِحين وَأ ْشه ُد َأن محم ًدا َخاتَم
َ اَألنبَِياء َواْل ُم ْر َسل ُ ّ َ ُ ّ َ َ َ
ِ الص
ِ ت علَى ِإ ْبر َّ آل مح َّم ٍد َكما ٍ
اه ْي َم َ َ َ صل ْي َ َ َ ُ ِ ص ِّل َعلَى ُم َح َّمد َو َعلَى َ
َوَب ِار ْك َعلَى ُم َح َّم ٍد. ِإَّن َك َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد،اه ْي َم ِ آل ِإ ْبر
َ
ِ و َعلَى
َ
آلِ اه ْيم و َعلَى ِ ِإ َ آل ُم َح َّم ٍد َك َما َب َار ْك ِ و َعلَى
َ َ ت َعلَى ْب َر َ
َأمابعد َّ ,. ِإَّن َك َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد،اه ْي َم
ِ ِإ ْبر,
َ
Buku Praktek Ibadah MIN I Pekanbaru zuldaswar.S.Ag
Innal hamdalillahi robbal’aalamiin wa asyhadu an laa ilaaha illahllaahu wa liyyash
shalihiina wa asyhadu anna muhammadan khaatamul anbiyaai wal mursaliina allahumma
shalli ‘alaa muhammadan wa ‘alaa aali muhammadin kamaa shollayta ‘alaa ibroohiima
wa ‘alaa alii ibroohiim, innaka hamiidum majiid.Wa barok ‘alaa muhammadin wa ‘alaa
aali muhammadin kamaa baarokta ‘alaa ibroohiima wa ‘alaa alii ibroohiim, innaka
hamiidum majiid.
Ammaa ba’ad..
Selanjutnya di isi dengan khutbah baik berupa ringkasan, maupun hal-hal terkait dengan
tema/isi khutbah pada khutbah pertama yang berupa washiyat taqwa.
اتِ واْلم ِمنِ ْين واْلم ِمَن،ات ِ اغ ِفر ِلْلمسِل ِم ْين واْلمسِلم ْ م
َّ ه َّاَلل
َ ُ ْؤ َ َ ُ ْؤ َ ُْ َ َ ُْ ْ ُ
ِ الدعو
ات ب ي ِب م
ج ي رِ ق ع ي ِ ِإَّن َك س،ات
م ِ اء ِم ْنهم وْاَألمو ِ َألحي
َ َ ّ ُ ْ ُ ٌ ْ َ ٌ َْ َ ْ َ ُْ َ ْ ْا.
طْأ َنا َرّبَنا َوالَ تَ ْح ِم ْل َعلَ ْيَنا ْ اخ ْذ َنا ِإ ْن َن ِس ْيَنا َْأو
َ َأخ ِ ُرّبَنا الَت
َؤ َ
َص ًرا َك َما َح َمْلتَهُ َعلَى اّ ِلذ ْي َن ِم ْن قَْبِلَنا َرّبَنا َوالَ تً َح ّمْلَنا َماال ْ ِإ
ت َم ْوالََنا َ اغ ِف ْر َلَنا َو ْار َح ْمَنا َْأن
ْ ف َعّنا َو ُ اع ْ طاقَةَ لََنا بِ ِه َو َ
ص ْرَنا َعلَى اْلقَ ْوِم اْل َك ِاف ِر ْي َن ُ فَ ْان.
ِ ّ َرَبَنا َءاتَِنا ِفي
َ الد ْنَيا َح َسَنةً َو ِفي ْاَألخ َر ِة َح َسَنةً َو ِقَنا َع َذ
اب
والحمد هلل رب العالمين.الن ِار. ّ
Allahummagh fir lilmuslimiina wal muslimaati, wal mu’miniina wal mu’minaatil ahyaa’I
minhum wal amwaati, innaka samii’un qoriibun muhiibud da’waati.
Robbanaa laa tuaakhidznaa in nasiinaa aw akhtho’naa. Robbanaa walaa tahmil ‘alaynaa
ishron kamaa halamtahuu ‘alalladziina min qoblinaa.Robbana walaa tuhammilnaa maa
laa thooqotalanaa bihi, wa’fua ‘annaa wagh fir lanaa war hamnaa anta maw laanaa
Dalam tulisan ini banyak kekurangan, mohon keritikan untuk kesempurnaan tulisan ini
ZULDASWAR.S.Ag
197007042007101002