Anda di halaman 1dari 2

Tugas Pidato Pancasila

Pembukaan,

“Indonesia dan Pancasila”

Salam Pancasila!

Sebagaimana sejak Indonesia merdeka, maka telah ditetapkan bahwa Pancasila merupakan
ideologi negara kita. Dengan semboyan bhineka tunggal ika yang mengikat keberagaman menjadi
kesatuan. Banyak perjuangan yang telah dilalui oleh para pahlawan demi menegakkan Pancasila di
Indonesia. Dan kita sebagai generasi muda harus menghargai semua itu dengan meneruskan tongkat
estafet perjuangan mengepakkan sayap kebhinekaan garuda Pancasila. Hari lahir Pancasila yang telah
ditetapkan jatuh pada tanggal 1 juni 1945 melalui pidato bapak ir. Soekarno selaku presiden pertama
Indonesia dalam sidang dokuritsu junbi cosakai (badan penyelidik usaha persiapan kemerdekaan).
Pancasila yang memiliki arti berupa panca ialah lima Sedangkan sila artinya prinsip atau asas. Adapun isi
Pancasila yang kita ketahui bersama ialah:

1. Ketuhanan yang maha esa

2. Kemanusiaan adil dan beradab

3. Persatuan Indonesia

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan


perwakilan

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Lalu, apakah saat ini Pancasila berdiri sesuai kodratnya? Di Indonesia? Mari kita perhatikan
bersama bagaimana keadaan negara saat ini? Seperti laporan data yang diberikan oleh The Economist
Intelligence Unit (EIU) mengenai indeks Demokrasi 2020, tercatat Indeks Demokrasi di Indonesia turun
dari skor 6,48 di tahun 2019 menjadi 6,3 di tahun 2020. Dan sebagaimana respon dari bapak Bambang
Soesatyo selaku ketua MPR RI yang mengajak para pemuda ikut aktif meningkatkan kualitas demokrasi
di Indonesia. Beliau mengatakan “Skor 6,3 merupakan angka terendah selama 14 tahun terakhir. Bahkan
untuk di kawasan Asia Tenggara, indeks demokrasi di Indonesia berada di peringkat empat, dibawah
Malaysia, Timor Leste, dan Filipina.” Adapun lima indikator EIU dalam menentukan indeks demokrasi
suatu negara ialah, proses pemilu dan pluralisme, fungsi dan kinerja pemerintah, partisipasi politik,
budaya politik, serta kebebasan sipil. Apa hubungan demokrasi dan Pancasila? Bukankah Pancasila
diterapkan sebagai nilai-nilai demokratis dalam kehidupan bangsa dan negara? Jelas bahwa Pancasila
dan demokrasi sangat erat kaitannya karena ideologi negara Indonesia berbeda dengan Komunisme
yang memiliki tujuan untuk menghapus semua hak individu dan menggantinya dengan hak-hak umum,
yang dikendalikan oleh negara. Artinya komunisme menerapkan sistem membatasi demokrasi sehingga
rakyat tidak bebas berbicara. Komunisme juga hampir sempat diterapkan sebagai ideologI Indonesia
melalui partai komunis Indonesia dalam momen pemberontakan Gerakan 30 September oleh PKI pada
tahun 1965. Hingga akhirnya, ditetapkan pada tanggal 1 oktober sebagai hari kesaktian Pancasila.
Apakah saat ini mulai terjadi di Indonesia? Tidak! Tentu saja tidak karena pemerintahan kita sangat
membuka lebar telinga dan mata hati mereka untuk menerima segala aspirasi rakyat Indonesia, selama
masih beretika. Karena kita memiliki hukum mengenai kebebasan berpendapat diantaranya:
Pasal 28F: “Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk
mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki,
menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang
tersedia.”

Pasal 28E: “Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan
pendapat.”

Namun, apa yang harus dilakukan ketika segala pendapat tidak lagi didengarkan dalam suatu
negara? Demo? Menyindir? Mural? Tentu saja kita bisa berkaca pada pengalaman Republik Indonesia
yang dahulu pernah menggulingkan presiden Soeharto yang dianggap tidak lagi sesuai dengan keinginan
rakyat. Haruskah kita mencoba menirukan hal itu jika nantinya terdapat suatu ketidakpuasan ataupun
ketidakadilan didalam Indonesia? Jawabannya bergantung kepada Persatuan Indonesia.

Didalam Pancasila juga terdapat suatu tekanan bahwa Indonesia merupakan negara yang
beragama dalam sila Ketuhanan Yang Maha Esa. Kita juga memiliki keberagaman agama yang telah
diakui Indonesia. Maka dari itu, kita wajib saling menghargai dan toleransi sesuai sila ketiga
Kemanusiaan adil dan beradab. Namun, apakah telah terlaksana? Atau malah mulai memudar karena
banyaknya manusia yang kurang adil bahkan tidak beradab? Mulai dari segelintir manusia yang sanggup
mengemban tugas negara dengan diawali pelantikan sumpah terhadap agama, dan malah berakhir
dipenjara. Itupun jika ditangkap oleh KPK, baru memasang muka tanpa dosa. Memohon ampun diatas
nama keluarga. Semoga pemerintahan kita bukan negara yang seperti itu. Aamiin.

Saat ini, kita juga punya Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) yang bergerak sebagai
lembaga yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada presiden yang memiliki tugas membantu
Presiden dalam merumuskan arah kebijakan pembinaan ideologi Pancasila, melaksanakan koordinasi,
sinkronisasi, dan pengendalian pembinaan ideologi Pancasila secara menyeluruh dan berkelanjutan, dan
melaksanakan penyusunan standarisasi pendidikan dan pelatihan, serta memberikan rekomendasi
berdasarkan hasil kajian terhadap kebijakan atau regulasi yang bertentangan dengan Pancasila kepada
lembaga tinggi negara, kementrian/lembaga, pemerintahan daerah, organisasi sosial politik, dan
komponen masyarakat lainnya. BPIP merupakan revitalisasi dari unit kerja presiden pembinaan ideologi
Pancasila (UKPIP). Kita juga punya organisasi masyarakat yang bergerak untuk Pancasila seperti Pemuda
Pancasila. Namun, semua itu tidak akan cukup tanpa kesadaran setiap diri kita untuk terus menegakkan
Pancasila.

Dahulu, kita juga sempat memiliki sejarah mengenai usaha pemberontakan lainnya terhadap
Pancasila seperti gerakan Hizbut Tahrir dalam menyebarkan ideologi khilafah di Indonesia. Ingat! Kita
bukanlah negara Islam, Kristen, Hindu, Budha, ataupun agama lainnya. Melainkan kita merupakan
Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana yang tertera pada UUD 1945 Pasal 1 ayat 1 yang
berbunyi: “Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan, yang berbentuk Republik.” Yang artinya, Indonesia
bukan negara agama, namun negara yang beragama!

Jadi, mari kita bersatu menegakkan Pancasila sebagai ideologi Indonesia yang telah sesuai
dengan keadaan negara kita. Kumandangkan lagu garuda Pancasila sekeras mungkin hingga dunia tau
bahwa Pancasila adalah ideologi Indonesia.

Penutupan.

Anda mungkin juga menyukai