Anda di halaman 1dari 12

1) Definisi Fungsi

Fungsi dalam matematika adalah suatu relasi yang menghubungkan setiap anggota x
dalam suatu himpunan yang disebut daerah asal (domain) dengan suatu nilai tunggal f(x)
dari suatu himpunan kedua yang disebut daerah kawan (codomain). Himpunan nilai yang
diperoleh dari relasi tersebut disebut daerah hasil (range).
Jika ada dua himpunan, yaitu himpunan A dan himpunan B, maka suatu fungsi dari
himpunan A ke himpunan B adalah suatu relasi yang khusus, yaitu relasi dimana setiap
anggota A dikawankan dengan tepat satu anggota B.
Untuk mendefinisikan fungsi dapat digunakan notasi berikut.
f:A→B
Dengan demikian kita telah mendefinisikan fungsi f yang memetakan setiap
elemen himpunan A kepada B. Notasi ini hanya mengatakan bahwa ada sebuah fungsi f
yang memetakan dua himpunan, A kepada B. Tetapi bagaimana tepatnya pemetaan
tersebut tidaklah terungkapkan dengan baik.
 Syarat yang harus dipenuh supaya relasi tersebut dapat dikatakan
sebagai fungsi
1. Pertama, setiap anggota A mempunyai pasangan di B. Jika ada salah satu
anggota A tidak memiliki pasangan di B, maka relasi tersebut bukan fungsi.
2. Kedua, setiap anggota A dipasangkan dengan tepat satu anggota B. Jika anggota
A memilik lebih dari satu pasangan maka relasi itu bukan fungsi. Syarat kedua
ini tidak berlaku untuk sebaliknya, maksudnya jika syarat pertama dipenuhi
anggota B boleh memiliki pasangan lebih dari satu di anggota A.

a) Cara Menyatakan Fungsi


Fungsi dapat dinyatakan dalam diagram panah, diagram cartesius, dan pasangan
berurutan.

Contoh :
Misalkan A = {1, 2, 3} dan B = {-3, -2, -1, 0, 1, 2}. Jika fungsi f : A → B ditentukan
dengan f(x) = 6 – 3x. Nyatakan dalam diagram panah, diagram cartesius, dan
pasangan berurutan
Penyelesaian :

f(1) = 6 – 3 (1) = 6 – 3= 3

f(2) = 6 – 3(2) = 6 – 6 = 0

f(3) = 6 – 3(3) = 6 – 9 = -3

 Diagram Panah

A B
f
1
-3
2
-2
3
-1

Gambar 2.1
 Diagram Cartesius

Gambar 2.2
 Himpunan Pasangan Berurutan
{(1, 3), (2, 0), (3, -3)}
2) Grafik Fungsi
Diterjemahkan dari bahasa Inggris-Dalam matematika, grafik dari fungsi
f adalah, secara formal, himpunan semua pasangan yang diurutkan, seperti
bahwa x berada dalam domain fungsi f, dan, dalam prakteknya,
representasi grafis dari himpunan ini.
3) Domain Dan Range
Definisi Domain, Kodomain, dan Range

Domain disebut juga dengan daerah


asal, kodomain daerah kawan sedangkan range adalah daerah hasil.
Soal dan Pembahasan :
Contoh 1. Diketahui himpunan P = { 1,2,3,4 } dan himpunan Q = { 2,4,6,8,10,12 }

Relasi dari himpunan P ke himpunan Q dinyatakan dengan " setengah dari ".
Jika relasi tersebut dinyatakan dengan himpunan pasangan berurutan menjadi :
{ (1,2),(2,4),(3,6),(4,8) }.
Relasi di atas merupakan suatu fungsi karena setiap anggota himpunan P mempunyai tepat
satu kawan anggota himpunan Q.

Dari fungsi di atas maka :


Domain/daerah asal = himpunan P = { 1,2,3,4 }
Kodomain/daerah kawan = himpunan Q = { 2,4,6,8,10,12 }
Range/daerah hasil = { 2,4,6,8 }

Faktor dari “, nyatakanlah relasi tersebut dengan :


a. Diagram Panah
b. Diagram Cartesius
c. Himpunan pasangan berurutan.
Jawab:
c. Himpunan pasangan berurutannya :{(2, 2), (2,4), (2, 6), (2, 8), (2, 10), (4, 4),
(4, 8),(6, 6)}
Pada relasi dari himpunan A ke B, himpunan A disebut Domain (daerah asal) himpunan B
disebut Kodomain (daerah kawan) dan semua anggota B yang mendapat pasangan dari A
disebut Range (derah hasil).

Contoh 3 :
Tuliskan Domain, Kodomain dan Range dari relasi Contoh 2 di atas :

Jawab:
Domain = {2, 4, 6}
Kodomain = {2, 4, 6, 8, 10, 11}
Range = { 2, 4, 6, 8, 10}
Contoh 4
Tentukanlah domain, kodomain dan range dari relasi di bawah ini:

Jawab:
a. Domain = { 3, 5 }
Kodomain = { 1, 2, 6, 8, 9}
Range = { 1, 2, 8}
b. Domain = { 3, 5, 7, 8}
Kodomain = { 1, 2, 3, 4, 7, 8}
Range = { {1, 2, 3, 4, 7, 8}
4) Bentuk bentuk fungsi rill
Sistem bilangan ril adalah himpunan bilangan ril dan operasi aljabar yaitu operasi penjumlahan, pengurangan,
perkalian dan pembagian.
Biasanya bilangan ril dinyatakan dengan lambang R.
Operasi aljabar sering dinyatakan dengan operasi penjumlahan dan perkalian saja. Hal ini disebabkan operasi
pengurangan dapat digantikan dengan operasi penjumlahan, sedangkan operasi pembagian dapat digantikan
dengan operasi perkalian.
Sebagai contoh jika a dan b adalah unsur bilangan ril, maka a - b dapat ditulis dalam bentuk a + (-b).
Sedangkan a¸b dapat ditulis dalam bentuk a . b1-.
5) Jenis Jenis Fungsi
1.) Fungsi konstan (fungsi tetap)

Suatu fungsi f : A → B ditentukan dengan rumus f(x) disebut fungsi konstan apabila untuk
setiap anggota domain fungsi selalu berlaku f(x) = C, di mana C bilangan konstan. Untuk
lebih jelasnya, pelajarilah contoh soal berikut ini.
Contoh soal
Diketahui f : R → R dengan rumus f(x) = 2 dengan daerah domain:
{x |–2 ≤ x < 5}.

Tentukan gambar grafiknya. Penyelesaian


Grafik:

2.) fungsi linear

Suatu fungsi f(x) disebut fungsi linear apabila fungsi itu ditentukan oleh f(x) = ax + b, di
mana a ≠ 0, a dan b bilangan konstan dan grafiknya berupa garis lurus.
Pelajarilah contoh soal berikut ini agar kamu lebih jelas memahami fungsi linear.
Contoh soal
Jika diketahui f(x) = 2x + 3, gambarlah grafiknya.
Penyelesaian:

Grafik

3.) Fungsi identitas

Suatu fungsi f(x) disebut fungsi identitas apabila setiap anggota domain fungsi berlaku f(x) =
x atau setiap anggota domain fungsi dipetakan pada dirinya sendiri.
Grafik fungsi identitas berupa garis lurus yang melalui titik asal dan semua titik absis maupun
ordinatnya sama.
Fungsi identitas ditentukan oleh f(x) = x.

4) Fungsi kuadrat

Suatu fungsi f(x) disebut fungsi kuadrat apabila fungsi itu ditentukan oleh f(x) = ax2 + bx + c,
di mana a ≠ 0 dan a, b, dan c bilangan konstan dan grafiknya berupa parabola.

5) Fungsi tangga (bertingkat)

Suatu fungsi f(x) disebut fungsi tangga apabila grafik fungsi f(x) berbentuk interval-interval
yang sejajar.
Contoh

Grafiknya

6) Fungsi Mutlak (modulus)

Suatu fungsi f(x) disebut fungsi modulus (mutlak) apabila fungsi ini memetakan setiap
bilangan real pada domain fungsi ke unsur harga mutlaknya.
f : x → | x | atau f : x → | ax + b |
f(x) = | x | artinya:
Grafiknya

7) Fungsi ganjil dan fungsi genap

Suatu fungsi f(x) disebut fungsi ganjil apabila berlaku f(–x) = –f(x) dan disebut fungsi genap
apabila berlaku f(–x) = f(x). Jika f(–x) ≠ –f(x) maka fungsi ini bukan genap dan bukan ganjil.
Untuk memahami fungsi ganjil dan fungsi genap, perhatikan contoh soal berikut ini.
Contoh soal
Tentukan fungsi f di bawah ini termasuk fungsi genap, fungsi ganjil, atau tidak genap dan
tidak ganjil.
1. f(x) = 6x3 + x
2. f(x) = cos x + 2
3. f(x) = 3x2 – x
Penyelesaian
1. f(x) = 6x3 + x

Jadi, fungsi f(x) merupakan fungsi ganjil.


2. f(x) = cos x + 2

f(x) = –f(x)
Jadi, fungsi f(x) merupakan fungsi genap.
3. f(x) = 3x2 – x

Fungsi f(–x) ≠ f(x) dan f(–x) ≠ –f(x).


Jadi, fungsi f(x) adalah tidak genap dan tidak ganjil.
6.invers fungsi
Fungsi invers atau fungsi kebalikan merupakan suatu fungsi yang berkebalikan dari
fungsi asalnya. Suatu fungsi f memiliki fungsi invers (kebalikan) f -1 jika f merupakan
fungsi satu-satu dan fungsi pada (bijektif). Hubungan tersebut dapat dinyatakan
sebagai berikut: (f-1)-1 = f
Sederhananya, fungsi bijektif terjadi ketika jumlah anggota domain sama
dengan jumlah anggota kodomain. Tidak ada dua atau lebih doamain
berbeda dipetakan ke kodomain yang sama dan setiap kodomain memiliki
pasangan di domain, perhatikan gambar di bawah ini:

Berdasarkan gambar pemetaan di atas, pemetaan pertama merupakan


fungsi bijektif. Pemetaan kedua bukan fungsi bijektif karena pemetaan
tersebut hanya terjadi fungsi pada. Domain d dan e dipetakan ke anggota
kodomain yang sama. Pemetaan ketiga bukan fungsi bijektif karena
pemetaan tersebut hanya terjadi fungsi satu-satu. Kodomain 9 tidak
memiliki pasangan pada anggota domain.
7.fungsi bentuk parameter dan polar
-Fungsi dalam bentuk parameter Seringkali antara x dan y dihubungkan oleh variabel ketiga
yang di sebut parameter ( seperti t, α,θ,ϕ, dll )

Contoh : Lingkaran : x = a cos ϕ , y = a sin ϕ , 0 ≤ ϕ ≤ 2π adalah bentuk lain dari x2 + y2 = a


2.

Oleh karenanya x = a cos ϕ , y = a sin ϕ di sebut persamaan parameter lingkaran.

Elips : x = a cosθ, y = bsinθ 0; ≤ θ ≤ 2π

Sikloida : x = a(t − sin t), y = a 1( − cost);0 ≤ t ≤ 2π

-Sistem koordinat polar (sistem koordinat kutub)


dalam matematika adalah suatu sistem koordinat 2-dimensi di mana
setiap titik pada bidang ditentukan dengan jarak dari suatu titik yang telah ditetapkan dan
suatu sudut dari suatu arah yang telah ditetapkan.
Titik yang telah ditetapkan (analog dengan titik origin dalam sistem koordinat Kartesius)
disebut pole atau "kutub", dan ray atau "sinar" dari kutub pada arah yang telah ditetapkan
disebut "aksis polar" (polar axis).
Jarak dari suatu kutub disebut radial coordinate atau radius, dan sudutnya disebut angular
coordinate, polar angle, atau azimuth.

Anda mungkin juga menyukai