MEMBANGUN TATA KELOLA BUMD SEKTOR

TAMBANG
MELALUI SINERGISITAS BUMN-BUMD
DEPUTI PENCEGAHAN & MONITORING

Makasar 6 oktober 2022

Strategi Nasional Pencegahan Korupsi

UNCAC 2003

UU 7/2006
STRUKTUR ORGANISASI
STRANAS PK

UU 19/2019 STRATEGI NASIONAL PRESIDEN RI

PEMBERANTASAN KORUPSI

TIM NASIONAL
Pasal 6 2006-2017 PERPRES
Pencegahan Korupsi (RAN PK, STRANAS PPK) - BAPPENAS 55/2012

PERPRES
2018-SEKARANG 54/2018
STRANAS PK – KPK, KSP, BAPPENAS,
KOORDINATOR TIM NASIONAL
KEMENDAGRI, KEMENPANRB Eselon I dari 5 K/L (Timnas) - Deputi

SEKRETARIAT NASIONAL
(berkedudukan di KPK)
Koordinator Harian, Tenaga Ahli Cegah Korupsi,
2023-2024 Tenaga Ahli Monev, Tenaga Ahli Komunikasi,
2019-2020 2021-2022
DALAM PROSES Tenaga Teknis
27 AKSI 12+2 AKSI
PENYUSUNAN
Aksi STRANAS PK 2021-2022
FOKUS 1
Perizinan dan Tata Niaga
Aksi PK 1: Kepastian dan percepatan
perizinan Sumber Daya Alam (SDA)
melalui implementasi kebijakan satu peta
(One Map)
Aksi PK 2: Perbaikan Integrasi Data
Ekspor Impor pada Komoditas Pangan
dan Kesehatan
Aksi PK 3: Pemanfaatan data Beneficial
Ownership (BO)/ Penerima Manfaat untuk
penanganan perkara, perizinan dan
pengadaan barang jasa
FOKUS 2
Keuangan Negara
Aksi PK 4: Percepatan proses
perencanaan dan penganggaran berbasis
elektronik
Aksi PK 5: Penguatan implementasi
pengadaan barang jasa dan
pembayaran berbasis elektronik
Aksi PK 6: Peningkatan penerimaan negara
melalui pembenahan Penerimaan Negara
Bukan Pajak (PNBP) dan Cukai
Aksi PK 7: Pemanfaatan Data NIK yang
terintegrasi untuk efektitivitas dan
efisiensi kebijakan sektoral
FOKUS 3
Penegakan Hukum dan
Reformasi Birokrasi
Aksi PK 8: Peningkatan layanan dan
pemangkasan birokrasi tata laksana di
Kawasan Pelabuhan
Aksi PK 9: Penguatan peran Aparat Pengawasan
Intern Pemerintah (APIP) dalam pengawasan
program pemerintah
Aksi PK 10: Percepatan pembangunan sistem
SPBE diseluruh Kementerian. Lembaga dan
Pemerintah Daerah
Aksi PK 11: Penguatan sistem
penanganan perkara tindak pidana
yang terintegrasi
Aksi PK 12: Penguatan integritas Aparat
Penegak Hukum (APH)
 Aksi PK 9 : PENGUATAN APIP

TUJUAN
LATAR  Pemenuhan jumlah SDM auditor
BELAKANG dan PPUPD
 Independensi APIP

CAPAIAN HAMBATAN
• Pemenuhan SDM APIP: pendataan jumlah dan pemetaan
daerah prioritas Tidak ada koordinator APIP Pusat
• Independensi: peningkatan kelas jabatan
• Pengawasan BUMD dan BUMN
DATA PROFIL BUMD

X Jumlah yang Tidak Punya SPI:

239 dari 564 (60%)
Jumlah = 959

Total Aset = Rp 854.9 T Jumlah BUMD yang posisi Dewas/Komisaris

lebih banyak daripada Direksi: 186

180.5 T
357 BUMD
Jumlah BUMD yang Kekayaan Perusahaan
432.1 T Lebih Kecil daripada Kewajibannya (Ekuitas Negatif): 17
370 BUMD
242.3 T
232 BUMD

Jumlah BUMD Rugi: 274

Jawa Sumatera Luar Jawa-Sumatera
Jumlah BUMD yang Sakit (Rugi + Ekuitas Negatif): 291
Sebaran Asset BUMD 827 Triliun - per Regional

PROPINSI PAPUA BARAT 99,446 PROPINSI BANTEN 6,475,899

PROPINSI PAPUA 26,506,726 PROPINSI JAWA TIMUR 124,121,726
26,606,172 PROPINSI JOGYAKARTA 21,075,628
PROPINSI JAWA TENGAH 25,982,750
PROPINSI JAWA BARAT 182,739,769
PROPINSI MALUKU UTARA 174,883 PROPINSI DKI JAKARTA 71,695,406
PROPINSI MALUKU 8,001,346 432,091,178
8,176,229 35
PROPINSI KEPULAUAN RIAU 911,336 215 77
PROPINSI SULAWESI BARAT 151,719 PROPINSI BANGKA BELITUNG 9,744 8
PROPINSI GORONTALO 1,121,403 PROPINSI LAMPUNG 23,983,854
26
PROPINSI SULTRA 13,065,374 PROPINSI BENGKULU 2,188,018
PROPINSI SULSEL 30,137,583 PROPINSI SUMATERA SELATAN 41,086,312 432 34
PROPINSI SULTENG 11,581,923 PROPINSI JAMBI 13,981,637
PROPINSI SULUT 20,922,345 PROPINSI RIAU 31,933,965
76,980,347 PROPINSI SUMATERA BARAT 29,623,047
PROPINSI SUMUT 41,347,450 Total Provinsi = 34
PROPINSI ACEH 29,768,579
PROPINSI KALUT 1,190,791
PROPINSI KALTIM 3,554,922 214,833,942
PROPINSI KALTENG 1,459,789
PROPINSI KALBAR 24,121,600
35,095,239

PROPINSI NTT 16,947,608 Total Asset BUMD

PROPINSI NTB 12,542,358
PROPINSI BALI 4,201,357 827,474,430
33,691,323
Sebaran Propinsi dengan BUMD yg proporsi BOC > BOC No
1
Propinsi
TOTAL ASSET PROPINSI PAPUA BARAT
Total BOD
6
Total BOC
7
2 TOTAL ASSET PROPINSI PAPUA 16 12
3 TOTAL ASSET PROPINSI MALUKU UTARA 17 18
4 TOTAL ASSET PROPINSI MALUKU 28 27
5 TOTAL ASSET PROPINSI SULAWESI BARAT 9 7
6 TOTAL ASSET PROPINSI GORONTALO 9 11
7 TOTAL ASSET PROPINSI SULTRA 51 57
3 8 TOTAL ASSET PROPINSI SULSEL 93 105

7 5 9 TOTAL ASSET PROPINSI SULTENG 44 49

1 1
10
11
TOTAL ASSET PROPINSI SULUT
TOTAL ASSET PROPINSI KALUT
46
14
50
13
12 TOTAL ASSET PROPINSI KALTIM 60 54
13 TOTAL ASSET PROPINSI KALSEL 48 51
1 1 14 TOTAL ASSET PROPINSI KALTENG 24 34
1 15
16
TOTAL ASSET PROPINSI KALBAR
TOTAL ASSET PROPINSI NTT
31
66
35
62
17 TOTAL ASSET PROPINSI NTB 42 48
Total Provinsi = 34 18 TOTAL ASSET PROPINSI BALI 48 54
19 TOTAL ASSET PROPINSI BANTEN 47 51
20 TOTAL ASSET PROPINSI JAWA TIMUR 185 169
21 TOTAL ASSET PROPINSI JOGYAKARTA 42 39
22 TOTAL ASSET PROPINSI JAWA TENGAH 232 218
Total Provinsi dengan BUMD yang BOC > BOD 23 TOTAL ASSET PROPINSI JAWA BARAT 173 170
24 TOTAL ASSET PROPINSI DKI JAKARTA 53 40
20 25
26
TOTAL ASSET PROPINSI KEPULAUAN RIAU
TOTAL ASSET PROPINSI BANGKA BELITUNG
22
14
21
19
27 TOTAL ASSET PROPINSI LAMPUNG 44 58
28 TOTAL ASSET PROPINSI BENGKULU 14 22
29 TOTAL ASSET PROPINSI SUMATERA SELATAN 65 86
Total Provinsi dengan BUMD yang BOC < BOD 30 TOTAL ASSET PROPINSI JAMBI 29 30
31 TOTAL ASSET PROPINSI RIAU 32 27
14 32
33
TOTAL ASSET PROPINSI SUMATERA BARAT
TOTAL ASSET PROPINSI SUMUT
37
81
33
89
34 TOTAL ASSET PROPINSI ACEH 47 68
1,769 1,834
 Permen ESDM No. 16 Tahun 2021,
tentang Perubahan Atas PermenESDM No 7 Tahun 2020 Tentang Tata Cara Pemberian Wilayah,
Perizinan dan Pelaporan Pada Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral Dan Batubara,

Pasal 28 ayat (3) Dalam pemberian penyertaan

Pasal 28 ayat (2) perintah kepada BUMN saham sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
untuk memberikan penyertaan saham BUMN harus berkoordinasi dengan
kepada badan usaha milik daerah paling pemerintah daerah provinsi dan pemerintah
sedikit 10% daerah kabupaten/kota

joint venture non core bisnis petambangan

BUMN SERVICE TRANSPORTASI

LOGISTIK DRILLING

BUMD SUB KON JS PENAMBANGAN

OPERASIONAL
Akan terjadinya perubahan
tata kelola sesuai GCG
Kebijakan Indonesian Incorporation (BUMN & BUMD)

Pertama, menyangkut nilai ekonomi dan sosial buat Indonesia alias meningkatkan nilai
ekonomi dan dampak sosial, terutama di sektor ketahanan pangan, energi dan kesehatan

Kedua, menginovasi model bisnis dengan cara merestrukturisasi melalui pembangunan

ekosistem, kerjasama, pertimbangan kebutuhan stakeholders, dan memfokuskan pada bisnis inti
BUMN

Ketiga, bidang kepemimpinan teknologi atau memimpin secara global di sektor teknologi
strategis dan melembagakan kapabilitas digital seperti manajemen data, advanced analytics,
big data, artificial intelligence, dan sebagainya

Keempat, menggenjot investasi dengan cara mengoptimalkan nilai aset dan menciptakan
ekosistem investasi yang sehat. Dan

Kelima, mengembangkan talenta melalui beberapa upaya mengedukasi dan melatih tenaga
kerja, mengembangkan SDM berkualitas, profesionalisasi tata kelola dan sistem seleksi SDM
secara objektif dan terbuka.
 Contoh Kasus
POIN-POIN KRUSIAL PELAKSANAAN KONTRAK KARYA PT. VALE INDONESIA

Hanya mengelola <10% Terjadi Cedera Janji terkait Pengarusutamaan Pengarusutamaan Komitmen rendah
dari luas Konsesi, pembangunan smalter minimnya Tenaga Barang dan Jasa Dalam dalam Meningkatkan
kontrak karya yang idle diwilayah Bahodopi dan Kerja Lokal; level Negeri; - Tidak Kapasitas Produksi
Mataraappe menengah ke bawah diperoleh informasi

Divestasi Saham; 40 % saham Isu Pencemaran Kontrak Karya menjadi Reklamasi Lahan Pengembangan dan
kepada peserta Indonesia Lingkungan hak Pemerintah setelah Bekas Tambang Pemberdayaan Masyarakat
MIND ID mengakuisisi 20% beroperasi selama 20 (PPM)
dan Publik 20% Tahun (1999)
Tujuan Kegiatan

Pemetaan permasalahan kerjasama antara BUMN (Mind.ID) dengan BUMD, untuk solusi yang efektif

Terbangunnya kerjasama antara BUMN dengan BUMD, untuk mendorong tata kelola dan mendorong
pertumbuhan ekonomi di daerah.

Cluster 1 (Sulawesi) Cluster 2 (Kalimantan ) Cluster 3 (Sumatra)

Membangun Sinergi BUMD Membangun Sinergi BUMD Membangun Sinergi BUMD
Pertambangan sektor nikel Pertambangan sektor Batubara Pertambangan sektor Timah