FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS NASIONAL 2017 A. Pengertian Perkembangan Intelektual Menurut david Wechsler dalam Desmita (2008) kemunduran kemampuan mental merupakan bagian dari proses penuaan organisme sacara umum, hampir sebagian besar penelitian menunjukan bahwa setelah mencapai puncak pada usia antara 45-55 tahun, kebanyakan kemampuan seseorang secara terus menerus mengalami penurunan, hal ini juga berlaku pada seorang lansia. Kemerosotan intelektual lansia ini pada umumnya merupakan sesuatau yang tidak dapat dihindarkan, disebabkan berbagai faktor, seperti penyakit, kecemasan atau depresi. Tatapi kemampuan intelektual lansia tersebut pada dasarnya dapat dipertahankan. Salah satu faktor untuk dapat mempertahankan kondisi tersebut salah satunya adalah dengan menyediakan lingkungan yang dapat merangsang ataupun melatih ketrampilan intelektual mereka, serta dapat mengantisipasi terjadinya kepikunan. Menurut Ratner. Et . al (desmita) penggunaan bermacam macam strategi penghafalan bagi orang tua tidak hanya memungkinkan dapat mencegah memundurkan intelektualitas melainkan dapat meningkatkan kekuatan memori pada lansia.
B. Gangguan Perkembangan Intelektual
Gangguan intelektual yang berlangsung progresif disebut demensia, muncul secara perlahan tetapi progresif (biasanya selang bulanan hingga tahunan). Demensia merupakan kelainan yang paling ditakuti dikalangan lansia, meskipun kelainan ini tidak tampak keberadaannya. Usia jompo sendiri bukanlah penyebab langsung demensia, tetapi demensia merupakan gangguan penyerta akibat perubahan-perubahan yang berlangsung pada system saraf pusat. Selanjutnya gangguan depresi juga merupakan factor penyebab kemunduran intelektual yang cukup sering ditemukan, namun sering kali terabaikan. Kejadian depresi ini terdapat pada 5-10% lansia dalam suatu komunitas. Timbulnya depresi disebabkan oleh adanya suasana hati yang bersifat depresi yang berlangsung sekurang-kurangnya dua minggu yang disertai keluhan-keluhan vegetative (berupa gangguan tidur, penurunan minat, perasaan bersalah, merasa tidak bertenaga, kurang konsentrasi hilangnya nafsu makan, gejala psikomotor, hingga keinginan bunuh diri).
C. Upaya Mengatasi Kemerosotan Perkembangan Intelektual
Adapun untuk mengatasi kekurangan intelektual pada lansia yang normal, kita mengetahui bahwa kemampuan intelektual yang menurun dengan melanjutnya usia. Misalnya memori jangka pendek dan kecepatan melakukan tugas-tugas tertentu. Ada beberapa upaya yang dapat dilakukan : 1. Membawa catatan kecil untuk menulis janji yang harus ditepati, nomor telepon yang penting dsb. 2. Menyusun informasi yang akan diingat seperti waktu kita dibangku sekolah atau di fakultas pelajaran yang harus kita hafal kita buat ringkasan, kita atur dan susun agar mudah mengingatnya. Kita ciptakan kaitan-kaitan atau singkatan-singkatan. 3. Memakai imajinasi visual, mengkaitkan dengan objek yang sudah dikenal. 4. Meningkatkan kemampuan konsentrasi dan memusatkan perhatian. 5. Menempatkan benda di tempat tertentu sehingga mudah diingat.