Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

KURVA NORMAL DAN KEGUNAAN NYA

DODEN PENGAMPU:

Dr.Roeth A O.Najoan M.pd

NAMA-NAMA KELOMPOK :

1.OLIVIA T.KALIGIS(20105018)

2.APRIVILY T.MANGUNDAP(20105012)

3.FINCE L.NOFU(20105299)

UNIVERSITAS NEGERI MANADO

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

2002
KATA PENGANTAR
PUJI SYUKUR KEHADIRAT TUHAN YANG MAHA ESA ATAS SEGALA RAHMATNYA
SEHINGGA MAKALAH INI DAPAT TERSUSUN HINGGA SELESAI.KAMI JUGA
MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUAN DARI PIHAK YANG LAIN.

DAN HARAPAN KAMI SEMOGA MAKALAH INI DAPAT MENAMBAH PENGETAHUAN DAN
PENGALAMAN BAGI PARA PEMBACA,UNTUK KEDEPANNYA DAPAT MEMPERBAIKI
BENTUK MAUPUN MENAMBAH ISI MAKALAH AGAR MENJADI LEBIH BAIK LAGI.

KARENA KETERBATASAN PENGETAHUAN MAUPUN PPENGALAMAN KELOMPOK.KAMI


YAKIN MASIH BANYAK KEKURANGAN DALAM MAKALAH INI.OLEH KARENA ITU,KAMI
SANGAT MENGHARAPKAN SARAN DAN KRITIK YANG MEMBANGUN DARI PEMBACA
DEMI KESEMPATAN MAKALAH INI.

TOMOHO 23 FEBUARI 2022

KELOMPOK 7
DAFTR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................... ....
KATA PENGANTAR................................................................................... ....
DAFTAR ISI.................................................................................................. ....

BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang................................................................................. ....
B.     Rumusan Masalah............................................................................ ....
C.     Tujuan.............................................................................................. .... 

BAB II PEMBAHASAN
A. DISTRIBUSI GAUSS……………………………………………..
B. DISTRIBUSI STUDENT………………………………………….
     
                                                      
BAB III PENUTUP
Kesimpulan...................................................................................... ....
Daftar Pustaka
BAB1

PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG

Dikenalnya distribusi normal diawali oleh kemajuan yang pesat dalam pengukuran
padaabad ke 19. Pada waktu itu, para ahli matematika dihadapkan pada suatu tantangan
mengenaifenomena variabilitas pengamat atau interna yang artinya bila seorang
mengadakan pengukuran berulang-ulang maka hasilnya akan berbeda-beda.

Yang menjadi pertanyaan adalah nilai manakah yang dianggap paling tepat dari
semuahasil pengukuran tersebut. Maka kemudian berdasarkan kesepakatan maka nilai
rata-rata dianggap paling tepat dan semua penyimpangan dari rata-rata dianggap suatu
kesalahan atau error

.Abraham de Moivre adalah yang pertama kali memperkenalkan distribusi normal ini dan
kemudian dipopulerkan oleh Carl Fredreich Gauss. Sehingga nama lain distribusi ini
adalahdistribusi Gauss.

Gauss mengamati hasil dari percobaan yang dlakukan berulang-ulang, dan dia
menemukan hasil yang paling sering adalah nilai rata-rata. Penyimpangan baik ke kanan
atau kekiri yang jauh dari rata-rata, terjadinya semakin sedikit. Sehingga bila disusun
maka akan terbentuk distribusi yang simetris.

B.RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah di atas,dapat di rumuskan beberapa masalah yaitu :

1. Apakah Distribusi normal sangat sesuai dengan distribusi empiris?

2. Apakah Setiap penyimpangan rata-rata dapat presentase terhadap seluruh luas kurva?

C.TUJUAN

1 . Untuk Mengetahui Pentingnya distribusi normal dalam statistika?

2 . Untuk Mengetahui Ciri-ciri distribusi normal?

3 . Untuk Mengetahui Kurva normal?


BAB 2

PEMBAHASAN

A.DISTRIBUSI GAUSS

Distribusi gaus merupakan salah satu dari distribusi normal yang berasal dari
distribusi denType equation here .gan peubah ack dab kuntinu. Kurvanya disebut
kurva normal.distribusi ini merupakan salah satu yang paling penting serta banyak
di gunakan.fungsi distribusi gauss diberikan dengan persamaan:

Dengan:

 π=konstanta yang nilainya samadengan 3,1416


 e=konstanta yang nilainya sama dengan 2,7183
 μ= parameter yaitu nilai rata−rata distribusi populasi
 σ = parameter yng merupakan simpang baku distribusi populasi
 x= peubah kuntinu yang daerah jamgkauan nilainya−∞< x < ∞
Sifat distribusi normal:

1.grafik selalu terletak di satu sumbu X

2.bentuk grafik simetris terhadap x=μ


0,3989
3.modus tercapai pada μ= σ

4.grafiknya asympotis terhadap sumbu X

5.luas daerah grafik sama dengan satu satuan persegi.

Untuk setiap pasang nilai μ dan σ dan sifat-sifat di atas selalu di penuhi hanya
bentuknya saja berubah.untuk nilai σ yang besar kurvanya semakin rendah
(plaktikurti ) sedangkn untuk nilai-nilai σ yang semakin kecil,kurvanya semakin
tinggi(leptopkurtik).

Dalam pemakaian,kita tidak lagi mengunakan rumus di atas oleh karna telah di
siapkan daftar distribusi Normal baku.distribusi normal baku adalah distribusi
normal dengan rata-rata μ=0 dan simpang baku σ =1. Fungsi densitinya dinyatakan
dalam peubah acak z sebagai berikut:

Dengan daerah z ialah −∞< z <∞

Kalua kita perhatikan antara rumus (6.1)dan(6.2) distribusi normal ini menjadi
distribusi normal baku dengaan meggunaka transformasi:

x−μ x−x
z bagi populasi dan z bagi sampel
σ s
Mengapa di katakana fungsi dari z?mungkin berasal dari kata “zero” atau
“nol”.seperti telah di katakana di atas bahwa μ=0bererti nilai rata-rata dari z sama
dengan nol dengan simpang bakunya sama dengan 1.dapat di buktikam bahwa nilai
rata-rata dari z sama dengan 0.

Bukti:

Begitu pulah dapat di buktikan σ z=1.

Bukti:

Setelah kita memiliki distribusi normal baku yang diperolah dari distribusi normal
xi μ
“umum” dengan transformasi z maka tabel distribusi normal baku dapat
σ
digunakan
Cara megunakan/membaca daftar distribusi normal baku adalah sebagai berikut:

1.hitung nilai z hingga dua decimal!


2.gambarkan sketsa kurvanya!

sumbuh z

3.Tentukan nilai z pada sumbuh z kemudian buatlah garis tegak lurus sumbuh z
melalui z=0 hingga memotong atau membagi luas kurvanya sama besar.

Nilai z ada 2 kemungkinan,positif atau negatif sehingga sketsanya pun mungkin


seperti lukisan(a)atau lukisan (b) di halaman berikut :
4.luas yang terterah dalam daftar f adalah luas daerah antara garis yang tegak lurus
subuh Z melalui titik z=0 dan lengkungan kurvanya

5.dalam tabel 6.1 di bawah kolom z, carilah nilai z sampai dengan 1 desimal
sedangkan desiml yang kedua di dapat padaa baris paling atas.

6.dari nilai daerah decimal yang terdapat paada kolom paling kiri di telusuri maju
ke kanan dan dari nilai z di baris atas di telusuri turun ke bawah sehinga seolah-
olah bertemu di satu titik “kordinat”makah pertemuan pada titik “kordinat” itulah
bilangan yang merupakan luas yang di cari.

Contoh 1: Luas di bawah kurva normal baku antaara z=0 saampai dengan z =
0,23 dapat di lihat langsung pada tabel distribusi normal baku

Akan di peroleh 0,0910 kira-kira sama dengan 9,1%


TABEL 6.1
Tabel distribusi normal baku
Contoh 2: gunakan tabel 6,1, tentukan luas daerah di bawah kurva normal
Baku

1.antara z = 0 dan z = 1,25


Di bawah kolom z cari 1,2 kemudian ikuti ke kanan hingga
betemu dengan bilangan yang terdapat di bawah kolom
angka 5.
Bilangan yang di maksud ilah 0,3944.
Maka lus daerah yang di cari ialah daerah yang di aksir
yaitu 0,3944 atau 39,44%.

2.antara z = -2,13 dan z =0


Nilai z = -2,13 terletak pada daerah negative.perluh anda
ketahui bahwah kurva normal baku berdistribusi simetris.
Oleh karna itu,setelah bagian dari kurva tersebut setangkup
satu sama lainya, sehingga untuk menetukan luas antara z =
-2,13 dan z =0 sama mencari luaas antaraa z = 0 dan z =
2,13 di bawah kkolom z cri 2,1 kemudian ikut ke kanan
sehingga bertemu bilangan yang berada di bawah kolom
bilangan 3 yaitu 0,4834.
Luas daerah yang di cari ialah daerah yang diaksir =0,4834
atau 48,34%.

3.antara z = -1,73 dan


Z =2,51

kalua kita berhatikan secara seksama maka luas di bawah


kurva normal baku antara z = -1,73 dan z = 2,51 sama
dengan menetukan luas di bawah kurva normal baku antara
z = -1,73 dan z = 0 di tambah dengan luas di bawah kurva
normal baku antara z = 0 dan z = 2,51 .
seperti halnya pada contoh 6.2.1 dan 6.2.2,anda ceri luas
z= 1,73
terdapat 0,4582 sedangkan z = 2,51 terdapat 0,4940
dengan demikian luas daerah yang di cari merupakan
jumbalah kedua luas terseut 0,4582 + 0,4940 =0,9522
ataw 95,22%

4.Antara z = - 2,73 dan z = - 0,98


pada kasus ini kita menentukan luas daerah yang di aksir
dengan cara mencari luad di bawah kurva normal antara z
= -2,72 dan z = 0, kemudian hasil tersebut dikurasi
luas di bawah kurva normal antara z = - 0,98 dan z
=0.luas dibawah kurva notmal antara z = -2,73 dan z = 0
adalah 0,4968 dan luas di bawah adalah 0,3365.
Luas daerah yang di caari = 0,4969 – 0,3365= 0,1603
atau 16,03%

5.z > -1,09


coba anda lihat daerah yang di aksir pada kurva di
samping.daerah tersebut merupakan lua bawah kurva
normal baku antara z =1,09 dan z = 0 di tambakhan
setengah luas kurva normal baku.luas di bawah kurva
normal baku antara z = - 1,09 dan z = 0 adalah 0,3621
dan luas setengah kurva normal baku adalaah 0,5.
luas daerah yang di aksir =0,3621 + 0,5 = 0,8621 atau
86,21%
6.z>1.96
kebalikan pada kasus contoh 6.2.5 luas di bawah kurva
normal baku z >1,96 dapat ditentukan dengan mengurangi
luas setengah kurva normal dengan luas di bawah kurva
normal baku antara z = 0 dan z =z1,96.luas di bawah
kurva normal antara z =z0 dan z = 1,96 adalah 0,4750
luas daerah yang diminta =0,50 – 0,4750 = -0,0250 atau
2,5%
7.contoh penerapan pada kasus sehari-hari

Nilai rata-rata ujian masuk suatu perguruan tinggi 67,75 dengan simpang baku
6,25.jik distribusi normal dan banyak calon peserta didik 10.000 orang,tentukan:
a.berapa % calon peserta yang nilainya lebih dari 70?
b. berapa orang calon peserta yang nilainya antara 70 dan 80?
c.berapa orang calon peserta yang nilainya lebih besar atau samaa dengan 75?
d.berapa orang calon peserta yang nilainya 75?

penyelesaian
 x=nilai hasil ujian
 x=67,75
 x=6,25

x−x 70−67,75
a.dengan rumus z = s untuk x> 70 maka z > 6,25 → z> 0,36

Luas di bawah kurva normal baku yang terletak di sebelah kanan dari nilai z dalah
luas setengah kurva normal di kurangi luas di antara z = 0 dan z = 0,36 luas di
bawah kurva normal antara z = 0 dan z = 0,36 adalah 0,1406.
Jadi luas daerah z>0,36 = 0,50 -01406 =0,3594 berdasarkan hasil perhitungan ini
dapat di simpulkan bawha calon peserta yang nilainya lebih besar dari 70 dalah
35,94%

b.untuk menentukan banyaknya calon peserta yang nilainya antara 70 dan 80 maka
kita konverensi terlebih daahulu ke dalam bentuk z
70−67,75 80−67,74
z 1= =0,36 dan z 2= =1,96
6,25 6,25
Luas di bawah kurva noral baku antara z = 0,36 dan z = 1,96 adalah luas di bawah
kurva normal baku antara z = 0 dan z = 1,96 di kurangi dengan luas di bawah
kurva normal baku antara z = 0 dan z = 0,36 luas dibawah kurva normal baku
antara z = 0 dan z = 1,96 adaah 0,4750 adalah 0,1406.
Jadi luas di bawah kurva normal baku untuk 0,36<z< 1,96 adalah 0,4750 – 0,1406
= 0,3344 dengan demikian,banyak calon peserta yang nilainya antara 70 dan 80
adalah 0,3344 x 10,000 =3.344 orang

c.untuk menentukan banyaknya calon peserta yang nilainya lebih besar atau ama
dengan 75 kita perlu meningkatkan Kembali tenetang nilai batas bawah dari 75
dakah 74,5 agar nikai 75 terma suk diperhitungkan,maka batas nolai x yang di
gumakam menjadi 74,5
74−67,75
z= 6,25
=1 ,

Luas z > 1,08 luas setengah kurva normal dikurangi luas di bawah kurva normal
antara z = 0 dan z = 1,08 luas dibawah kurva normal antara z = 0 dan z = 1,08
luas kurva normal antara z = 1,08 adalah 0,3599.
Jadi,luas z \. 1,08 = 0,50 -0,3599 = 0,1401 yang berarti banyak calon peserta yang
nilainya lebih dari atau sama dengan 75 adalah 0,1401 x 10.000 = 1.401 orang

d.Nilai 75 terketak antara nilai batas bawahnya dan nilai atasnya yaitu antara 74,5
dan 75,5 dengan demikin untuk mencari presentase yang bernilai 75 harus di cari
pesentase yang bernilai 75 harus di cari preentase yang nilai terletak di antara
x 1=75 dan x 2=75,5

74−67,75 75−67,75
z 1= =1,08 dan z 2 =1,24
6,25 6,25

Luas 1,08 < z < 1,24 = luas 0 < Z < 1,08 = 03925 – 0,1401 =0,2524 jadi banyak
calon peserta yang bernilai 75 adalah 0,2524 x 10.000 = 2,524.

Contoh 3:
15% dari tamatan SMA merupakan hasil PMDK. Sampel acak yang berkurung
600 tamatan SMA telah digunakan.tentukan nilai kemugkinan yang akan tercapai

a).paling sedikit 70 orang dan paling banyak 80 sebagai hasil


PMDK
b)lebih besar ataw samaa dengan 100 orang yang memperoleh
PMDK

Penyelesaiyan
a). x terletak antara (70 – 0,5) < x < (80+0,5) atau 96,5 < x <80,5

μ=0,15 x 600=90

σ =√ 600 x 0,15 x 0,85 = 8,75


69,5−90 80,5−90
z 1= =2,34 dan z 2=
8,75 8,75

Luas -2,34 < z < -1,09 =luas -2,34 < z < 0 luas -1,09 < Z< 0
=luas 0< z< 2,34 – luas 0 < z < 1,09
=0,4904 – 0,3621 = 0.12283
Jadi nilai kemungkinan terdapat paling sedikit 70 orang dan paling banyaj 80
sebagai hasil PMDK ada 1283 ataw 12.83 %

b). lebih besar ataw sama dengan 100 artinya x > 99,5

99,5−90
luas z > 8,75 → z >1,09

Luas z > 1,09 =luas setelah kurva normal – luas 0 < z < 1,09
= 0,50 – 0,3621 = 0,1379

Jadi banyak siswa yang termasuk PMDK lebih besar atau sama dengan100 adalah
0,1379 atau 13,79 %
B.DISTRIBUSI STUDENT
Distribusi dengan peubah acak kontinu lainya adalah distribusi yang ditemukan
oleh seorang mahasiswa yang tidak mau menyebutkan Namanya.
Untuk menghargai hasil penemuanya itu,distribusiny di sebeut distribusi student
yang lebih di kenal dengan distribu “t” di ambil dari huruf terakhir kata “student”
bentuk persamaan fungsinya:

K
f (t)=

( )
2
t 1
1+ n−1 n
2

berlaku untuk −∞<t <∞ dan K merupakan tetapan yang besarnya tergantung dari
besar n sedemikian sehingga luas daerah antara kurva fungsi itu dan sumbu t
adalah 1. Bilangan N – 1 di sebut derajat kebebasan (kd).yang di maksud dengan
kd ialah kemungkinan banyak pilihan dari sejumblah objek yang di
berikan,misalnya kita mempunyai dua objek yaitu A dan B.dari dua objek ini kita
hanya mungkin melakukan 1 kali pilihan saja A dan B. seandainya yang terpilih A
maka B tidak usah di pilih lagi,untukn itu dk = 2 – 1 =1 jika objek 4 yaitu A,B,C
dan D kita hanya munggkin melakukan 3 pilihn yaitu:

pilihan ke -1 kita memilih 1 dari 4 objek


pilihan ke -2 kkita memilih 1 dari 3 objek
pilihan ke -3 kkita memilih 1 dari 2 objek,sisanya karena tinggal 1 objek lagi
tidak usah di pilih lagi.oleh karena itu dalam hal ini dk = 4 -1=3 artinya
tingkat ke bebasan memilih hanya sebanyak 3 kali.

Bentuk kurva distribusi “t” ini mirip dengan bentuk kurva normal baku untuk
perhitungan- perhitungan yang berhubungan dengan distribusi “t”seperti halnya
dengan distribusi normal baku,telah disiapkan daftar distribusi “t”
Tabel 6.2

Nilai persentil untuk distribusi t


Coba anda perhatikan tabel 6.2
Kelom pertama dk merupakan kolom untuk mencari derajat kebebasan yang akan
di pakai,kolom-kolom berikutnya berisikan nilai-nilai kemungkinan tergantung
dari tingkat berarti yang di gunakan,yang di maksud dengan tingkat berarti ialah
suatu bilangan yang menunjukkan berapa presentase tolerasi berbuat kesalahan.
Misaalnya tingkat berarti 5% atau di nkatakan di teliti dengan ∝= 5%jika tidak
menari satu kesimpulan dari 100 gejala kira-kira ada 5 gejala yang tidak tepat

Berbedah dengan tabel 6,1 yaitu daftar didtribusi normal baku,maka pada
daftar distribusi t ini bilangan-bilangan yang terdapat dalam badab daftar
menunjukan nilai t dari presentase yang telah dikurangi tingkat berarti yang kita
gunakan.misalnya kita mengunakan ∝=1% maka untuk dk yang bersangkutan, kita
memperoleh niai t (100 -1)% =90% dengan demikian,dalam daftar kita
menggunakan kolom t o ,99 yang selanjutnya untuk menemukan angka-angka pada
badan daftar tergantung dari nilai derajat kebebasan yang di gunakan .dapat juga di
katakanuntuk t o ,99oleh kurva distribusi t dti nilai t o ,99ke sebelah kiri. Secara umum
dapat di tulis “t p berarti luas daerah lengkung kurva seluan “p” mulai dari nilai t p
ke kiri

Contoh penggunaan dan pembacaan tabel 6.2


1.carilah nilai t untuk n ∝= 5%`

Jawan :dk = n – 1 =14 -1n=13; = 5%


maka p = 100% - 5% = 95% lihat daftar kolom dk cari
bilangan 13 kemudian ikut ke kana hingga bertemu dengan
bilangan yang berada di bawah kolaom t o ,99 di peroleh nilai
1,77.artinya t o ,99 (13)= 1,77 luas daerahnya sebesar

0,95% terbentang mulai dari t=1,77 ke sebelah kiri ataw dapat di katakana luas
daerahnya mulai dari −∞ sampai dengan t = 1,77 adalah 95%.

2.untuk n = 18,tentukan nilai t sehingga luas daerah kurva yang di cari sama
dengan 95%

Dari lukisan di sebelah ini dapat di lihat bawah niai harga


mutak t membatasi luas daerah kurva yang letaknya
simetris terhadap t = 0 mudah di mengerti pula bawha
luas ujung kiri sama dengan luas ujug kanan

1
Sama dengan 2 (1- 0,95 ) = 0,025

Kalua kita peroleh nilai t bagian yang positif,berarti kita teah memperoleh pula
nilai t yang negative ,luas daerah t p ke kiri atau luas daerah yang lebih kecil t p
= 0.95 + luas daerahbyang lebih kecil dari -t p = 0,95+ 0,025 = 0,975 mengappa
bilangan ini kita perlukan? Oleh karna kurva distribusi t ini selalu menunjukan luas
−∞ sampai dengan nilai t p tertentu. Oelh karna itu dalam contoh ini,P sama dengan
0,975. Jika dk = 17, di bawah kolom dk cari bilangan 17 kemudian ikut ke kanan
sampai dengan bertemu dengan bilangan yang berada di bawah kolom t o ,975 maka
akan di jumpai bilangan 2,11 artinya t =± 2,11.

3.tentukan t sehingga luas dari t ke kiri sebesar 0,025 dengan dk =20


Penyelesaian :

Untuk ini p 1 – 0,025 =0,975 kalau kita likiskan kurvanya seperti:

Sedangkan yang di minta

Maka dari tabel 6.2 akan di peroleh nilai t o ,975 untuk dk = 20 sama dengan 2,09,jadi
nilai t yang di cari ialah - 2,09

BAB 3
PENUTUP
KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai