TUTORIAL
B. kekuatan kedua dalah kekuatan ekonomi. Ekonomi globl yang terjadi saat ini
demikian kuat, sehinffa peristiwa ekonomi yang terjadi di suatu negara akan dapat
dengan mudah diikuti dan memepengaruhi negara lain. Globalisasi dalam ekonomi
nampak sebagai suatu keterkaitan mata rantai yang sulit untuk dilepaskan. Krisi
moneter yang melanda Indonesia saat ini, tidak terlepas dari kegiatan ekonomi di
negara-negara ASEAN dan bahkan dunia.
C. hal ketiga yang paling disorotisaat ini adalah masalah lingkungan hidup. Kita
masih ingat tentang peristiwa kebakaran hutan di Indonesia yang berdampak di dunia.
Pengaruh asap kebakaran hutan di Sumatra dan Kalimantan dapat dirasakan di negara
tetangga misalnya, Malaysia, Singapura, Thailand bahkan Filipina. Dampaknya
sangat terasa disekurug dunia, dimana semua penerbangan di Indonesia tertunda
karena adanya gangguan asap.
2. Sesuai dengan derasnya arus globalisasi ini maka peran keluarga juga sangat besar.
Tanpa kita sadari bahwa arus globalisasi ini telah melanda rumah tangga kita. Keluarga
sekarang hidup dalam “ kontak global “ elektronik baru. Ini dapat kita lihat adanya TV,
radio dan parabola. Dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi rumah akan dipenuhi dengan
komputer yang dapat digunakan untuk email,internet dan alat komunikasi jarak jauh
lainnya. Selain itu bagi anak yang tidak memilikinya dirumah, maka dapat bermain “
dingdong “ ditempat yang disediakan. Ini semua membuktikan bahwa kita mau tidak mau
berada dalam proses globalisasi.
Dengan adanya media seperti itu yang dapat kita kendarai untuk mengurangi arus
globalisasi ini, menurut Schultze akan mengantar anak-anak kita keluar dari rumah
dan berjalan-jalan ke kebudayaan lain kadang-kadang anak kita dibawa ke dunia yang
tidak reallistik. Suatu ketika anak kita lebih pandai dari orang tua dalam
menggunakan alat alat seperti ini. Orang tua hanya menonton sebagai pengikut dan
tidak lagi memimbing atau memgarahkan anak. Globalisasi dengan melalui berbagai
media seperti ini akan terpacu dengan para orang tua dalam membesarkan anak. Ini
tentunya harus kita waspadai.
Untuk mewaspadai hal tersebut perlu dilakukan hal-hal seoerti berikut :
a. Untuk mewaspadai gejala seoerti diatas adalah kita harus menguasai ilmu
pengetahuan dan teknologi
b. Menguasai informasi dalam berbgai bidang dan mengolah serta memahami pesan-
pesan yang ada dalam informasi tersebut, kemudian menarik kesimpulan dan
menyeleksinya untuk digunakan dalam kehidupan.
c. Memanfaatkan pertemuan ilmiah seperti seminar, diskusi dan sebagainya untuk
memahami informasi tersebut.
Disamping memberikan banyak dampak positif, ternyata masih ada dampak negatif yang
bisa terjadi dalam perkembangan teknologi komunikasi. Kemajuan teknologi komunikasi
yang ada sekarang justru menurunkan semangat juang bagi sebagian orang. Karena segalanya
terasa mudah, banyak murid misalnya yang hanya murni melakukan copy paste dalam
mengerjakan tugas-tugas yang diberikan.
Dalam bidang bisnis, kemajuan teknologi komunikasi juga memicu maraknya cyber
crime. Kejahatan virtual seperti hacking dan carding juga telah merugikan banyak orang.
Oleh sebab itu kita harus lebih berhati-hati dalam melakukan transaksi online agar tidak
terjerumus dalam penipuan.
Pesatnya perkembangan teknologi komunikasi yang ada sekarang juga menyerang kehidupan
sosial masyarakat. Tindakan cyberbullying, penyebaran berita hoax, ujaran kebencian dan
konten pornografi dinilai cukup meresahkan. Efek yang ditimbulkan pun bukan perkara
sepele karena akan merusak generasi bangsa dan memecah belah persatuan. Kita sebagai
warga negara yang baik harus lebih bijak dan jeli dalam memanfaatkan teknologi komunikasi
yang ada sekarang. Semoga kedepannya akan selalu ada solusi yang dapat memberantas
dampak negatif yang kemungkinan akan semakin meningkat.
4. Negara bangsa dan masyarakat yang memiliki lingkungan yang kaya akan sumber
daya alam, tidak dapar menikmati kemakmuraan dari potensi sumber daya apabila
kemamouan budayanya ( penguasaan IPTEK ) masih sangat rendah. Kebalikannya
negara,bangsa dan masyarakat lingkungannya hanya dalam memiliki sumber daya alam yang
terbatas, mampu memanfaatkan sumber daya yang terbatas bagi kemakmuran masyarakat.
Bahkan bagi bangsa dan masyarakat yang terakhir iini sumber daya alam yangada
dinegara lain dapat mereka manfaatkan. Disini berlaku “ menjadi tuan dirumah orang
lain dan menjadi budak di rumah sendiri “
Bagi negara, bangsa dan masyarakat yang sedang berkembang bahkan bagi mereka
yang terbelakang, pengolahan sumber daya alam serta lingkungan dilakukan oleh orang
lain yang berasal dari negara maju. Sedangkan masyarakat yang menjadi pemiliknya
hanya menjadi buruh atauy karyawan. Orang-orang atau masyarakat dari negara maju
menjadi bos dalam memanfaatkan sumber daya dinegara yang terbelakang dan sedang
berkembang sedangkan pribuminya hanya jadi buruh atau karyawan atau “ budak “ di
kawasan wilayahnya sendiri. Kondisi dan kenyataan seperti digambarkan tadi masih
dialami oleh kita di Indonesia