Anda di halaman 1dari 51

ID soal 1 (diisi kode identitas soal oleh panitia)

Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Kompetensi Teknis Profesional
Ketrampilan melaksanakan proses pemeriksaan laboratorium
Kompetensi Manajemen Profesional
Kompetensi Etik Profesi

Tinjauan 2 Kognitif
Psikomotor/Prosedural knowledge
Afektif
Tinjauan 3 Recall
Reasioning
Tinjauan 4 Preanalitik
Analitik
Pascaanalitik
Tinjauan 5 Klien
Spesimen
Metode
Prosedur
Peralatan
Hasil Tes
Tinjauan 6 Hematologi,Kimia Klinik,Parasitologi,Bakteriologi,Imunoserologi
Toksikologi
Kasus (vignete) 3

Pada proses pembentukan Cel Darah dalam tubuh, Eritropoitin adalah polipeptida yang sangat
terglikolisilasi terdiri dari 165 asam amino dengan berat molekul 34 kDa. Secara norma 90%
hormon ini dihasilkan dalam sel-sel interstisial peritubular ginjal dan 10% dihati dan tempat lain.
Pertanyaan soal:

Hormon eritropoitin diperlukan dalam proses......


A. Eritropoiesis
B. Hemopoietin
C. Hemopoesis
D. Prothrombin
E. Thrombin

Kunci Jawaban: A
Referensi: A.V. Hoffbrand 2002.Kapita Selekta Hematologi.EGC.Jakarta

Nama pembuat Nelma


Institusi/bagian Jurusan Analis Kesehatan/Hematologi

1
ID soal 2 (diisi kode identitas soal oleh panitia)
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Kompetensi Teknis Profesional
Ketrampilan melaksanakan proses pemeriksaan laboratorium
Kompetensi Manajemen Profesional
Kompetensi Etik Profesi

Tinjauan 2 Kognitif
Psikomotor/Prosedural knowledge
Afektif
Tinjauan 3 Recall
Reasioning
Tinjauan 4 Preanalitik
Analitik
Pascaanalitik
Tinjauan 5 Klien
Spesimen
Metode
Prosedur
Peralatan
Hasil Tes
Tinjauan 6 Hematologi,Kimia Klinik,Parasitologi,Bakteriologi,Imunoserologi
Toksikologi
Kasus (vignete) 5

1. Seorang analis melakukan pemeriksaan Darah di Laboratoriun Pada Seorang Wanita


Umur 20 tahun, dengan keluhan cepat lelah, pucat, kurang gizi, organomegali (-), berdebar-
debar. Hasil pemeriksaan yang diperoleh adalah Hb 9 g/dl, Ht 30%, retikulosit 1,5%,
eritrosit 4,5 juta sel/mm3. kemungkinan besar anemia defisiensi besi.

Pertanyaan soal:

Untuk memastikan diagnosa diatas salah satu Hasil pemeriksaan laboratorium yang sesuai
adalah :

Pilihan Jawaban :
a. Leukositosis
b. Trombopenia
c. Serum iron meningkat
d. Feritin menurun
e. Saturasi transferin meningkat

Kunci Jawaban: D

2
Referensi: Ganda Soebrata. 2009. Penuntun Laboratorium Klinik.EGC.Jakarta

Nama pembuat Nelma


Institusi/bagian Jurusan Analis Kesehatan/Hematologi

ID soal 3 (diisi kode identitas soal oleh panitia)


Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Kompetensi Teknis Profesional
Ketrampilan melaksanakan proses pemeriksaan laboratorium
Kompetensi Manajemen Profesional
Kompetensi Etik Profesi

Tinjauan 2 Kognitif
Psikomotor/Prosedural knowledge
Afektif
Tinjauan 3 Recall
Reasioning
Tinjauan 4 Preanalitik
Analitik
Pascaanalitik
Tinjauan 5 Klien
Spesimen
Metode
Prosedur
Peralatan
Hasil Tes
Tinjauan 6 Hematologi,Kimia Klinik,Parasitologi,Bakteriologi,Imunoserologi
Toksikologi
Kasus (vignete) 3

Pada kasus infeksi parasit dalam tubuh manusia yang disebabkan oleh cacing Ascaris
lumbricoides, tubuh menunjukan respon imunitas yang ditunjukan dengan adanya
peningkatan/perubahan proporsi leukosit.
Pertanyaan Soal :
Pada pemeriksaan diff count kasus diatas terlihat peningkatan pada sel ......

Kunci Jawaban: C

3
Referensi: Ganda Soebrata. 2009. Penuntun Laboratorium Klinik.EGC.Jakarta

Nama pembuat Nelma


Institusi/bagian Jurusan Analis Kesehatan/Hematologi

4
ID soal 4 (diisi kode identitas soal oleh panitia)
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Kompetensi Teknis Profesional
Ketrampilan melaksanakan proses pemeriksaan laboratorium
Kompetensi Manajemen Profesional
Kompetensi Etik Profesi

Tinjauan 2 Kognitif
Psikomotor/Prosedural knowledge
Afektif
Tinjauan 3 Recall
Reasioning
Tinjauan 4 Preanalitik
Analitik
Pascaanalitik
Tinjauan 5 Klien
Spesimen
Metode
Prosedur
Peralatan
Hasil Tes
Tinjauan 6 Hematologi,Kimia Klinik,Parasitologi,Bakteriologi,Imunoserologi
Toksikologi
Kasus (vignete) 5

Seorang analis melakukan pemeriksaan pada sediaan hapusan darah , menurut diagnosa adalah
penderita Thallasemia, pada hapusan darah tesebut ditemukan Sel eritrosit termuda yang tidak
berinti.

Pertanyaan soal:
Pada kasus tersebut ditemukan Sel eritrosit termuda yang tidak berinti, sel tersebut adalah :

Pilihan Jawaban :
a)Proeritroblas
b)Eritroblas
c)Retikulosit
d)Eritrosit
e)myelo blast

Kunci Jawaban: c
Referensi: Ganda Soebrata. 2009. Penuntun Laboratorium Klinik.EGC.Jakarta

Nama pembuat Nelma


Institusi/bagian Jurusan Analis Kesehatan/Hematologi

5
ID soal 5 (diisi kode identitas soal oleh panitia)
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Kompetensi Teknis Profesional
Ketrampilan melaksanakan proses pemeriksaan laboratorium
Kompetensi Manajemen Profesional
Kompetensi Etik Profesi

Tinjauan 2 Kognitif
Psikomotor/Prosedural knowledge
Afektif
Tinjauan 3 Recall
Reasioning
Tinjauan 4 Preanalitik
Analitik
Pascaanalitik
Tinjauan 5 Klien
Spesimen
Metode
Prosedur
Peralatan
Hasil Tes
Tinjauan 6 Hematologi,Kimia Klinik,Parasitologi,Bakteriologi,Imunoserologi
Toksikologi
Kasus (vignete) 3

Wanita 14( tahun, datang ke klinik dengan keluhan pucat


d a n l e m a h . P a d a pemeriksaan didapatkan sklera ikterik dan splenomegali 12 cm di
bawah arkus kosta kiri. Hasil pemeriksaan laboratorium : Hb 6,5 gr %, lekosit 7800.,
trombosit 325.000/mm 3 , MCV 53 fl (N : 63-101fl)
, bilirubin total 6 mg/dl, biliribin indirek 5,5 mg/dl
Pertanyaan soal:
Diagnosis banding untuk kasus ini adalah
a.Keganasan hematologib.
b. Anemia defisiensi besi
c.Anemia deisiensi Vit B12
d.Thalasemia
e.Anemia hemolitik autoimun

Kunci Jawaban: C
Referensi: Ganda Soebrata. 2009. Penuntun Laboratorium Klinik.EGC.Jakarta

Nama pembuat Nelma


Institusi/bagian Jurusan Analis

6
ID soal 6 (diisi kode identitas soal oleh panitia)
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Kompetensi Teknis Profesional
Ketrampilan melaksanakan proses pemeriksaan laboratorium
Kompetensi Manajemen Profesional
Kompetensi Etik Profesi

Tinjauan 2 Kognitif
Psikomotor/Prosedural knowledge
Afektif
Tinjauan 3 Recall
Reasioning
Tinjauan 4 Preanalitik
Analitik
Pascaanalitik
Tinjauan 5 Klien
Spesimen
Metode
Prosedur
Peralatan
Hasil Tes
Tinjauan 6 Hematologi,Kimia Klinik,Parasitologi,Bakteriologi,Imunoserologi
Toksikologi
Kasus (vignete) 5

1. Seorang analis melakukan pemeriksaan Differental Count , pada pemeriksaan ditemukan


Besar sel 8 – 20 mikron, inti eksentrik bulat, warna keunggulan, kromatin tersusun retikuler,
membrane inti tidak jelas, sitoplasma ukuran sedang berwarna oxyphyl dan mempunyai
perinuclear. Bentuk inti bermacam 2 .Sel tersebut adalah….

Pertanyaan soal:
Dari pemeriksaan tersebut maka Sel tersebut adalah….

Pilihan Jawaban :
a. Monosit
b. Limposit
c. Sel mast
d. Plasma sel
e. Eosinolpil

Kunci Jawaban: A
Referensi: Ganda Soebrata. 2009. Penuntun Laboratorium Klinik.EGC.Jakarta

Nama pembuat Nelma


Institusi/bagian Jurusan Analis kesehatan

7
ID soal 7 (diisi kode identitas soal oleh panitia)
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Kompetensi Teknis Profesional
Ketrampilan melaksanakan proses pemeriksaan laboratorium
Kompetensi Manajemen Profesional
Kompetensi Etik Profesi

Tinjauan 2 Kognitif
Psikomotor/Prosedural knowledge
Afektif
Tinjauan 3 Recall
Reasioning
Tinjauan 4 Preanalitik
Analitik
Pascaanalitik
Tinjauan 5 Klien
Spesimen
Metode
Prosedur
Peralatan
Hasil Tes
Tinjauan 6 Hematologi,Kimia Klinik,Parasitologi,Bakteriologi,Imunoserologi
Toksikologi
Kasus (vignete) 3

Seorang analis atas permintaan dokter sedang melakukan pemeriksaan darah rutin terhadap LED
yang dapat dipakai untuk menilai perjalanan penyakit apabila dilakukan secara berulang, namun
dapat menyebabkan berbagai penyakit, antara lain…
Pertanyaan soal:

Nilai LED dapat meningkat pada penderita


a. Tuberculosis, demam rematik, artritis dan nefritis
b. Tipus, nefritis,chronic cyclichematokrit, tuberculosis
c. Tuberculosis, demam rematik, artritis dan nefritis
d. Demam rematik, gagal ginjal, hemopolisis, tuberculosis
e. Gagal ginjal, artritis dan nefritis, chronic cyclichematokrit

Kunci Jawaban: C
Referensi: Ganda Soebrata. 2009. Penuntun Laboratorium Klinik.EGC.Jakarta

Nama pembuat Nelma


Institusi/bagian Jurusan Ana;is Kesehatan

8
ID soal 8 (diisi kode identitas soal oleh panitia)
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Kompetensi Teknis Profesional
Ketrampilan melaksanakan proses pemeriksaan laboratorium
Kompetensi Manajemen Profesional
Kompetensi Etik Profesi

Tinjauan 2 Kognitif
Psikomotor/Prosedural knowledge
Afektif
Tinjauan 3 Recall
Reasioning
Tinjauan 4 Preanalitik
Analitik
Pascaanalitik
Tinjauan 5 Klien
Spesimen
Metode
Prosedur
Peralatan
Hasil Tes
Tinjauan 6 Hematologi,Kimia Klinik,Parasitologi,Bakteriologi,Imunoserologi
Toksikologi
Kasus (vignete)

Seorang mahasiswa analis memeriksa Kadar Hb metoda Sahli di laboratorium Jur. Analis. Yang
dilakukan pertama adalah membuat larutan HCl 0,1 N. Selanjutnya sampel darah dimasukkan
ke dalam tabung sahli dan ditambahkan dengan larutan HCl tersebut dan diencerkan dengan
aquadest hingga tanda batas. Ternyata campuran tersebut menghasilkan warna hitam yang
seharusnya dari reaksi tersebut dihasilkan warna merah muda sampai warna merah tua yang
menandakan terbentuknya acid hematin.

Pertanyaan : Pada kasus ini, kesalahan apakah yang terjadi sehingga menghasilkan warna hitam
tersebut
Jawab :
a. Sampel darah yang ditambahkan lebih banyak dari semestinya
b. pengenceran tidak menggunakan aquadest tetapi air kran
c. HCl yang dibuat terlalu pekat
d. sampel darah mengandung EDTA
e. sampel darah hemolisa

Kunci Jawaban: C
Referensi: Ganda Soebrata. 2009. Penuntun Laboratorium Klinik.EGC.Jakarta

Nama pembuat Nelma


Institusi/bagian JurusanAnalis

9
ID soal 9 (diisi kode identitas soal oleh panitia)
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Kompetensi Teknis Profesional
Ketrampilan melaksanakan proses pemeriksaan laboratorium
Kompetensi Manajemen Profesional
Kompetensi Etik Profesi

Tinjauan 2 Kognitif
Psikomotor/Prosedural knowledge
Afektif
Tinjauan 3 Recall
Reasioning
Tinjauan 4 Preanalitik
Analitik
Pascaanalitik
Tinjauan 5 Klien
Spesimen
Metode
Prosedur
Peralatan
Hasil Tes
Tinjauan 6 Hematologi,Kimia Klinik,Parasitologi,Bakteriologi,Imunoserologi
Toksikologi
Kasus (vignete)

Seorang Ahli teknologi laboratorium medik melakukan pemeriksaan Retikulosit pada pasien
yang didiagnosis anemia karena gagal ginjal kronik atas permintaan dokter. Pemeriksaan
dilakukan dengan pewarnaan Brilliant Crecil Blue. Selain ditemukan sel retikulosit pada preparat
ditemukan juga sel-sel eritrosit yang memiliki tonjolan-tonjolan dipermukaan sel yang
disebabkan oleh perubahan lingkungan intraseluler atau ekstra selluler
Pertanyaan :
Sel Eritrosit apa yang ditemukan pada kasus tersebut
Jawab :
a. Akantosit
b. Burr Cel
c. Eliptosit
d. Leptosit
e. Stomatosit
Kunci Jawaban: B
Referensi: Ganda Soebrata. 2009. Penuntun Laboratorium Klinik.EGC.Jakarta

Nama pembuat Nelma


Institusi/bagian Hematologi

10
ID soal 10 (diisi kode identitas soal oleh panitia)
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Kompetensi Teknis Profesional
Ketrampilan melaksanakan proses pemeriksaan laboratorium
Kompetensi Manajemen Profesional
Kompetensi Etik Profesi

Tinjauan 2 Kognitif
Psikomotor/Prosedural knowledge
Afektif
Tinjauan 3 Recall
Reasioning
Tinjauan 4 Preanalitik
Analitik
Pascaanalitik
Tinjauan 5 Klien
Spesimen
Metode
Prosedur
Peralatan
Hasil Tes
Tinjauan 6 Hematologi,Kimia Klinik,Parasitologi,Bakteriologi,Imunoserologi
Toksikologi
Kasus (vignete)

Ahli teknologi laboratorium melakukan pembendungan pada lengan pasien dengan tekanan
100mm Hg selama sepuluh menit. Setelah waktu selesai, pada lengan pasien timbul petechiae
yang sangat banyak sehingga disimpulkan bahwa hasil pemeriksaan tersebut positip
Pertanyaan : Apakah pemeriksaan yang dilakukan Pada kasus ini
Jawab :
a. Bleeding Time
b. Masa pembekuan
c. Prothrombin time
d. Rumple Leede
e. Retraksi Bekuan
Kunci Jawaban: D
Referensi: Ganda Soebrata. 2009. Penuntun Laboratorium Klinik.EGC.Jakarta

Nama pembuat Nelma


Institusi/bagian Jurusan Analis

ID soal 11
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur (5-10%)
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri (5-10%)
3. Komunikasi efektif (5-10%)

11
4. Pengelolaan informasi (5-10%)
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik (20-25%)
6. Keterampilan Laboratorium Medik (20-25%)
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium (20-25%)
Tinjauan 2 1. Kognitif (30-50%)
Domain 2. Afektif (afektif knowledge) (10-20%)
3. Psikomotorik (prosedur knowledge) (60-70%)
Tinjauan 3 1. Recall (5-10%)
Sifat 2. Reasoning (90-95%)
Tinjauan 4 1. Pre analitik (20-30%)
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik (50-60%)
3. Pasca analitik (10-20%)
Tinjauan 5 1. Pasien (5-10%)
Sasaran 2. Spesimen (5-10%)
3. Metode (5-10%)
4. Media dan Reagensia (5-10%)
5. Peralatan (5-10%)
6. Prosedur (15-20%)
7. Interpretasi hasil (15-20%)
8. Penjaminan mutu (15-20%)
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3) (5-10%)
Tinjauan 6 1. Kimia Klinik (20-25%)
Kelompok 2. Hematologi (20-25%)
Pemeriksaan 3. Mikrobiologi (15-20%)
4. Parasitologi (10-15%)
5. Imunoserologi(10-15%)
6. Sitohistoteknologi (5-10%)
7. Toksikologi Klinik (5-10%)
Kasus (vignette)

Jika seorang pasien datang ke laboratorium dan meminta pemeriksaan yang terdiri dari : glukosa
darah, kolesterol, darah lengkap, dan APTT. Pengambilan sampel darah dilakukan dengan
metode vacum.

Pertanyaan soal:
Berdasarkan warna tabung, Bagaimana urutan pengisian tabung sampel darah?

Pilihan Jawaban :
a. Ungu-merah-biru
b. Merah-ungu-biru
c. Biru-merah-ungu
d. Merah-orange-biru
e. Ungu-biru-orange

12
Kunci Jawaban: c
Referensi: McCall, R,E. dan Tankersley, C,M (2012) : Phlebotomy Essentials. Fifth Edition.
Lippincontt William & Wilkins. China
Nama pembuat Nelma
Institusi/bagian Jurusan Analis Kesehatan/Hematalogi

13
ID soal 12
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur (5-10%)
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri (5-10%)
3. Komunikasi efektif (5-10%)
4. Pengelolaan informasi (5-10%)
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik (20-25%)
6. Keterampilan Laboratorium Medik (20-25%)
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium (20-25%)
Tinjauan 2 1. Kognitif (30-50%)
Domain 2. Afektif (afektif knowledge) (10-20%)
3. Psikomotorik (prosedur knowledge) (60-70%)
Tinjauan 3 1. Recall (5-10%)
Sifat 2. Reasoning (90-95%)
Tinjauan 4 1. Pre analitik (20-30%)
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik (50-60%)
3. Pasca analitik (10-20%)
Tinjauan 5 1. Pasien (5-10%)
Sasaran 2. Spesimen (5-10%)
3. Metode (5-10%)
4. Media dan Reagensia (5-10%)
5. Peralatan (5-10%)
6. Prosedur (15-20%)
7. Interpretasi hasil (15-20%)
8. Penjaminan mutu (15-20%)
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3) (5-10%)
Tinjauan 6 1. Kimia Klinik (20-25%)
Kelompok 2. Hematologi (20-25%)
Pemeriksaan 3. Mikrobiologi (15-20%)
4. Parasitologi (10-15%)
5. Imunoserologi(10-15%)
6. Sitohistoteknologi (5-10%)
7. Toksikologi Klinik (5-10%)
Kasus (vignette)
Seorang anak laki-laki mengalami lesu dan sering lemas, kemudian dokter meminta dilakukan
pemeriksaan laboratorium dimana hasilnya terlihat pada gambar dibawah ini. Dari hasil tersebut
dokter mendiagnosis pasien mengalami hemoglobinopati.

14
(Sumber : keohane dkk, 2016)

Pertanyaan soal:
Apa jenis sel yang ditunjuk tanda panah?

Pilihan Jawaban :
a. Eritrosit
b. Leukosit
c. Limposit
d. Monosit
e. Retikulosit

Kunci Jawaban: e
Referensi: Keohane E,L. Smith, l,J. dan Walenga, J,M. 2016. Hemtaology Clinical
Principles and Application. Elsevier. Canada
Nama pembuat Nelma
Institusi/bagian Jurusan Analis kesehatan /Hematalogi

15
ID soal 13
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur (5-10%)
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri (5-10%)
3. Komunikasi efektif (5-10%)
4. Pengelolaan informasi (5-10%)
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik (20-25%)
6. Keterampilan Laboratorium Medik (20-25%)
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium (20-25%)
Tinjauan 2 1. Kognitif (30-50%)
Domain 2. Afektif (afektif knowledge) (10-20%)
3. Psikomotorik (prosedur knowledge) (60-70%)
Tinjauan 3 1. Recall (5-10%)
Sifat 2. Reasoning (90-95%)
Tinjauan 4 1. Pre analitik (20-30%)
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik (50-60%)
3. Pasca analitik (10-20%)
Tinjauan 5 1. Pasien (5-10%)
Sasaran 2. Spesimen (5-10%)
3. Metode (5-10%)
4. Media dan Reagensia (5-10%)
5. Peralatan (5-10%)
6. Prosedur (15-20%)
7. Interpretasi hasil (15-20%)
8. Penjaminan mutu (15-20%)
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3) (5-10%)
Tinjauan 6 1. Kimia Klinik (20-25%)
Kelompok 2. Hematologi (20-25%)
Pemeriksaan 3. Mikrobiologi (15-20%)
4. Parasitologi (10-15%)
5. Imunoserologi(10-15%)
6. Sitohistoteknologi (5-10%)
7. Toksikologi Klinik (5-10%)
Kasus (vignette)
Seorang anak laki-laki mengalami lesu dan sering lemas, kemudian dokter meminta dilakukan
pemeriksaan laboratorium dimana hasilnya terlihat pada gambar dibawah ini. Dari hasil tersebut
dokter mendiagnosis pasien mengalami hemoglobinopati.

16
(Sumber : keohane dkk, 2016
Pertanyaan soal:
Apa jenis larutan yang digunakan untuk pemeriksaan sel tersebut?
Pilihan Jawaban :
a. Turk
b. Eosin
c. Giemsa
d. Rees Ecker
e. Methilen blue

Kunci Jawaban: e
Referensi: Keohane E,L. Smith, l,J. dan Walenga, J,M. 2016. Hemtaology Clinical
Principles and Application. Elsevier. Canada
Nama pembuat Nelma
Institusi/bagian Jurusan Analis Kesehatan /Hematalogi

17
ID soal 14
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Afektif (afektif knowledge)
3. Psikomotorik (prosedur knowledge)
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Kimia Klinik
Kelompok 2. Hematologi
Pemeriksaan 3. Mikrobiologi
4. Parasitologi
5. Imunoserologi
6. Sitohistoteknologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Pemeriksaan hemoglobin dengan metode sianmethemoglobin menggunakan alat
spektrofotometer dan menggunakan senyawa feriisianida sebagai pereaksi. Hemoglobin akan
dipecah menjadi turunannya, dimana senyawa akhir dari pemecahan akan diukur pada panjang
gelombang tertentu.

Pertanyaan soal:
Turunan hemoglobin apa yang terbentuk dari reaksi Fe didalam hemoglobin dengan senyawa
ferrisianida?
Pilihan Jawaban :
a. Karboksihemoglobin

18
b. Sianmethemoglobin
c. Oksihemoglobin
d. Sulfhemoglobin
e. Methemoglobin

Kunci Jawaban: e
Referensi: Keohane E,L. Smith, l,J. dan Walenga, J,M. 2016. Hemtaology Clinical
Principles and Application. Elsevier. Canada
Nama pembuat Nelma
Institusi/bagian Jurusan Analis Kesehatan /Hematalogi

19
ID soal 15
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Afektif (afektif knowledge)
3. Psikomotorik (prosedur knowledge)
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Kimia Klinik
Kelompok 2. Hematologi
Pemeriksaan 3. Mikrobiologi
4. Parasitologi
5. Imunoserologi
6. Sitohistoteknologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Pemeriksaan hemoglobin dengan metode sianmethemoglobin menggunakan alat
spektrofotometer dan menggunakan senyawa feriisianida sebagai pereaksi. Hemoglobin akan
dipecah menjadi turunannya dan diukur pada panjang gelombang tertentu.

Pertanyaan soal:
Pada metode ini senyawa turunan hemoglobin apa yang tidak dapat diukur?

Pilihan Jawaban :
a. Karboksihemoglobin
b. Sianmethemoglobin
c. Oksihemoglobin

20
d. Sulfhemoglobin
e. Methemoglobin

Kunci Jawaban: d
Referensi: Keohane E,L. Smith, l,J. dan Walenga, J,M. 2016. Hemtaology Clinical
Principles and Application. Elsevier. Canada
Nama pembuat Nelma
Institusi/bagian Jurusan Analis Kesehatan /Hematalogi

21
ID soal 16
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Afektif (afektif knowledge)
3. Psikomotorik (prosedur knowledge)
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Kimia Klinik
Kelompok 2. Hematologi
Pemeriksaan 3. Mikrobiologi
4. Parasitologi
5. Imunoserologi
6. Sitohistoteknologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Pasien laki-laki berumur 45 tahun datang ke laboratorium untuk melakukan pemeriksaan darah
lengkap, dari formulir pemeriksaan tertulis adanya indikasi kelainan hemostasis. Kemudian
petugas laboratorium melakukan pengambilan darah pada bagian vena mediana cubiti. Setelah
pengambilan darah, bekas penusukan ditutup dengan plaster dan pelaksanaan flebotomi
berlangsung aman. Setelah berselang 30 menit pasien kembali ke laboratorim dengan keluhan:
darah pada tempat penusukan darah keluar kembali.

Pertanyaan soal:
Apa kondisi yang paling memungkinkan penyebab terjadinya perdarahan berhenti kemudian
terjadi perdarahan kembali pada daerah bekas penusukan?

Pilihan Jawaban :
a. Trombositopenia
b. Disfungsi vaskuler
c. Kelainan fungsi trombosit

22
d. Kegagalan aktifasi fase koagulasi
e. Kekurangan jumlah plasminogen

Kunci Jawaban: d
Referensi: Rhayjuningsih D, Setiabudy. 2012. Hemostasis dan Trombosis. Badan
penerbit kedokteran UI
Nama pembuat Nelma
Institusi/bagian Jurusan Analis Kesehatan /Hematalogi

23
ID soal 17
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Afektif (afektif knowledge)
3. Psikomotorik (prosedur knowledge)
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Kimia Klinik
Kelompok 2. Hematologi
Pemeriksaan 3. Mikrobiologi
4. Parasitologi
5. Imunoserologi
6. Sitohistoteknologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Seorang perawat dari ruangan rawat inap mengantar sampel ke laboratorium. Dari formulir
pemeriksaan disebutkan bahwa pasien sedang terapi obat heparin dan perlu melaksanakan
pemeriksaan Prothtombine time. Sampel darah yang dibawa perawat menggunakan tabung ungu.
Petugas laboratorium meminta perawat untuk mengambil sampel ulang.

Pertanyaan soal:
Antikoagulan apa yang digunakan untuk pemeriksaan Prothrombine Time?

Pilihan Jawaban :
a. Natrium sitrat 3,2%
b. Ammonium oxalat
c. Natrium Florida
d. Heparin
e. EDTA

24
Kunci Jawaban: a
Referensi: Rhayjuningsih D, Setiabudy. 2012. Hemostasis dan Trombosis. Badan
penerbit kedokteran UI
Nama pembuat Nelma
Institusi/bagian Jurusan Analis Kesehatan/Hematalogi

25
ID soal 18
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Afektif (afektif knowledge)
3. Psikomotorik (prosedur knowledge)
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Kimia Klinik
Kelompok 2. Hematologi
Pemeriksaan 3. Mikrobiologi
4. Parasitologi
5. Imunoserologi
6. Sitohistoteknologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Seorang perawat dari ruangan rawat inap mengantar sampel ke laboratorium. Dari formulir
pemeriksaan disebutkan bahwa pasien sedang terapi obat heparin dan perlu melaksanakan
pemeriksaan Prothtombine time. Sampel darah yang dibawa perawat menggunakan tabung
plastik tutup hijau. Petugas laboratorium meminta perawat untuk mengambil sampel ulang.

Pertanyaan soal:
Apa alasan harus dilakukannya pengambilan sampel ulang?

Pilihan Jawaban :
a. Pasien terapi heparin
b. Penggunaan tabung plastik
c. Flebotomi dilakukan perawat
d. Salah penguunaan antikoagulan
e. Waktu pengambilan sampel tidak tepat

26
Kunci Jawaban: d
Referensi: Rhayjuningsih D, Setiabudy. 2012. Hemostasis dan Trombosis. Badan
penerbit kedokteran UI
Nama pembuat Nelma
Institusi/bagian Jurusan Analis Kesehatan /Hematalogi

27
ID soal 19
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Afektif (afektif knowledge)
3. Psikomotorik (prosedur knowledge)
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Kimia Klinik
Kelompok 2. Hematologi
Pemeriksaan 3. Mikrobiologi
4. Parasitologi
5. Imunoserologi
6. Sitohistoteknologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Seorang perawat dari ruangan rawat inap mengantar sampel ke laboratorium. Dari formulir
pemeriksaan disebutkan bahwa pasien sedang terapi obat heparin dan perlu melaksanakan
pemeriksaan kadar fibrinogen. Sampel darah yang dibawa perawat menggunakan tabung hijau,
yang berisi antikoagulan heparin. Sampel yang dibawa perawat tidak bisa digunakan sebagai
sampel pemeriksaan karena dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan.

Pertanyaan soal:
Bagaimana mekanisme antikoagulan heparin untuk menghambat pembekuan darah sehingga
tidak dapat digunakan?

Pilihan Jawaban :
a. Mengendapkan Ca2+
b. Mengikat ion kalsium
c. Mencegah adhesi sel trombosit
d. Menghambat pembentukan trombin

28
e. Menginaktifasi fungsi dan kerja fibrinogen

Kunci Jawaban: d
Referensi: McCall, R,E. dan Tankersley, C,M (2012) : Phlebotomy Essentials. Fifth Edition.
Lippincontt William & Wilkins. China
Nama pembuat Nelma
Institusi/bagian Jurusan Analis Kesehatan /Hematalogi

29
ID soal 20
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Pemeriksaan glukosa darah harus sesegera mungkin diperiksa, karena jika dilakukan penundaan
kadar glukosa akan menurun. Pada kasus-kasus dimana pemeriksaan harus ditunda, seperti
proses pengiriman yang cukup jauh, darah harus menggunakan antikoagulan natrium flourida
agar tidak terjadi penuruna kadar glukosa darah.

Pertanyaan soal:
Mengapa antikoagulan Natrium flourida dapat menghambat penurunan kadar glukosa darah?

Pilihan Jawaban :
a. Mempercepat pembekuan darah
b. Bersifat antiglikolotik yang mencegah glikolisis
c. Bersifat antigenik yang dapat mempercepat glikolisis
d. Bersifat antigenik yang mencegah kerja enzim urease
e. Mempercepat kerja enzim phosphoenol pyruvate dan urease

30
Kunci Jawaban: b
Referensi: Keohane E,L. Smith, l,J. dan Walenga, J,M. 2016. Hemtaology Clinical
Principles and Application. Elsevier. Canada
Nama pembuat Nelma
Institusi/bagian Jurusan Analis Kesehatan /Hematalogi

31
ID soal 21
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 8. Profesionalitas yang luhur (5-10%)
Area Kompetensi 9. Mawas diri dan pengembangan diri (5-10%)
10. Komunikasi efektif (5-10%)
11. Pengelolaan informasi (5-10%)
12. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik (20-25%)
13. Keterampilan Laboratorium Medik (20-25%)
14. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium (20-25%)
Tinjauan 2 4. Kognitif (30-50%)
Domain 5. Afektif (afektif knowledge) (10-20%)
6. Psikomotorik (prosedur knowledge) (60-70%)
Tinjauan 3 1. Recall (5-10%)
Sifat 2. Reasoning (90-95%)
Tinjauan 4 4. Pre analitik (20-30%)
Tahap Pemeriksaan 5. Analitik (50-60%)
6. Pasca analitik (10-20%)
Tinjauan 5 10. Pasien (5-10%)
Sasaran 11. Spesimen (5-10%)
12. Metode (5-10%)
13. Media dan Reagensia (5-10%)
14. Peralatan (5-10%)
15. Prosedur (15-20%)
16. Interpretasi hasil (15-20%)
17. Penjaminan mutu (15-20%)
18. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3) (5-10%)
Tinjauan 6 8. Kimia Klinik (20-25%)
Kelompok 9. Hematologi (20-25%)
Pemeriksaan 10. Mikrobiologi (15-20%)
11. Parasitologi (10-15%)
12. Imunoserologi(10-15%)
13. Sitohistoteknologi (5-10%)
14. Toksikologi Klinik (5-10%)
Kasus (vignette)

Jika seorang pasien datang ke laboratorium dan meminta pemeriksaan yang terdiri dari : glukosa
darah, kolesterol, darah lengkap, dan APTT. Pengambilan sampel darah dilakukan dengan
metode vacum.

Pertanyaan soal:
Berdasarkan warna tabung, Bagaimana urutan pengisian tabung sampel darah?

Pilihan Jawaban :
f. Ungu-merah-biru

32
g. Merah-ungu-biru
h. Biru-merah-ungu
i. Merah-orange-biru
j. Ungu-biru-orange

Kunci Jawaban: c
Referensi: McCall, R,E. dan Tankersley, C,M (2012) : Phlebotomy Essentials. Fifth Edition.
Lippincontt William & Wilkins. China
Nama pembuat Nelma
Institusi/bagian Poltekes Medan / Hematalogi

33
ID soal 22
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 8. Profesionalitas yang luhur (5-10%)
Area Kompetensi 9. Mawas diri dan pengembangan diri (5-10%)
10. Komunikasi efektif (5-10%)
11. Pengelolaan informasi (5-10%)
12. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik (20-25%)
13. Keterampilan Laboratorium Medik (20-25%)
14. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium (20-25%)
Tinjauan 2 4. Kognitif (30-50%)
Domain 5. Afektif (afektif knowledge) (10-20%)
6. Psikomotorik (prosedur knowledge) (60-70%)
Tinjauan 3 1. Recall (5-10%)
Sifat 2. Reasoning (90-95%)
Tinjauan 4 4. Pre analitik (20-30%)
Tahap Pemeriksaan 5. Analitik (50-60%)
6. Pasca analitik (10-20%)
Tinjauan 5 10. Pasien (5-10%)
Sasaran 11. Spesimen (5-10%)
12. Metode (5-10%)
13. Media dan Reagensia (5-10%)
14. Peralatan (5-10%)
15. Prosedur (15-20%)
16. Interpretasi hasil (15-20%)
17. Penjaminan mutu (15-20%)
18. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3) (5-10%)
Tinjauan 6 8. Kimia Klinik (20-25%)
Kelompok 9. Hematologi (20-25%)
Pemeriksaan 10. Mikrobiologi (15-20%)
11. Parasitologi (10-15%)
12. Imunoserologi(10-15%)
13. Sitohistoteknologi (5-10%)
14. Toksikologi Klinik (5-10%)
Kasus (vignette)
Seorang anak laki-laki mengalami lesu dan sering lemas, kemudian dokter meminta dilakukan
pemeriksaan laboratorium dimana hasilnya terlihat pada gambar dibawah ini. Dari hasil tersebut
dokter mendiagnosis pasien mengalami hemoglobinopati.

34
(Sumber : keohane dkk, 2016)

Pertanyaan soal:
Apa jenis sel yang ditunjuk tanda panah?

Pilihan Jawaban :
f. Eritrosit
g. Leukosit
h. Limposit
i. Monosit
j. Retikulosit

Kunci Jawaban: e
Referensi: Keohane E,L. Smith, l,J. dan Walenga, J,M. 2016. Hemtaology Clinical
Principles and Application. Elsevier. Canada
Nama pembuat Nelma
Institusi/bagian Poltekes Medan/Hematalogi

35
ID soal 23
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 8. Profesionalitas yang luhur (5-10%)
Area Kompetensi 9. Mawas diri dan pengembangan diri (5-10%)
10. Komunikasi efektif (5-10%)
11. Pengelolaan informasi (5-10%)
12. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik (20-25%)
13. Keterampilan Laboratorium Medik (20-25%)
14. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium (20-25%)
Tinjauan 2 4. Kognitif (30-50%)
Domain 5. Afektif (afektif knowledge) (10-20%)
6. Psikomotorik (prosedur knowledge) (60-70%)
Tinjauan 3 1. Recall (5-10%)
Sifat 2. Reasoning (90-95%)
Tinjauan 4 4. Pre analitik (20-30%)
Tahap Pemeriksaan 5. Analitik (50-60%)
6. Pasca analitik (10-20%)
Tinjauan 5 10. Pasien (5-10%)
Sasaran 11. Spesimen (5-10%)
12. Metode (5-10%)
13. Media dan Reagensia (5-10%)
14. Peralatan (5-10%)
15. Prosedur (15-20%)
16. Interpretasi hasil (15-20%)
17. Penjaminan mutu (15-20%)
18. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3) (5-10%)
Tinjauan 6 8. Kimia Klinik (20-25%)
Kelompok 9. Hematologi (20-25%)
Pemeriksaan 10. Mikrobiologi (15-20%)
11. Parasitologi (10-15%)
12. Imunoserologi(10-15%)
13. Sitohistoteknologi (5-10%)
14. Toksikologi Klinik (5-10%)
Kasus (vignette)
Seorang anak laki-laki mengalami lesu dan sering lemas, kemudian dokter meminta dilakukan
pemeriksaan laboratorium dimana hasilnya terlihat pada gambar dibawah ini. Dari hasil tersebut
dokter mendiagnosis pasien mengalami hemoglobinopati.

36
(Sumber : keohane dkk, 2016
Pertanyaan soal:
Apa jenis larutan yang digunakan untuk pemeriksaan sel tersebut?
Pilihan Jawaban :
f. Turk
g. Eosin
h. Giemsa
i. Rees Ecker
j. Methilen blue

Kunci Jawaban: e
Referensi: Keohane E,L. Smith, l,J. dan Walenga, J,M. 2016. Hemtaology Clinical
Principles and Application. Elsevier. Canada
Nama pembuat Nelma
Institusi/bagian Poltekkes Medan /Hematalogi

37
ID soal 24
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 8. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 9. Mawas diri dan pengembangan diri
10. Komunikasi efektif
11. Pengelolaan informasi
12. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
13. Keterampilan Laboratorium Medik
14. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 4. Kognitif
Domain 5. Afektif (afektif knowledge)
6. Psikomotorik (prosedur knowledge)
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 4. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 5. Analitik
6. Pasca analitik
Tinjauan 5 10. Pasien
Sasaran 11. Spesimen
12. Metode
13. Media dan Reagensia
14. Peralatan
15. Prosedur
16. Interpretasi hasil
17. Penjaminan mutu
18. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 8. Kimia Klinik
Kelompok 9. Hematologi
Pemeriksaan 10. Mikrobiologi
11. Parasitologi
12. Imunoserologi
13. Sitohistoteknologi
14. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Pemeriksaan hemoglobin dengan metode sianmethemoglobin menggunakan alat
spektrofotometer dan menggunakan senyawa feriisianida sebagai pereaksi. Hemoglobin akan
dipecah menjadi turunannya, dimana senyawa akhir dari pemecahan akan diukur pada panjang
gelombang tertentu.

Pertanyaan soal:
Turunan hemoglobin apa yang terbentuk dari reaksi Fe didalam hemoglobin dengan senyawa
ferrisianida?
Pilihan Jawaban :
f. Karboksihemoglobin

38
g. Sianmethemoglobin
h. Oksihemoglobin
i. Sulfhemoglobin
j. Methemoglobin

Kunci Jawaban: e
Referensi: Keohane E,L. Smith, l,J. dan Walenga, J,M. 2016. Hemtaology Clinical
Principles and Application. Elsevier. Canada
Nama pembuat Nelma
Institusi/bagian Poltekkes Medan /Hematalogi

39
ID soal 25
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Afektif (afektif knowledge)
3. Psikomotorik (prosedur knowledge)
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Kimia Klinik
Kelompok 2. Hematologi
Pemeriksaan 3. Mikrobiologi
4. Parasitologi
5. Imunoserologi
6. Sitohistoteknologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Pemeriksaan hemoglobin dengan metode sianmethemoglobin menggunakan alat
spektrofotometer dan menggunakan senyawa feriisianida sebagai pereaksi. Hemoglobin akan
dipecah menjadi turunannya dan diukur pada panjang gelombang tertentu.

Pertanyaan soal:
Pada metode ini senyawa turunan hemoglobin apa yang tidak dapat diukur?

Pilihan Jawaban :
f. Karboksihemoglobin
g. Sianmethemoglobin
h. Oksihemoglobin

40
i. Sulfhemoglobin
j. Methemoglobin

Kunci Jawaban: d
Referensi: Keohane E,L. Smith, l,J. dan Walenga, J,M. 2016. Hemtaology Clinical
Principles and Application. Elsevier. Canada
Nama pembuat Nelma
Institusi/bagian Poltekkes Medan /Hematalogi

41
ID soal 26
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 8. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 9. Mawas diri dan pengembangan diri
10. Komunikasi efektif
11. Pengelolaan informasi
12. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
13. Keterampilan Laboratorium Medik
14. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 4. Kognitif
Domain 5. Afektif (afektif knowledge)
6. Psikomotorik (prosedur knowledge)
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 4. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 5. Analitik
6. Pasca analitik
Tinjauan 5 10. Pasien
Sasaran 11. Spesimen
12. Metode
13. Media dan Reagensia
14. Peralatan
15. Prosedur
16. Interpretasi hasil
17. Penjaminan mutu
18. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 8. Kimia Klinik
Kelompok 9. Hematologi
Pemeriksaan 10. Mikrobiologi
11. Parasitologi
12. Imunoserologi
13. Sitohistoteknologi
14. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Pasien laki-laki berumur 45 tahun datang ke laboratorium untuk melakukan pemeriksaan darah
lengkap, dari formulir pemeriksaan tertulis adanya indikasi kelainan hemostasis. Kemudian
petugas laboratorium melakukan pengambilan darah pada bagian vena mediana cubiti. Setelah
pengambilan darah, bekas penusukan ditutup dengan plaster dan pelaksanaan flebotomi
berlangsung aman. Setelah berselang 30 menit pasien kembali ke laboratorim dengan keluhan:
darah pada tempat penusukan darah keluar kembali.

Pertanyaan soal:
Apa kondisi yang paling memungkinkan penyebab terjadinya perdarahan berhenti kemudian
terjadi perdarahan kembali pada daerah bekas penusukan?

Pilihan Jawaban :
f. Trombositopenia
g. Disfungsi vaskuler
h. Kelainan fungsi trombosit

42
i. Kegagalan aktifasi fase koagulasi
j. Kekurangan jumlah plasminogen

Kunci Jawaban: d
Referensi: Rhayjuningsih D, Setiabudy. 2012. Hemostasis dan Trombosis. Badan
penerbit kedokteran UI
Nama pembuat Nelma
Institusi/bagian Poltekkes Medan /Hematalogi

43
ID soal 27
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 8. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 9. Mawas diri dan pengembangan diri
10. Komunikasi efektif
11. Pengelolaan informasi
12. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
13. Keterampilan Laboratorium Medik
14. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 4. Kognitif
Domain 5. Afektif (afektif knowledge)
6. Psikomotorik (prosedur knowledge)
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 4. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 5. Analitik
6. Pasca analitik
Tinjauan 5 10. Pasien
Sasaran 11. Spesimen
12. Metode
13. Media dan Reagensia
14. Peralatan
15. Prosedur
16. Interpretasi hasil
17. Penjaminan mutu
18. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 8. Kimia Klinik
Kelompok 9. Hematologi
Pemeriksaan 10. Mikrobiologi
11. Parasitologi
12. Imunoserologi
13. Sitohistoteknologi
14. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Seorang perawat dari ruangan rawat inap mengantar sampel ke laboratorium. Dari formulir
pemeriksaan disebutkan bahwa pasien sedang terapi obat heparin dan perlu melaksanakan
pemeriksaan Prothtombine time. Sampel darah yang dibawa perawat menggunakan tabung ungu.
Petugas laboratorium meminta perawat untuk mengambil sampel ulang.

Pertanyaan soal:
Antikoagulan apa yang digunakan untuk pemeriksaan Prothrombine Time?

Pilihan Jawaban :
f. Natrium sitrat 3,2%
g. Ammonium oxalat
h. Natrium Florida
i. Heparin
j. EDTA

44
Kunci Jawaban: a
Referensi: Rhayjuningsih D, Setiabudy. 2012. Hemostasis dan Trombosis. Badan
penerbit kedokteran UI
Nama pembuat Nelma
Institusi/bagian Poltekkes Medan / Hematalogi

45
ID soal 28
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 4. Kognitif
Domain 5. Afektif (afektif knowledge)
6. Psikomotorik (prosedur knowledge)
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Kimia Klinik
Kelompok 2. Hematologi
Pemeriksaan 3. Mikrobiologi
4. Parasitologi
5. Imunoserologi
6. Sitohistoteknologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Seorang perawat dari ruangan rawat inap mengantar sampel ke laboratorium. Dari formulir
pemeriksaan disebutkan bahwa pasien sedang terapi obat heparin dan perlu melaksanakan
pemeriksaan Prothtombine time. Sampel darah yang dibawa perawat menggunakan tabung
plastik tutup hijau. Petugas laboratorium meminta perawat untuk mengambil sampel ulang.

Pertanyaan soal:
Apa alasan harus dilakukannya pengambilan sampel ulang?

Pilihan Jawaban :
a. Pasien terapi heparin
b. Penggunaan tabung plastik
c. Flebotomi dilakukan perawat
d. Salah penguunaan antikoagulan
e. Waktu pengambilan sampel tidak tepat

Kunci Jawaban: d
Referensi: Rahayuningsih D, Setiabudy. 2012. Hemostasis dan Trombosis. Badan

46
penerbit kedokteran UI
Nama pembuat Nelma
Institusi/bagian Poltekkes Medan / Hematalogi

47
ID soal 29
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Afektif (afektif knowledge)
3. Psikomotorik (prosedur knowledge)
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Kimia Klinik
Kelompok 2. Hematologi
Pemeriksaan 3. Mikrobiologi
4. Parasitologi
5. Imunoserologi
6. Sitohistoteknologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Seorang perawat dari ruangan rawat inap mengantar sampel ke laboratorium. Dari formulir
pemeriksaan disebutkan bahwa pasien sedang terapi obat heparin dan perlu melaksanakan
pemeriksaan kadar fibrinogen. Sampel darah yang dibawa perawat menggunakan tabung hijau,
yang berisi antikoagulan heparin. Sampel yang dibawa perawat tidak bisa digunakan sebagai
sampel pemeriksaan karena dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan.

Pertanyaan soal:
Bagaimana mekanisme antikoagulan heparin untuk menghambat pembekuan darah sehingga
tidak dapat digunakan?

Pilihan Jawaban :
f. Mengendapkan Ca2+
g. Mengikat ion kalsium
h. Mencegah adhesi sel trombosit
i. Menghambat pembentukan trombin
j. Menginaktifasi fungsi dan kerja fibrinogen

48
Kunci Jawaban: d
Referensi: McCall, R,E. dan Tankersley, C,M (2012) : Phlebotomy Essentials. Fifth Edition.
Lippincontt William & Wilkins. China
Nama pembuat Nelma
Institusi/bagian Poltekkes Medan /Hematalogi

49
ID soal 30.
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Pemeriksaan glukosa darah harus sesegera mungkin diperiksa, karena jika dilakukan penundaan
kadar glukosa akan menurun. Pada kasus-kasus dimana pemeriksaan harus ditunda, seperti
proses pengiriman yang cukup jauh, darah harus menggunakan antikoagulan natrium flourida
agar tidak terjadi penuruna kadar glukosa darah.

Pertanyaan soal:
Mengapa antikoagulan Natrium flourida dapat menghambat penurunan kadar glukosa darah?

Pilihan Jawaban :
f. Mempercepat pembekuan darah
g. Bersifat antiglikolotik yang mencegah glikolisis
h. Bersifat antigenik yang dapat mempercepat glikolisis
i. Bersifat antigenik yang mencegah kerja enzim urease
j. Mempercepat kerja enzim phosphoenol pyruvate dan urease

50
Kunci Jawaban: b
Referensi: Keohane E,L. Smith, l,J. dan Walenga, J,M. 2016. Hemtaology Clinical
Principles and Application. Elsevier. Canada
Nama pembuat Nelma
Institusi/bagian Poltekkes Medan /Hematalogi

51

Anda mungkin juga menyukai