53-Laporan Akhir Kegiatan

LAPORAN AKHIR KEGIATAN
KULIAH KERJA NYATA TEMATIK MBKM
KELURAHAN WONOREJO KECAMATAN TEGALSARI KOTA SURABAYA
OLEH : KELOMPOK 53
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT
2022
LAPORAN AKHIR KEGIATAN
KULIAH KERJA NYATA TEMATIK MBKM
KELURAHAN WONOREJO KECAMATAN TEGALSARI KOTA
SURABAYA
OLEH : KELOMPOK 53
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT
2022
i
KEMENTRIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Jalan Raya Rungkut Madya, Gunung Anyar, Surabaya 60294
Telepon : 031-8761400 Faksimile : 031-8781400
Laman :www.lppm.upnjatim.ac.idemail : lppm@upnjatim.ac.id
LEMBAR PENGESSAHANLAPORAN KEGIATAN KKN-T MBKM
Laporan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik MBKM ini diajukan oleh:
Kelompok : 53
Lokasi : Kelurahan Wonorejo, Kecamatan Tegalsari, Surabaya
Laporan KKN Tematik MBKM ini telah disetujui dan disahkan oleh Dosen
Pembimbing Lapang Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa
Timur.
Menyetujui, Surabaya, 28 Juni 2022
Dosen Pembibing Lapangan Ketua Kelompok
(Nurul Azizah. S.AB., M.AB) (Moch. Raihanditya Ramadhan)
NIP. 17219910501002 NPM. 190121010117
i
HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN KEGIATAN KKN-T MBKM
KELOMPOK 53
SKEMA DESA KEWIRAUSAHAAN DAN EKONOMI KREATIF
1. Judul Program : KKN Desa Kewirausahaan dan Ekonomi Kreatif
2. Ketua : Moch. Raihanditya Ramadhan
(Manajemen / 190121010117)
19012010117@student.upnjatim.ac.id/081216903307
3. Sekretaris : Cantika Eva Dialoka
(Manajemen / 19041010346)
4. Bendahara : Dewi Ratih
(Akuntansi / 19013010257)
5. Anggota (5-8) : Berliana Virliandita
(Akuntansi / 19013010252)
Febianty Putri Isna Muthmainna
(Administrasi Publik /19041010118)
Alya Nur Amalina
ii
(Administrasi Publik / 19041010140)
19041010140@student.upnjatim.ac.id /082242277673
Anasthasia Marshanda
Aldisa Raihan Fitrah
U’ud Uda Marlina
(Agroteknologi / 19025010036)
6. Nama PIC : Zinedine Amrullah Sasmito (Teknik Industri)
18032010085@student.upnjatim.com
083849006383
7. Nama DPL : Nurul Azizah. S.AB., M.AB
(Administrasi Bisnis / NIP. 17219910501002)
Nurulazizah.adbis@upnjatim.ac.id/085851822467
8. Nama Kepala Lurah : Khusnul Aini, S.Sos.MM
0812-2941-8399
9. Lokasi : Kelurahan Wonorejo.
Jalan Wonorejo IV/48 Surabaya, Kel. Wonorejo,
iii
Kec. Tegalsari, Kota Surabaya, Jawa Timur
60263Biaya Program : Rp 2.000.000,00
Menyetujui, Surabaya, 28 Juni 2022
Dosen Pembibing Lapangan Ketua Kelompok
(Nurul Azizah. S.AB., M.AB) (Moch. Raihanditya Ramadhan)
NIP. 17219910501002 NPM. 190121010117
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
berkat dan rahmat dan hidayah-Nya. Shalawat serta salam semoga tercurahkan
kepada Rasululllah SAW yang telah menuntun dari zaman jahiliyah ke zaman
yang terang benderang ini, sehingga kami dapat menyusun Laporan Program
Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik MBKM Kelompok 53.
Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik MBKM ini berlangsung
mulai tangal 21 Maret 2022 – 30 Juni 2022. Yang mempunyai manfaat bagi
mahasiswa untuk berperan aktif dalam membantu program pemerintah dan
LPPM.
Demi kelancaran pelaksanaan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik
MBKM tahun 2022 sesuai dengan arahan buku panduan yang diberikan oleh
UPN “Veteran” Jawa Timur ini, kami sebagai peserta KKN Kelompok 53. Dan
tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Nurul Azizah, S.AB.,
M.AB. selaku Dosen Pembimbing Lapangan KKN Kelompok 53. Dan tidak
lupa kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Prof. Dr. Ir. Akhmad Fauzi, MMT., selaku Rektor UPN “Veteran” Jawa
Timur.
2. Dr. Ir. Yenny Wuryandari, M.P., selaku Kepala LPPM UPN “Veteran”
Jawa Timur.
3. Dr. Zainal Abidin Achmad, M.Si., M.Ed., selaku Kepala Pusat Pengabdian.
v
4. Lembaga LPPM UPN “Veteran” Jawa Timur.
5. Perangkat dan warga kelurahan Wonorejo, Kecamatan Tegalsari, Kota
Surabaya.
6. Orang tua dan sanak saudara atas doa restu dan dukungan mereka, baik
moril maupun materiil.
7. Seluruh pihak terkait dan berkepentingan yang telah membantu
penyusunan Laporan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik MBKM 2022
ini.
Kami menyadari bahwa laporan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik
MBKM 20222 ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat
kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Maka dari itu kritik beserta saran
yang membangun sangat kami harapkan demi kelancaran dan kesuksesan
kegiatan Kuliah Kerja Nyata. Atas perhatian dan kebijaksanaannya, kami
ucapkan terima kasih.
Surabaya, 18Juni 2022
Penulis
vi
DAFTAR ISI
COVER__________________________________________________ _Halaman
HALAMAN JUDUL________________________________________________i
LEMBAR PENGESSAHANLAPORAN KEGIATAN KKN-T MBKM _____ i
HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN KEGIATAN KKN-T MBKM ___ ii
KATA PENGANTAR _____________________________________________ v
DAFTAR ISI ___________________________________________________ vii
DAFTAR TABEL ________________________________________________ ix
DAFTAR LAMPIRAN ____________________________________________ x
BAB I PENDAHULUAN __________________________________________ 1
A. Latar Belakang _____________________________________________ 1
a. Identifikasi Situasi ________________________________________ 13
B. Perumusan Program Kegiatan _______________________________ 19
1. Program Kerja Ekonomi Kreatif _____________________________ 20
2. Program Kerja Sosial Budaya _______________________________ 20
3. Program Kerja Media Kreatif ________________________________ 21
C. Tujuan ___________________________________________________ 22
D. Manfaat __________________________________________________ 23
BAB II PROGRAM KERJA ______________________________________ 25
A. Pelaksanaan Program ______________________________________ 25
vii
Halaman
B. Hasil Kegiatan ____________________________________________ 26
1. Divisi Ekonomi Kreatif ____________________________________ 26
2. Divisi Sosial Budaya ______________________________________ 32
C. Hambatan dan Tantangan __________________________________ 37
1. Divisi Ekonomi Kreatif ____________________________________ 37
2. Divisi Sosial Budaya ______________________________________ 40
3. Divisi Media dan Kreatif ___________________________________ 43
4. Jejaring Kemitraan Dan Peran Serta Masyarakat _________________ 45
5. Keterlibatan dalam Masyarakat ______________________________ 47
6.Temuan Baru dan atau Unik dalam Hal Kekayaan Alam, Teknologi Lokal,
dan Budaya _________________________________________________ 49
7. Potensi Pengembangan/Keberlanjutan _________________________ 50
8. Pengayaan Batin dan Petualangan Kemanusiaan _________________ 50
BAB III PENUTUP ______________________________________________ 52
A. KESIMPULAN____________________________________________ 52
B. SARAN __________________________________________________ 53
DAFTAR PUSTAKA ____________________________________________ 54
LAMPIRAN ____________________________________________________ 56
viii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 : Tabel Pelaksanaan Program _________________________________ 26
ix
DAFTAR LAMPIRAN
COVER___________________________________________________Halaman
Lampiran 1 : Tabel Pemasukan ______________________________________ 56
Lampiran 2 : Tabel Pengeluaran _____________________________________ 58
Lampiran 3: Nota Pembelian Tiner ___________________________________ 59
Lampiran 4: Nota Standing Pouch ___________________________________ 59
Lampiran 5: Nota Tali Tambang _____________________________________ 60
Lampiran 6: Nota Stiker ___________________________________________ 60
Lampiran 7: Nota Botol Plastik______________________________________ 61
Lampiran 8: Nota Bahan Cookies ____________________________________ 61
Lampiran 9: Nota Banner __________________________________________ 62
Lampiran 10: Nota Bibit Tanaman ___________________________________ 62
Lampiran 11: Nota Sarung Tangan Plastik ____________________________ 63
Lampiran 12: Nota Bahan Material___________________________________ 63
Lampiran 13: Nota Vandel _________________________________________ 64
Lampiran 14: Nota ID Card ________________________________________ 64
Lampiran 15: Nota Print ___________________________________________ 65
Lampiran 16: Nota Print Proposal____________________________________ 65
Lampiran 17: Nota Publish Berita____________________________________ 66
Lampiran 18: Akun Instagram ______________________________________ 67
Lampiran 19: Feeds Instagram ______________________________________ 68
Lampiran 20: Akun Youtube _______________________________________ 69
x
Halaman
Lampiran 21: Modul NIB __________________________________________ 70
Lampiran 22: Modul Digital Marketing _______________________________ 71
Lampiran 23: Modul Vertikultur _____________________________________ 72
Lampiran 24: Power Point Pembukaan KKN ___________________________ 73
Lampiran 25: Power Point SosialisasiLegalitas Usaha ____________________ 74
Lampiran 26: Power Point Sosialisasi Digital Marketing __________________ 75
Lampiran 27: Power Point Sosialisasi Vertikultur _______________________ 76
Lampiran 28: Jurnal Ilmiah Penerapan E-Government terhadap Pengurusan
Legalitas Usaha di Kelurahan Wonorejo Kecamatan Tegalsari Kota Surabaya _ 77
Lampiran 29: Jurnal Implementasi Digital Marketing Sebagai Sarana Pemasaran
UMKM di KelurahanWonorejoKecamatanTegalsari Kota Surabaya _________ 78
Lampiran 30: Jurnal Pembangunan Ruang Terbuka Hijau Melalui Budidaya
Tanaman Secara Vertikultur di Kawasan Perkotaan KelurahanWonorejo
Kecamata Tegalsari Kota Surabaya __________________________________ 79
Lampiran 31: Artikel Berita Bulan Pertama melakukan Survei Lokasi _______ 80
Lampiran 32: Artikel Berita BulanPertama Pembukaan KKN di
KelurahanWonorejo Kecamatan Tegalsari _____________________________ 81
Lampiran 33: Artikel Berita Saat Kegiatan Jumantik di Kelurahan Wonorejo
Kecamatan Tegalsari ______________________________________________ 82
Lampiran 34: Artikel Berita Implementasi Program Kerja Legalisasi Usaha di
Kelurahan Wonorejo Kecamatan Tegalsari ____________________________ 83
xi
Halaman
Lampiran 35: Artikel Berita Kegiatan Rutin Posyandu di Kelurahan Wonorejo
Lampiran 36: Artikel Berita Pelaksanaan Digital Marketing di Kelurahan
Wonorejo Kecamatan Tegalsari _____________________________________ 85
Lampiran 37: Artikel Berita Pelaksanaan Demo Produk di Kelurahan Wonorejo
Lampiran 38: Artikel Berita Pelaksanaan Program Kerja Vertikultur di Kelurahan
Wonorejo Kecamatan Tegalsari _____________________________________ 87
Lampiran 39: Artikel Berita Penutupan Program KKNT MBKM Kelompok 53
UPN Veteran Jawa Timur di Kelurahan _______________________________ 88
Lampiran 40: Logo UMKM ________________________________________ 89
Lampiran 41: Logo UMKM ________________________________________ 89
Lampiran 42: Katalog UMKM ______________________________________ 90
Lampiran 43: Katalog UMKM ______________________________________ 91
Lampiran 44: RW 07 ______________________________________________ 92
Lampiran 45: RW 04 ______________________________________________ 92
Lampiran 46: RW 05 ______________________________________________ 93
Lampiran 47: UMKM RW 4, 5, 7 ____________________________________ 93
Lampiran 48: RW 07 ______________________________________________ 94
Lampiran 49: RW 05 ______________________________________________ 94
Lampiran 50: RW 04 ______________________________________________ 94
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah suatu bentuk pengabdian
mahasiswa terhadap masyarakat dan merupakan satu bagian dari “Tri
Dharma Perguruan Tinggi” yang terdiri atas tiga bidang, yaitu pendidikan,
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Dalam kegiatan KKN
Tematik, mahasiswa dapat ikut memikirkan dan memecahkan
permasalahan masyarakat yang serba kekurangan dalam kata lain seperti
kurangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, kesadaran lingkungan,
permodalan, dan lain sebagainya. Adanya pandemi Covid-19 menjadi
tantangan tersendiri bagi mahasiswa untuk berkontribusi secara langsung
bagi masyarakat. Kondisi ini tentu menjadi hal yang baru dan bukan
berarti menjadi alasan untuk mahasiswa berhenti dalam
mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Kelurahan
Wonorejo, Kecamatan Tegalsari merupakan salah satu wilayah di Kota
Surabaya yang memiliki potensi pariwisata yang juga terdampak oleh
pandemi Covid-19. Oleh karena itu, melalui KKN Tematik ini mahasiswa
diharapkan mampu mengkaji lebih dalam serta memberikan solusi yang
tepat terhadap adanya potensi kewirausahaan di Kelurahan Wonorejo
melalui kegiatan hybrid guna mencapai tujuan utama Tri Dharma
Perguruan Tinggi.
1
Melalui KKN Tematik mahasiswa dapat belajar dan berusaha
membantu berinovasi serta memotivasi masyarakat dalam melaksanakan
pembangunan dan perbaikan dalam bidang inovasi dan teknologi,
pendidikan dan kesehatan, kewirausahaan, sosial dan pemberdayaan, serta
komunikasi dan informasi. Selain itu, KKN Tematik dapat menjadi media
bagi mahasiswa untuk mendewasakan pola pikir dalam memahami
berbagai permasalahan yang terjadi di masyarakat secara pragmatis dan
ilmiah, memberikan pengalaman maupun keterampilan dalam perencanaan
dan implementasi pembangunan pedesaan sekaligus membentuk sikap
peduli dan tanggung jawab mahasiswa sebagai seorang calon sarjana
terhadap kemajuan suatu wilayah terutama di tengah kondisi pandemi
seperti sekarang. Adapun beberapa lingkup sasaran sesuai permasalahan
dari mitra yang ada antara lain melakukan pengembangan rancangan,
peningkatan pelayanan, peningkatan pengetahuan masyarakat, peningkatan
kualitas produk, pengembangan fasilitas layanan, optimalisasi penanganan,
penataan kawasan, penerapan teknologi dan sejenisnya. Pendayagunaan
perguruan tinggi oleh masyarakat sudah seharusnya dilaksanakan pada saat
mahasiswa masih menjalin proses belajar di perguruan tinggi. Dengan
demikian calon sarjana akan memperoleh pengalaman yang lebih lengkap
dan konkret serta berguna dalam kehidupan bermasyarakat kedepannya.
2
Perkembangan zaman mengakibatkan munculnya banyak temuan
dan inovasi baru dari berbagai bidang. Salah satunya yaitu bidang
kewirausahaan. Dengan banyaknya variasi usaha di Indonesia menjadikan
berbagam macam bentuk usaha di Indonesia dari usaha di bidang jasa,
makanan, minuman, dan lain sebagainya. Melihat tingkat konsumsi
masyarakat Indonesia yang tinggi membuat peluang berusaha sebagai
salah satu bentuk pekerjaan yang cukup menjanjikan. Terlebih sekarang
teknologi sudah semakin canggih dan udah dilakukan dimanapun dan
kapan saja untuk memudahkan manusia melakukan pekerjaan.
Segala jenis usaha di Indonesia sangat beragam dan dapat
dikatakkan memiliki banyak varian dan inovasi, salah satu penyebabnya
yaitu dari gaya hidup masyarakat yang mengikuti zaman. Selain itu, sifat
masyarakat yang menjadi cukup konsumtif juga menjadi salah satu alasan
karena dengan menggunakan teknologi, setiap kegiatan yang dilakukan
menuntut untuk lebih efektif dan efisien. Dengan begitu banyak hal lain
yang dapat dilakukan.
Berdasarkan data dan penempatan yang kami terima untuk
melaksanakan KKN Tematik MKBM di Kelurahan Wonorejo Kota
Surabaya. Kelurahan Wonorejo dapat dijadikan posisi Kelurahan yang
berpotensi dalam UMKM karena banyak sumber daya manusia yang
kesehariannya melakukan kegiatan ekonomi (Kewirausahaa dan Ekonomi
3
Kreatif) di lingkungan Kelurahan Wonorejo. Tidak dapat dielakkan
potensi tersebut menjadi hal penting dalam membangun kawasan yang
mandiri, mumpuni, sejahtera, dan berkaya seni. Selain itu, letak posisi
Kelurahan Wonorejo yang memiliki akses mudah dijangkau, berada di
kawasan yang termasuk padat penduduk, dekat dengan sektor publik dan
fasilitas umum baik pendidikan, kesehatan, dan administrasif ini menjadi
nilai tambah bagi keuntungan posisi geografisnya.
Dengan potensi yang dimiliki tersebut banyak berkembang
kampung-kampung pemodelan dengan menonjolkan nilai-nilai kearifan
lokal masyarakat setempat menjadi kampung pengusaha yang dapat
menarik perhatian khalayak umum. Potensi tersembunyi ini tidak lantas
lepas dari peran besar masyarakat setempat yang bergotong royong dan
bervisi sama dalam mengembangkan atau menciptakan potensi baru
sehingga menjadi daya tarik dan kekuatan bagi perekonomian.
Adapun pemilihan fokus lokasi KKN Tematik MBKM yang akan
dilakukan pengembangan kembali atau rebranding adalah RW 5 dan RW 7
untuk menjadikan Kampung UMKM yang memiliki pengaruh besar dalam
perkembangan UMKM di Kota Surabaya. Kedua kampung tersebut yang
berada di lokasi Kelurahan Wonorejo telah mampu secara potensi sumber
daya untuk dapat dikembangkan menjadi desa Kewirausahaan dan
Ekonomi Kreatif sehingga mampu menggaet baik secara langsung atau
4
tidak langsung dijadikan kampung percontohan dan memajukan
perekonomian masyarakat setempat.
1. Pengertian Covid-19
Dikutip dari WHO Covid-19 merupakan virus jenis baru yang
termasuk dalam keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit pada
hewan dan manusia dan pertama kali muncul di Wuhan, China pada
Desember 2019, kemudian virus tersebut diberi nama Severe Acute
Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-COV2). Sehingga, penyakit
ini disebut dengan Coronavirus Disease-2019 (COVID-19).Orang yang
terinfeksi virus ini akan menunjukkan tanda-tanda infeksi pernapasan
mulai dari influenza hingga yang lebih serius seperti sindrom pernapasan
berat (Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute
Respiratory Syndrome (SARS)).
Virus ini memiliki frekuensi penularan yang sangat cepat, sehingga
virus ini menyebar di beberapa negara termasuk negara-negara besar, dan
menyebabkan virus ini dikategorikan pandemi oleh WHO karena
penyebarannya yang cukup luas dan cepat.
Dengan adanya virus yang menyebar di seluruh dunia,
mengakibatkan seluruh masyarakat tidak dapat melakukan aktivitas yang
dilakukan di luar rumah karena virus berbahaya ini. Sehingga kegitan
sekolah, bekerja, dan lain sebaginya harus dilakukan di dalam rumah
5
selama beberapa waktu sampaiwaktu yang ditentukan. Virus ini
berdampak sangat besar di seluruh penjuru dunia karena sangat mengubah
pola hidup manusia seperti dari yang awalnya tidak menggunakan masker,
sekarang untuk mengurangi penularan harus menggunakan masker, selain
itu juga tiap antrian atau berkumpul harus menjaga jarak.
Selainitu juga seluruh sistem yang biasa dilakukan sebelum adanya
virus juga mulai berubah, dari sistem pembayaran yang mulai banyak
menggunakan scan agar mengurangi virus pada uang, penggunaan aplikasi
pada smartphone semakin meningkat karena untuk melakukan pembelian
online agar mengurangi keramaian. Maka dari itu pemerintah banyak
menggunakan dan mulai menerapkan E-Governance, yang mana pada
penerapan kepemerintahan berbasis elektronik. Untuk mengikuti
perkembangan zaman.
2. Pengertian UMKM
UMKM memiliki pengertian yang berbeda disetiap literatur di
beberapa instansi atau lembaga bahkan dalam undang-undang.
Berdasarkan pada bab 1 pasal 1 UU No 20 Tahun 2008 tentang usaha
Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), maksud dari UMKM adalah
sebagai berikut:
a. Usaha Mikro ialah usaha yang dilakukan secara produktif milik
perorangan atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria
6
usaha mikro sebagaimana diatur dalam undang-undang yang berlaku
ini.
b. Usaha Kecil merupakan bentuk usaha yang berdiri sendiri untuk
mengembangkan pertumbuhan ekonomi yang produktif dilakukan oleh
perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan
yang dimilikiatau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha kecil
sebagaimana yang dimaksud dalam undang-undang.
c. Usaha menengah merupakan bentuk usaha ekonomi produktif yang
berdiri sendiri, dimana usaha ini dilakukan oleh perorangan atau badan
usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan
yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian langsung ataupun tidak
langsung dengan usaha kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan
bersih atau hasil penjualan tahunan sebaaimana yang diatur dalam
undang-undang.
Berdasarkan definisi yang dikemukakan diatas bahwa usaha mikro,
kecil, dan menengah ialah suatu bentuk kegiatan dalam membangun usaha
untuk perkembangan ekonomi yang produktif dilakukan oleh perorangan
yang dapat memenuhi kriteria Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.
UMKM hadir karena memang diperlukan dan selalu dapat
membuktikan ketahannya ketika bangsa dilanda krisis ekonomi.
Perkembangan dan pertumbuhan UMKM pun cukup bagus dari tahun ke
7
tahun dan setiap pemerintahan menekankan pada pemberdayaan UMKM.
Kini UMKM mampu menjadi stabilitor dan dinamisator perekonomian
Indonesia karena sebagai negara berkembang, Indonesia sangat
memperhatikan potensi UMKM.
Suatu usaha dapat dikatakan UMKM ialah memiliki karakteristik,
dalam karakteristik disini ada beberapa alasan yang menjelaskan secara
strategis UMKM sebagai berikut:
a. Masyarakat yang akan melakukan usaha UMKM tidak memerlukan
modal besar sebagaimana seperti perusahaan besar sehingga
pembentukan usaha UMKM tidak sesulit perusahaan besar.
b. Sumber daya manusia yang diperlukan dalam menjalankan usaha tidak
menuntut latar belakang pendidikan formal.
c. Lokasi usaha sebagian besar berada di perkampungan padat karya atau
pedesaan yang produktiif dan tidak memerlukan infrastruktur seperti
perusahaan besar.
d. UMKM memiliki ketahanan yang kuat dalam kondisi perekonomian di
Indonesia sedang krisis ekonomi. UMKM membantu perkembangan
perekonomian Indonesia.
3. Pengertian Kewirausahaan
Kewirausahan ialah suatu kemampuan dalam menciptakan ide
kreatif dan inovatif, dapat kita ketahui bahwa banyak peluang dan selalu
8
terbuka untuk menerima masukan dan perubahan yang positif guna
membawa suatu bisnis agar terus berkembang dan tumbuh dengan
memiliki value. Proses dalam kewirausahaan bersifat dinamis untuk
menciptakan suatu nilai tambah atas barang atau jasa.
Menurut Peter F. Drucker (1994) menyatakan bahwa
kewirausahaaan sebagai kemampuan untuk menciptakan sesuatu ide
kreatif yang baru dan berbeda.
Bisnis sebaiknya memiliki value dan manfaat yang berdampak
positif bagi konsumen. Hal ini bisa dilakukan untuk mencapai tujuan
melalui kegiatan bisnis dengan mengimplementasikan konsep
kewirausahaan sosial. Konsep kewirausahaan sosial sebagai solusi yang
inovatif dalam menyelesaikan permasalahan sosial. Permasalahan sosial
sudah menjadi permasalahan bersama sehingga membutuhkan solusi
penanggulangan dengan bersinergi dari semua pihak.
Thomas W.Zimmerer et al (2005) merumuskan manfaat
berwirausaha sebagai berikut:
a. Memberi sebuah peluang dan ruang kebebasan untuk mengendalikan
tujuan hidup sendiri.
b. Memberikan sebuah peluang dalam melakukan perubahan : Pebisnis
menemukan sebuah cara untuk mengombinasikan wujud kepedulian
9
terhadap berbagai permasalahan ekonomi dan sosial dengan adanya
harapan untuk menjalani kehidupan yang lebih baik.
c. Memberikan peluang dalam mencapai potensi diri sepenuhnya :
Memiliki usaha sendiri dan memberikan kekuasaan, meningkatkan
kebangkitan spiritual dan membuat wirausaha agar mampu mengikuti
potensi dalam dirinya sendiri (minat atau hobinya).
d. Memaksimalkan adanya peluang untuk meraih sebuah keuntungan
agar lebih optimal.
e. Memiliki peluang untuk berperan aktif dalam lingkungan masyarakat
dan mendapatkan sebuah pengakuan atas usaha yang dimiliki.
f. Memiliki peluang untuk melakukan sesuatu yang disukai dan dapat
menumbuhkan rasa senang dalam menjalankan sesuatu.
4. Pengertian Legalitas
Legalitas usaha adalah kebijakan bagi masyarakat, terutama bagi
pihak yang berkepentingan dengan identitas usaha dan hal-hal yang
berkaitan dengan dunia usaha dan usaha yang didirikan, dioperasikan, dan
bertempat tinggal di wilayahk Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Legalitas Usaha merupakan unsur penting sebagai identitas atau jatidiri
bahwa suatu badan usaha tersebut legal dan sah secara hukum sehingga
dapat diakui oleh masyarakat. Dengan kata lain, legalitas suatu usaha
harus memenuhi persyartan hukum dan perundang-undangan yang
10
berlaku. Hal ini merupakan keuntungan bagi eksistensi perusahaan karena
dilindungi atau dipayungi dengan berbagai dokumen hingga sah di mata
hukum dalam pemerintahan yang berkuasa saat itu.
Kelurahan Wonorejo merupakan salah satu desa di Kecamatan
Tegalsari, Kota Surabaya. Sebagian besar masyarakat di daerah Kelurahan
Wonorejo ini berprofesi sebagai pelaku usaha UMKM. Sebagian besar
usahanya adalah di industri makanan dan minuman, toko perancangan,
jasa binatu, dan pemandu wisata.Masyarakat tersebut menjalankan
kegiatan usaha untuk memenuhi kebutuhan ekonomi mereka. Masyarakat
disini mengaku telah mendapatkan banyak pelatihan tentang bagaimana
meningkatan usaha, meningkatan daya tarik produk dan sebagainya. Akan
tetapi masih dibutuhkan pelatihan mengenai pengurusan legalitas usaha.
Padahal legalitas usaha menjadi pertimbangan penting bagi
keberlangsungansuatu usaha. Pengurusan legalitas suatu usaha merupakan
hal mutlak yang harus dilakukan oleh semua pelaku usaha, tujuan dari 2
sistem perizinan usaha ini adalah adanya kepastian hukum, kperlindungan
kepentingan umum, pencegahan kerusakan atau pencemaran lingkungan,
dankpemerataan distribusi barang tertentu. Oleh karena itu, diperlukan
penerapan E-Government terhadap legalitas usahakepada masyarakat,
khususnya pelaku UMKM terkait pentingnya mengurus dokumen
perizinan produksi dan izin usaha UMKM sebagai upaya perlindungan
hukum atas keberlangsungan usaha yang didirikan dan dioperasikan.
11
5. Pengertian Digital Marketing
Digital Marketing merupakan sistem pemasaran dengan
menggunakan media internet. Teknik promosi dalam digital marketing ini
lebih mengedepankan komunikasi dengan konsumen melalui internet.
Walaupun lebih mengedepankan komunikasi, tentunya teknik-teknik
promosi lainnya juga digunakan. Kemudian digital marketing dan
branding menggunakan berbagai media berbasis web, beberapa situs yang
sering digunakan seperti blog, web site, email, adwords, sosial media
seperti Instagram, facebook, twitter, whatsapp, dan juga zaman sekarang
sudah ada beberapa E-commerce yang berkembang pesat seperti
Tokopedia, Shopee, Lazada, BliBli, dan masih banyak lagi media
penjualan secara online.
6. Pengertian Demo Produk
Menurut KBBI Demonstrasi merupakan Peragaan atau pertunjukan
tentang cara melakukan atau mengerjakan sesuatu. Sehingga dapat kita
simpulkan bahwa demonstrasi produk merupakan peragaan tentang
bagaimana cara membuat suatu inovasi produk baru yang dapat dijual
sebagai bentuk ekonomi kreatif. Disini mahasiswa UPN Veteran Jawa
Timur Kelompok KKN 53 melakukan praktek Demonstrasi Produk
Pembuatan Cookies kepada warga kelurahan Wonorejo sebagai bahan
inovasi dalam berjualan.
12
7. PengertianVertikultur
Vertikultur merupakan salah satu contoh pertanian perkotaan atau yang
biasa disebut dengan urban farming yang diartikan dengan teknik
budidaya tanaman secara vertical dengan melakukan penanaman secara
bertingkat agar dapat memaksimalkan penggunaan lahan untuk
menghasilkan tanaman.
Budidaya ini tidak hanya sebagai sumber pangan, tetapi juga dapat
menciptakan suasana yang asri dan menyenenangkan untuk dipandang
karena memiliki nilai keindahan. Vertikultur sendiri memiliki beberapa
model, bahan ,ukuran, dan wadah yang dapat disesuaikan dengan kondisi
serta keinginan.
Denganmelihat dari situasi atau kondisi lokasi KKN yang kami
laksanakan, kelompok kami melakukan beberapa program kerja yang telah
kami sepakati, yaitu Vertikultur, Demo Produk, pembuatan NIB, dan
melakukan branding untuk pemilik UMKM, di Kelurahan Wonorejo,
Kecamatan Tegalsari, Kota Surabaya.
a. Identifikasi Situasi
Pada kelurahan Wonorejo tepatnya RW 4, 5 dan RW 7 ini
sebagai lokasi yang berpotensi dalam pengembangan Kewirausahaan
dan Ekonomi, memiliki beberapa permasalahan yang dapat dianggap
serius sehingga dapat berakibat fatal kedepannya bagi UMKM mereka.
13
Beberapa permasalahan yang dapat kami temukan setelah melakukan
survei dan menganalisis secara langsung ke lokasi, sebegai berikut
analisis yang kami peroleh dari survei di Kelurahan Wonorejo di RW 4,
5 dan RW 7 :
i. Kurangnya Pemasaran / Branding pada produk UMKM (Kue Basah,
laundry, makanan, Handycraft, dan beberapa macam produk
lainnya). Di zaman yang modern ini, strategi pemasaranatau
branding sangat penting.
Pemasaranmenjadifaktorutamaselainkualitassuatuproduk.
Untukdapatmendapatkancitra yang baikdarimasyarakat,
makadiperlukankegiatanBranding yang menarik dan sesuaidengan
pasar konsumen. Era
digitalisasisemakinmempermudahmasyarakatdalamberaktivitas
pada setiaplinikehidupan, takterkecuali pada sektorperdagangan.
Penjualantakhanyasecarakonvensionalsaja, namun juga
dapatmemanfaatkanteknologiterutama gadget atau yang
biasakitasebutdengan digital marketing. Dewasainiterdapatbanyak
platform aplikasimaupun website yang
menjadisaranauntukkegiatanekonomijualbeli. Namun,
takmenutupkemungkinanbahwahalini juga
menjadikendalabagibeberapa orang, terutamapedagangataupelaku
UMKM yang tidakterbiasamenggunakan gadget.
14
Ketidaktahuantentanginformasi dan
kurangnyaketerampilanmenjadifaktorutamasulitnya digital
marketing dapatdijalankan. Para pelaku UMKM yang
sudahlanjutusiadiketahuimengalamikesulitandapatmenjalankansebu
ahaplikasi,
ditambahdenganperasaanengganuntukmencobamempelajari. E-
commerce dan media online merupakan salah satu cara yang dapat
dilakukan oleh pelaku UMKM untuk memasarkan produknya selain
dapat memperluas akses pasar. Saat ini UMKM di Kelurahan
Wonorejo ini yang hanya menunggu adanya pesanan saja baru
membuat produk.
Beberapaproduksepertimakananharusreladibuangataudiberikankepa
da orang karenatidaklaku. Hal ini menandakan mereka memiliki
jangkauan pasar yang kecil. Hal ini juga dapat disebabkan karena
penggerak UMKM yang sudah tidak muda lagi akan lebih susah
ataupun butuh waktu untuk belajar lagi dalam menggerakkan
UMKM melalui e-commerce. E-commerce dan media sosial untuk
pemasaran produk UMKM dapat memproleh manfaat serta
keuntungan karena lebih murah danefisien. Selain itu e-commerce
dan media sosial juga memiliki akses tanpa batas. Oleh karena itu e-
commerce dianggap penting karena dapat memperluas jangkauan
pasar dengan biaya minim.
15
ii. Beberapa UMKM yang ada di RW 4 tidak memiliki Surat Izin
Usaha (Legalitas Usaha). Tujuan dari adanya legalitas usaha adalah
agar pelaku UMKM dapat memiliki kepastian hukum dan sarana
pemberdayaan untuk mengembangkan usaha. Legalitas usaha yang
resmi ini berarti UMKM selain mendapat kepastian hukum, jaminan
lokasi usaha, juga meningkatkan kepercayaan pihak ketiga
(konsumen atau investor). Berbagai kendala yang dirasakan para
pelaku UMKM seperti kurangnya pengetahuan, tidak adanya dana
untuk mengurus legalitas, sulitnya surat menyurat, biayapengurusan
yang relatif mahal dan lain sebagainya. Tujuan dilakukannya
pengabdian ini untuk membantu UMKM untuk
memberikanpengetahuanmengenaipentingnyalegalitasbagisebuahus
aha dan mewujudkansuratizinberusahauntuksetiap pelaku UMKM.
iii. Kurangnya penghijauan atau penanaman di lingkungan RW 4, 5 dan
RW 7. Penghijauanmerupakankegiatan yang
pentingdalamhalmenjagakelestarianlingkungan, terutama di
kawasanperkotaan. Surabaya merupakankotaterbesarkedua di
Indonesia, makatakheranjikabanyakkegiatanperindustrian yang
dijalankansetiapharinya. Hal tersebut juga
berdampakkepadakelestarianlingkungandikarenakankegiatanindustr
imeninggalkanlimbah. Selainitu,
kepadatanpendudukmembuatalihfungsilahanpertanianmenjadipemu
16
kiman. sehingga warga sekitar tidak dapat beraktifitas seperti panen
hasil olah penanaman. Makadariitu,
peranpenghijauansangatlahpenting. Namunluasanlahan yang
sempitmenjadikendala yang besarbagiwargasetempat.
Wargatidakbisamelakukankegiatansepertibercocoktanamselayaknya
masyarakatpedesaan. Selainitu, sampahbotolplastik yang
jumlahnyaterhitungbanyakseharusnyadapatdimanfaatkanuntukdidau
rulang.
iv. Pelaku UMKM yang ada di RW 04,05 dan 07
kelurahanWonorejosebagianbesarberumurdiatas 30-40 tahun. Dari
UMKM Kuliner, makanan yang dijualumumnyaadalah nasi, jamu,
dan kuebasah. Apabilamakanantersebutkuranglaku,
makapedagangtidakmendapatkanlaba yang memuaskan,
bahkantakjarangmerekahanyamemperolehkerugian.
Kurangnyainovasidalammengembangkanproduk juga
menjadimasalah yang dialami. Para pelaku UMKM
kurangberaniberinovasimenciptakanprodukbaru yang kekinian,
disukai orang berbagaikalangan dan usia, serta yang paling
pentingadalahtahan lama.
Takadanyabimbingandenganprakteklangsung juga
membuatwargakurangpengetahuan dan motivasi.
17
Berdasarkan analisis kondisi yang dimiliki diatas, apabila melihat
secara komprehensif maka akan ditemui beberapa masalah. Pertama,
banyaknya UMKM yang hanya menjual secara langsung dilingkungan
setempat (RW 4, RW 5, dan RW 7) atausistempenjualankonvensional.
Sebagian pelaku UMKM
tidakmelakukanpromosiusahadenganmemanfaatkandigitalisasi,
sehinggaprodukhanyadikenal di area Kelurahan Wonorejo saja,
padahalsejatinyasuatuproduk yang dihasilkantersebutdapatdikenal oleh
masyarakatluasbaik di dalammaupun di luarKelurahan Wonorejo. Hal
tersebut sangat berpengaruhterhadapomsetataulaba yang didapat.
Kerugianseringdirasakanwargakarenapemasaran yang tidak optimal.
Kedua, mengenailegalitasusahabagipelaku UMKM. Kebanyakanpelaku
UMKM setempatberskalakecilsampaimenengah.
Perluadanyabimbinganbagipelaku UMKM
untukmengembangkanbisnisdimulaidariaspek yang paling
sederhanasampaikompleks. Denganadanyalegalitasusaha,
akanadabanyakmanfaatkan yang dirasakan oleh UMKM kecil.
Ketigaadalahkurangnyainovasidalammenciptakanproduk yang modern
ataukekinian. Sebagian besarpelaku UMKM
setempatkurangmemilikipengetahuanmengenaimakanankhususnyajajan
an yang disukaibanyakkalangan dan memilikinilaijual yang tinggi.
Keempat,
18
kurangnyalahanuntukmelaksanakanpenghijauanataudalamhaliniadalahb
ercocoktanam.
Dindingumumseharusnyadapatdimanfaatkanuntukkepentinganumum
yang membuahkanhasiluntukwarga pula.
Hal tersebut menjadikan RW 4, RW 5 dan RW 7 seharusnya
memiliki kelayakan pengembangan yang lebih menjadi ikon
desa/kampung sebagai lokasi yang masyarakatnya sejahtera dari
kegiatan Kewirausahaan dan Ekonomi Kreatif yang dihasilkan.
B. Perumusan Program Kegiatan
Perancangan program kerja dilatarbelakangi oleh beberapa hal,
diantaranya situasi dan permasalahan yang ada di daerah setempat. Untuk
memperkuat terciptanya program kerja yang matang, diperlukan informasi
penunjang lain yang didapatkan dengan pencarian data melalui survei
wilayah dan potensi yang dimiliki Kelurahan Wonorejo, Kecamatan
Tegalsari. Melalui informasi-informasi yang didapatkan tersebut,
rancangan program kerja dapat ditetapkan sesuai dengan permasalahan
yang dihadapi oleh masyarakat setempat, khususnya sektor ekonomi.
Adapun dalam program kerja tersebut terdapat beberapa hal sebagai
bentuk capaian, diantaranya yaitu memperbaiki yang sudah ada atau
penyempurnaan (renovasi), peran serta masyarakat (partisipasi),
memunculkan hal-hal baru yang belum pernah diketahui oleh masyarakat
19
(inovasi). Program kerja tersebut turut memperhatikan faktor internal
kelompok baik dari segi kemampuan atau skill, dana, dan waktu.
Perumusan program kerja KKN merupakan program kerja yang
diusulkan oleh kelompok untuk melakukan pengembangan kembali atau
rebranding dengan menjadikan kampung UMKM sebagai kampung
inspiratif yang mampu memajukan perekonomian masyarakat setempat.
Program Kerja yang diusulkan terdiri dari program kerja ekonomi kreatif,
program kerja sosial budaya, dan program kerja media kreatif.
1. Program Kerja Ekonomi Kreatif
a. Sosialisasi dan Implementasi Legalitas Usaha Nomor Induk
Berusaha (NIB).
b. Sosialisasi dan Implementasi Digital Marketing (Branding Logo dan
Kemasan, Foto Produk, Media Promosi)
c. Demo Produk Pembuatan Kue Kering (Cookies Coklat dan
Redvelvet)
2. Program Kerja Sosial Budaya
a. Juru Pemantau Jentik (Jumantik)
b. Posyandu Balita
c. Teknologi Tepat Guna Vertikultur
20
3. Program Kerja Media Kreatif
a. Pembuatan After Movie

b. Live Report
c. Media Sosial
Penyusunan program kerja ditentukan melalui hasil survei wilayah,
observasi dan diskusi dari seluruh peserta kelompok KKN dan arahan dari
dosen pembimbing serta para pejabat dan warga setempat. Program kerja
disusun dengan memperhatikan pertimbangan dalam penentuan program
kerja antara lain:
a. Program kerja disusun sesuai dengan kebutuhan masyarakat
b. Program kerja disusun sesuai dengan kemampuan yang dimiliki
kelonpok KKN
c. Program kerja disusun sesuai dengan potensi dan sumber daya yang
ada
d. Program kerja disusun untuk memberikan solusi dalam mengatasi
permasalahan
e. Program kerja disusun untu meningkatkan wawasan, pengalaman dan
pengetahuan.
21
C. Tujuan
KKN Tematik Kampus Merdeka merupakan mata kuliah wajib dan
intrakulikuler yang harus ditempuh oleh para mahasiswa pada program
studi jenjang strata 1(S-1) di Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jawa Timur dengan bobot kredit 20 SKS. Kuliah Kerja Nyata
(KKN) Tematik Kampus Merdeka di masa pandemi COVID19
mempunyai tujuan sebagai berikut:
1. Meningkatkan peran UPN “Veteran” Jawa Timur dalam penanganan
dampak COVID-19 khususnya untuk pengembangan potensi
pariwisata lokal dan penguatan ekonomi kreatif di masa pandemi
COVID-19.
2. Mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi melalui
penerapan KKN di masa pandemic COVID-19.
3. Menanamkan jiwa kepedulian mahasiswa terhadap permasalahan
masyarakat terdampak pandemi COVID-19, khususnya dalam sektor
ekonomi.
4. Berpartisipasi dalam kegiatan memecahkan masalah masyarakat
melalui KKN dan meningkatkan kemampuan mahasiswa untuk
mengatasi permasalahan yang sangat kompleks yang dihadapi
masyarakat khususnya dalam menghadapi pandemi COVID-19.
5. Membantu pemerintah mengatasi problem ekonomi masyarakat
umumnya dan UMKM khususnya pada masa pandemi dan pasca
22
pandemi COVID019 melalui inovasi teknologi tepat guna dan
pemasaran online.
6. Membantu pemerintah meningkatkan sektor UMKM sebagai
penggerak roda perekonomian warga sekitar.
D. Manfaat
Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Bela Negara UPN “Veteran”
Jawa Timur 2022 mempunyai sasaran sebagai berikut:
1. Bagi Mahasiswa:
a. Meningkatkan kemampuan mahasiswa untuk mengidentifikasi,
menganalisis, serta menyelesaikan masalah di masyarakat
berdasarkan konsep ilmiah.
b. Membentuk sikap kepedulian serta tanggung jawab sosial
mahasiswa terhadap permasalahan masyarakat, khususnya pada
kondisi pandemi COVID-19.
c. Mengasah kemampuan mahasiswa untuk menjadi seorang
motivator, innovator, sekaligus problem solver atas berbagai
permasalahan yang timbul akibat pandemi COVID-19,
berdasarkan keilmuan masing- masing.
d. Menghasilkan karya dan inovasi baik berupa TTG maupun sosial
budaya yang didiseminasikan secara daring dan luring pada
kondisi pandemi COVID-19.
23
2. BagiMasyarakat:
a. Memperolehedukasi, sertabantuanpemikiran dan
tenagadalamrangkapemecahansertapenangananberbagaipermasalah
anterkait COVID-19.
b. Membangunaksisolidaritas dan
kemanusiaandariberbagaikomponenmasyarakatuntukmengatasidam
pak COVID-19 di berbagaisektor.
c. Mampu mempertahankan dan meningkatkanaktivitas UMKM dan
BUMDES terdampak COVID-19 melaluipenerapan TTG
untukpengembanganpotensipariwisata dan
penguatanekonomikreatif
d. Mendapatkanbantuanuntukpelaksanaanpelayananmasyarakat dan
pemerintahandesa / kelurahan.
e. Mendapatberbagai program inovatif agar para
siswatetapmendapatkanaksespembelajaranselama masa pandemi
COVID-19.
3. BagiUniversitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur:
a. Memperluasjaringankerjasamadenganmsyarakat dan lembaga lain
yang terkait.
b. Mendapatkanumpanbalikuntukpengembangan IPTEK yang
tepatbagimasyarakat.
c. Diperolehnyabahanmasukanbagipeningkatanatauperluasankerjasam
aantaramahasiswa, dosen, perguruantinggi danmasyarakat.
24
BAB II
PROGRAM KERJA
A. Pelaksanaan Program
TANGGAL TEMPAT
NO PROGRAM KERJA
PELAKSANAAN PELAKSANAAN
Rabu, 23 Maret 2022 Taman Baca RW 07

Sosialisasi Legalitas
1 Jumat, 25 Maret 2022 Balai RW 05
Usaha
Sabtu, 26 Maret 2022 Balai RW 04
Jumat, 25 Maret 2022 Balai RW 05

2 Jumantik
Balai RW 04 dan RW
Sabtu, 02 April 2022
07
Sosialisasi Digital Aula Kelurahan

Jumat, 01 April 2022
Marketing Wonorejo
3
Implementasi Re- Selasa, 05 April 2022 Aula Kelurahan
Branding Produk Rabu, 06 April 2022 Wonorejo
Senin, 11 April 2022 Balai RW 07

4 Posyandu Selasa, 12 April 2022 Balai RW 04
Jumat, 15 April 2022 Balai RW 05
Aula Kelurahan
SosialisasiVertikultur
Wonorejo
Rabu, 01 Juni 2022 Taman Belajar RW 05

5 Vertikultur
Dihalaman RT 02 RW
Kamis, 02 Juni 2022
07
Dihalaman RT 06 RW
Jumat, 03 Juni 2022
04
6 Demo Produk Kamis, 09 Juni 2022 Balai RW 07
25
Jumat, 10 Juni 2022 Balai RW 04

Sabtu, 11 Juni 2022 Balai RW 05
Tabel 1 : Tabel Pelaksanaan Program
B. Hasil Kegiatan
1. Divisi Ekonomi Kreatif
a. Sosialisasi dan Implementasi Legalitas Usaha
Program yang diawali dengan sosialisasi agar warga mengetahui
pengertian legalitas usaha dan bagaimana cara melegalitaskan suatu
usaha sendiri. Terdapat beberapa macam legalitas usaha, yang terbaru
adalah Nomor Induk Berusaha atau NIB. Pembuatan NIB dapat
dibilang mudah, karena cukup dengan menggunakan telephon pintar
saja. NIB dapat diurus dengan memanfaatkan aplikasi yang benama
Online Single Submission (OSS). Aplikasi ini memuat berbagai jenis
usaha dengan skala kecil sampai besar, sehingga semua pelaku
UMKM dapat mendaftar pada aplikasi tersebut. Namun saat
implementasi di lapang, diketahui bahwa mayoritas pelaku UMKM di
daerah ini sudah berumur dan mengalami kesulitan apabila
berhubungan teknologi. Maka kelompok 53 turut mendampingi
pembuatan NIB melalui aplikasi OSS sampai selesai. Selain mudah,
pelaku UMKM juga tidak perlu mengeluarkan biaya yang besar.
b. Sosialisasi dan Implementasi Digital Marketing
26
Perkembangan zaman membawa banyak perubahan pada setiap
sendi kehidupan. Dewasa ini semua dituntut serba modern dan
kekinian, sesuatu yang dianggap kuno dan monoton kurang dilirik oleh
masyarakat, terutama kalangan anak muda. Hal tersebut menjadi
tantangan yang berat bagi seorang pengusaha dalam mengembangkan
bisnis. Seorang pengusaha seharusnya mampu memahami kehendak
pasar dan memberikan inovasi.
Hal tersebut disadari menjadi permasalahan bagi pengusaha
menengah dan mikro di Kelurahan Wonorejo. Kurangnya pengetahuan
dan keterampilan mengenai pemasaran digital membuat pelaku
UMKM harus merasa puas dengan hasil penjualan yang standart.
Maka dari itu, kelompok 53 memberikan pengetahuan tentang
pemasaran digital dan strategi yang harus dibentuk guna bersaing
ditengah era digitalisasi. Sosialisasi digital marketing dilaksanakan
pada Kamis, 01 April 2022 pukul 13.00– 15.00 WIB. Kegiatan ini
dipandu langsung oleh pemateri yang ahli dibidangnya yakni Viranty
Bina. Beliau merupakan alumni dari UPN “VETERAN” JAWA
TIMUR sekaligus pengusaha kosmetik dan skincare. Peserta kegiatan
ini merupakan pelaku UMKM yang dipilih atau siap naik level.
Terdapat 6 peserta aktif yang mengikuti kegiatan sampai akhir. Dalam
sosialisasi tersebut, beliau menyampaikan tentang pentingnya branding
dan langkah-langkah branding agar produk lebih dikenal dan memiliki
27
ciri khas. Beliau juga menyinggung mengenai platform yang akan
digunakan untuk mempromosikan produk. Tak lupa Kak Viranty
membagikan tips mengenai cara branding di media digital.
Branding sendiri adalah praktik pemasaran yang menciptakan
nama, simbol, atau desain yang mudah diidentifikasi sebagai milik
perusahaan atau dengan kata lain adalah jati diri perusahaan.
Karakteristik dari produk dapat terlihat dari sebuah brand. Brand yang
sudah dikenal atau bahkan sudah mendapatkan kepercayaan dari
masyarakat akan membawa bisnis semakin berkembang. Tujuan dari
branding sendiri adalah untuk membentuk persepsi masyarakat,
membangun rasa percaya masyarakat kepada brand dan membangun
rasa cinta masyarakat kepada brand.
Adapun dalam melaksanakan branding atau pemasaran,
terdapat beberapa strategi yang harus dijalani. Langkah pertama yang
sangat signifikan untuk dilakukan adalah dengan melakukan
riset terhadap target audiens dan kompetitor untuk menentukan strategi
marketing. Misalnya Lumpia Semarang yang harga pasarannya
Rp12.000/biji namun anda menjual versi mini dengan harga
Rp6.000/biji. Maka Lumpia Semarang mini tersebut ditargetkan untuk
konsumen menegah kebawah. Kemudian melihat apa keunggulan dan
kelemahan dari kompetitor produk kita yang dapat kita pelajari sebagai
bahan acuan agar produk kita semakin berkembang. Jangan lupakan
28
saran dan kritik konsumen yang dapat membantu bisnis anda
berkembang.
Setelah menentukan target audiensi atau customer, Langkah
selanjutnya adalah menentukan fokus atau karakteristik brand.
Menentukan fokus brand merupakan sesuatu yang sangat penting
karena akan sangat berpengaruh terhadap semua elemen yang ada
selama membangun brand tersebut. Fokus tersebut pun akan
membantu kamu menciptakan karakteristik brand. Sebelum
menentukan karakteristik brand, kita perlu memperhatikan penampilan
kemasan yang akan membuat customer menarik. Hal-hal tersebut akan
menentukan brand voice di media sosial atau jaringan internet lain
yang kamu punya nantinya, sekaligus menentukan seperti apa
penampilannya dari segi digital creative, baik itu desain maupun
tulisan.
Produk kita akan mudah dikenali masyarakat luas apabila
memiliki nama dan slogan yang khas. Nama dan Slogan yang
catchy/menarik dan mampu mewakili visi dan misi brand anda
merupakan sesuatu yang penting. Nama dan Slogan yang singkat dan
deskriptif yang mampu mewakili brand kamu akan mudah untuk
dikenali. Nama dan Slogan juga dibutuhkan untuk mendapatkan
perhatian masyarakat. Nama dan Slogan brand yang menarik dan
29
mudah diingat masyarakat, secara tidak langsung bisa memasarkan
brand pada produk atau jasa anda lebih luas.
Setelah memberikan bekal mengenai pemasaran digital,
kelompok 53 melanjutkan serangkaian kegiatan yakni Re-branding
produk dan pembuatan media sosial. Beberapa usaha yang dibantu
bergelut dalam bidang kuliner seperti ayam geprek dan nasi goreng,
ada pula jamu dan sinom serta aksesoris dan hantaran pernikahan. Re-
branding artinya merangkai ulang yang berkaitan dengan pemasaran,
diantaranya desain kemasan, logo, sampai pembuatan pamflet untuk
promosi. Kelompok 53 juga berinisitaif untuk membantu membuatkan
foto produk yang mengandung nilai estetika. Langkah-langkah tersebut
dilakukan untuk menciptakan produk yang modern sehingga menarik
minat pelanngan. Adapun media sosial yang digunakan untuk
memasarkan produk adalah instagram, facebook, dan WhatsApp
Bussiness. Peserta mengikuti kegiatan ini dengan antusias.
c. Demo Produk
Program
kerjainibertujuanuntukmengenalkansuatuprodukkepadamasyarakatkhu
susnyapelaku UMKM. Produk yang dikenalkanmerupakanproduk yang
kekinian, disukai oleh berbagaikalangan dan usia, dan yang
terpentinguntukpelaku UMKM adalahpembuatan yang mudah, modal
sedikitnamunmemilikinilaijual yang baik di pasaran. Adapun produk
30
yang didemokanadalahKuekering rasa cokelat dan red velvet.
Produkkuekeringmenjadisolusibagiwarga yang inginberusaha,
dimanakuekeirngmemilikidayasimpan yang baiksehinggaawet dan
tidakmudahrusak.
Kegiataninidipandu oleh kakDewiRatih yang
merupakananggotakelompok 53. Beliau juga berkecimpungdalam
dunia kuliner, khususnyajajanananakmuda.
BerdasarkanpengalamankakDewi, laba yang
didapatkandarimenjualkuekeringcukupmenjamin dan menguntungkan.
SehinggakakDewiinginberbagiresepuntukdisebarkankepadawargaKelu
rahanWonorejountukdijadikansebagaiinovasidalammengembangkanpr
oduk.
Demo produkberlangsungselama 3 hariberturut-turut di setiap RW.
Wargamengakusenang dan antusiasmengikutikegiatanini. Hal
tersebutdibuktikandenganjumlahpeserta yang banyak dan semangat
yang ditunjukkandalammengikutitutotialdarikakDewi. Warga juga
banyak yang bertanyaseputarbahan dan tata carapembuatan.
Kuekeringdapatdijualkapanpun, teutama pada
haribesarsepertiIdulFitriatau Natal.
31
2. Divisi Sosial Budaya
a. Jumantik
Kegiatan Jumantik ataujurupemantaujentikrutin dilaksanakan
setiap hari Jumat pagi pukul
07.00WIB.Jumantikbertujuanuntukmengontrol dan
mengendalikanperkembanganjentik yang
dapatmemicupenyakitdema DBD. Jumantik dipandu langsung oleh
para kadersetiap RW. Bersama kader, anggota kelompok 53
mengecek rumah-rumah, kos, dan tempat umum warga terutama
pada bagian bak mandi. Tak hanya bak mandi saja, saluran air
seperti sumur turut dilakukan pengecekan.Apabila terdapat jentik-
jentik, maka pemilik rumah akan diberikan pemahaman, solusi dan
arahan tentang cara mematikan jentik-jentik dan diberikan abate
apabilapopulasi sangat banyak.
Setelahkegiatantersebutusaidilakukan,
kaderakanmembuatlaporanmengenaikeadaanlapang yang
nantinyaakan di laporkankekelurahan dan
petugaskesehatansecararutin dan berkesinambungan.
b. Posyandu Balita
Kegiatan posyandu merupakan pelayanan kepada anak mulai
dari bayi hingga batita (umur 0-5 tahun), berupa penimbangan
untuk memantau pertumbuhan anak yang kemudian dicatat di KMS
32
(Kartu untuk mencatat dan memantau perkembangan balita dengan
melihat garis pertumbuhan berat badan anak dari bulan ke bulan).
Kegiatan posyandu ini tak hanya menimbang, tetapi juga
memberikan vaksinasi dan vitamin untuk bayi hingga batita.
Manfaat posyandu juga memberikan layanan Kesehatan ibu dan
anak, KB, imunisasi, gizi, dan penanggulangan diare. Para ibu-ibu
dapat berkonsultasi langsung, karena setiap adanya posyandu,
terdapat bidan yang bertugas. Sehingga memberikan ruang untuk
para ibu bertanya tentang perkembangan anak. Kegiatan posyandu
ini dilakukan secara rutin yaitu 1 bulan sekali. Untuk bayi yang
belum menyelesaikan imunisasi, maka imunisasi akan diberikan
secara bertahap. Sementara untuk balita - batita yang telah
menyelesaikan imunisasi, cukup dicek tinggi badan, berat badan
dan lila. Kegiatan ini dipandu langsung oleh Bidan dari RS Dr.
Soetomo.
c. Vertikultur
Program kerja ini diawali
dengansosialisasikemudiandilanjutkanimplementasikanselama 4
hari. Dalam pelaksanaan KKNT MBKM, kelompok 53 turut
memasukkan sektor pertanian menjadi salah satu program kerja
utama. Kawasan perkotaan yang padat menjadi salah satu faktor
penghambat dalam kegiatan bercocok tanam, maka kelompok 53
33
memberikan solusi dengan menggunakan sistem Vertikultur.
Vertikultur biasanya memanfaatkan tembok atau dinding kosong
sehingga dapat menjadi solusi bagi daerah dengan lahan yang
sempit. Selain praktek secara langsung, kelompok 53 terlebih
dahulu memberikan edukasi melalui kegiatan Sosialisasi mengenai
manfaat dan keunggulan program vertikultur bagi masyarakat
sekitar. Selanjutnya warga diajarkan tata cara cocok tanam dengan
sistem vertikultur serta perawatan yang harus diberikan sampai
pasca panen. Materi disampaikan oleh Saudari U’ud Uda Marlina,
anggota kelompok 53 yang merupakan Mahasiswa Pertanian
program studi Agroteknologi.
Dalam presentasinya, saudari U’ud Uda Marlina menyampaikan
poin-poin penting yang dapat membuka pikiran dan menambah wawasan
warga. Sebagai pembuka, Saudari U’ud menyampaikan hal-hal yang
melatarbelakangi pentingnya kegiatan cocok tanam di kawasan perkotaan
walaupun dengan lahan sempit. Di kawasan perkotaan dengan penduduk
dan bangunan yang padat membuat terjadinya perubahan fungsi lahan
yang semula kosong menjadi bangunan publik atau pemukiman warga.
Hal tersebut melatarbelakangi kurangnya lahan yang dapat dijadikan
sebagai area pertanian. Didasari oleh Peraturan Menteri (Permen) PU
nomor 05/PRT/M/2008 tentang Pedoman Penyediaan Ruang Terbuka
Hijau di Kawasan Perkotaan, Pemerintah kota Surabaya merencanakan
34
program mengenai ruang terbuka hijau sebagai tujuan yang ingin dicapai.
Ruang terbuka hijau dapat diciptakan melalui pertanian perkotaan atau
urban farming. Dalam pengertiannya, urban farming merupakan kegiatan
memanfaatkan ruang-ruang terbuka yang tidak produktif seperti lahan
pekarangan atau lahan kosong yang tidak terpakai dan sebagainya,
menjadi lahan perkebunan produktif, sehingga dapat menjadi kegiatan
alternatif masyarakat kota untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas
ruang terbuka hijau. Urban farming kini mulai banyak dikembangkan oleh
banyak kalangan. Salah satunya yang diimplementasikan di Kelurahan
Wonorejo ini adalah Vertikultur.
Selanjutnya, pemateri menyampaikan mengenai manfaat apa saja
yang dapat dirasakan dari program kerja ini. Sayuran hijau yang segar
menambah nilai estetika . Pemandangan yang hijau dan asri dari tanaman
tersebut dapat memberikan kepuasan batin bagi yang melihatnya. Selain
manfaat keindahan atau estetika, manfaat dari sisi kesehatan bisa
didapatkan setelah mengkonsumsi sayuran hasil panen sendiri. Kelompok
53 juga membuat perencanaan selanjutnya yakni dengan menjual hasil
budidaya ke pasar setempat. Dengan begitu, vertikultur ini dapat
meningkatkan ekonomi warga.
Pada penghujung presentasi, pemateri meyampaikan mengenai
tatacara pembuatan media sampai perawatan. Materi tersebut menjadi
35
bekal utama bagi warga untuk melanjutkan program tersebut walau KKN
telah usai. Sosialisasi ini disambut dengan antusias oleh warga. Selain
menyampaikan materi, pemateri menginginkan komunikasi dua arah
sehingga warga memiliki kesempatan untuk bertanya dan berdiskusi.
Sosialisasi berjalan dengan lancar.
Taksampaidisana, kelompok 53
bersamawargamempraktekkanlangsungmengenai proses
budidayasecaravertikultur. Kegiatan vertikultur dilaksanaan pada tiga
lokasi berbeda, yaitu di RW 04, 05, dan 07 kelurahan Wonorejo.
Implementasi selama 3 hari berturut-turut, dimulai pada tanggal 02 – 04
Juni 2022. Pemilihan komoditas hortikultura pada program vertikultur ini
didasarkan karena beberapa sebab. Selain untuk menciptakan suasana asri
dan segar, diharapkan setelah panen kelak hasil dari budidaya ini dapat
dikonsumsi sendiri oleh warga setempat dan dipasarkan
36
C. Hambatan dan Tantangan
1. Divisi Ekonomi Kreatif
a. Legalitas Usaha
i. Di RW 04 : Hambatannya masih banyaknya warga yang belum
mengetahui pentingnya legalitas usaha, banyak warga juga
masih mengalami kesulitan untuk melakukan pendaftaran,
untuk solusinya kami membantu semua warga yang ingin
melakukan legalitas usaha sesuai jadwal yang sudah kita
tentukan yaitu 1 minggu.
ii. Di RW 05 : Hambatannya pada saat kita akan melakukan
sosialisasi di balai RW 5 bertepatan dengan acara jumatik. Hal
ini membuat kami kebingungan dan idak memiliki ruang serta
waktu pada saat mau menyampaikan sosialisasi pentinganya
legalitas UMKM.Tempatnya yyang kurang kondusif dan para
warganya kurang antusias dan fokusnya terbagisaat mengikuti
sosialisasi legalitas.
37
iii. Di RW 07 : Hambatannya masih banyaknya warga yang belum
mengetahui pentingnya legalitas usaha, banyak warga masih
mengalami kesulitan untuk melakukan pendaftaran, untuk
solusinya kami membantu semua warga yang ingin melakukan
legalitas usaha sesuai jadwal yang sudah kita tentukan yaitu 1
minggu. Hambatan selanjutnya yaitu tempat untuk melakukan
sosialisasi sedikit sempit sehingga warga yang ingin mengikuti
acara tersebut duduk berdempetan.
b. Digital Marketing
RW 4, 5, dan 7 : Hambatan dari kelompok kami adalah pada
saat ingin mencari pemateri yang cocok untuk mengisi kegiatan
digital marketing kita. Dan pada akhirnya kami menemukan
pemateri yang cocok yaitu kakak Viranty. Kak Viranty merupakan
alumni Teknik Industri angkatan 2017 UPN VJT yang sudah
mempunyai usaha di banyak bidang. Kak Viranty mmemiliki
banyak pengalaman, sehingga dirasa mampu memberikan materi
tentang Digital Marketing kepada masyarakat sekitar. Hambatan
selajutnya yaitu di target warga yang hadir di acara digital
marketing. Pada awalnya menargetkan kurang lebih sekitar 15
orang (perwakilan 5 orang yang mempunyai usaha tiap RW), tetapi
yang hadir hanya sekitar 11 orang, dan acara tetap berjalan dengan
lancar walaupun tidak sesuai target diawal. Hambatan lain yaitu,
pemateri (kak Viranti) dan kami kelompok 53 sempat ditekan oleh
38
salah satu ibu-ibu, yang ingin di bantu usahanya. Kami sempat
kebingungan karena pada hari itu, kegiatan KKN hanya sosialisasi,
sedangkan implementasi digital marketing dilakukan di minggu
selanjutnya. Hambatan lain yaitu kurangnya antusian pelaku umkm
terpilih saat implementasi demo produk. Kelompok 53 mengajak
umkm terpilih untuk dibaantu dalam pembuatan logo, foto produk,
serta pembuatan e-commerce tetapi hanya 3 UMKM saja yang
terbantu. Kami memberikan waktu 1 minggu untuk
pengimplementasian digital marketing, tetapi banyak pelaku
UMKM yang izin tidak bisa menghadiri kegiatan ini, dan hanya 3
UMKM saja yang ingin dibantu. Sangat disayangkan padahal
kegiatan ini membantu meningkatkan ketampilan produk dan
usaha, sehingga dapat menarik perhatian para konsumen.
c. Demo Produk
i. RW 4 : Hambatannya pada saat ijin menentukan waktu
pelaksanaan, karena pada saat itu kami meminta pihak RW 4
di hari jumat pagi di balai RW 4, ternyata pada hari dan
waktu yang sama ada kegiatan PAUD. Dan akhirnya kami
memutuskan untuk mengadakan implementasi pada siang
hari setelah sholat jumat yang berakibat peserta yang datang
hanya 2 orang.
39
ii. RW 05: Hambatannya pada saat ijin menentukan waktu
untuk melakukan implementasi demo produk. Dari pihak RW
5 ingin acaranya di hari Minggu karena disamakan dengan
acara arisan di RW tersebut. Tetapi acara arisannya itu
diadakan pada malam hari, jadi dari kita meminta di lain hari
dan pihak RW menawarkan hari Sabtu pagi tetapi pihak RW
meminta kita untuk menyiapkan mixer kabel dan meja sendiri
untuk melakukan implementasi demo produk di balai RW.
iii. RW 07, Hambatannya yaitu tempat untuk melakukan
implementasi demo produk sedikit sempit sehingga kami
sedikit kebingungan pada saat menaruh barang-barang dan
melakukan praktik membuat cookies bersama warga.
2. Divisi Sosial Budaya
a. Juru Pemantau Jentik (Jumantik)
i. Di RW 04, kegiatan Jumantik biasanya dilakukan satu hari
sebelum jadwal seharusnya dikarenakan para kader mengikuti
jadwal pribadi masing-masing, sehingga anggota kelompok
tidak dapat mengikuti kegiatan ini dengan serentak.
ii. Di RW 05, kader Jumantik dapat dikatakan banyak. Namun
karena ini merupakan pengalaman Jumantik pertama bagi para
anggota di daerah tersebut, sehingga terjadi beberapa
kesalahpahaman. 2-3 kader orang diikuti oleh sekitar 4
40
mahasiswa, sehingga dapat dikatakan kurang efektif. Padahal
seharusnya 1-2 mahasiswa bisa disebut cukup untuk mengikuti
2-3 orang kader.
iii. Di RW 07, kegiatan berjalan lancar dan masyarakat sangat
antusias mengikuti kegiatan sehingga tidak ada hambatan yang
ditemui.
b. Posyandu Balita
i. Di RW 04, hambatan yang dirasakan tidak cukup berarti.
Posyandu dibagi menjadi beberapa pos dan anggota dibagi
setiap pos dengan jumlah yang tepat sehingga dikatakan
efisien. Hambatan datang dari persiapan kader posyandu
sendiri, pada pos kedua kader lupa menyiapkan alat ukur
tinggi badan yang berujung menggunakan meteran baju.
Hambatan lain berupa kurang terpenuhinya jumlah balita
yang datang sesuai dengan jumlah yang terdaftar.
a. Di RW 05, terdiri dari beberapa pos. Terdapat satu pos
yang digunakan oleh tiga RT. Hal ini membuat kondisi
pemeriksaan kurang kondusif karena tempat yang relatif
sempit sedangkan digunakan oleh tiga kader per RT yang
jumlahnya banyak dan para orang tua. Hambatan lain
berupa kurang terpenuhinya jumlah balita yang datang
sesuai dengan jumlah yang terdaftar.
41
b. Di RW 07, hambatan datang dari persiapan kader. Pada
hari H pelaksanaan, terdapat beberapa kader yang
terlambat, sehingga mempengaruhi kinerja tim yang
menyebabkan persiapan alat-alat menjadi terkendala dan
tidak tepat waktu. Selain itu, ada beberapa kader yang
baru pertama kali menjalankan tugas di posyandu,
sehingga masih bingung mengenai prosedur atau alur
posyandu tersebut.
c. Vertikultur
1. Di RW 04, hambatan yang terjadi antara lain lorong yang
digunakan sangat sempit, sehingga pada saat proses
pencampuran kompos dan tanah harus dilakukan dengan
cepat, beberapa pengendara sepeda dan motor yang lalu
lalang juga mengganggu jalannya proses tersebut. Beberapa
kader membawa pulang botol vertikultur diawal waktu,
sehingga tidak mengikuti kegiatan sampai selesai dan
menyebabkan kecemburuan pada kader lain. Pada saat
pemasangan botol telah selesai, terdapat warga yang tiba-
tiba datang dan komplain tentang penempatan botol, namun
masalah tersebut telah didiskusikan dan diselesaikan
bersama kepala PKK setempat. RW 04 merupakan RW
paling terakhir implementasi vertikultur, sehingga jumlah
42
benih semakin berkurang dan tersisa benih bayam pada saat
akhir.
2. Di RW 05, hambatan yang terjadi adalah antusias warga
yang kurang. Beberapa ibu-ibu kader yang turut mengikuti
kegiatan kurang mengikuti arahan anggota kelompok. Pada
saat pemberian benih, dapat dibilang berlebihan sehingga
pertumbuhan bibit berlebihan dan terlalu rapat. Selain itu,
beberapa bagian tembok yang digunakan kurang terkena
sinar matahari, sehingga anggota kelompok perlu mencari
tempat lain yang membuat penempatan kurang estetik.
3. Di RW 07, lokasi penanaman berada disamping Taman
Kanak-Kanak, dimana ditakutkan akan terganggu karena
ada banyak anak kecil yang bermain di lokasi tersebut.
3. Divisi Media dan Kreatif
a. Hasil Kegiatan
Hasil kegiatan yang diperoleh dari divisi media dan kreatif antara lain:
i. Akun Instagram
Di dalam akun instagram berisi tentang kegiatan KKN, terdapat
beberapa hasil yaitu
1) Feeds Instagram
2) Reels Instagram
3) Video Instagram
43
4) Instagram Story dan Live Report Instagram
ii. Akun Youtube
Di dalam akun Youtube kami menghasilkan beberapa Video
Youtube dari kegiatan KKN yang dapat ditonton di akun Youtube
kelompok 53.
a. Tantangan dan Hambatan
Tantangan dan Hambatan yang dari Divisi Media dan Kreatif
adalah sebagai berikut:
i. Tantangan bagi divisi media dan kreatif yaitu jam terbang
anggota yang belum profesional, namun anggota dapat
melaluinya dan menghasilkan beberapa media kreatif di
Youtube dan Instagram
ii. Hambatan yang dilalui misalnya koneksi internet yang
buruk sehingga memerlukan wifi dan perangkat yang lebih
mumpuni contohnya penguploadan video youtube dan
pengeditan video youtube. Namun hal tersebut dapat
ditangani dengan baik oleh anggota divisi media dan
Kreatif.
iii. Hambatan lainnya adalah akun untuk mengedit yang belum
premium dan membuat proses pengeditan menjadi terbatas.
Namun, hal tersebut dapat ditangani dengan baik oleh
anggota divisi media dan kreatif dengan membeli akun
44
yang premium sehingga proses pengeditan menjadi lebih
leluasa.
4. Jejaring Kemitraan Dan Peran Serta Masyarakat
Program kerja kelompok 53 dapat berjalan dengan lancar dan
sesuai harapan berkat dukungan dan pastisipasi dari beberapa pihak.
Penentuan kemitraan ini berdasarkan informasi dari internet, rekan kuliah,
rekomendasi warga dan rekomendasi dari Pendamping Kelompok atau
PIC. Berikut merupakan pihak-pihak yang menjadi mitra kerja kelompok
53 dalam menjalankan tugasnya:
a. Kak Viranty Bina, S.T. Beliau berperan sebagai pemateri dalam
sosialisasi digital marketing. Kak Viranty merupakan salah satu
entrepreneur muda yang bergelud dibidang make up dan skincare.
Sebelumnya beliau juga pernah menjajal usaha dalam bidang pakaian.
Kak Viranty memulai bisnis ini dari usia belia sampai lulus S1 Teknik
Industri. Kini beliau fokus menjalankan usahanya tersebut melalui
marketplace seperti Shopee, beliau juga memperkenalkan produknya
melalui WhatsApp dan Instagram. Pengalaman yang cukup membuat
kelompok 53 sepakat untuk memilih kak Viranty, yang mana profesi
yang ia tekuni sesuai dengan tema yang kami angkat. Pembawa yang
ringan dan menarik membuat peserta sosialisasi dapat dengan mudah
menerima ilmu yang beliau tularkan.
45
b. Dinas Bina Marga. Dalam program kerja Vertikultur, kelompok 53
menentukan media tanam yang akan digunakan adalah kombinasi dari
tanah humus dan kompos. Kelompok 53 membuat proposal dan surat
permohonan bantuan tanah humus yang telah disetujui oleh Dosen
Pembimbing Lapang dan Lurah setempat. Dinas Bina Marga
memberikan bantuan berupa tanah olahan tinja sebanyak 10
glangsing. Bantuan datang pada 25 Mei 2022.
c. Dinas Lingkungan Hidup. Selain tanah, kelompok 53 juga
mengajukan bantun berupa kompos kepada dinas yang bersangkutan
yakni Dinas Lingkungan Hidup. Prosedur yang harus dilalui pun
sama, yakni dengan mengajukan proposal dan surat permohonan. 2
Minggu setelah pengajuan, bantuan kompos datang pada 25 Mei 2022
sebanyak 1 mobil pick up.
d. Redaksi Wartatasik. Wartatasik merupakan portal web yang berisikan
berita dan artikel di Indonesia. Selain disajikan secara daring,
wartatasik juga memiliki produk berupa media cetak dalam bentuk
koran dan majalah. Redaksi Wartatasik memiliki kantor utama di
Tasikmalaya. Dalam kegiatan KKN ini, redaksi wartatasik memiliki
peran dalam membantu menampung artikel mengenai hasil program
kerja kelompok 53. Artikel yang dikirim ke redaktor akan diedit
kemudian akan disebarluaskan secara daring. Hubungan timbal balik
46
juga dirasakan oleh pihak Wartatasik, anggota kelompok 53 turut
membantu untuk subscribe kanal youtube mereka.
Peran Serta Masyarakat
diartikansebagaitugasataukewajibanseorangatausekelompokmasyarakatdal
amsuatuusaha. Peran serta Masyarakat
dalamkegiataninilebihbanyakdijalankan oleh perangkat
kelurahansepertibuLurah dan kepala RW besertajajarannya. Ibu Khusnul
Aini selakuLurahWonorejo sangat menerimadenganbaikkegiatan KKN di
wilayah beliaudenganmemberikandukungan, nasehat dan masukan yang
membangun. Beliauturutmembantudalammenyediakanperlengkapan yang
dibutuhkan oleh kelompokketikaadakegiatan di kantorkelurahan. Selainitu,
ditingkat RW, para kepala RW, ibu RW besertajajarannya sangat
membantudalammemberikaninformasi, memberikanmasukan dan
bimbingansertamengajamasyarakatuntukturunlangsungmengikutikegiatan
kami. Kepala RW juga bersediamenyediakantempat yang
dijadikanbasecamp untuktempatrapat dan persiapankegiatan.
5. Keterlibatan dalam Masyarakat
Masyarakat Kelurahan Wonorejo, khususnya warga RW 04, RW
05, dan RW 07 berperan aktif dalam mengikuti dan menyukseskan
berbagai program kerja kelompok 53. Dukungan diterima oleh kelompok
53 baik dari pejabat kelurahan maupun masyarakat umum. KKN
47
Kelompok 53 memiliki fokus utama dalam bidang Kewirausahaan dan
Ekonomi Kreatif. Maka sebagian besar masyarakat yang berlibat
merupakan pelaku UMKM, yang memiliki banyak peran dalam Program
Kerja seperti Sosialisasi Digital Marketing, Re-branding produk.
Sosialisasi Legalitas Usaha, dan pembuatan Nomor Induk Berusaha (NIB).
Para pelaku UMKM berperan sebagai peserta berkesempatan menambah
ilmu dan pengetahuan melalui sosialisasi tersebut. Selain itu, mereka juga
dibantu dalam hal pembuatan NIB yang menjadikan usaha mereka legal
secara hukum. Beberapa UMKM yang siap naik level dibantu untuk
melakukan Re-branding atau membuat kemasan ulang menjadi lebih
menarik dan menyesuaikan dengan kebutuhan zaman. UMKM yang belum
memiliki sosial media atau marketplace juga dibantu dalam proses
pendaftaran sampai pemanfaatan aplikasi tersebut. Antusias yang tinggi
dari para pelaku UMKM tersebut membuat program kerja yang dijalankan
dapat dikatakan berhasil.
Selain Digital Marketing dan Legalitas Usaha, terdapat program
kerja seperti Demo produk, Jumantik, Posyandu dan Vertikultur yang
memikat warga untuk turut serta. Dalam kegiatan Demo Produk dan
Vertikultur, para Kader dan Masyarakat umum dikerahkan oleh kepala
RW untuk turut hadir dalam proses kedua program kerja tersebut. Adapun
ketika program kerja demo produk, warga mengikuti arahan anggota
kelompok dalam membuat produk yang ditentukan, dimana produk
48
tersebut dalam dijadikan ide jualan untuk mendongkrak ekonomi warga.
Pada saat budidaya tanaman secara vertikultur, warga ikut proses cocok
tanam sampai perawatan dan panen. Program kerja Jumantik dan
Posyandu merupakan program rutinan dari kelurahan, sehingga banyak
partisipasi dari kader terpilih untuk menjalankan tugasnya sebagai kader.
6. Temuan Baru dan atau Unik dalam Hal Kekayaan Alam, Teknologi
Lokal, dan Budaya
Program kerja demo produk dengan mempraktikkan cara membuat
produk baru yang sebelumnya belum pernah dibuat memberikan
gambaran kepada ibu ibu khususnya, bahwa dengan produk baru tersebut
akan menimbulkan potensi yang baik untuk dijadikan usaha baru yang
akan dapat menunjang perekonomian keluarga. Dengan demo produk ini
juga dapat dijadikan camilan sehari-hari sehingga meminimalisir
pengeluaran untuk camilan dirumah.
Pelaksanakan program Teknologi Tepat Guna (TTG) Veltikultur
mahasiswa menemukan sebenarnya banyak spot kosong atau tembok polos
yang dapat dimanfaatkan sebagai veltikultur namun masih kosongan, oleh
karena itu mahasiswa memanfaatkannya untuk digunakan sebagai media
veltikultur yang menjadikan tembok polos tersebut menjadi ada
manfaatnya dan menjadi lebih indah.
49
7. Potensi Pengembangan/Keberlanjutan
Dengan program kerja pendaftaran Nomor Induk Berusaha (NIB)
memunculkan banyak pemilik usaha dan/atau umkm untuk ikut mendaftar,
dengan banyaknya yang mendaftar nib hal tersebut diharapkan dapat
dimanfaatkan dan dikembangkan oleh perangkat desa setempat untuk
dilakukan pendataan para pemilik usaha dan/atau umkm untuk
membranding desa menjadi desa umkm yang memiliki potensi besar
kedepannya. Hal ini membantu masyarakat juga untuk memajukan
usahanya.
Dengan program veltikultur membuat banyak manfaat bagi
masyarakat contohnya saat panen sebulan sekali nantinya hasil panen itu
akan dimanfaatkan oleh masyarakat sendiri sebagai bahan baku untuk
memasak di rumah dan karena hasil veltikultur itu organik maka hasilnya
akan menjadi lebih sehat.
8. Pengayaan Batin dan Petualangan Kemanusiaan
Program sosialisasi digital marketing dengan membaur dengan
usaha milik masyarakat rw 4,5, dan 7 di kelurahan Wonorejo ini membuat
mahasiswa semakin dekat dengan masyarakat serta dapat mengetahui
kendala apa saja yang dialami para pemilik usaha/umkm dalam pemasaran
produknya, dan keluh kesah yang selama menjalani usahanya.
50
Dalam program kerja ini, mahasiswa banyak terjun dilapangan
bersama masyarakat. Sehingga banyak hal yang dapat diambil pelajaran
dalam bermasyarakat.
51
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kelompok 53 KKN Tematik MBKM 2022 telah melaksanakan
KKN Tematik di Kelurahan Wonorejo, Kecamatan Tegalsari, Kota
Surabaya. Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKM) sangat bermanfaat baik
untuk mahasiswa maupun masyarakat. Selama 3 (tiga) bulan, program
kerja yang dirancang oleh kelompok 53 berjalan denngan baik dan lancar.
KKN dapat menjadi wadah bagi mahasiswa agar dapat belajar serta
berusaha untuk memberikan motivasi bagi masyarakat dalam melakukan
pembangunan serta perubahan yang lebih baik.
Program kerja utama yang telah kami capai yaitu pembuatan
legalitas usaha, inovasi produk wirausaha, pembuatan vertikultur tanaman
oleh Kelompok 53 KKNT mendapat respon baik dari warga setempat.
Warga Kelurahan Wonorejo, Tegalsari, sangat terbantu dengan program
kerja Kelompok 53 KKNT mengingat banyaknya pelaku UMKM yang
berada di Kelurahan Wonorejo.
Berdasarkan uraian diatas, kegiatan yang telah dilaksanakan
selama 3 (tiga) bulan kegiatan KKNT MBKM oleh Kelompok 53 KKNT
telah mencapai seluruh program kerja, baik utama maupun pendukung.
Meskipun terdapat beberapa kendala saat pelaksanaan program maupun
internal, Kelompok 53 KKNT mampu menghadapi dengan baik. Sehingga
52
secara keseluruhan dapat mencapai target target dan tujuan dari program
kerja yang dirancang.
B. SARAN
Saran kami sebagai salah satu bagian dari Kampus Bela Negara
UPN “Veteran” Jawa Timur adalah sebelum pelaksanaan kegiatan KKN
Tematik MBKM 2022 sebaiknya program ini dipersiapkan dengan
matang, sehingga informasi yang disebarkan sudah pasti dan rinci. Hal
tersebut akan berhubungan secara langsung dengan persiapan Mahasiswa
dalam menanggapi program KKN Tematik MBKM.
Kurangnya pastisipasi warga di salah satu RW membuat
pelaksanaan program kerja dapat dikatakan kurang meriah dan manfaat
yang dicapai tidak optimal. Sebagai penyelerangga acara, anggota KKN
Tematik MBKM kelompok 53 mengharapkan partisipasi yang besar dari
warga dikarenakan program kerja yang kami buat dedikasikan untuk
warga itu sendiri. Kami juga berharap agar program kerja yang telah
terlaksana dapat diteruskan dalam waktu lama.
53
DAFTAR PUSTAKA
Administrasi Publik, J. (n.d.). Kecamatan Blimbing, Kota Malang) Feni Dwi
Anggraeni, Imam Hardjanto, Ainul Hayat. In JAP) (Vol. 1, Issue 6).
UMKM
Lucyantoro, BI, & Rachmansyah, MR (2017). PENERAPAN STRATEGI
DIGITAL MARKETING, TEORI ANTRIAN TERHADAP TINGKAT
KEPUASAN PELANGGAN:(Studi Kasus di MyBCA Ciputra World
Surabaya). EKONOMIKA45: Jurnal Ilmiah Manajemen, Ekonomi Bisnis,
Kewirausahaan , 5 (1), 38-57.
Melalui Penerapan, B., Sosial, K., & Saragih, R. (2017). A MEMBANGUN
USAHA KREATIF, INOVATIF DAN. 3(DESEMBER). http://jklmii.org
Nasution, N. H., & Hidayah, A. (2021). Gambaran Pengetahuan Masyarakat
Tentang Pencegahan Covid-19 Di Kecamatan Padangsidimpuan
Batunadua, Kota Padangsidimpuan. Jurnal Kesehatan Ilmiah Indonesia
(Indonesian Health Scientific Journal), 6(1), 107-114.
Sarfiah, S., Atmaja, H., & Verawati, D. (2019). UMKM Sebagai Pilar
Membangun Ekonomi Bangsa. Jurnal REP (Riset Ekonomi
Pembangunan), 4(2), 1–189. https://doi.org/10.31002/rep.v4i2.1952
Septi Indrawati1, Amalia Fadhila Rachmawati2, and Septi Indrawati, ‘Edukasi
Legalitas Usaha Sebagai Upaya Perlindungan Hukum Bagi Pemilik
54
UMKM’, Jurnal Dedikasi Hukum, 1.3 (2021), 231–41
<https://ejournal.umm.ac.id/index.php/jdh/article/view/17113>.
Wilma Laura Sahetapy, ‘IDENTITAS, LEGALITAS DAN LOKASI USAHA
DALAM E-COMMERCE’, 14 (2018), 53–67
<https://doi.org/10.5281/zenodo.1188352.Jay>.
55
LAMPIRAN
A. Pemasukan
No. Uraian Total
1. Uang Program dari LPPM Rp 2.000.000
TOTAL Rp 2.000.000
Lampiran 1 : Tabel Pemasukan
B. Pengeluaran
No. Uraian Kuantitas Harga Satuan Total
1. Banner 2×1 1 pcs Rp 31.200 Rp 31.200
2. Print Proposal 80 lembar Rp 200 Rp 36.400
3 Id card dan keplek 9 pcs Rp 5000 Rp 45.000
4 Bibit sayur 3 pack Rp 10.000 Rp 30.000
5 Paku 1 pack Rp 13.000 Rp 13.000
6 Palu 1 pcs Rp 50.000 Rp 50.000
7 Kuas 2 pcs Rp 16.000 Rp 32.000
8 Cangkul 1 pcs Rp 60.000 Rp 60.000
9 Cat 4 pack Rp 10.000 Rp 40.000
56
10 Karung 15 pcs Rp 5.000 Rp 75.000
11 Tali 2 pcs Rp 20.500 Rp 41.000
12 Tinner 1 pcs Rp 7.500 Rp 7.500
13 Botol Plastik 200 pcs Rp 500 Rp 100.000
14 Tepung Terigu 4 kg Rp 12.500 Rp 50.000
15 Telur 4 kg Rp 21.000 Rp 84.000
16 Margarin 5 pack Rp 9.000 Rp 45.000
17 Chocochips 1 Pack Rp 31.600 Rp 31.600
18 Gula Pasir 3 kg Rp 12.000 Rp 36.000
19 Gula Palem 3 kg Rp 16.000 Rp 48.000
20 Vanili 2 pcs Rp 5.000 Rp 10.000
21 Cuka 1 pcs Rp 8.000 Rp 8.000
22 Almond 1 kg Rp 48.000 Rp 48.000
23 Pewarna makanan 1 pcs Rp 4.000 Rp 4.000
24 Baking powder 1 pcs Rp 7.000 Rp 7.000
25 Baking soda 1 pcs Rp 7.000 Rp 7.000
57
26 Korek Api 2 pcs Rp 3.000 Rp 6.000
27 Sarung tangan 1 pack Rp 16.000 Rp 16.000
28 Plastik Ziplock 30 pcs Rp 530 Rp 15.900
29 Cetak Stiker 40 pcs Rp 1.040 Rp 41.600
30 Publish Jurnal 1 paket Rp 200.000 Rp 200.000
31 Publish Artikel 3 paket Rp 100.000 Rp 300.000
32 Vandel 4 pcs Rp 100.000 Rp 400.000
33 Print Laporan 125 lembar Rp 80.808
TOTAL Rp 2.000.008
Lampiran 2 : Tabel Pengeluaran
58
C. NOTA
Lampiran 3: Nota Pembelian Tiner
Lampiran 4: Nota Standing Pouch
59
Lampiran 5: Nota Tali Tambang
Lampiran 6: Nota Stiker
60
Lampiran 7: Nota Botol Plastik
Lampiran 8: Nota Bahan Cookies
61
Lampiran 9: Nota Banner
Lampiran 10: Nota Bibit Tanaman
62
Lampiran 11: Nota Sarung Tangan Plastik
Lampiran 12: Nota Bahan Material
63
Lampiran 13: Nota Vandel
Lampiran 14: Nota ID Card
64
Lampiran 15: Nota Print
Lampiran 16: Nota Print Proposal
65
Lampiran 17: Nota Publish Berita
66
D. Bukti Luaran
1. Luaran Wajib
a. Unggahan dokumentasi kegiatan KKN Tematik MBKM melalui
platform sosial media Instagram.
Lampiran 18: Akun Instagram

https://instagram.com/kknt53wonorejo?igshid=YmMyMTA2M2Y=
67
Lampiran 19: Feeds Instagram
68
b. Unggahan dokumentasi kegiatan KKN Tematik MBKM melalui
Youtube.
Lampiran 20: Akun Youtube

https://youtube.com/channel/UCRs2KVklf4uhfSsNjT1J3EA
69
c. Modul Program Kegiatan
Modul Sosialisasi NIB (Nomor Induk Berusaha)
Lampiran 21: Modul NIB
70
Modul Digital Marketing
Lampiran 22: Modul Digital Marketing
71
Modul Vertikultur
Lampiran 23: Modul Vertikultur
72
d. Power Point Sosialisasi Kegiatan
Lampiran 24: Power Point Pembukaan KKN
73
Lampiran 25: Power Point SosialisasiLegalitas Usaha
74
Lampiran 26: Power Point Sosialisasi Digital Marketing
75
Lampiran 27: Power Point Sosialisasi Vertikultur
76
e. Jurnal Ilmiah
Lampiran 28: Jurnal Ilmiah Penerapan E-Government terhadap

Pengurusan Legalitas Usaha di Kelurahan Wonorejo Kecamatan Tegalsari
Kota Surabaya
77
Lampiran 29: Jurnal Implementasi Digital Marketing Sebagai Sarana

Pemasaran UMKM di KelurahanWonorejoKecamatanTegalsari Kota
Surabaya
78
Lampiran 30: Jurnal Pembangunan Ruang Terbuka Hijau Melalui Budidaya

Tanaman Secara Vertikultur di Kawasan Perkotaan KelurahanWonorejo
Kecamata Tegalsari Kota Surabaya
79
f. Artikel Berita
Lampiran 31: Artikel Berita Bulan Pertama melakukan Survei Lokasi
https://www.kompasiana.com/kknt53wonorejo/62351e0dbb44864ac83619b2/pen
dalaman-potensi-kewirausahaan-kelurahan-wonorejo-mahasiswa-kkn-upnvjt-siap-
mengembangkan-kewirausahaan-yang-inovatif-dan-kreatif
80
Lampiran 32: Artikel Berita BulanPertama Pembukaan KKN di
KelurahanWonorejo Kecamatan Tegalsari
https://www.kompasiana.com/kknt53wonorejo/6255b38192cb5a4e476c94
b2/pembukaan-kkn-tematik-mbkm-kelompok-53-di-kelurahan-wonorejo-
tegalsari
81
Lampiran 33: Artikel Berita Saat Kegiatan Jumantik di Kelurahan
Wonorejo Kecamatan Tegalsari
https://www.kompasiana.com/kknt53wonorejo/62662c033794d152f02f06
02/mahasiswa-kkn-t-mbkm-upn-veteran-jawa-timur-siap-melakukan-
gerakan-jumantik-di-kelurahan-wonorejo-kecamatan-tegalsari
82
Lampiran 34: Artikel Berita Implementasi Program Kerja Legalisasi Usaha
di Kelurahan Wonorejo Kecamatan Tegalsari
https://www.kompasiana.com/kknt53wonorejo/6266254bef62f65acd7bd3e
2/mengusung-tema-ekonomi-kreatif-kelompok-53-kkn-upnvjt-membantu-
umkm-melalui-aplikasi-oss-indonesia-guna-legalitas-usaha-di-kelurahan-
wonorejo-kecamatan-tegalsari
83
Lampiran 35: Artikel Berita Kegiatan Rutin Posyandu di
KelurahanWonorejoKecamatanTegalsari
https://www.kompasiana.com/kknt53wonorejo/628c232453e2c3068073de
22/peduli-kesehatan-bayi-dan-balita-posyandu-rutin-digalakkan-di-
kelurahan-wonorejo-tegalsari-kota-surabaya
84
Lampiran 36: Artikel Berita Pelaksanaan Digital Marketing di Kelurahan
https://www.kompasiana.com/kknt53wonorejo/628c44af53e2c3240b3087
62/mahasiswa-kknt-53-upnvjt-peduli-umkm-beri-sosialisasi-dan-
implementasi-di-era-digital-marketing
85
Lampiran 37: Artikel Berita Pelaksanaan Demo Produk di Kelurahan
https://www.wartatasik.com/ajak-umkm-berkreasi-kknt-mbkm-kelompok-53-
upnvjt-demokan-produk-kekinian/
86
Lampiran 38: Artikel Berita Pelaksanaan Program Kerja Vertikultur di
Kelurahan Wonorejo Kecamatan Tegalsari
https://www.wartatasik.com/vertikultur-sebagai-teknologi-tepat-guna-solusi-
pertanian-lahan-sempit/
87
Lampiran 39: Artikel Berita Penutupan Program KKNT MBKM Kelompok
53 UPN Veteran Jawa Timur di Kelurahan
https://www.wartatasik.com/masa-pengabdian-usai-kelompok-53-kkn-tematik-
upnvjt-gelar-penutupan-di-kelurahan-wonorejo/
1.
88
2. Luaran Tambahan
a. Desain Logo Digital Marketing
Lampiran 40: Logo UMKM
Lampiran 41: Logo UMKM
89
b. Desain Katalog Digital Marketing
Lampiran 42: Katalog UMKM
90
Lampiran 43: Katalog UMKM
91
E. Dokumentasi
1. Program Kerja Legalitas NIB
Lampiran 44: RW 07
Lampiran 45: RW 04
92
Lampiran 46: RW 05
2. Digital Marketing
Lampiran 47: UMKM RW 4, 5, 7
93
3. Vertikultur
Lampiran 48: RW 07
Lampiran 49: RW 05
Lampiran 50: RW 04
94

53-Laporan Akhir Kegiatan

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

53-Laporan Akhir Kegiatan

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

LAPORAN AKHIR KEGIATAN

KULIAH KERJA NYATA TEMATIK MBKM

KELURAHAN WONOREJO KECAMATAN TEGALSARI KOTA SURABAYA

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT

KULIAH KERJA NYATA TEMATIK MBKM

KELURAHAN WONOREJO KECAMATAN TEGALSARI KOTA

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT

LEMBAR PENGESSAHANLAPORAN KEGIATAN KKN-T MBKM

Lokasi : Kelurahan Wonorejo, Kecamatan Tegalsari, Surabaya

Pembimbing Lapang Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa

Menyetujui, Surabaya, 28 Juni 2022

Dosen Pembibing Lapangan Ketua Kelompok

(Nurul Azizah. S.AB., M.AB) (Moch. Raihanditya Ramadhan)

NIP. 17219910501002 NPM. 190121010117

HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN KEGIATAN KKN-T MBKM

SKEMA DESA KEWIRAUSAHAAN DAN EKONOMI KREATIF

1. Judul Program : KKN Desa Kewirausahaan dan Ekonomi Kreatif

2. Ketua : Moch. Raihanditya Ramadhan

3. Sekretaris : Cantika Eva Dialoka

4. Bendahara : Dewi Ratih

5. Anggota (5-8) : Berliana Virliandita

Febianty Putri Isna Muthmainna

(Administrasi Publik /19041010118)

Alya Nur Amalina

(Administrasi Publik / 19041010140)

(Administrasi Publik / 19041010027)

Aldisa Raihan Fitrah

(Administrasi Publik / 19041010155)

U’ud Uda Marlina

6. Nama PIC : Zinedine Amrullah Sasmito (Teknik Industri)

7. Nama DPL : Nurul Azizah. S.AB., M.AB

(Administrasi Bisnis / NIP. 17219910501002)

8. Nama Kepala Lurah : Khusnul Aini, S.Sos.MM

9. Lokasi : Kelurahan Wonorejo.

Jalan Wonorejo IV/48 Surabaya, Kel. Wonorejo,

Kec. Tegalsari, Kota Surabaya, Jawa Timur

60263Biaya Program : Rp 2.000.000,00

Menyetujui, Surabaya, 28 Juni 2022

Dosen Pembibing Lapangan Ketua Kelompok

(Nurul Azizah. S.AB., M.AB) (Moch. Raihanditya Ramadhan)

NIP. 17219910501002 NPM. 190121010117

Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik MBKM Kelompok 53.

Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik MBKM ini berlangsung

mahasiswa untuk berperan aktif dalam membantu program pemerintah dan

Demi kelancaran pelaksanaan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik

lupa kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

4. Lembaga LPPM UPN “Veteran” Jawa Timur.

5. Perangkat dan warga kelurahan Wonorejo, Kecamatan Tegalsari, Kota

moril maupun materiil.

7. Seluruh pihak terkait dan berkepentingan yang telah membantu

penyusunan Laporan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik MBKM 2022

Kami menyadari bahwa laporan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik

yang membangun sangat kami harapkan demi kelancaran dan kesuksesan

kegiatan Kuliah Kerja Nyata. Atas perhatian dan kebijaksanaannya, kami

ucapkan terima kasih.

Surabaya, 18Juni 2022

LEMBAR PENGESSAHANLAPORAN KEGIATAN KKN-T MBKM _____ i

HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN KEGIATAN KKN-T MBKM ___ ii

KATA PENGANTAR _____________________________________________ v

DAFTAR ISI ___________________________________________________ vii