Anda di halaman 1dari 16

SATUAN ACARA PENYULUHAN

KONTRASEPSI IMPLANT
DI BANJAR SILAYUKTI, KEROBOKAN, KUTA UTARA
TANGGAL 6 MARET 2016

OLEH :
IDA AYU PUTU TRISNA DEWI (P07120014006)
PUTU PRATIWI PUTRI ARTADI (P07120014028)

NI WAYAN SUMADEWI ESTY A (P07120014029)

NI WAYAN SUPARTINI (P07120014031)

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR


JURUSAN KEPERAWATAN
2016
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PENYAKIT REMATIK
DI BANJAR SILAYUKTI, KEROBOKAN, KUTA UTARA
TANGGAL 6 MARET 2016

I. Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang tidak lepas dari
masalah kependudukan. Secara garis besar masalah masalah pokok di bidang
kependudukan yang dihadapi Indonesia adalah jumlah penduduk yang besar dengan
laju pertumbuhan penduduk yang relatif tinggi, penyebaran yang tidak merata, struktur
usia muda, dan kualitas penduduk yang masih harus ditingkatkan, oleh karena itu
berbagai program kependudukan telah dilaksanakan yang bertujuan mengurangi beban
kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan akibat tekanan kependudukan dan
meningkatnya upaya mensejahterakan penduduknya melalui dukungan program-
program pembangunan termasuk keluarga berencana (Wiknjosastro, 2005).
Keluarga Berencana adalah usaha untuk menjarangkan atau merencanakan
jumlah dan jarak kehamilan dengan memakai kontrasepsi. Tujuannya adalah untuk
kesejahteraan ibu dan anak serta mewujudkan norma keluarga kecil bahagia dan
sejahtera yang menjadi dasar bagi terwujudnya masyarakat sejahtera dengan
pengendalian kelahiran dan pertumbuhan penduduk (BKKBN, 2008).
Upaya yang dilakukan pemerintah untuk menekan angka kelahiran adalah dengan
mengoptimalisasikan program keluarga berencana dan keluarga sejahtera terutama
dalam hal pelayanan kontrasepsi pemerintah memberikan 2 pelayanan KB secara gratis
dan pembebanan biaya KB menjadi tanggung jawab pemerintah daerah (Peraturan
Gubernur Provinsi DKI Jakarta No 162, 2010).
Alat kontrasepsi adalah usaha-usaha untuk mencegah terjadinya kehamilan. yang
bersifat sementara, jangka panjang dan dapat juga bersifat permanen. Alat kontrasepsi
yang bersifat sementara seperti alat kontrasepsi KB suntik, pil KB, dan kondom,alat
kontrasepsi yang bersifat jangka panjang seperti implant (susuk) dan IUD (spiral),
sedangkan alat kontrasepsi yang bersifat permanen seperti Medis Operasi Wanita
(MOW), dan Medis Operasi Pria (MOP). Alat kontrasepsi yang tersedia di bidan hanya
alat kontrasepsi yang bersifat sementara seperti pil KB, KB suntik, dan kondom,
sedangkan alat kontrasepsi yang bersifat jangka panjang seperti IUD (spiral), dan
implant (susuk) juga tersedia dibidan (Suratun, 2008).
Di seluruh dunia, metode kontrasepsi yang paling banyak digunakan adalah
sterilisasi. Kontrasepsi hormon berada pada posisi ketiga di seluruh dunia. Yang
menggunakan pil sebanyak 85%, sedangkan kontrasepsi implant dan suntik hanya 15%
(Glasier, 2005). Di negara maju metode kontrasepsi yang paling populer adalah
kontrasepsi oral (16%). Sebaliknya dinegara-negara sedang berkembang sterilisasi
wanita (20%), AKDR (13%), kontrasepsi oral (6%) dan vasektomi (5%) (Glasier,
2005). Indonesia, pada tahun 2012 tercatat jumlah peserta KB aktif dari 64.133.347 juta
jiwa, dengan jumlah PUS 161.750.743 juta jiwa dan WUS 51.472.069 juta jiwa
(Kemenkes RI, 2010). Dari 64.133.347 peserta KB aktif, pengguna KB suntik
(54,35%), peserta pil (28,65%), peserta IUD (5,44%), peserta kondom (5,34%), peserta
implant (4,99%), peserta MOW (1,04%), dan peserta MOP (0,2%).
Berdasarkan hasil wawancara, salah satu penyebab umum kurangnya penggunaan
kontrasepsi implant di lingkungan Kerobokan ini adalah kurangnya pengetahuan
mengenai kontrasepsi implant itu. Kemudian, 10 dari 15 orang (usia >20 tahun) wanita
Br. Silayukti Kerobokan tidak tahu yang dimaksud dengan kontrasepsi implant. Untuk
itu, perlu diadakannya penyuluhan mengenai kontrasepsi implant ini di lingkungan Br.
Silayukti Kerobokan.

II. Tujuan
A. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 45 menit, diharapkan sasaran dapat
mengetahui dan memahami tentang kontrasepsi implant.
B. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 45 menit, diharapkan sasaran mampu :
1. Menjelaskan pengertian kontrasepsi implant dengan benar dan tepat
2. Menyebutkan 2 dari 3 jenis implant dengan benar dan tepat
3. Menjelaskan mekanisme kerja kontrasepsi implant dengan benar dan tepat
4. Menyebutkan 5 dari 9 pemasangan implant dengan benar dan tepat
5. Menyebutkan 3 dari 5 kontraindikasi kontrasepsi implant dengan benar dan
tepat
6. Menyebutkan 5 dari 9 keuntungan kontrasepsi implant
7. Menyebutkan 4 dari 7 kerugian kontrasepsi implant
8. Menyebutkan 5 darii 9 waktu mulai pemasangan implant
III. Materi
Dalam penyuluhan ini, materi yang disampaikan antara lain :
1. Pengertian Kontrasepsi Implant
2. Jenis Implant
3. Mekanisme Kerja
4. Pemasangan Implant
5. Kontraindikasi
6. Keuntungan
7. Kerugian
8. Waktu Mulai Penggunaan Implant

IV. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi

V. Alat dan Bahan


Alat:
Alat kontrasepsi implant

VI. Media
Leaflet, slide, laptop, LCD proyector.

VII. Sasaran
Ibu-ibu PKK di Banjar Silayukti, Kerobokan, Kuta Utara.

VIII. Waktu
Hari Minggu, 6 Maret 2016, pukul 08.00 WITA - 08.45 WITA.

IX. Tempat
Balai Banjar Silayukti, Kerobokan, Kuta Utara.

X. Sumber
Alimul. 2003. Metode Penelitian Keperawatan. PT.Rineka Cipta. Jakarta.
BKKBN. 2005. Journal of Akseptor KB di Indonesia (Internet). Available from :
(http://www.bkkbn.com) (Accessed March 1, 2016).
Depkes RI 2008. Pelayanan Kontrasepsi Available from : (http//.www.depkes-ri.co.id)
(Accessed March 1, 2016).
Hartanto.2003. Buku Acuan Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta : ISBN
Alimul. 2007 Metode Penelitian Kebidanan dan Tehnik Analisis Data. Jakarta Salemba
Medika.
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Rineka Cipta.
Jakarta.
Hanafi. 2001. Buku Acuan Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta : ISBN
Hidayati. 2009. Buku Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta:Salemba Medika
Kumala.2005. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Pustaka Sinar Harapan. Jakarta.
Kurniawan.2008. Ilmu Perilaku. Jakarta:PT. Rineka Cipta
XI. Setting Tempat

Slide

N D

Undangan

Keterangan :
N : Notulen
P : Penyuluh
M : Moderator
D : Dosen pembimbing

XII. Setting Acara


No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1. Pembukaan a. Mengucapkan salam a. Menjawab
(5 Menit) b. Memperkenalkan diri salam
c. Menyebutkan tujuan penyuluhan b. Mendengar
d. Menyampaikan tujuan materi/pokok c. Menyimak
bahasan yang akan disampaikan d. Menulis
e. Menyampaikan kontrak waktu
f. Menyampaikan apersepsi
2 Penyampaian Menjelaskan materi penyuluhan secara Menyimak, Mencatat, dan
Materi berurutan dan teratur. bertanya.
(30 Menit) Materi :
1. Pengertian Kontrasepsi Implant
2. Jenis Implant
3. Mekanisme Kerja
4. Pemasangan Implant
5. Kontraindikasi
6. Keuntungan
7. Kerugian
8. Waktu Mulai Penggunaan Implant

3 Evaluasi Memberikan pertanyaan kepada audiens Menjawab


(5 menit)

4. Penutup Mengakhiri penyuluhan, mengucapkan terima Mendengar dan menjawab


( 5 menit) kasih dan salam salam

XIII. Proses Evaluasi


1. Struktur
Secara keseluruhan, persiapan penyuluhan mulai dari media, materi, dan surat
undangan sudah dipersiapkan sejak Selasa, 1 Maret 2016 dengan rincian sebagai
berikut.
a. Persiapan media
Media yang akan digunakan dalam penyuluhan semuanya lengkap dan siap
digunakan. Media yang digunakan adalah leaflet, slide, laptop, dan LCD
proyector.
b. Persiapan Materi
Materi yang akan diberikan dalam penyuluhan sudah disiapkan dan akan
disebarluaskan dalam bentuk leaflet yang berisi gambar dan tulisan.
c. Persiapan Undangan
Undangan dan peserta penyuluhan sejumlah 30 orang, dan surat undangan
sudah disebar sejak Rabu, 2 Maret 2016.

2. Proses
a. Kegiatan penyuluhan yang akan diberikan diharapkan berjalan lancar dan sasaran
memahami tentang penyuluhan yang diberikan.
b. Sasaran diharapkan kehadirannya minimal 80% dan tidak ada yang meninggalkan
tempat saat penyuluhan berlangsung.
c. Selama proses penyuluhan diharapkan terjadi interaksi aktif antara penyuluh dan
sasaran.
d. Peserta diharapkan memperhatikan materi yang diberikan, tidak mengantuk atau
mengobrol dengan peserta lain saat penyampaian materi.

3. Output
a. Jangka Pendek
 Sasaran diharapkan mengerti sekitar 80% dari materi yang diberikan
 Sasaran tidak ada yang meninggalkan tempat penyuluhan
b. Jangka Panjang
 Meningkatkan pengetahuan sasaran mengenai kontrasepsi implant sehingga
dapat memaksimalkan penggunaan kontrasepsi implant.
LAMPIRAN 1
MATERI KONTRASEPSI IMPLANT

1. Pengertian Kontrasepsi Implant


Kontrasepsi implant adalah alat kontrasepsi yang disusupkan dibawah kulit lengan
atas sebelah dalam berbentuk kapsul silastik (lentur) panjangnya sedikit lebih pendek dari
pada batang korek api dan dalam setiap batang mengandung hormon levonorgestrel yang
dapat mencegah terjadinya kehamilan (BKKBN, 2006).
Kontrasepsi implant adalah alat kontrasepsi bawah kulit. Implant adalah suatu alat
kontrasepsi yang mengandung levonorgetrel yang dibungkus dalam kapsul silastic silicon
polidymetri silicon dan disusukan dibawah kulit. Jumlah kapsul yang disusukkan dibawah
kulit adalah sebanyak 2 kapsul masing masing kapsul panjangnya 44 mm masing masing
batang diisi dengan 70mg levonorgetrel, dilepaskan kedalam darah secara difusi melalui
dinding kapsul levonorgetrel adalah suatu progestin yang dipakai juga dalam pil KB
seperti mini pil atau pil kombinasi (Prawirohardjo, 2009)

2. Jenis Implant
Jenis-jenis implant menurut Saifuddin (2006) adalah sebagai berikut :
a. Norplant
Terdiri dari 6 batang silastik lembut berongga dengan panjang 3,4 cm dengan
diameter 2,4 mm, yang berisi dengan 36 mg levonorgestrel dan lama kerjanya 5
tahun.
b. Implanon
Terdiri dari 1 batang putih lentur dengan panjang kira-kira 40 mm, dan diameter 2
mm, yang berisi dengan 68 mg 3 ketodesogestrel dan lama kerjanya 3 tahun.
c. Jadena dan Indoplant
Terdiri dari 2 batang yang berisi dengan 75 mg levonorgestrel dengan lama kerja 3
tahun.

3. Mekanisme Kerja
Cara kerja implant yang setiap kapsul susuk KB mengandung 36 mg levonorgestrel yang
dikeluarkan setiap harinya sebanyak 80 mg. Konsep mekanisme kerjanya menurut
Manuaba (1998) adalah :
a)      Dapat menghalangi pengeluaran hormon LH sehingga tidak terjadi ovulasi.
b)      Mengentalkan lendir serviks dan menghalangi migrasi spermatozoa.
c)      Menipiskan endometrium sehingga tidak siap menjadi tempat nidasi.

4. Pemasangan implant
Menurut Saifuddin (2006) dapat dilakukan pada :
a) Perempuan yang telah memilih anak ataupun yang belum.
b) Perempuan pada usia reproduksi (20–30 tahun).
c) Perempuan yang menghendaki kontrasepsi yang memiliki efektifitas tinggi
dan menghendaki pencegahan kehamilan jangka panjang.
d) Perempuan menyusui dan membutuhkan kontrasepsi.
e) Perempuan pasca persalinan.
f) Perempuan pasca keguguran.
g) Perempuan yang tidak menginginkan anak lagi, menolak sterilisasi.
h) Perempuan yang tidak boleh menggunakan kontrasepsi hormonal yang mengandung
estrogen.
i) Perempuan yang sering lupa menggunakan pil.

5. Kontraindikasi
Menurut Saifuddin (2006) menjelaskan bahwa kontra indikasi implant adalah sebagai
berikut :
a. Perempuan hamil atau diduga hamil.
b. Perempuan dengan perdarahan pervaginaan yang belum jelas penyababnya.
c. Perempuan yang tidak dapat menerima perubahan pola haid yang terjadi.
d. Perempuan dengan mioma uterus dan kanker payudara.
e. Perempuan dengan benjolan/kanker payudara atau riwayat kanker payudara.

6. Keuntungan
Keuntungan dari implant menurut Saifuddin (2006), yaitu :
a)      Daya guna tinggi
b)      Perlindungan jangka panjang (sampai 5 tahun).
c)      Pengembalian tingkat kesuburan cepat setelah pencabutan.
d)     Tidak memerlukan pemeriksaan dalam.
e)      Bebas dari pengaruh estrogen.
f)       Tidak mengganggu kegiatan senggama.
g)      Tidak mengganggu ASI.
h)      Klien hanya perlu kembali ke klinik bila ada keluhan.
i)        Dapat dicabut setiap saat sesuai dengan kebutuhan.

7. Kerugian
Hartanto, (2002) mengemukakan bahwa kerugian implant adalah :
a. Insersi dan pengeluaran harus dilakukan oleh tenaga terlatih.
b. Petugas medis memerlukan latihan dan praktek untuk insersi dan pengangkatan
implant.
c. Lebih mahal.
d. Sering timbul perubahan pola haid.
e. Akseptor tidak dapat menghentikan implant sekehendaknya sendiri.
f. Beberapa wanita mungkin segan untuk menggunakannya karena kurang
mengenalnya.
g. Implant kadang-kadang dapat terlihat orang lain.

8. Waktu Mulai Penggunaan Implant


a) Setiap saat selama siklus haid hari ke-2 sampai hari ke-7. Tidak diperlukan
metode kontraseptif tambahan.
b) Insertif dapat dilakukan setiap saat, asal saja tidak diyakini tidak menjadi
kehamilan. Bila diinsersi setelah hari ke-7 siklus haid, klien jangan melakukan,
hubungan seksual atau menggunakan hubungan kontrasepsi lain untuk 7 hari saja.
c) Bila klien tidak haid, insersi bisa dilakukan setiap saat, asal saja tidak diyakini
kehamilan, jangan melakukan hubungan seksual atau menggunakan lain untuk 7 hari
saja.
d) Bila menyusui antara 6 minggu sampai 6 bulan pasca persalinan, insersi dapat
dilakukan setiap saat, bila menyusui penuh, klien tidak perlu memakai metode
kontraspsi lain.
e) Bila setelah 6 minggu melahirkan dan telah menjadi haid kembali, insersi dapat
dilakukan setiap saat, tetapi jangan melakukan hubungan seksual selama 7 hari atau
menggunakan metode kontrasepsi lain untuk 7 hari saja.
f) Bila klien menggunakan kontrasepsi hormonal dan ingin menggantinya dengan
implant, insersi dapat dilakukan setiap saat, asal saja klien tersebut menyakini tidak
hamil, untuk klien menggunakan kontrasepsi terdahulu dengan benar.
g) Bila kontrasepi sebelumnya adalah kontrasepsi suntikan, implant dapat diberikan
pada saat jadwal kontrasepsi suntikan tersebut, tidak diperlukan metode kontrasepsi
lain.
h) Bila kontrssepi sebelumnya adalah kontrsepsi non-hormonal (kecuali AKDR) dan
klien ingin menggatinya dengan implant, insersi implant dapat dilakukan setiap saat,
asal saja diyakini klien tidak hamil. Tidak perlu menunggu sampai datang hamil
berikutnya. i.Bila kontrasepsi sebelumnya adalah AKDR dan klien ingin
menggantinya dengan implant, implant dapat diinsersikan pada saat haid hari ke-7dan
klien jangan melakukan hubungan seksual selama 7 hari atau menggunakan metode
kontrasepsi lain untuk 7 hari saja. AKDR segera dicabut.
i) Pasca keguguran implant dapat segera diinsersikan (Saifudin, 2006)
LAMPIRAN 2

BAHAN EVALUASI

Soal
1. Apa itu kontrasepsi implant?
2. Apa saja jenis kontrasepsi implant?
3. Siapa saja yang boleh dilakukan pemasangan kontrasepsi implant?
4. Bagimana cara kerja kontrasepsi implant?
5. Apa kontraindikasi kontrasepsi implant?
6. Apa saja keuntungan kontrasepsi implant?
7. Apa saja kerugian kontrasepsi implant?
8. Kapan waktu mulai penggunaan kontrasepsi implant?

Jawaban
1. Kontrasepsi implant adalah alat kontrasepsi yang
disusupkan dibawah kulit lengan atas sebelah dalam berbentuk kapsul silastik (lentur)
panjangnya sedikit lebih pendek dari pada batang korek api dan dalam setiap batang
mengandung hormon levonorgestrel yang dapat mencegah terjadinya kehamilan.
Kontrasepsi implant adalah alat kontrasepsi bawah kulit. Implant adalah suatu alat
kontrasepsi yang mengandung levonorgetrel yang dibungkus dalam kapsul silastic
silicon polidymetri silicon dan disusukan dibawah kulit
2. 1) Norplant
2) Implanon
3) Jadena dan Indoplant
3. a)      Dapat menghalangi pengeluaran hormon LH
sehingga tidak terjadi ovulasi.

b)      Mengentalkan lendir serviks dan menghalangi migrasi spermatozoa.

c)      Menipiskan endometrium sehingga tidak siap menjadi tempat nidasi.

4. Pemasangan implant menurut Saifuddin (2006) dapat


dilakukan pada :
a) Perempuan yang telah memilih anak ataupun yang belum.
b) Perempuan pada usia reproduksi (20–30 tahun).
c) Perempuan yang menghendaki kontrasepsi yang memiliki efektifitas tinggi
dan menghendaki pencegahan kehamilan jangka panjang.
d) Perempuan menyusui dan membutuhkan kontrasepsi.
e) Perempuan pasca persalinan.
f) Perempuan pasca keguguran.
g) Perempuan yang tidak menginginkan anak lagi, menolak sterilisasi.
h) Perempuan yang tidak boleh menggunakan kontrasepsi hormonal yang mengandung
estrogen.
i) Perempuan yang sering lupa menggunakan pil.

5. Menurut Saifuddin (2006) menjelaskan bahwa kontra


indikasi implant adalah sebagai berikut :
a) Perempuan hamil atau diduga hamil.
b) Perempuan dengan perdarahan pervaginaan yang belum jelas penyababnya.
c) Perempuan yang tidak dapat menerima perubahan pola haid yang terjadi.
d) Perempuan dengan mioma uterus dan kanker payudara.
e) Perempuan dengan benjolan/kanker payudara atau riwayat kanker payudara.

6. Keuntungan dari implant menurut Saifuddin (2006), yaitu :


a)      Daya guna tinggi
b)      Perlindungan jangka panjang (sampai 5 tahun).
c)      Pengembalian tingkat kesuburan cepat setelah pencabutan.
d)     Tidak memerlukan pemeriksaan dalam.
e)      Bebas dari pengaruh estrogen.
f)       Tidak mengganggu kegiatan senggama.
g)      Tidak mengganggu ASI.
h)      Klien hanya perlu kembali ke klinik bila ada keluhan.
i)        Dapat dicabut setiap saat sesuai dengan kebutuhan.

7. Hartanto, (2002) mengemukakan bahwa kerugian implant


adalah :
a) Insersi dan pengeluaran harus dilakukan oleh tenaga terlatih.
b) Petugas medis memerlukan latihan dan praktek untuk insersi dan pengangkatan
implant.
c) Lebih mahal.
d) Sering timbul perubahan pola haid.
e) Akseptor tidak dapat menghentikan implant sekehendaknya sendiri.
f) Beberapa wanita mungkin segan untuk menggunakannya karena kurang
mengenalnya.
g) Implant kadang-kadang dapat terlihat orang lain.

8. Waktu Mulai Penggunaan Implant yaitu


a) Setiap saat selama siklus haid hari ke-2 sampai hari ke-7. Tidak diperlukan
metode kontraseptif tambahan.
b) Insertif dapat dilakukan setiap saat, asal saja tidak diyakini tidak menjadi
kehamilan. Bila diinsersi setelah hari ke-7 siklus haid, klien jangan melakukan,
hubungan seksual atau menggunakan hubungan kontrasepsi lain untuk 7 hari saja.
c) Bila klien tidak haid, insersi bisa dilakukan setiap saat, asal saja tidak diyakini
kehamilan, jangan melakukan hubungan seksual atau menggunakan lain untuk 7
hari saja.
d) Bila menyusui antara 6 minggu sampai 6 bulan pasca persalinan, insersi dapat
dilakukan setiap saat, bila menyusui penuh, klien tidak perlu memakai metode
kontraspsi lain.
e) Bila setelah 6 minggu melahirkan dan telah menjadi haid kembali, insersi dapat
dilakukan setiap saat, tetapi jangan melakukan hubungan seksual selama 7 hari
atau menggunakan metode kontrasepsi lain untuk 7 hari saja.
f) Bila klien menggunakan kontrasepsi hormonal dan ingin menggantinya dengan
implant, insersi dapat dilakukan setiap saat, asal saja klien tersebut menyakini
tidak hamil, untuk klien menggunakan kontrasepsi terdahulu dengan benar.
g) Bila kontrasepi sebelumnya adalah kontrasepsi suntikan, implant dapat diberikan
pada saat jadwal kontrasepsi suntikan tersebut, tidak diperlukan metode
kontrasepsi lain.
h) Bila kontrssepi sebelumnya adalah kontrsepsi non-hormonal (kecuali AKDR) dan
klien ingin menggatinya dengan implant, insersi implant dapat dilakukan setiap
saat, asal saja diyakini klien tidak hamil. Tidak perlu menunggu sampai datang
hamil berikutnya. i.Bila kontrasepsi sebelumnya adalah AKDR dan klien ingin
menggantinya dengan implant, implant dapat diinsersikan pada saat haid hari ke-
7dan klien jangan melakukan hubungan seksual selama 7 hari atau menggunakan
metode kontrasepsi lain untuk 7 hari saja. AKDR segera dicabut.
i) Pasca keguguran implant dapat segera diinsersikan (Saifudin, 2006)

Anda mungkin juga menyukai