Anda di halaman 1dari 5

FIELDNOTE

Nama Peneliti : Shinta Amelia Kode : 05


Informan/Narsum : Ibu Mery (Guru SMP) Lokasi : Desa Kambangan, Lebaksiu
Metode : Wawancara Hari/Tgl : Selasa, 01 November 2022
Tema : Sosial

Kenakalan remaja (juvenile delinquency) adalah suatu perbuatan yang melanggar norma,
aturan, atau hukum dalam masyarakat yang dilakukan pada usia remaja atau transisi masa anak-
anak ke dewasa. Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma
dalam masyarakat, pelanggaran status, maupun pelanggaran terhadap hukum pidana. Pelanggaran
status seperti halnya kabur dari rumah, membolos sekolah, merokok, minum minuman keras, balap
liar, dan lain sebagainya.

Di Desa Kambangan salah satu bentuk kenakalan remaja yang marak dijumpai adalah
tawuran pelajar. Ada berbagai faktor yang mempengaruhi kenakalan remaja, bisa disebabkan dari
remaja itu sendiri (internal) maupun faktor dari luar (eksternal). Menurut Ibu Mery selaku guru
bimbingan konseling di salah satu SMP Desa Kambangan mengatakan bahwa pelajar di sekolah
masih krisis identitas, dimana remaja mengalami perubahan biologis dan sosiologis pada diri
remaja memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi. Pertama, terbentuknya perasaan akan
konsistensi dalam kehidupannya. Kedua, tercapainya identitas peran. Kenakalan ramaja terjadi
karena remaja gagal mencapai masa integrasi kedua.

Kasus yang sering terjadi dan menjadi penyebab kenakalan remaja adalah pelajar yang
memiliki pola pikir tidak sesuai dengan tingkatan umur dan berpikir diluar batas kendali seorang
remaja. Misalnya ada siswa yang memanfaatkan bahan bangunan seperti seng, kayu, dan sejenisnya
untuk dibuat bahan mainan perang-perangan bersama teman sejawatnya. Padahal, jika hal demikian
dibiarkan saja maka siswa tersebut akan terbiasa membuat benda-benda tajam dan dimanfaatkan
untuk senjata tawuran.

Pihak sekolah saat ini sedang melaksanakan pengawasan ketat untuk para siswa nya agar
tidak kelewatan saat bermain dan akan merugikan orang lain maupun lingkungan sekitar.
FIELDNOTE

Nama Peneliti : Shinta Amelia Kode : 01


Informan/Narsum : Ibu Bidan Umi Hani Lokasi : Puskesmas Desa Kambangan
Metode : Wawancara Hari/Tgl : Kamis, 27 Oktober 2022
Tema : Kesehatan

Kesehatan merupakan salah satu aspek terpenting yang mempengaruhi maju atau tidaknya
suatu negara. Jika masyarakat nya terutama calon generasi bangsa mudah terserang penyakit maka
akan terganggu juga mereka dalam mencari ilmu. Tujuan yang ingin dicapai dari pendidikan
kesehatan ialah para peserta didik bisa menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di sekolah.
Selain itu, mereka juga diharapkan memiliki keterampilan dalam melaksanakan hal yang berkaitan
dengan pemeliharaan, pertolongan, dan perawatan kesehatan. Namun, masalah kesehatan yang
sedang digencarkan saat ini adalah mengenai stunting. Sama halnya di desa lain, Desa Kambangan
juga termasuk kedalam desa yang memiliki kasus stunting terbanyak se-Kabupaten Tegal.

Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi
dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni
tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya. Berdasarkan hasil
wawancara dengan Bu Hani selaku bidan desa mengungkapkan bahwa kasus stunting di Desa
Kambangan tahun ini meningkat setelah adanya pelaksanaan program Bulan Imunisasi Anak
Nasional (BIAN), sejumlah 169 anak yang terkena stunting.

Dengan adanya permasalahan tersebut para pihak kesehatan melaksanakan program untuk
pencegahan dan mengurangi jumlah kasus stunting di Desa Kambangan. Setiap satu bulan sekali
paea kader kesehatan melaksanakan program pendampingan ibu hamil dan balita agar
mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi agar dapat menjaga berat badan anak meningkat
setiap kali ada penimbangan di posyandu.

Selain memberi makanan bergizi, para kader juga memberikan pembekalan bagaimana cara
membuat makanan tambahan dan pendampimg ASI diharapkan agar ibu-ibu dapat membuat
makanan sehat dirumah untuk anak-anak nya.
FIELDNOTE

Nama Peneliti : Shinta Amelia Kode : 05


Informan/Narsum : Ustadz Idris Affandi Lokasi : Desa Kambangan, Lebaksiu
Metode : Wawancara Hari/Tgl : Sabtu, 08 Oktober 2022
Tema : Sosial

Manusia merupakan makhluk sosial yang membutuhkan bantuan orang lain. Baik itu dalam
hal toleransi, bergotong-royong, maupun bekerja sama dalam kehidupan sehari-hari. Namun seiring
berkembangnya zaman sifat toleransi dan bergotong-royong sudah mulai pudar. Begitu pula yang
terjadi di Desa Kambangan. Masyarakat sekarang sudah mulai tidak mengenal lagi dengan yang
namanya gotong royong. Padahal, hal-hal baik tersebut sangat kental terjadi di masyarakat. Salah
satu faktor yang menyebabkannya adalah karena banyak warga desa termasuk Pemuda yang
merantau dan bekerja di kota orang daripada di tanah kelahiran.

Sudah tidak ada lagi yang namanya Sambangan atau kegiatan bergotong-royong
membangun rumah warga tanpa bayaran sepeser pun. Hal tersebut juga berdampak pada usaha yang
dimiliki oleh warga. Mereka bukannya bekerja sama membangun usaha bersama, tetapi justru
bersaing dalan mendirikan usaha. Jika ada warga yang sudah memiliki usaha satu produk makanan,
warga lain tidak ada yang boleh mendirikan usaha yang sama. Akibatnya usaha tersebut tidak
memiliki generasi penerus yang akan melanjutkan usaha nya.

Seperti yang dikatakan oleh Ustad Idris bahwa menurut beliau rasa toleransi dan kerja sama
di Desa Kambangan sudah mulai pudar seiring berkembangnya zaman. Selain itu, rasa kesadaran
diri dalam masyarakat juga sudah hilang terkikis keadaan. Dalam dunia perekonomian juga sangat
berdampak. Ketika ada bantuan yang ditawarkan, warga berbondong-bondong untuk mengajukan
meminta bantuan. Padahal, jika dilihat warganya tergolong mampu dan mempunyai pekerjaan
semua.

Ketua Ansor yang sekaligus menjabat sebagai ustadz di TPQ ini juga mengatakan warga
tidak hanya membutuhkan pembekalan lahiriyah saja, tetapi pembekalan secara batiniyah juga
sangat diperlukan untuk mengimbangi usaha yang akan mereka lakukan.
FIELDNOTE

Nama Peneliti : Shinta Amelia Kode : 03


Informan/Narsum : Pak Adi Budiyanto (Ketua Lokasi : Desa Kambangan, Lebaksiu
BUMDES)
Metode : Wawancara Hari/Tgl : Kamis , 29 September 2022
Tema : Ekonomi

Usaha mikro kecil menengah adalah istilah umum dalam dunia ekonomi yang merujuk
kepada usaha ekonomi produktif yang dimiliki perorangan maupun badan usaha sesuai dengan
kriteria yang ditetapkan oleh Undang-undang No. 20 tahun 2008. Berdasarkan hasil wawancara
dengan Pak Adi Budiyanto selaku ketua Badan Usaha Milik Desa Kambangan mengatakan bahwa
UMKM yang ada di desa banyak sekali. Namun, mayoritas pelaku UMKM nya berasal dari warga
asli Desa Kambangan. Padahal sangat disayangkan ketika warga asli desa tersebut merantau, dan
tempat tinggal nya justru “dikuasai" oleh masyarakat asing dari luar.

Dillansir dari data desa menyebutkan bahwa Desa Kambangan merupakan desa dengan
kemiskinan ekstrem dan menduduki nomor urutan dua di wilayah Kabupaten Tegal. Padahal jika
dilihat dari pola hidup masyarakatnya dapat tergolong ke dalam tingkat sederhana dan memiliki
pekerjaan. Hal tersebut dibuktikan ketika pemerintah membuka bantuan langsung tunai, para warga
berbondong-bondong untuk mengajukan diri agar terdaftar sebagai orang yang tidak mampu. Untuk
menanggulangi hal tersebut, maka para perangkat desa dibantu oleh BUMDES (Badan Usaha Milik
Desa) merenovasi RTH Desa Kambangan agar menjadi lebih ramai dikunjungi orang. Dengan
adanya hal tersebut diharapkan masyarakat Desa Kambangan dapat mendirikan UMKM mereka di
wilayah RTH untuk memperbaiki sistem perekonomian desa.

Ada beberapa UMKM yang telah berkembang di Desa Kambangan, seperti produksi
Mirong, produksi makanan Empuk-Empuk, budidaya jamur tiram, produksi keripik singkong, dan
berbagai toko sembako milik warga. Harapannya dengan adanya pengawalan kepada para pelaku
UMKM melalui program yang diadakan oleh BUMDES dapat memajukan UMKM yang ada di
Desa agar dapat memperbaiki kondisi perekonomian di desa.
FIELDNOTE

Nama Peneliti : Shinta Amelia Kode : 02


Informan/Narsum : Bu Elvi Normahida Lokasi : Desa Kambangan, Lebaksiu
(Sekretaris Desa)
Metode : Wawancara Hari/Tgl : Kamis , 13 Oktober 2022
Tema : SDA

Sampah adalah sisa kegiatan sehari hari manusia atau proses alam yang berbentuk padat atau
semi padat berupa zat organik atau anorganik bersifat dapat terurai atau tidak dapat terurai yang
dianggap sudah tidak berguna lagi dan dibuang ke tempat pembuangan sampah. Padahal jika
dibiarkan lama kelamaan maka sampah tersebut akan menumpuk dan mencemari lingkungan.
Biasanya warga membuang sampah mereka ke sungai atau dibakar. Tak hanya mencemari
lingkungan, tapi juga dapat mengganggu kesehatan jika dibiarkan menimbun.

Oleh karena itu, Bu Elvi selaku sekretaris desa berusaha mencari jalan keluar dalam mengolah
sampah organik maupun non organik dan dapat dilakukan oleh warga untuk mengurangi
penimbunan sampah. Ada beberapa cara yang dilakukan. Untuk pengolahan sampah organik sendiri
mencoba diolah menjadi cairan eco-enzym, yaitu cairan kaya akan manfaat melalui fermentasi dari
kulit buah dan campuran gula merah atau molase. Cara ini mudah dilakukan dan tidak
membutuhkan banyak bahan atau alat, hanya saja proses fermentasi yang dilakukan cukup lama
sekitar 3 bulan. Banyak manfaat dari cairan ini seperti pembersih alami, penghilang bau tidak sedap,
mengobati sariawan, dan masih banyak lagi.

Sedangkan untuk mengolah sampah anorganik, Bu Elvi dibantu oleh kader kesehatan mencoba
untuk membuat Bank Sampah, yaitu sampah kering dicuci lalu dikumpulkan dan dapat ditukar
dengan uang atau bahkan bisa dengan emas. Setelah itu, para kader Bank Sampah yang telah
mengumpulkan sampah dari warga maka akan disetorkan ke pengepul untuk ditindak lanjuti agar
tidak mencemari lingkungan. Tak hanya Bank Sampah, Bu Elvi juga menyarankan agar sampah
anorganik dapat diolah menjadi barang eco-brick atau barang kerajinan lain yang terbuat dari
sampah bungkus minuman, seperti kerajinan tas, taplak, karpet, dan lain sebagainya.

Harapannya dengan adanya usaha untuk mengolah limbah sampah menjadi barang yang
bermanfaat dan bernilai tinggi ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mengolah dan
tidak membuang atau menimbun sampah rumah tangga sembarangan sebagai wujud mengurangi
pencemaran lingkungan dan menjaga kesehatan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai