Anda di halaman 1dari 5

Tugas Kelompok II

Makalah ini untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Okultisme


Di Serahkan Kepada Dosen : Christian Rawis M.Th . M.Mis

O
L
E
H

NAMA-NAMA KELOMPOK II
ISRAEL IRVAN ADU
YEHESKIEL BOOROTO
YEMIMA MUNTIA
NATALIA UMBUNAN
CINDY SALINDEHO

SEMESTER I
SEKOLAH TINGGI AGAMA KRISTEN LANTERA BANGSA MANADO
2021
Latar belakang
 Kalimantan Kalangan internasional lebih mengenal Kalimantan dengan sebutan
Borneo. Pulau terbesar ketiga di dunia ini merupakan kawasan eksotis yang memiliki
kekayaan flora dan fauna yang tak ternilai. Bahkan, para ahli biologi menemukan kurang
lebih 11 ribu spesies tumbuhan dan satwa di daerah ini. Wajar saja, jika Kalimantan menjadi
universitas alam yang mengundang banyak ahli dari penjuru jagat untuk mengamati beragam
tumbuhan dan satwa di sana.

1. Keunikan
Kalimantan memang unik. Karena terletak di garis katulistiwa, daerah ini menjadi
prototipe kawasan hujan tropik yang paling ekstrem. Perpaduan curah hujan yang tinggi
dan sengatan matahari yang dalam waktu tertentu mencapai titik 0 derajat di atas
kepala, mengakibatkan wilayah ini ditumbuhi belantara hutan primer dan ratusan sungai
besar dan kecil yang hampir tak pernah kering airnya.

Di tengah alam yang belum semua tersentuh itu, hidup sekelompok masyarakat
yang telah mendiami tanah itu sejak ratusan tahun lampau. Selama itu, mereka
mengembangkan sistem budaya yang diadopsi dari kedekatan kelompok pada hutan,
sungai, dan gejala-gejala alam. Komunitas etnis tertua di wilayah itu disebut suku
Dayak.

Hingga kini, belum ada catatan sejarah yang mencatat asal-usul etnis tersebut.
Secara fisik, Dayak masuk dalam ras Mongoloid dengan perpaduan ciri antara orang
Cina dan Melayu. Meski begitu, masyarakat setempat meyakini etnis Dayak sebagai
kelompok tertua yang sering diidentifikasi sebagai penduduk asli Kalimantan.

2. Ciri khas budaya


Walau sepintas memiliki khas budaya yang sama, etnis Dayak tergolong dalam
beberapa kelompok suku. Masing-masing suku mempunyai bahasa yang berbeda.
Dayak Kenyah, Dayak Ot Danum, Dayak Punan, Dayak Iban, Klemantan, Ngaju, dan
Kayan adalah rumpun terbesar dari kelompok etnis ini. Nama suku tersebut diambil
berdasarkan nama daerah atau sungai yang mereka tempati.

Suku Dayak hidup dalam klan-klan kecil keluarga luas dan tinggal dalam sebuah
rumah panjang. Suku Dayak Kenyah menyebut rumah panjang itu Uma Dadog.
Sedangkan suku Dayak lain umumnya menamai pemukiman itu Lamin. Sebuah Lamin
didirikan secara bergotong royong sebagai tempat tinggal bersama yang bisa dihuni
hingga ratusan jiwa. Namun, seiring peradaban, beberapa keluarga mulai memilih untuk
tinggal dalam satu kelompok keluarga inti. Kendati begitu, Lamin tetap dibangun dan
berfungsi sebagai pusat kegiatan adat.

3. Kehidupan Tradisional

Sebagian besar dari masyarakat asli Kalimantan masih hidup dengan cara-cara
tradisional, mulai dari berburu, meramu, hingga berladang. Semua kegiatan dilakukan
dengan menggunakan mandau, alat utama untuk bekerja. Dahulu, benda tajam itu
dijadikan senjata untuk membabat musuh pada waktu perang. Hampir di setiap
kampung, setidaknya selalu ada satu atau dua pembuat mandau. Parang ini menjadi
identitas etnis yang paling menonjol. Sebab, setiap lelaki Dayak wajib memiliki mandau
untuk menjaga keyakinan diri mereka.

 Okultisme DI kalimantan
Sejauh ini, orang Dayak masih menganut animisme dan dinamisme. Beberapa suku
menyebutnya Kaharingan. Kepercayaan turun temurun ini meyakini bahwa alam sekitar
dipenuhi makhluk-makhluk halus dan roh-roh yang tinggal di setiap benda, seperti
pohon, sungai, dan batu. Orang Dayak percaya, roh nenek moyang akan menjaga
mereka dari gangguan makhluk-makhluk halus yang jahat.

1) jenis jenis okultisme kalimantan

 Animisme
animisme adalah kepercayaan kepada makluk halus dan roh merupakan asas
kepercayaan agama yang mela mela muncul di kalangan manusia purba .kepercayaan
animisme mempercayai bahwa setiap benda di bumi ini, mempunyai jiwa yang mesti
dihormati agar roh tersebut tdak mengganggu manusia
 Dinamisme
sedangkan dinamisme ( dalam kaitan agama dan kepercayaan ) adalah
pemujaan terhadap roh nenek moyang yang telah meninggal menetap di tempat tempat
tertentu , seperti pohon pohon besar . arwah nenek moyang itu sering di minta tolong
untuk urusan mereka

2) Tradisi Tradisi di kalimantan yaitu sebagai berikut ;

 kaharingan
adalah kepercayan / agama asli suku Dayak di kalimantan , ketika agama agama
besar belum memasuki kalimantan.kharingan artinya tumbuh atau hidup seperti dalam
istilah danum kharingan
Naik Dango

 Tradisi naik dango


merupakan bagian dari salah satu ritual yang di lakukan sebagai ungkapan rasa
syukur kepada jubata yang telah memberkan hasil yang melimpah pada usaha
pertanian yang dilakukan.ritual naik dango menyangkut sistem regili yang merupakan
bagian bagian dari unsur unsur kebudayaan.

3) berikut ini ada beberapa ritual suku dayak :

Ritual adat yang biasa di selengarakan oleh para penganutnya ( suku dayak ngaju )
antara lain ;

 upacara tiwah
tiwah atau tiwah lale atau maga salumpuk liau uluh matei ialah upacara kematian yang
dilakukan oleh suku dayak ngaju di kalimantan tengah

 ngehawa’k
upacara ada ini menjadi tradisi yang sering dilaksanakan masyarakan dayak dalam
acara pernikahan.dalam acara ini,banyak di perlihatkan benda-benda adat.banyak
sedikitnya benda yang di tampilkan tergantung dari keturunan kedua mempelai.jika
mempelai wanita keturunan bangsawan,maka pihak mempelai pria wajib
menyediakan sesuai dengan perintah pihak mempelai wanita.

 dahau
dahau merupakan upacara adat pemberian nama anak di kalimantan timur.namun
upacara ini biasanya di gelar oleh keluarga keturunan bangsawan atau keluarga
mampu dan terpandang di wilayah tempat tinggal.
di dalam upacara dahau banyak dilakukan ritual adat yang di buat selama upacara
ini berlanggsung.meskin demikian,uparaca ini tetap merupakan upacra adat yang
sering di lakukan masyarakat suku dayak kalimantan timur.

 ngugu tahun
dalam upacara tradisi ini,banyak orang datang unttuk melihat dan memeriahan
acara.puncak uparaca adat ini adalah pemotongan kerbau .tradisi sejenis dapat di
temui juga dalam suku bangsa melayu kutai di daerah kutai kartanegara dengan
nama erau pelas tahun.

 kesimpulan
Kepercayaan itu membuat mereka mengeramatkan beberapa binatang seperti
burung Enggang. Penghormatan itu ditunjukkan dalam tari Enggang yang dilenggokkan
kaum perempuan suku Dayak. Bagi suku Dayak, burung Enggang membawa pesan-
pesan alam yang berhubungan dengan roh nenek moyang. Burung Enggang diyakini
menjadi wahana bagi roh yang telah meninggal untuk mencapai surga. Kepercayaan itu
membuat mereka mengeramatkan beberapa binatang seperti burung Enggang.
Penghormatan itu ditunjukkan dalam tari Enggang yang dilenggokkan kaum perempuan
suku Dayak. Bagi suku Dayak, burung Enggang membawa pesan-pesan alam yang
berhubungan dengan roh nenek moyang. Burung Enggang diyakini menjadi wahana
bagi roh yang telah meninggal untuk mencapai surga.

 Solusi
Solusi kami untuk Menyelamatkan suku dayak agar terlepas dari kepercayaan akan
adat istiadat yang masih di anut oleh orang orang yang masih percaya dengan beberapa
Tradisi Yaitu; ,Ritual , Jimat , Tahayul ,Santet, Ramalan.
Setelah dari kami kelompok II mencari tau tentang okultisme di kalimantan suku
dayak.Manusia harus di injili supaya menerima yesus sebagai Tuhan dan juruslamat nya
dan orang yang telah di selamatkan juga harus di lepaskan dari kuasa gelap atau kuasa
setan.Oleh karena itu hamba hamba tuhan harus yakin bahwa iblis ada dan tetap berkerja
memengaruhi umat TUHAN dan harus siap membela umat tuhan dengan melawan iblis
dengan iman yang teguh .

Anda mungkin juga menyukai