Anda di halaman 1dari 2

USAHA + DOA = LUAR BIASA

Penulis: Sovi Siti L Dan Syifa Dwi R


Pada tanggal 22 juni 2019 kita masuk ke pondok pesantren Darussalam Rajapolah
untuk menuntut ilmu disana. Tapi sebelum itu kita harus melakukan tes masuk terlebih
dahulu, kita harus belajar dengan sungguh sungguh agar hari H dimana kita melakukan
tes tersebut kita siap, dan jangan lupa untuk berdoa agar semuanya lancar.
Tepat dimana hari pengumuman kelulusan tiba, semua yang mengikuti tes
tersebut menunggu pengumuman dengan hati yang tak karuan takut tidak lulus. Setelah
pengumuman selesai semua yang diterima untuk bersekolah di pondok tersebut
memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT karena semua usaha dan doa mereka tidak
sia sia.
Hari dimana kita diharuskan untuk berangkat kepondok tiba. Rasanya sangat berat
sekali untuk meninggalkan keluarga dirumah, tetapi mau tidak mau kita harus tetap
berangkat untuk menuntut ilmu disana. Yang sedih bukan hanya kita orang tua juga berat
tapi harus bagaimana lagi mereka harus ikhlas melepas kita anaknya agar melanjutkan
pendidikan disana.
Setelah sehari disana rasanya berat sekali karena ya belum bisa beradaptasi
dengan lingkungan pondok tetapi lama kelamaan insyaallah bisa. Disini kita
mendapatkan teman baru dari berbagai daerah. Kita disini tidak hanya belajar untuk
mandiri tapi juga belajar untuk sabar menerima semuanya. Karena tidak semua orang
suka ke kita tidak semua orang bersikap baik. Tidak sedikit diantara mereka yang
mungkin tidak suka dengan kita.
Banyaknya kegiatan di pondok membuat kita lupa sejenak dengan rasa tak betah.
Karna terlalu asik menikmati kegiatan tersebut. Acara tahunan ada porak, pagelaran seni
darussalam, folk song, musabaqah akbar darussalam, darussalam mencari bakat, dan
masih banyak lagi. Dan juga setiap satu semester sekali perpindahan kamar supaya teman
kita tidak hanya itu saja.
Kita disini di didik untuk mandiri jauh dari oangtua, jauh dari sodara. Awalnya
sedih karnena jauh dari orang tua tapi lama kelamaan kita terbiasa dan sangat bahagia
karena mempunyai teman dari berbagai daerah hingga kita tau berbagai macam bahasa
makanan dan lain lain. Kita disini juga dididik supaya pandai berbicara bahasa arab dan
inggris, menggunakan bahasa daerah itu sangat tidak dianjurkan karena pondok ini
pondok bahasa mempunyai motto “LANGUAGE IS OUR CROWN”.
Tidak terasa waktu terus berjalan kita sudah menjadi santri selama tiga tahun
lamanya. Suka duka semuanya kita lewati, betah tak betah harus betah. Tak sedikit pula
diantara teman kita ada yang memutuskan untuk pindah, entah itu karena masalah
ekonomi atau karena di paksa orangtua atau mungkin tidak kuat karena sakit dan alasan
lainnya.
Di kelas tiga banyak kebersamaan yang telah terlewati, hingga sedih rasanya
ketika mendengar tidak sedikit diantara mereka yang memutuskan untuk pindah. Tetapi
mau bagaimanapun kita melarang untuk pindah mereka akan tetap pindah karna itu sudah
keputusan mereka, yang penting mereka tetap melanjutkan pendidikannya. Kita disatukan
oleh pendidikan dipisahkan oleh masa depan, yang menuntut mereka untuk berpindah
tempat mununtut ilmu agar mencapai cita cita.
Tapi yang tetap melanjutkan sekolah disini terus berdoa agar banyak diantara
teman teman yang memutuskan untuk pindah supaya istiqomah. Karena, bapak pimpinan
pondok Dr KH Ahmad Deni Rustandi M.Ag pernah berkata “ISTIQOMAH LEBIH BAIK
DARIPADA SERIBU KAROMAH”.

Anda mungkin juga menyukai