Anda di halaman 1dari 2

PERJUANGAN MELALUI MEMPELAJARI, MENCIPTAKAN, MENCINTAI,

DAN RASA SYUKUR


2007, adalah dimana seharunya saya sudah bisa menentukan mau jadi apa setelah lulus
SMK, namun saya masih bingung mau kemana, dan mau jadi apa demi menggapai masa depan.
Namun dari kejadian tersebut saya masih terpantri dalam otak ini harus mematuhi keinginan
orang tua karena orang tua adalah segalanya. Maka saya mengikuti permintaan orang tua untuk
mendaftar di sekolah kedinasan. Meskipun jiwa ini tidak menginginkannya, tapi karena itu
permintaan orang tua, saya mengikutinya bahkan sampai dua kali saya mendaftar sekolah
kedinasan tersebut, yaitu tahun 2007 dan 2008.
Di akhir tahun 2008 pun saya masih mengikuti permintaan ornag tua untuk menimba
ilmu keagamaan di daerah jombang Jawa timur, namun memang suratan takdir berate lain. Saya
di toak masuk sekolah keagamaan di jawa timur tersebut, malah saya di minta untuk belajar
Bahasa Inggris di Pare, Kediri, Jawa timur. Sepertinya inilah suratan takdir yang sudah tercatat
oleh Allah untuk saya. Meskipun pertama kali belajar Bahasa Inggris saya masih acuh tak acuh,
namun akhirnya saya sadar bahwa dengan belajar Bahasa Inggris saya bisa mendapatkan cita –
cita saya untuk keliling Indonesia.
Awal 2010, bagi saya ini adalah tahun yang sangat berkesan bagi saya yang mulai
mendapatkan kepercayaan mengajar Bahasa Inggris di Sumatra Selatan, tepatnya Indralaya Ogan
ilir. Inilah yang membuat saya mulai percaya bahwa menjadi guru adalah tempatku untuk
mendapatkan cita dan cinta.Tanggung jawab ini tidak akan saya biarkan menghilang begitu saja
sehingga menjadi tidak berarti bagi kehidupanku dimasa sekarang dan masa yang akan datang,
maka dalam fikiranku ini setelah selesai mengajar di Palembang, saya akan melanjutkan kuliah
supaya kualitas mengajarku menjadi lebih bermakna dan bisa di akui oleh masyarakat semua.
Maka Februari 2010, saya pulang kampung ke Sirampog Brebes untuk melanjutkan
kuliah di STKIP Islam Ta’alumul Huda Bumi ayu atau sekarang di kenal dengan nama
Universitas Peradaban. Universitas ini di dirikan oleh mantan menteri pedidikan era Gus dur,
yaitu Prof. Yahya Muhaimin.Disinilah petualang saya mulai berlangsung. Sambil kuliah, saya
juga mengajar Bahasa Inggris di SD BUniwah 03. Tahun demi tahun saya lalui seperti biasa,
selalu mendapatkan nilai Bahasa Inggris sesuai harapan dengan IPK sesuai harapan. Selalu
meningkat 3 ke atas. Dan saya pun selalu semangat mengikuti kegiatan kampus seperti
mencanangkan membuat kegiatan English Learners Community yang bisa di ikuti oleh semua
mahasiswa dari semua fakultas. Di SD juga saya selalu ceria sehingga bisa membuat siswa
semangat belajar Bahasa Inggris. Namun semua terasa tak berguna saat akhirnya di tahun 2013
ada hal yang baik datang dan ada juga tidak di inginkan terjadi, awal saya mendapatkan
panggilan mengajar di SMK Muhammadiyah 1 Sirampog, dan kemudian hal yang tidak baik
yaitu ditinggal selamanya oleh seorang perempuan, cinta pertamaku di bumi ini. Sosok yang
selalu sabar menghadapi ku , dialah “ibu”. Hati ini serasa hancur, hidupku serasa tak berarti lagi
karena orang yang sangat saya sayangi pergi meninggalkanku selamanya.
Memang saya meratapi keterpurukan itu, namun saya teringat perkataan ibu bahwa
jangan pernah menyerah, kamu boleh miskin harta tapi jangan sampai kamu miskin ilmu. Dari
perkataab itu sata mulai tidak terlena dengan keterpurukan, bangkit supaya bisa menyemangati
adik ku yang masih di bangku SMA saat itu. Saya mau memberikan contoh kepada adik, bahwa
meskipun kita di tinggal ibu, tapi jangan sampai patah semangat menggapai cita – cita. Ingat
Ayah sekarang masih merantau supaya kita bisa menyelesaikan pendidikan yang lebih baik dari
beliai.
Bagi saya keluarga adalah mood boster yang sangat ampuh khususnya adikku yang masih
butuh bimbingan setelah di tinggal ibu. Di masa ini saya berusaha tegar dan selalu
memperlihatkan keceriaan ke adik supaya adik juga memiliki semangat. Sambil mengajar di
SMK, saya melanjutkan usaha ibu yaitu berjualan jajan.
2013 berlalu, saya masih kuliah, mengajar dan juga berjualan jajan melanjutkan
peninggalan ibu. Adik juga mulai terbiasa tanpa sosok ibu di dekat kita. Setelah proses
perjuangan yang menguras banyak tenaga,fikiran dan emosi, Akhirnya saya menemukan banyak
pelajaran yang harus saya tingkatkan dari Belajar ilmu keikhlasan di tinggal oleh orang
tersayang, menciptakan hal hal yang positive sehingga bisa menggapai cita dan cinta, kemudian
rasa syukur yang mendalam kepada Allah Maha Esa yang sudah mempercayai saya menjadi
orang yang selalu bersabar mengarungi cobaan yang diberikan. Dari Lesson, Creation, Love and
Gratitude ini semoga saya selalu bisa mendapatkan ilmu yang bermanfaat sehingga bisa di
sebarkan kepada masyaraka, khususnya murid di sekolahan dan akhirnya bisa meningkatkan
kualitas hidup bagi semua di masa sekarang dam masa yang akan datang.

Anda mungkin juga menyukai