Anda di halaman 1dari 13

UJI PENGARUH KONSENTRASI DAN INTERVAL APLIKASI PESTISIDA

TERHADAP ORGANISMA PENGGANGGU TANAMAN KEDELAI

Laporan Praktikum

Sebagai salah satu syarat penilaian


Mata Kuliah Pestisida dan Teknik Aplikasi

Oleh

Kelompok 3:
Safirah Amalia 150510160032
Ilham Syahrul P. 150510160058
Firdha Beliana 150510160101
Raihana Naifa Eryani 150510160143
Eva Handayani 150510160180
Yongki Umam Sandi 150510160181
Chindera Rindhany S. 150510160197

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


MINAT HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERISTAS PADJADJARAN
TAHUN 2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang sudah mengaruniakan
rahmat, hidayah dan inayahnya, karena dengannya laporan praktikum lapangan dengan judul
“Uji Pengaruh Konsentrasi dan Interval Aplikasi Pestisida Terhadap Organisma Pengganggu
Tanaman Kedelai” telah selesai hingga waktu yang ditentukan.Laporan praktikum ini
diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pestisida dan Teknik Aplikasi.
Penulis menghaturkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya untuk setiap pihak
yang sudah mendukung kami baik berupa bantuan ataupun doa dalam menyusun laporan
praktikum lapangan ini. Terkhusus lagi kami sampaikan terimakasih kepada Bapak Yusup
Hidayat, SP., M.Phil., Ph.D., selaku dosen mata kuliah pestisida dan teknik aplikasi kelas A
dan Asisten Laboratorium mata kuliah Pestisida dan Teknik Aplikasi .
Penulis menyadari laporan praktikum lapangan ini masih memiliki kekurangan,
sehingga penulis berharap para pembaca dapat turut memberikan saran dan kritik yang
membangun demi penyempurnaan pembuatan laporan praktikum kedepannya.

Jatinangor, Desember 2018

Penulis
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Kedelai merupakan komoditas tanaman pangan terpenting ketiga setelah padi dan jagung.
Kedelai berperan sebagai sumber protein nabati yang sangat penting dalam rangka
peningkatan gizi masyarakat karena aman bagi kesehatan dan harganya yang relatif murah
dibandingkan dengan sumber protein hewani. Kandungan gizi kedelai dalam 100 g yaitu
331.0 kkal kalori, 34.9 g protein, 18.1 g lemak, 34.8 g karbohidrat, 4.2 g serat, 227.0 mg
kalsium, 585.0 mg fosfor, 8.0 mg besi, dan 1.0 mg vitamin B1(Bakhtiar, Taufan, Hidayat,
dan Jufri, 2014).
Varietas berperan penting dalam produksi kedelai, karena untuk mencapai hasil yang
tinggi sangat ditentukan oleh potensi genetik. Potensi hasil di lapangan dipengaruhi oleh
interaksi antara faktor genetik dengan pengelolaan kondisi lingkungan. Bila pengelolaan
lingkungan tumbuh tidak dilakukan dengan baik, potensi hasil yang tinggi dari varietas
unggul tersebut tidak dapat tercapai (Marliah dkk, 2012).
Salah satu kendala utama dalam peningkatan produksi kedelai adalah gangguan hama dan
penyakit. Hama dan penyakit tanaman kedelai beragam, mulai dari masa penanaman sampai
panen. Jika hama dan penyakit tanaman tersebut mengalami ledakan populasi hama atau
penyakit maka dapat menyebabkan penurunan hasil panen, gagal panen serta kerugian besar
di lokasi pertanaman kedelai. Oleh karena itu diperlukan upaya pengendalian, salah satunya
pengaplikasian pestisida pada pertanaman kedelai.
Pestisida sering kali menjadi andalan para petani dalam usaha mengamankan usaha tani
kedelai dari hama maupun penyakit. Pestisida merupakan salah satu bagian penting dalam
pertanian yang dapat membantu para petani untuk membantu mengatasi permasalahan
organisme pengganggu (Oktavia dkk., 2015). Pestisida berasal dari kata pest, yang berarti
hama dan cida, yang berarti pembunuh, jadi pestisida adalah substansi kimia yang digunakan
untuk membunuh atau mengendalikan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT). Pestisida
mempunyai beberapa kelebihan sehingga sering dimanfaatkan oleh petani, yaitu mudah
diperoleh, cara aplikasi yang mudah serta hasil yang cepat. Namun, dalam penggunaan
pestisida sintetik kita harus memperhatikan akibat yang akan ditimbulkannya, pestisida
sintetik ini merupakan hal yang dapat merusak lingkungan karena menginggalkan residu di
alam, selain itu juga dapat berbahaya bagi konsumen.
Oleh karena itu, untuk mendapatkan efisiensi, efektifitas dan interval aplikasi
penyemprotan pestisida dan konsentrasi pestisida yang tepat, maka dilakukan percobaan
yang bertujua nuntuk mendapatkan interval aplikasi dan konsentrasi yang tepat dan
efektif dalam mengendalikan organisme pengganggu tanaman kedelai.

I.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dari praktikum ini adalah
sebagai berikut :
1. Berapa konsentrasi pestisida yang efektif dan efisien dalam mengendalikan organisme
pengganggu tanaman kedelai?
2. Berapa interval waktu aplikasi pestisida yang paling efektif dalam mengendalikan
organisme pengganggu tanaman kedelai?

I.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari praktikum ini adalah sebagai
berikut :

1. Untuk mengetahui konsentrasi pestisida yang efektif dan efisien dalam mengendalikan
organisme pengganggu tanaman kedelai.
2. Untuk mengetahui interval waktu aplikasi pestisida yang paling efektif dalam
mengendalikan organisme pengganggu tanaman kedelai?
II.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
III.1 Hasil

Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4 Kelompok 5

Tan.
Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
Skoring (%) Skoring (%) Skoring (%) Skoring (%) Skoring (%)
polong polong polong polong polong

5 (belalang), 10
1 3 10 7 11 1 0 11 3 1
(karat)

10(belalang), 3
2 1 16 5 (belalang) 7 2 0 14 1 5
(karat)

5(belalang),0
3 1 (1 belalang) 0 4 17 1 9 14 2 (belalang) 7
(karat)

15 (belalang),0
4 1 18 10 33 1 8 19 3 10
(karat)

7 (belalang) ,0
5 2 32 4,(2 belalang) 0 2 12 5 5 11
(karat)

12 (belalang),2 10
6 1 22 5 8 2 6 18 15
(karat) (belalang)

19 (belalang),5
7 2 0 8(2 belalang) 22 1 5 22 4 17
(karat)

8 1 7 5 (belalang) 17 1 11 7 (belalang),0 12 1 10
Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4 Kelompok 5

Tan.
Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
Skoring (%) Skoring (%) Skoring (%) Skoring (%) Skoring (%)
polong polong polong polong polong

(karat)

12 (belalang), 0
429 1 3 6 0 2 0 8 2 4
(karat)

3 (belalang),10
111(0 2 1 8 (lalat bibit) 0 1 4 10 1 (belalang) 10
(karat)

2 (belalang),3 1
11 1 (2 Aphis) 1 3 10 1 6 17 5
(karat) (kumbang)

0 (belalang),12
12 1 14 2 0 1 4 14 3 (belalang) 9
(karat)

10 (belalang),5
13 1(1 belalang) 0 4(kurang hara) 17 2 6 7 2 (belalang) 5
(karat)

18 (belalang),2
14 3(3 belalang) 0 2 10 1 9 18 4 (belalang) 7
(karat)

20 (belalang),27
15 1 (1 aphis) 10 3 26 1 14 11 1 17
(karat)

10 (belalang),0
16 1 (1 belalang) 8 3 0 2 3 10 1 6
(karat)

17 3 7 2 20 1 14 5 (belalang),7 7 2 (belalang) 10
Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4 Kelompok 5

Tan.
Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
Skoring (%) Skoring (%) Skoring (%) Skoring (%) Skoring (%)
polong polong polong polong polong

(karat)

7 (belalang),10
18 2 0 11 10 1 9 15 3 0
(karat)

9 (belalang),0
19 3 8 3 18 1 8 12 1 7
(karat)

5 (belalang),0
20 1 0 5 4 1 12 12 2 5
(karat)

Intensitas serangan 32 26% 23,75 dan 16,25 27


III.2 Pembahasan
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa jumlah polong tanaman kedelai di
kelompok 2 lebih banyak dibandingkan tanaman kedelai kelompok 3. Hal ini mungkin
disebabkan konsentrasi penggunaan pestisida yang berbeda diantara kedua kelompok
tersebut, penggunaan pestisida pada pertanaman kelompok 3 hanya setengah konsentrasi
dari kelompok 2 sehingga intensitas serangan OPT pada pertanaman kelompok 3 lebih
tinggi. Hal ini menyebabkan kurang optimalnya produktivitas dari tanaman kedelai
kelompok 3. Tidak hanya berhubungan dengan konsentrasi, interval pengaplikasian antar
kelompok juga berbeda dimana pada kelompok 2 interval waktu pengaplikasian
pestisidanya hanya 1 minggu sekali, sementara interval waktu kelompok 3 selama 2
minggu sekali. Hal ini tentu memengaruhi intensitas serangan OPT pada pertanaman
kedelai. Hal lain yang dapat memengaruhi jumlah polong juga ialah gulma pada
pertanaman, berdasarkan pengamatan di lapangan gulma pada pertanaman kelompok 3
lebih banyak. Tentu saja hal ini menyebabkan kompetisi nutrisi pada pertanaman
kelompok 3 lebih besar dibandingkan kelompok 2. Sehingga hal ini menyebabkan polong
pada pertanaman kelompok 3 lebih sedikit dibandingkan dengan kelompok 2.
IV. PENUTUP
IV.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA

Bakhtiar, Taufan, Hidayat, dan Y. Jufri. 2014. Keragaan pertumbuhan dan komponen hasil
beberapa varietas unggul kedelai di Aceh Besar. Universitas Syiah Kuala, Aceh.
Jurnal Floratek 9: 46 – 52.
Marliah, A., T. Hidayat., N. Husna. 2012. Pengaruh varietas dan jarak tanaman terhadap
pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai (Glycine max L.). Universitas Syiah Kuala,
Banda Aceh. Jurnal Agrista Vol. 16 No. 1, 2012.

Anda mungkin juga menyukai